Sabtu, 31 Desember 2011

Melirik Peluang Usaha Telur Asin Aneka Rasa

Julukan kota telur asin lekat dengan kota Brebes sebagai penghasil telur asin terbesar di pulau Jawa. Telur asin memang menjadi produk unggulan. Bukan hanya sekadar usaha rumah tangga, tapi telah menjadi bagian mata pencaharian sebagian warga. Telur asin brebes memang terkenal akan kelezatannya, kuning telurnya masir, dan rasa asinnya pas. Saat dibelah, dari kuning telurnya akan meleleh minyak seperti madu. Jadi jika anda singgah ke kota brebes jangan lupa membeli telur asin Brebes yang sudah tersohor ini sebagai oleh-oleh untuk keluarga atau teman.

Mengapa telur itik/bebek dipilih untuk diolah menjadi telur asin?

Telur itik atau bebek dikenal memiliki bau yang lebih amis dibandingkan telur ayam sehingga penggunaannya untuk membuat berbagai jenis makanan lebih sedikit. Sayang sekali bukan, padahal kandungan gizinya cukup baik. Telur bebek mengandung energy, protein, lemak, karbohidrat yang lebih tinggi dari telur ayam. Selain itu telur bebek juga mengandung banyak vitamin diantaranya vitamin B-6, vitamin B-12, vitamin A, vitamin E, thiamin, riboflavin, niacin, folate. Dengan mengolah telur itik/bebek menjadi telur asin maka masa simpannya menjadi lebih panjang, dapat menambah citarasa, sekaligus mengurangi bau amisnya.Selain itu telur itik memiliki pori-pori yang lebih besar sehingga cocok untuk dijadikan telur asin karena proses penentrasi garam akan berlangsung lebih baik. Ukuran kuning telur itik atau bebek juga lebih besar dari telur ayam, serta warnanya lebih menarik.

Telur sangat dianjurkan untuk dikonsumsi oleh anak-anak yang sedang dalam masa tumbuh-kembang, ibu hamil dan menyusui, orang yang sedang sakit atau dalam proses penyembuhan, serta para lansia (lanjut usia). Telur cocok dikonsumsi oleh semua kelompok umur dan dari segala lapisan masyarakat, jadi bisa dikatakan peminatnya cukup besar. Melihat kenyataan ini maka peluang usaha telur asin cukup menjanjikan dan sangat menarik untuk ditekuni.

Seandainya ingin memulai usaha ini, adakah hal menarik yang bisa ditawarkan untuk merebut perhatian pasar seperti telur asin Brebes?

Julukan kota telur asin lekat dengan kota Brebes sebagai penghasil telur asin terbesar di pulau Jawa. Telur asin memang menjadi produk unggulan. Bukan hanya sekadar usaha rumah tangga, tapi telah menjadi bagian mata pencaharian sebagian warga. Telur asin Brebes memang terkenal akan kelezatannya, kuning telurnya masir, dan rasa asinnya pas. Saat dibelah, dari kuning telurnya akan meleleh minyak seperti madu. Jadi jika anda singgah ke kota brebes jangan lupa membeli telur asin Brebes yang sudah tersohor ini sebagai oleh-oleh untuk keluarga atau teman.

Mengapa telur itik/bebek dipilih untuk diolah menjadi telur asin?

Telur itik atau bebek dikenal memiliki bau yang lebih amis dibandingkan telur ayam sehingga penggunaannya untuk membuat berbagai jenis makanan lebih sedikit. Sayang sekali bukan, padahal kandungan gizinya cukup baik. Telur bebek mengandung energy, protein, lemak, karbohidrat yang lebih tinggi dari telur ayam. Selain itu telur bebek juga mengandung banyak vitamin diantaranya vitamin B-6, vitamin B-12, vitamin A, vitamin E, thiamin, riboflavin, niacin, folate. Dengan mengolah telur itik/bebek menjadi telur asin maka masa simpannya menjadi lebih panjang, dapat menambah citarasa, sekaligus mengurangi bau amisnya.Selain itu telur itik memiliki pori-pori yang lebih besar sehingga cocok untuk dijadikan telur asin karena proses penentrasi garam akan berlangsung lebih baik. Ukuran kuning telur itik atau bebek juga lebih besar dari telur ayam, serta warnanya lebih menarik.

Telur sangat dianjurkan untuk dikonsumsi oleh anak-anak yang sedang dalam masa tumbuh-kembang, ibu hamil dan menyusui, orang yang sedang sakit atau dalam proses penyembuhan, serta para lansia (lanjut usia). Telur cocok dikonsumsi oleh semua kelompok umur dan dari segala lapisan masyarakat, jadi bisa dikatakan peminatnya cukup besar. Melihat kenyataan ini maka peluang usaha telur asin cukup menjanjikan dan sangat menarik untuk ditekuni.

Seandainya ingin memulai usaha ini, adakah hal menarik yang bisa ditawarkan untuk merebut perhatian pasar seperti telur asin Brebes?

Pernah mendengar telur asin rasa seafood, rasa buah, rasa bawang dll? Produk telur asin bisa dikembangkan dalam berbagai macam aroma dan rasa. Adanya penganekaragaman telur asin bisa jadi merupakan peluang bisnis yang sangat menjanjikan. Cara pembuatannya cukup mudah. Ada 3 tahap yang harus dilakukan untuk membuat telur asin aneka rasa yaitu pembersihan, pengasinan, dan pembakaran dengan oven.

1. Tahap awal telur bebek atau itik dibersihkan dengan jalan mencuci atau dilap dengan air hangat, keringkan, lalu amplas seluruh permukaan telur agar pori-porinya terbuka sehingga rasa yang diinginkan mudah meresap.
2. Tahap selanjutnya adalah pengasinan. Telur yang sudah bersih lalu diasinkan dengan cara direndam dalam larutan serbuk batu bata halus atau abu gosok lalu disimpan di dalam tempat tertutup selama 1 – 2 minggu. Selain ditambah garam, serbuk batu bata atau abu gosok juga ditambah bumbu seafood atau bawang yang telah dihaluskan, atau jus buah.
3. Langkah selanjutnya adalah telur asin dibakar dan dipanaskan dalam oven sekitar 2 jam untuk mematangkan dan mengurangi rasa asin yang berlebihan.

Tanda telur asin yang baik

Telur asin yang baik, akan terlihat jika sudah dibelah. Tandanya, kuningnya berada di tengah, minyaknya hanya di bagian pinggir atau masir, rasa dan aromanya enak.

Berapa lama telur asin itu dapat bertahan dari kebusukan?

Jika, cara mengasinkan baik, akan bisa bertahan dalam waktu seminggu, bahkan sampai 20 hari. Lewat dari itu telur menjadi busuk, meski sudah diasinkan.

Cara Menyimpan Telur Asin.

Telur asin dapat disimpan dalam suhu kamar maupun dalam lemari es. Namun, akan lebih baik jika penyimpanan telur asin dilakukan pada suhu 12-15 derajat C dan kelembaban udara 70-80%.

Sumber : http://bisnisukm.com/melirik-peluang-usaha-telur-asin-aneka-rasa.html

Kamis, 29 Desember 2011

Menyusun Strategi Pemasaran untuk Usaha Kecil

Konsep marketing merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam menjalankan sebuah usaha. Baik peluang usaha baru maupun usaha yang telah lama dirintis, baik usaha kecil maupun usaha yang telah berkembang sekalipun. Semuanya membutuhkan konsep marketing untuk mengembangkan usaha yang dijalankan. Berbicara tentang konsep marketing, maka sesungguhnya kita sedang membicarakan bagaimana strategi pemasaran produk yang kita jual.

Hal itu pulalah yang dihadapi oleh usaha kecil yang saat ini banyak bermunculan. Merencanakan strategi pemasaran yang tepat untuk menarik minat konsumen pada usaha kecil masih sangatlah sulit. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengembangkan usaha kecil tentunya dengan fokus pada strategi pemasaran.

Dengan terbatasnya anggaran marketing yang dimiliki usaha kecil, bukan berarti menjadikan usaha kecil kalah dengan usaha skala besar. Untuk itu kita harus lebih kreatif dengan anggaran biaya yang minim untuk menghasilkan strategi pemasaran yang tepat.

Berikut beberapa cara untuk mengoptimalkan pemasaran dengan anggaran terbatas :
1. Bekerjasama dengan pengusaha atau rekan Anda untuk pemasangan iklan
2. Mencoba mengirimkan penawaran produk kepada pelanggan serta memberikan potongan harga untuk paket pembelian tertentu.
3. Perkenalkan produk dan usaha Anda melalui media gratis, hal ini akan membantu pencarian para konsumen tentang produk yang Anda tawarkan. Misalnya saja publikasi melalui internet.
4. Libatkan lingkungan yang ada disekitar usaha Anda, dalam salah satu kegiatan yang usaha Anda laksanakan. Ini dapat dijadikan sebagai salah satu cara publikasi gratis kepada masyarakat sekitar.

Selain itu beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun strategi pemasaran untuk usaha kecil yaitu sebagai berikut :

1. Konsistensi
Dengan adanya konsistensi terhadap semua area marketingnya, dapat membantu mengurangi biaya marketing dan meningkatkan efektivitas penciptaan merek.

2. Perencanaan
Perencanaan konsep marketing yang akan dijalankan usaha kecil sangat mempengaruhi banyaknya pelanggan yang diperoleh. Oleh karena itu luangkan waktu untuk merencanakan strategi marketing, anggaran marketing, serta konsep lainnya yang berhubungan dengan pemasaran.

3. Strategi
Strategi merupakan dasar untuk kelanjutan kegiatan marketing yang telah direncanakan, misalnya siapa target pasar, bagaimana usaha kecil membidik pelanggan, dan bagaimana cara menjaga konsumen yang ada sebagai pelanggan tetap.

4. Target Market
Mendefinisikan secara tepat pangsa pasar yang dituju, dengan memilih satu atau lebih dari segmen pasar yang akan dimasuki. Target pasar yang jelas akan membuat konsep marketing lebih mudah dilaksanakan.

5. Anggaran
Menghitung anggaran marketing merupakan bagian yang berat dan membutuhkan keakuratan hasil hitungan. Dari anggaran yang dibuat, dapat dipersipkan dana yang akan dibutuhkan untuk pemasaran. Biasanya usaha kecil membuat anggaran dengan tidak terlalu akurat, sehingga terjadi pemborosan.

6. Marketing Mix
Marketing mix biasanya dijelaskan sebagai produk, harga, tempat, dan promosi. Sebagai pengusaha kecil, perlu memutuskan dengan spesifik produk (atau jasa), harga yang sesuai, dimana dan bagaimana Anda akan mendistribusikan produk Anda, dan bagaimana orang lain dapat mengetahui tentang produk yang ditawarkan.

7. Website
Saat ini bisnis apapun termasuk usaha kecil usahakan memiliki website, karena hampir 60% konsumen datang dari informasi dari internet. Sehingga informasi produk melalui website pun sangat mendukung peningkatan jumlah pelanggan yang tertarik dengan produk Anda.

8. Branding
Branding adalah bagaimana konsumen menerima produk dan perusahaan yang membuat produk tersebut. Terkadang usaha kecil selalu melupakan kebutuhan brand atau pengenalan gambar, logo, bahkan produk yang usaha kecil hasilkan.

9. Promosi dan iklan
Promosi dan iklan merupakan konsep marketing yang harus dipertimbangkan pada berbagai bsnis dan produk, termasuk pada usaha kecil. Promosi dan iklan yang baik akan menghasilkan pengakuan brand yang efektif hingga mampu meningkatkan penjualan.

10. Customer Relationship Management
Pengelolaan hubungan dengan pelanggan yang tepat menjadi salah satu hal penting untuk menciptakan konsumen yang loyal dan konsisten. Misalnya saja dengan membuat kartu membership, dan memberikan potongan harga tertentu bagi para member.

Ingat, bahkan sebuah usaha bisa hancur jika strategi pemasaran yang diterapkan tidak tepat. Oleh karena itu, review kembali konsep pemasaran dan rencana strategi pemasaran Anda, agar usaha Anda dapat berkembang lebih cepat dan tepat.

Sumber : http://bisnisukm.com/menyusun-konsep-marketing-untuk-usaha-kecil.html

Rabu, 28 Desember 2011

Sekilas Tentang Manajemen Risiko Kredit

Eddie Cade menyatakan, bahwa definisi risiko berbeda-beda, tergantung pada tujuannya. Definisi risiko yang tepat dilihat dari sudut pandang Bank adalah, exposure terhadap ketidakpastian pendapatan. Sedangkan Philip Best menyatakan bahwa risiko adalah kerugian secara finansial, baik secara langsung maupun tidak langsung. Risiko Bank adalah keterbukaan terhadap kemungkinan rugi (exposure to the change of loss). Sedangkan menurut Peraturan Bank Indonesia (PBI), risiko bisnis Bank adalah risiko yang berkaitan dengan pengelolaan usaha Bank sebagai perantaraan keuangan.
Sejalan dengan perkembangan dunia usaha, risiko bisnis yang dihadapi juga berkembang secara luas, antara lain mencakup: risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional dan risiko legal.

Pengertian dan Konsep Manajemen Risiko Kredit.
Risiko kredit merupakan risiko yang paling signifikan dari semua risiko yang menyebabkan kerugian potensial. Risiko kredit adalah risiko yang terjadi karena kegagalan debitur, yang menyebabkan tak terpenuhinya kewajiban untuk membayar hutang. Secara garis besar, risiko kredit dapat dibagi menjadi 3 (tiga): risiko default, risiko exposure, dan risiko recovery. Risiko kredit dapat bersumber dari berbagai aktivitas Bank, antara lain: pemberian kredit, transaksi derivatif, perdagangan instrumen keuangan, serta aktivitas Bank yang lain, termasuk yang tercatat dalam banking book maupun trading book.

Joel Bessis menyatakan, Manajemen risiko kredit mencakup dua hal, yaitu risiko proses putusan kredit, sebelum putusan dibuat sampai menindaklanjuti komitmen kredit, ditambah risiko pemantauan dan proses laporan. Selanjutnya diperlukan pengukuran dari risiko kredit, antara lain menggunakan : limit systems and credit screening, risk quality and ratings, serta credit enhancement. Sedangkan menurut PBI (Peraturan Bank Indonesia), dinyatakan bahwa proses Manajemen Risiko Bank sekurang-kurangnya mencakup pendekatan pengukuran dan penilaian risiko, struktur limit dan pedoman serta parameter pengelolaan risiko, sistim informasi manajemen dan pelaporannya, serta evaluasi dan kaji ulang manajemen. Bank perlu melakukan manajemen terhadap risiko kredit yang melekat pada seluruh portofolio, yaitu dengan mengidentifikasi, mengukur, memonitor, mengontrol risiko kredit, serta memastikan modal yang tersedia cukup, dan dapat diperoleh kompensasi yang sesuai atas risiko yang timbul.

Stanley Fisher, menyatakan pengukuran diperlukan untuk memperbaiki manajemen risiko dan mengurangi vulnerability, yang harus dilakukan sebagai bagian penting dalam strategi regional jangka panjang. Kehati-hatian dan pengawasan sistim diperlukan agar dapat bertindak cepat dalam mengantisipasi pertumbuhan pasar yang cepat.

Perbedaan antara konsep Manajemen Risiko Kredit yang lama dan yang baru

Sebagaimana penjelasan Herman Prins, Manajemen Risiko Kredit merupakan tindakan pro-active, yang lebih menekankan pada manajemen portofolio kredit, active balance sheet, dan kuantitas risiko kredit, sehingga dapat diperoleh model risiko atas capital intensive model serta risk return yang optimal, untuk mendapatkan nilai yang maksimal.

Sebaliknya, pada Manajemen Risiko Kredit yang lama, tindakan berupa re-active, yang lebih menekankan penilaian CAMELS (Capital, Assets, Management, Equity, Liquidity and Sensitivity), review secara periodik, laporan risiko secara periodik, laporan atas konsentrasi risiko, besar exposure, tanggal jatuh tempo dan ekses limit. Berdasar pengertian tersebut, dengan menggunakan pola baru, diharapkan Bank lebih dapat memperhitungkan risiko, karena telah diperkirakan sejak sebelum penilaian terhadap aplikasi kredit yang dilakukan.

Interaksi Risiko dan Pendapatan

Beberapa risiko kredit tak dapat dihindari, karena tanpa risiko tidak akan ada pendapatan. Bank dapat mengkompensasikan dengan mengatur, bahwa pemberian kredit yang mempunyai risiko tinggi harus diimbangi dengan pendapatan yang lebih tinggi, dengan suku bunga di atas normal. Namun, pemberian putusan kredit harus dapat dijamin, apakah akan lebih banyak memberikan kredit dengan tingkat pendapatan dan pengembalian tinggi, atau terlalu berisiko, karena dapat mengakibatkan risiko potensial dalam bisnis. Manajeman Risiko Kredit akan membantu dalam menentukan tingkat risiko yang dapat diterima, dengan membuat sistim, guna menentukan risiko yang dapat diterima sebelum kredit diberikan, sehingga dapat diketahui apakah sebaiknya semua permintaan kredit akan diterima atau ditolak. Sekali kredit diberikan, kondisi dari nasabah harus dapat dipantau, dan bilamana terjadi tanda-tanda kemunduran terhadap posisi nasabah akan dapat diketahui, sehingga risiko kemungkinan pembayaran terlambat dapat diantisipasi secara dini (Bryan Coyle,2000).

Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum mengatur agar masing-masing Bank menerapkan Manajemen Risiko sebagai upaya meningkatkan efektivitas prudential banking. Konsep Manajemen Risiko yang terintegrasi, diharapkan mampu memberikan suatu sort and quick report kepada Board of Director guna mengetahui risk exposure yang dihadapi Bank secara keseluruhan.

Jadi menurut penulis, Manajemen Risiko Bank merupakan suatu alat atau metoda bagi Manajemen, untuk mengetahui seluruh jenis risiko dari Bank yang dikelolanya, sehingga dapat dilakukan pemantauan, agar Bank tidak menderita kerugian karena unexpected loss.

Bahan bacaan:
1. Bessis, J. Risk Management in Banking. West Sussex; John Wiley @ Sons Ltd., 1998.
2. Best, Philip. Implementing Value at Risk. West Sussex: John Wiley& Sons Ltd., 1998.
3. Cade, Eddie. Managing Banking Risk. New York: American Management Association, 1999.
4. Coyle, B. Measuring Credit Risk. United Kingdom: CIB Publishing, 2000.
5. Fisher, S. “Risk Management in Top Priority in Bank Restructuring“. Dikutip dari naskah presentasi tentang “Building World Class Risk Management.Capabilities in Indonesia: Overview Risk Management.” Jakarta: The Boston Consulting Group, 2001.
6. Peraturan Bank Indonesia No: 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum.

Selasa, 27 Desember 2011

Konsep Manajemen Strategis

1. Pengertian Manajemen Strategis

Manajemen strategis adalah proses untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi apa yang ingin mereka capai, dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang bernilai. Besarnya peranan manajemen strategis semakin banyak diakui pada masa-masa ini dibanding masa-masa sebelumnya. Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang dan jasa secara bebas diantara berbagai negara, perusahaan-perusahaan terus ditantang untuk semakin kompetitif. Banyak dari perusahaan yang telah meningkatkan tingkat kompetisinya ini menawarkan produk kepada konsumen dengan nilai yang lebih tinggi, dan hal ini sering menghasilkan laba diatas rata-rata (Michael A. Hitt & R. Duane Ireland & Robert E. Hoslisson (1997,XV)

Dengan menggunakan manajemen strategis, perusahaan akhirnya dapat memahami kekuatan bersaing dan mengembangkan keunggulan kompetitif berkelanjutan secara sistematis dan konsisten.

2. Tantangan Manajemen Strategis

Memiliki daya saing strategis dan laba diatas rata-rata adalah tantangan untuk perusahaan sebesar AT&T dan kecil seperti halnya sebuah toko. Menurut fakta hanya 2 dari 25 perusahaan industri besar di Amerika Serikat di tahun 1900 yang masih bertahan didalam persaingan bisnis (23 sisanya telah gagal, bergabung/merger dengan perusahaan lainnya atau tidak lagi memiliki skala yang relatif besar dibandingkan dengan pesaingnya).

Baru baru ini, Andrew Grove, pimpinan Intel, mengamati bahwa hanya perusahaan paranoid yang dapat bertahan dan berhasil. Perusahaan-perusahaan ini menyadari bahwa keberhasilan saat ini tidak menjamin tingkat daya saing strategis dan laba diatas rata-rata dimasa mendatang. Karenanya perusahaan-perusahaan ini berusaha terus menerus untuk berkembang, sehingga tetap bersaing. Supaya dapat bersaing secara strategis dan memperoleh laba diatas rata-rata, perusahaan harus bisa bersaing dengan cara yang berbeda dengan kondisi sebelumnya.

3. Model Berbasis Sumber Daya

Michael A. Hitt & R. Duane Ireland & Robert E. Hoslisson (1997,18) mengatakan, terdapat beberapa model penting yang ditunjukkan untuk menggambarkan input strategis bagi langkah suatu perusahaan, dan salah satu diantaranya adalah model berbasis sumber daya untuk profitabilitas tinggi. Model ini mengasumsikan bahwa tiap organisasi merupakan kumpulan sumber daya dan kemampuan unik yang merupakan dasar untuk strategi dan sumber utama profitabilitasnya. Juga diasumsikan bahwa perusahaan memperoleh sumber daya yang berbeda serta mengembangkan kemampuannya yang unik. Karenanya seluruh perusahaan bersaing dalam industri tertentu mungkin tidak memiliki sumber daya atau kemampuan strategis yang sama. Model ini juga mengasumsikan bahwa sumber daya tidak terlalu mudah berpindah antar perusahaan. Perbedaan dalam sumber daya, yang tidak mungkin didapatkan atau ditiru perusahaan lain, serta cara penggunaannya merupakan dasar keunggulan bersaing.

Sumber daya adalah input bagi proses produksi perusahaan, seperti barang, modal, kemampuan para pekerjanya, paten, keuangan dan manajer yang berbakat. Umumnya sumber daya perusahaan dapat diklasifikasikan menjadi tiga katagori, yaitu modal fisik, sumber daya manusia dan organisasi.

Satu jenis sumber daya saja mungkin tidak dapat menghasilkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan. Misalnya sepotong mesin canggih hanya dapat menjadi sumber daya yang relevan secara strategis jika digunakan bersama aspek operasi lainnya (seperti pemasaran dan pekerjaan pegawai).

Model Berbasis Sumber Daya Untuk Profitabilitas Tinggi
Melalui kombinasi dan integrasi sekelompok sumber daya dapat mencapai keunggulan bersaing. Kemampuan adalah kapasitas sekumpulan sumber daya untuk secara integratif melakukan suatu tugas atau aktiivitas. Kemampuan adalah hasil dari suatu kelompok sumber daya terintegrasi. Tidak seluruh sumber daya dan kemampuan perusahaan memiliki potensi seagai dasar keunggulan bersaing yang berkesinambungan. Potensi ini direalisasikan apabila sumber daya dan kemampuan tersebut berharga, langka, tidak dapat ditiru dan tidak dapat digantikan. Sumber daya (istilah sumber daya juga mencakup kemampuan) adalah berharga hanya jika memungkinkan perusahaan menggunakan kesempatan dan/atau menetralisir ancaman dalam lingkungan eksternalnya; Sumber daya disebut langka apabila, jika ada, hanya dimiliki oleh sedikit pesaing yang ada maupun yang mungkin ada; Sumber daya disebut tak dapat ditiru apabila perusahaan lain tidak dapat memperolehnya; serta tidak dapat digantikan jika tidak memiliki equivalen yang strategis. Apabila kriteria-kriteria tersebut dipenuhi, sumber daya dan kemampuan menjadi kompetensi inti dan dapat berlaku sebagi dasar keunggulan bersaing perusahaan, daya saing strategis, dan kemampuannya untuk mendapat laba diatas rata-rata.

4. Tugas Ahli Strategi Yang Efektif

Kerja keras, analisis yang teliti dan akal sehat merupakan persyaratan keberhasilan seorang ahli strategi. Mantan CEO Apple Computer, John Scully, berusaha tidur satu jam disini dan disana. Dalam menggambarkan kenyataan kerja dalam tahun 1990an, Scully, menyarankan bahwa tidur sepanjang malam adalah ciri jaman agraria dan industrial kuno. “Orang tidak demikian lagi sekarang” katanya “Satu hari adalah 24 jam, bukan hanya jam 8 hingga jam 5”

Selain kerja keras, analisis yang menyeluruh dan akal sehat, ahli strategi yang efektif harus dapat berpikir dengan jernih dan melontarkan banyak pertanyaan. Efektifitas strategi mereka akan meningkat apabila mereka dapat menemukan cara bagi yang lain untuk berpikir dan bertanya mengenai apa yang dilakukan perusahaan dan mengapa. Tetapi khususnya, manajer puncak ditantang untuk “berpikir serius dan mendalam-mengenai tujuan organisasi yang mereka pimpin atau fungsi yang mereka lakukan, mengenai strategi, taktik, teknologi, system dan orang-orang yang diperlukan dalam mencapai tujuan tersebut. Juga pertanyaan penting yang harus selalu ditanyakan. Melalui cara berpikir ini, ahli strategi bersama dengan yang lain, meningkatkan kemungkinan untuk mengidentifikasi ide yang inovatif. Apabila ide ini mengarah pada perkembangan kompetensi inti yang berharga, langka, tidak dapat ditiru dan tidak dapat digantikan, maka ide tersebut akan menjadi dasar untuk menggunakan peluang dalam lingkungan usaha mengejar daya saing strategis diperekonomian global.

Pekerjaan ahli stratgei tidak sederhana, melainkan terdiri dari situasi keputusan yang tidak terlalu jelas-situasi dimana solusi yang paling efektif tidak dengan mudah dapat ditentukan. Bagaimanapun peluang yang ada dari jenis pekerjaan ini menarik. Pekerjaan ini menawarkan peluang yang menarik untuk berkhayal dan bereaksi. Kata-kata berikut diberikan sebagai saran oleh ayahnya kepada Steven J. Ross, mantan Chairman dan co-CEO Time-Warmer, menjelaskan menariknya ahli strategi: “Ada tiga katagori orang-orang yang pergi kekantor, menaruh kakinya diatas meja dan berkayal selama 12 jam; orang yang tiba pada jam 5 pagi dan bekerja 16 jam, tanpa berhenti sekalipun untuk berkhayal; dan orang yang mengangkat kakinya, berkhayal selama satu jam dan kemudian mengerjakan sesuatu mengenai khayalan tersebut” Ahli strategi memiliki peluang untuk berkhayal dan bertindak, dan yang paling efektif dalam memberikan pandangan (khayalan) untuk secara efektif membantu lainnya dalam menciptakan keunggulan bersaing perusahaan yang berkesinambungan.

Sumber : http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/mbbi/bab2.html

Senin, 26 Desember 2011

Mengenal Risiko Bisnis dan Pengelolaannya

Dalam kegiatan apapun, risiko selalu ada, walau ada yang berisiko kecil dan ada pula yang berisiko besar. Apalagi kegiatan tersebut berkisar tentang "kegiatan usaha atau bisnis", risiko tentu muncul dengan sendirinya. Namun kita tidak perlu was-was dalam menghadapi risiko, karena ternyata risiko dalam kegiatan usaha atau bisnis dapat dikelola, artinya dapat diperkecil dampaknya sehingga tidak merugikan kegiatan usaha kita.

Secara umum, risiko bisnis terbagi menjadi dua pengertian. Pertama, risiko yang sulit diprediksi sebelumnya, dan yang kedua adalah risiko yang pasti ada dan akan dialami oleh semua orang dalam kegiatan usahanya. Dari dua pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa risiko mengandung unsur ketidak-pastian. Ketidak-pastian itu bisa menyangkut tentang waktu, besar atau tingkat kejadian dan dampaknya terhadap kegiatan usaha. Andaikata semua kejadian sudah dapat diperhitungkan sebelumnya, maka tidak ada ketidak-pastian dan juga tidak ada risiko.

Pada dasarnya risiko dapat digolongkan dalam dua kategori, yaitu: risiko yang mengandung ketidak-pastian perihal hasil akhir, meskipun salah satu hasil akhir masih dapat diharapkan, yaitu keuntungan, dan yang kedua adalah risiko yang hanya mempunyai satu hasil akhir, yaitu kerugian.

Pada dasarnya risiko masih dapat dikelola. Pengelolaan risiko adalah upaya yang sadar untuk mengidentifikasi, mengukur, dan mengendalikan bentuk kerugian yang dapat timbul. Ini merupakan upaya yang terus-menerus, karena risiko akan dihadapi oleh siapa saja, baik besar maupun kecil.

Ada tiga tindakan pokok dalam pengelolaan risiko, yaitu:

1. Identifikasi risiko.
Tindakan ini erat kaitannya dengan kemampuan kita untuk menganalisa dan memprediksi berbagai kejadian yang senantiasa dihadapi oleh setiap orang atau seorang pengusaha.

2. Pengukuran risiko.
Setelah semua kejadian kita analisa, dan kemungkinan kerugiannya kita ketahui, langkah berikutnya adalah mengukur kerugian-kerugian potensial untuk masa yang akan datang.

3. Pengendalian risiko.
Ada lima kunci utama mengendalikan risiko yang perlu diperhatikan oleh seorang pengusaha.
a. Menghindari.
Menghindari risiko biasanya sulit dilakukan karena tidak praktis dan tidak mungkin.
b. Mengurangi.
Mengurangi risiko dapat dilakukan untuk beberapa hal, misalnya pengusaha selalu memeriksa persediaan barang/bahan baku yang dimiliki, dan memeriksa catatan-catatan keuangan yang ada.
c. Menyebarkan.
Menyebarkan risiko dapat dilakukan dengan beberapa cara yang pada intinya mengurangi risiko kerugian yang akan terjadi. Misalnya, uang tunai yang ada tidak disimpan pada satu tempat saja, sebagian di Bank sebagian di Koperasi.
d. Membuat anggapan.
Membuat anggapan terhadap risiko adalah alat yang paling praktis andaikata alternatif-alternatif lain tidak dapat lagi ditemukan. Misalnya kita membuat anggapan bahwa persediaan bahan baku yang ada akan mengalami penyusutan sebesar 5% untuk jangka waktu satu bulan/tahun.
e. Mengalihkan.
Mengalihkan risiko dapat dilaksanakan dengan jalan menggunakan pihak lain untuk memikul tanggungan kerugian yang bisa terjadi. Misalnya pentimpanan uang di Bank atau Koperasi adalah salah satu bentuk pengalihan risiko yang dapat dilakukan.

Sumber : dari berbagai sumber

Apa itu Manajemen Risiko - Risk Management?

Pengertian risiko dapat dijelaskan sebagai berikut. Pengertian pertama adalah : ketidakpastian (uncertainty) yang mungkin melahirkan peristiwa kerugian (loss). Pengertian risiko yang kedua adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa (Arthur Williams, Risk Management).

Jenis risiko, yang terbagi menjadi tiga, yakni :
• Ketidakpastian ekonomi (economic uncertainty).
Contoh dari ketidak pastian ekonomi antara lain adalah hasil kompetisi bisnis, atau juga akibat globalisasi ekonomi. Dengan adanya globalisasi, maka ada begitu banyak variabel yang saling berhubungan, sehingga menimbulkan ketidakpastian. Naiknya harga minyak, krisis finansial, atau juga melemahnya dolar adalah sejumlah contoh tentang ketidakpastian ekonomi.

• Ketidakpastian alam (nature uncertainty).
Berbagai bencana alam acapkali datang dengan tidak terduga. Ada gempa bumi, tsunami atau juga banjir bandang yang tiba – tiba melanda.

• Ketidakpastian perilaku manusia (human uncertainty).
Banyak manusia yang tidak memiliki sikap disiplin yang tinggi. Contoh pengendara sepeda motor yang perilakunya acapkali melanggar aturan; sehingga menimbulkan ketidakpastian dalam pengaturan lalu lintas.

Wujud dari risiko adalah sesuatu yang harus ditanggung jika risiko itu menjadi kenyataan. Wujudnya terbagi dalam tiga aspek yakni:
1. Berupa kerugian atas harta milik/kekayaan atau penghasilan.
Misal akibat tidak teliti, maka sesorang akan terkena risiko pin kartu ATM-nya disadap, sehingga terjadi pencurian uangnya di tabungan.
2. Berupa penderitaan seseorang.
Akibat kecelakaan kerja, membuat risiko luka atau sakit yang parah.
3. Berupa tanggungjawab hukum.
Risiko akibat adanya sengketa kepemilikan tanah dengan pihak lain. Sehingga harus ada proses hukum.

Sumber : http://rajapresentasi.com/2011/09/apa-itu-manajemen-risiko-risk-management/

Minggu, 25 Desember 2011

Fungsi Fungsi Manajemen Strategi

Pada Artikel sebelumnya kita sudah membahas mengenai pengertian dan urgensi manajemen strategi. Selanjutnya kita akan membahas mengenai Fungsi Fungsi Manajemen Strategi. Untuk membuat perencanaan strategis, maka kita membutuhkan fungsi langkah langkah penting sebagai berikut :
* Analisa lingkungan/situasi dan kondisi
* Identifikasi isu isu strategis
* Merumuskan visi dan misi ke depan
* Pemilihan strategi (perencanaan strategi dan scenario)
* Membuat perencanaan jangka menengah dan pendek
* Membuat system implementasi
* Membuat system review dan evaluasi

Untuk kajian lebih lanjut, maka dapat dilihat model manajemen strategis menurut Wheelen-Hunger dan Model Structure and Prosess of Business Companywide Planning model Burhan N.

Kalau seorang pemimpin ingin membuat agar impiannya benar benar terwujud, maka ia selain merumuskan impian tersebut juga harus mengetahui situasi dan kondisi yang mempengaruhi terwujudnya impian tersebut. Faktor dari luar dan kondisi internal organisasi harus diperhatikan dan dikendalikan dengan baik.

Faktor kondisi sebelum merencanakan sangat mutlak diperlukan (plan to plan). Seorang pemimpin harus memiliki informasi yang cukup sebelum membuat perencanaan. Pemimpin harus menggali berbagai pemikiran, ide dan keiinginan dari seluruh staf yang ada, sehingga kolaborasi total keinginan akan lebih valid dan solidnya gagasan masa depan.

Seorang pemimpin harus mulai mendengar laporan yang valid, mengetahui realitas social dengan benar, tidak hanya laporan yang positif saja. Semua informasi dilakukan validasi dengan melakukan chross check dari pihak yang terkait. Hasil perencanaan strategis harus mampu melahirkan langkah langkah strategis dan tersusun sistematis yang dapat menghantarkan pada tujuan yang diharapkan.

Beberapa alat alat manajemen yang digunakan untuk analisa lingkungan dapat menggunakan matrik analisa SWOT, matrik exsternal factors evaluation (EFE) dan internal matrik evaluation (IFE) APLIKASI, matrik competitive profile (CP), matrik strategic position and action evaluation (SPACE), matrik Boston Consulting Group (BCG) dan lainlain. Untuk kajian lebih lanjut disarankan membaca buku Strategic Management in Action Husain Umar atau buku lain yang mendukung.

Sumber : http://wawanherdianto.com/2011/01/02/fungsi-fungsi-manajemen-strategi/

Kamis, 22 Desember 2011

Membuka Peluang Sukses dengan Bisnis Rumahan

Takut memulai usaha baru?
Kini pertanyaan tersebut sudah tidak berlaku lagi, karena sekarang semua orang sudah dapat mulai membuka peluang sukses dengan bisnis rumahan. Saat ini bisnis rumahan menjadi salah satu alternatif pilihan bagi seseorang yang ingin membuka usahanya dari rumah. Biasanya bisnis ini digemari oleh ibu – ibu rumah tangga yang tidak memiliki pekerjaan tetap. Ditengah waktu luangnya mengurusi urusan rumah tangga, para ibu juga ingin memperoleh tambahan pendapatan untuk keluarganya. Tanpa harus mengurangi intensitas waktu bersama keluarganya.

Bisnis rumahan juga memberikan banyak keuntungan bagi para pelaku usaha. Karena bisnis ini dapat dilakukan dari rumah, sehingga para pelaku usaha tidak perlu mengeluarkan biaya untuk sewa tempat usaha. Selain itu bisnis rumahan juga tidak mengikat waktu kerja kita, sehingga kita bebas untuk menentukan sendiri jam kerja kita tanpa harus meninggalkan urusan keluarga kita.

Untuk memulai bisnis rumahan, kita dapat memilih bidang usaha yang menjadi kegemaran kita. Misalnya saja bagi yang suka memasak dapat membuka bisnis catering makanan skala rumahan, atau membuka usaha makanan yang menjadi menu andalan keluarga Anda. Bagi yang gemar dengan kerajinan tangan, dapat memulai bisnis pembuatan kerajianan tangan ataupun aksesoris – aksesoris wanita yang dapat diciptakannya. Dan bagi yang memiliki ketrampilan seperti menjahit, ataupun keahlian dibidang tatarias dapat membuka usaha jasa jahit ataupun salon di rumahnya.

Contoh lain juga dapat dilakukan oleh seseorang yang memiliki ketrampilan dibidang otomotif, atau elektronik. Mereka dapat membuka bengkel untuk memperbaki kendaraan maupun perabot elektronik yang rusak. Beberapa contoh usaha diatas hanya merupakan sebagian kecil contoh peluang yang dapat dijadikan usaha rumahan, selain itu masih banyak lagi contoh usaha yang dapat dikembangkan.

Seiring dengan banyaknya bisnis usaha yang bermunculan, diantaranya telah berkembang menjadi besar hingga produknya tak hanya dikenal di dalam negeri saja. Banyak contoh bisnis rumahan yang telah berhasil hingga menembus pasaran dunia. Hal ini membuat bisnis rumahan tidak hanya dipandang sebelah mata lagi untuk dijadikan prospek usaha baru. Namun untuk mencapai kesuksesan dalam memulai bisnis rumahan tidaklah mudah, berikut kami berikan beberapa tips untuk memulai usaha tersebut.

1. Pertama, pilih usaha yang menjadi hobby dan ketrampilan Anda. Jika Anda memilih usaha yang sesuai dengan kesukaan dan ketrampilan Anda, maka secara tidak langsung Anda akan melakukannya dengan sepenuh hati. Sehingga mampu menghasilkan produk yang maksimal.

2. Kedua, jika telah memiliki ide usaha yang akan dijalankan. Lakukan sedikit penelusuran tentang minat pasar akan produk tersebut. Cari peluang usaha yang memiliki banyak peminat atau usaha yang dibutuhkan banyak orang.

3. Ketiga, Anda harus memiliki motivasi untuk selalu fokus dalam mengembangkan usaha yang sedang Anda jalankan. Sehingga memberikan kekuatan kepada Anda untuk selalu berusaha mempertahankan usaha tersebut dalam keadaan apapun serta mengembangkannya menjadi lebih besar.

4. Keempat, buatlah strategi pemasaran yang unik dan berbeda. Misalnya saja dengan menciptakan produk baru yang lain daripada yang lain. Selain itu belajarlah dari strategi pemasaran dari usaha – usaha yang telah sukses, agar usaha yang Anda miliki juga bisa ikut besar.

5. Kelima, Do it now!!!!! Segera mulai usaha yang telah Anda rencanakan, dan jangan ragu – ragu lagi untuk mulai menjalankannya. Dengan keyakinan, keuletan, dan motivasi yang besar, maka tidaklah sulit untuk menjadikan usaha kita menjadi besar.

Semoga tips ini dapat memberikan inspirasi baru untuk Anda dalam menjalankan usaha rumahan. Jangan pernah takut untuk mencoba, karena ketakutan yang ada hanya menghambat kesuksesan yang akan ada!!!!!!!!!!! Sukses selalu untuk kita semua……

Sumber : http://bisnisukm.com/membuka-peluang-sukses-dengan-bisnis-rumahan.html

Selasa, 20 Desember 2011

Tahapan dalam Manajemen Strategi

Menurut David (2006), proses manajemen strategi terdiri atas tiga tahap: formulasi strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi.

Formulasi strategi termasuk mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menentukan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang, merumuskan alternatif strategi, dan memilih strategi tertentu yang akan dilaksanakan.

Implementasi strategi mensyaratkan perusahaan untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang telah diformulasikan dapat dijalankan. Implementasi strategi termasuk mengembangkan budaya dan mendukung strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif dan mengarahkan usaha pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memberdayakan sistem informasi, dan menghubungkan kinerja karyawan dengan kinerja organisasi.

Evaluasi strategi adalah tahapan final dalam manajemen strategis. Manajer sangat ingin mengetahui kapan strategi tidak dapat berjalan seperti yang diharapkan; evaluasi strategi adalah alat utama untuk mendapatkan informasi ini.

Dimana semua strategi dapat dimodifikasi di masa datang karena faktor internal dan eksternal secara konstan berubah.

Model Manajemen Strategi
Secara umum dijelaskan dalam Umar (2005, p.23), model manajemen strategi dari Fred R. David dipaparkan seperti berikut ini:

a. Visi dan Misi
Visi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan merupakan suatu cita-cita tentang keadaan di masa dating yang diinginkan untuk terwujud tentang keadaan di masa dating yang diinginkan untuk terwujud oleh seluruh personel perusahaan, mulai dari jenjang yang paling atas sampai yang paling bawah, bahkan pesuruh sekalipun. Berikutnya adalah Misi. Misi adalah penjabaran secara tertulis mengenai visi agar visi menjadi mudah dimengerti atau jelas bagi seluruh staf perusahaan.

b. Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal
Realisasi misi perusahaan akan menjadi sulit dilakukan jika perusahaan tidak berinteraksi dengan lingkungan eksternalnya. Oleh karena itu, tindakan untuk mengetahui dan menganalisis lingkungan eksternalnya menjadi sangat penting karena pada hakikatnya kondisi lingkungan eksternal berada di luar kendali organisasi.

Selain pemahaman kondisi lingkungan eksternal, pemahaman kondisi lingkungan internal perusahaan secara luas dan mendalam juga perlu dilakukan. Oleh karena itu, strategi yang dibuat perlu bersifat konsisten dan realistis sesuai dengan situasi dan kondisinya. Berdasarkan pemahaman lingkungan internal ini, hendaknya kelemahan dan juga kekuatan yang dimiliki perusahaan dapat diketahui. Selain mengetahui kekuatan dan kelemahan, perusahaan perlu mencermati peluang yang ada dan memanfaatkannya agar
perusahaan memiliki keunggulan kompetitif. Perlu diingat bahwa bila peluang disia-siakan, dapat saja peluang berbalik menjadi ancaman bagi perusahaan. Logikanya karena peluang yang disia-siakan tadi dimanfaatkan oleh pesaing.

c. Analisis Pilihan Strategi
Pada dasarnya setiap perusahaan, dalam menjalankan usahanya, mempunyai strategi. Namun, para pimpinan perusahaan kadang-kadang tidak tahu atau tidak menyadarinya. Bentuk strategi berbeda-beda antar-industri, antarperusahaan, dan bahkan antar-situasi. Namun adasejumlah strategi yang sudah umum diketahui, dimana strategi-strategi ini dapat diterapkan pada berbagai bentuk industri dan ukuran perusahaan. Strategi-strategi ini dikelompokkan sebagai strategi generic. Dari bermacam-macam strategi dalam kelompok strategi generic ini akan dipilih salah satu atau kombinasi beberapa strategi induk (grand strategy) dengan menggunakan cara-cara tertentu.

d. Sasaran Jangka Panjang
Upaya pencapaian tujuan perusahaan merupakan suatu proses berkesinambungan yang memerlukan pentahapan. Untuk menentukan apakah suatu tahapan sudah dicapai atu belum diperlukan suatu tolak ukur, misalnya kurun waktu dan hasil yang ingin dicapai dirumuskan secara jelas, yaitu dengan angka-angka kuantitatif. Pembuatan sasaran jangka panjang ini mengacu kepada strategi induk yang telah ditetapkan sebelumnya.

e. Strategi Fungsional
Langkah penting implementasi strategi induk dilakukan dengan membagi-baginya ke dalam berbagai sasaran jangka pendek, misalnya dalam jangka waktu tahunan, secara berkesinambungan dengan memperhatikan skala prioritas serta dapat diukur. Sasaran jangka pendek ini hendaknya mengacu pada strategi fungisonal yang sifatnya operasional.

Strategi fungsional yang sifatnya lebih operasional ini mengarah berbagai bidang fungsional dalam perusahaan untuk memperjelas hubungan makna strategi utama dengan identifikasi rincian yang sifatnya spesifik. Strategi fungsional ini menjadi penuntun dalam melakukan berbagai aktivitas agar konsisten bukan hanya dengan strategi utamanyan saja, melainkan juga dengan strategi bidang fungsional lainnya. Di dalam organisasi perusahaan yang konvesional, bidang-bidang fungsional utamanya adalah bidang keuangan, sumber daya manusia, produksi dan operasi, serta bidang pemasaran.

f. Program, Pelaksanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Agar sasaran yang ingin diraih dapat direalisasikan dengan strategi yang telah ditetapkan, strategi perlu ditindaklanjuti dengan pelaksanaan (action).
Pelaksanaan tidak efektid bila tidak didahului dengan perencanaan. Perencanaan yang baik minimal mengandung asas-asas untuk mencapai tujuan, realistis dan wajar, efisien serta merupakan cerminan dari strategi dan kebijakan perusahaan.

Perencanaan yang masih dalam bentuk global hendaknya dibuat dalam bentuk lebih detail, misalnya dalam bentuk program-program kerja, jika program kerja telah disiapkan berikut sumber daya yang dibutuhkan, maka pelaksanaan kerja sudah dapat dimulai. Pengendalian atau pengawasan dimaksudkan untuk lebih menjamin bahwa semua kegiatan yang diselenggarakan oleh perusahaan hendaknya didasarkan pada rencana yang telah disepakati, sehingga sasaran tidak menyimpang atau keluar dari batas-batas toleransi. Jika hasil evaluasi pekerjaan diketahui bahwa ada faktor X yang mengakibatkan terjadinya penyimpangan kerja dari rencana yang ada, dan memang disebabkan salah asumsi atau oleh hal-hal lain yang sifatnya uncontrollable, maka rencana perlu direvisi ulang

Sumber : http://jurnal-sdm.blogspot.com/2011/04/tahapan-dan-model-manajemen-strategi.html

Jumat, 16 Desember 2011

Produktivitas dimulai dari Meja Kerja

Apakah akhir-akhir ini Anda merasa uring-uringan begitu berada di kantor? Jika ya coba perhatikan, apakah meja kerja Anda masuk dalam kategori berantakan? Tak hanya menimbulkan stress, kondisi meja yang amburadul juga bisa mengurangi produktivitas kerja.

Ingatlah, meja kerja adalah tempat di mana Anda paling banyak menghabiskan waktu dibandingkan titik manapun di penjuru kantor. Jadi bagaimana mau berfikir jernih jika komputer, telepon, scanner, printer malang melintang di atas meja. Bahkan ketika load pekerjaan sedang sangat tinggi, semua berkas muncul di atas meja, sampai permukaan meja sama sekali tidak terlihat. Meja tak ubahnya gudang dan anda seringkali kesulitan mencari file-file lama yang tiba-tiba dibutuhkan bos. Tak hanya menimbulkan stress, kondisi meja yang berantakan juga bisa mengurangi produktivitas kerja.

Jika Anda termasuk dalam kategori yang memiliki meja kerja kurang teratur sebaiknya benahi dari sekarang, sebelum terlambat. Berikut ini ada beberapa tips yang dapat membantu dalam merapikan meja kerja.

Rapikan semua kertas-kertas yang ada di meja dan buat 3 bagian yang terdiri dari INPUT, PROCESSING, dan FINISHED. Beritahukan kepada orang-orang yang berhubungan dengan anda untuk selalu meletakkan dokumenkerja baru pada bagian INPUT, lalu tidak perlu menanyakan dokumen yang belum ada di folder FINISHED (karena sudah dipastikan dokumen tersebut belum selesai dikerjakan).

Letakkan HANYA yang diperlukan diatas meja, seperti set komputer, buku agenda, peralatan tulis menulis, rak file, serta kertas-kertas bekas yang biasa digunakan untuk coret-coret secara instan. Semua barang yang tidak diperlukan sebaiknya diletakkan di dalam laci. Dengan demikian anda pasti akan lebih mudah mencari barang-barang yang memang diperlukan.

Perlakukan file di dalam komputer sama dengan yang di atas meja kerja. Buatlah 3 folder seperti yang sudah dijelaskan diatas, serta file-file penting sebaiknya diletakkan di-desktop guna mempermudah navigasi serta pencarian. Jangan lupa juga untuk selalu back-up file penting tersebut, sebagai safety precaution jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti komputer anda rusak.

Rapikan meja kerja jika ingin meninggalkan kantor, atau paling tidak jika anda masih menyisakan pekerjaan letakkan file tersebut pada folder PROCESSING dimana anda bisa melanjutkan pekerjaan tersebut keesokan harinya. Selain bisa menemukan berbagai barang yang harus dibawa pulang supaya tidak ketinggalan, kebiasaan ini membuat anda tidak perlu repot ketika memulai kerja.

Ubah posisi barang yang ada di meja 3 bulan sekali untuk menghilangkan kejenuhan di kantor yang bisa berakibat menurunnya kreativitas.

Ada baiknya kita belajar dari filosofi orang Jepang. Para pekerja di Jepang memiliki konsep 5S dalam pengaturan rumah, termasuk bagian ruangan untuk bekerja. Yaitu Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke.

Seiri adalah meletakkan segala sesuatu pada tempatnya, singkirkan yang tidak perlu dan pertahankan yang memang perlu.

Seiton atau proper arrangement adalah meletakkan barang-barang sedemikian rupa sehingga mudah dicapai jika diperlukan.

Seiso dalam menjaga sesuatunya selalu bersih, jangan sampai ada sampah atau kotoran di tempat kerja.

Sedangkan seiketsu, adalah mempertahankan kondisi bersih itu secara abadi, setelah dibersihkan.

Dan shitsuke bisa diterjemahkan sebagai komitmen. Sekalipun bukan bagian dari 4S sebelumnya, tapi prinsip ini mengajarkan untuk mematuhi dan mengambil sebuah standar terhadap empat komposen sebelumnya.

Jika meja kerja sudah tertata rapi, rasakan perbedaannya. Anda akan lebih segar berfikir dan selalu siap dengan presentasi yang matang ketika bos membutuhkan pemikiran Anda. (sumber majalah mix 05/viii/mei/2011)

Sumber : http://adproindonesia.wordpress.com/2011/06/01/produktivitas-dimulai-dari-meja-kerja/

Minggu, 11 Desember 2011

“Tukang Jahit” ala Tensia

Pernah suatu kali saya diajak seorang peserta “Entrepreneur University” ke Jakarta. Tujuannya kita ingin melihat bagaimana perusahaan Tensia Manufacturing yang terletak di kawasan Cibubur, Jakarta, dalam menjalankan bisnisnya.

Apa yang saya lihat sungguh di luar dugaan. Bukan karena yang saya lihat perusahaan yang cukup besar, tapi yang membuat saya kagum adalah kegiatan bisnisnya, yaitu membuatkan produk consumer good atau home care bermacam-macam merek. Perusahaan itu menjalankan bisnisnya dengan membuatkan produk atau barang-barang kebutuhan rumah tangga, seperti: shampoo, pembersih lantai, pembasmi serangga, parfum, sabun mandi, dan lain-lain. Mereknya pun berbagai macam, ada merek impor, ada pula yang lokal, yang iklannya sering kita jumpai di media massa.

Saya jadi tahu, ternyata perusahaan ini bekerja seperti layaknya “tukang jahit”. Di mana perusahaan lain bisa meminta Tensia untuk membuatkan produk yang mereka inginkan. Member keuntungan, bahwa apabila kita ingin memasarkan suatu preduk tertentu, kita tidak mesti harus membuat sendiri, tapi dapat memesan melalui perusahaan semacam Tensia tersebut. Hanya saja, kita tidak semudah itu pesan padanya. Tentu saja, itu karena ada persyaratan, yaitu antara lain tidak boleh memalsu produk orang lain dan ada batas minimal order.

Menurut saya, sebagai seorang entrepreneur sebetulnya bisa membuka bisnis dengan cara “menjahitkan” seperti ala Tensia itu. Asal saja kita punya ide bisnis, saya kira ide bisnis apapun, misalnya kita ingin membuat produk tertentu maka kita tidak harus punya pabrik terlebih dahulu. Kita bisa “menjahitkan” pada perusahaan yang juga bergerak di bidang yang sama. Perusahaan tersebut memang hanya membuatkan produk yang kita pesan dan tidak ikut memasarkan supaya netral. Karena bisa saja dia membuat produk yang sama, tetapi merek berbeda, sehingga parsaingan itu terjadi di pasar. Kalu kita tak punya gudang pun perusahaan itu bisa menyiapkan gudngnya. Sedangkan distribusinya, dia juga bisa mencarikannya.

Saya pikir mereka cukup kreatif. Tensia menciptakan peluang bisnis yang kita garap. Artinya, tanpa kita punya pabrik sendiri, kita bisa pesan untuk dibuatkan produk tertentu, seperti yang kita inginkan. Setelah pasar berkembang, kita bisa buat sendiri. Sebab, tanpa punya pasar, tentu apapun jenis produk yang kita “jahitkan” kalau tidak laku, kita akan rugi.

Pendeknya, pasar dulu yang kita ciptakan, setelah pasar berkembang baru pabrik kita bangun. Dengan demikian, kita bisa saja memulai usaha sekalipun tak punya pabrik sendiri. Ide bisnislah yang menjadi sangat penting untuk kita miliki. Artinya, begitu ide bisnis muncul, kita “menjahitkan” pada pihak lain, dan setelah itu kita pasarkan. Anda berani mencoba?

Sumber : http://www.purdiechandra.net/apa-yang-kita-pelajari/2011/03/tukang-jahit%E2%80%9D-ala-tensia/#more-363

Kamis, 08 Desember 2011

Optimis Dalam Meraih Sukses Bisnis

Memiliki optimisme yang tinggi tentunya menjadi salah satu modal utama bagi seorang pelaku usaha. Tanpa adanya optimisme dari setiap pengusaha, bisa dipastikan bila usaha tersebut tidak akan mampu bertahan lama menghadapi gempuran persaingan pasar dari para kompetitornya.

Dalam kondisi sesulit apapun, seorang pelaku usaha dituntut untuk bisa selalu optimis menjalankan usahanya. Hal ini penting, sebab dengan bersikap optimis secara tidak langsung akan mengantarkan mereka menjadi pribadi yang lebih tangguh, pantang menyerah, dan tentunya tetap semangat menghadapi segala rintangan. Tidak seperti orang-orang yang pesimis, dimana mereka cenderung mudah menyerah dengan hambatan yang ada dan lebih menggantungkan perkembangan bisnisnya kepada nasib.

Lalu, Apakah Anda sudah termasuk orang yang optimis?

Untuk meyakinkan Anda tentang pentingnya optimisme. Berikut adalah beberapa keuntungan yang bisa Anda dapatkan dengan menumbuhkan sikap optimis dalam meraih sukses bisnis.

Pertama, memberikan semangat dan motivasi yang positif. Orang-orang yang optimis biasanya memiliki harapan serta impian yang cukup besar. Sehingga tidak heran bila mereka selalu bersemangat dalam melangkah dan memiliki sebuah motivasi yang positif untuk bisa meraih harapan serta tujuan yang lebih baik.

Kedua, berani menghadapi segala tantangan. Dalam menjalankan sebuah usaha, tak jarang kita menemukan tantangan serta hambatan yang sering muncul di tengah perjalanan menuju sukses. Namun dengan berbekal keyakinan serta sikap optimis yang dimiliki pelaku usaha, segala tantangan yang ada akan dihadapinya dengan tenang dan diselesaikan dengan cara yang terbaik.

Ketiga, memiliki fokus usaha yang jelas. Setelah menentukan visi dan misi perusahaan yang dijalankan, seorang pengusaha yang optimis akan selalu berusaha fokus dalam menyelesaikan pekerjaannya dan mewujudkan semua harapan yang telah mereka impikan.

Keempat, memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Pelaku usaha yang optimis biasanya lebih percaya diri dalam menjalankan tugas-tugasnya. Mereka yakin dengan kemampuan yang dimiliki dan berusaha mengoptimalkannnya untuk mencapai cita-cita yang mereka harapkan.

Kelima, lebih kreatif dan inovatif. Seorang pengusaha yang optimis selalu memiliki berbagai cara untuk mewujudkan segala impiannya. Mereka tak segan-segan menggunakan kreativitasnya untuk menciptakan ide baru dan berusaha mendapatkan hasil yang terbaik.

Dengan menjadi pribadi yang optimis, diharapkan bisa memotivasi kita semua untuk selalu berpikiran positif dan menyelesaikan segala hambatan dengan cara yang terbaik. Semoga informasi tips bisnis pada pekan ini bisa bermanfaat bagi para pembaca dan memberikan motivasi baru bagi para pelaku usaha. Maju terus UKM Indonesia, dan salam sukses.

Sumber :
http://bisnisukm.com/optimis-dalam-meraih-sukses-bisnis.html

Rabu, 07 Desember 2011

Bisnis Waralaba dan MLM

Jika berbicara tentang peluang bisnis paling menguntungkan dan mempunyai resiko kerugian yang kecil saat ini, jawabannya ada pada bisnis waralaba dan MLM. Saya katakan mudah karena kedua bisnis ini hanyalah bisnis meniru pada mereka yang sudah sukses sebelumnya. Terjadi transfer keahlian dan kemampuan yang luar biasa pada dua jenis bisnis ini.

Bisnis waralaba dan MLM mempunyai perbedaan yang mencolok dalam hal modal. Jika kita ingin berbisnis waralaba, modal jutaan hingga ratusan juta harus kita persiapkan. Kemudian kita akan mendapatkan berbagai pelatihan bagaimana menjalankan bisnis tersebut oleh pemilik maralaba. Kita cukup melakukan apa yang diterapkan oleh pemilik waralaba sama persis dalam segala hal. Hal sekecil apa pun harus kita terapkan sedetail mungkin. Coba anda lihat Indomaret, model penataan dan berbagai hal lain pasti sama persis walaupun tempatnya berlainan.

Jika waralaba memerlukan modal jutaan, berbeda dengan MLM. Cukup dengan mengeluarkan uang tidak lebih dari seratus ribu kita sudah bisa memulainya. Uang itu pun sebenarnya hanya untuk pengganti berbagai keperluan presentasi yang kita dapatkan saat menjadi anggota. Dalam pelaksanaan bisnis MLM juga sama dengan bisnis waralaba. Kita harus melakukan sama persis dengan yang dilakukan oleh upline kita (yang sudah sukses tentunya). Kita harus menirukan dengan detail apa yang dilakukan oleh upline kita agar hasil yang kita dapatkan juga maksimal. Walaupun modalnya tidak lebih dari seratus ribu, ternyata beberapa teman saya bisa mendapatkan penghasilan hingga puluhan juta dalam satu bulan dengan menjalankan bisnis MLM ini.

Apa pun peluang bisnis yang ada di depan mata kita, kalau tidak didasari oleh niat dan kemauan untuk bisa sukses di bisnis tersebut, pasti akan sulit memperoleh hasil yang maksimal. Tidak ada di dunia ini yang bisa sangat mudah kita dapatkan tanpa bantuan dan kehendakNya. Doa harus selalu kita sertakan dalam setiap usaha kita.

Sukses untuk anda…..

Sumber : http://motivasi.petamalang.com/bisnis-waralaba-dan-mlm#more-91

Selasa, 06 Desember 2011

Percaya Diri Dalam Memulai Bisnis

Kepercayaan diri seseorang ternyata mempengaruhi kesuksesan yang mereka dapatkan. Bahkan banyak orang yang berendapat bahwa percaya diri menjadi salah satu modal utama untuk meraih sebuah kesuksesan. Tanpa adanya rasa percaya diri, seseorang cenderung takut untuk melangkah dan mudah menyerah dengan segala masalah yang mereka hadapi.

Begitu juga dalam menjalankan sebuah usaha, sikap percaya diri tentunya dibutuhkan para pelaku usaha untuk mewujudkan target kerja yang telah mereka tentukan. Dengan modal rasa percaya diri yang tinggi, seorang pelaku usaha berani menentukan target kerja yang rasional dan berani mengambil resiko besar untuk medapatkan keuntungan yang lebih menjanjikan. Tentunya Anda juga ingin menjadi pengusaha sukses yang percaya diri bukan?

Meskipun membangun kepercayaan diri memang tidak mudah, namun pada dasarnya ada beberapa langkah sederhana yang bisa Anda praktekan untuk meningkatkan rasa percaya diri Anda. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda coba.

Pertama, mulailah dengan bergaul di lingkungan yang cukup positif. Lingkungan dimana Anda berada memang memberikan pengaruh yang cukup besar bagi perkembangan diri Anda. Tidaklah heran bila ada pepatah yang mengatakan bahwa sikap dan perilaku seseorang bisa terbentuk dari lingkungan yang mereka pilih. Ketika Anda banyak bergaul dengan orang-orang yang pesimis, mudah menyerah, dan cenderung minder, maka secara tidak langsung perilaku dan sikap Anda akan mengikuti lingkungan tersebut. Dan begitu juga sebaliknya, bila Anda berada di lingkungan positif yang mayoritas anggotanya memiliki kepercayaan diri cukup besar, selalu bersemangat, pantang menyerah dan selalu optimis dalam menghadapi segala tantangan, tentunya diri Anda juga akan terbangun menjadi pribadi tangguh dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi.

Kedua, persiapkan segala hal secara matang. Terkadang seorang pelaku usaha merasa minder dan pesimis dengan hasil kerja yang akan mereka raih, karena mereka tidak menyiapkan segalanya secara matang. Apabila mereka terbiasa melakukan persiapan dengan baik, maka kualitas produk maupun jasa yang dihasilkan tidak akan mengecewakan para pelanggan, sehingga sedikit demi sedikit kepercayaan diri pengusaha akan mulai tumbuh dan bisa berkembang baik apabila konsumen semakin senang dengan pelayanan yang mereka berikan.

Ketiga, tingkatkan motivasi diri dengan mengingat kesuksesan yang telah Anda raih. Ketika kepercayaan diri Anda mulai pudar, maka pompalah semangat Anda dengan mengingat kembali kesuksesan-kesuksesan yang telah dicapai oleh perusahaan Anda. Dengan begitu, semangat pelaku usaha bisa kembali membara dan semakin berusaha mewujudkan impian mereka yang tentunya lebih besar dari kesuksesan sebelumnya. Ingat, keberhasilan yang telah Anda raih adalah hasil kerja keras dari skill serta pengetahuan yang Anda miliki. Jadi, jangan minder dan memandang diri Anda rendah dengan kemampuan yang ada dalam diri Anda. Karena sebenarnya Andalah salah satu orang hebat yang berjasa bagi perkembangan bisnis Anda.

Dengan menumbuhkan kepercayaan diri dalam menjalankan sebuah usaha, tidak menutup kemungkinan bila bisnis Anda bisa berkembang semakin besar dan memberikan keuntungan yang menjanjikan setiap bulannya. Semoga tips percaya diri dalam menjalankan bisnis ini bisa memberikan manfaat bagi para pembaca dan menghilangkan keraguan dan ketakutan para pemula untuk segera memulai usaha. Selamat berkarya, jangan pernah lelah untuk berusaha, dan salam sukses.

Sumber : http://bisnisukm.com/percaya-diri-dalam-memulai-bisnis.html

Senin, 05 Desember 2011

8 Kiat Pemasaran Produk

Memasarkan produk perusahaan memang gampang-gampang susah. Berikut delapan jurus yang dapat kita gunakan dalam upaya pemasaran produk.

1. Percaya dan bangga
Percaya dan bangga terhadap produk dan jasa yang disediakan perusahaan. Jika bukan kita yang memulai untuk membanggakan produk, siapa lagi? Kebanggaan terhadap produk yang akan kita pasarakan akan menambah rasa percaya diri kita dalam menyakinkan orang lain.

2. Buat label menarik
Buatlah kartu nama, kop surat dan brosur perusahaan yang baik dan mencerminkan citra profesional dan atraktif. Tampilkan ‘kesan pertama’ yang baik. Kesan pertama merupakan fase pertama orang akan menilai citra perusahaan kita. Kesan pertama akan terbawa terus dalam ingatan seseorang. Bila memungkinkan, gunakan jasa profesional untuk menimbulkan kesan pertama.

3. Siapkan label atau kartu nama setiap waktu
Biasakan menyimpan kartu nama dan brosur perusahaan di dalam mobil, untuk diperlukan sewaktu-waktu. Setiap kita bertemu dengan seseorang berikan kartu nama agar selalu dapat diingat.

4. Pelajari pasar
Pelajari ‘pasar’ yang akan menjadi sasaran bisnis kita. Mungkin produk kita memiliki keunikan tertentu, begitu juga dengan pasar yang kita tuju. Yang harus kita ingat, selain membutuhkan, biasanya orang juga membeli produk yang dia inginkan.

5. Buat anggaran yang cukup
Buatlah adakan anggaran yang mencukupi untuk pemasaran.

6. Tetapkan target pasar
Bidik sasaran pasar dengan tepat. Jangan sampai kita membagi-bagikan brosur pada pihak yang tidak sesuai atau tidak menggunakan servis dan produk kita.

7. Buat jaringan kerja
Buat jaringan kerja atau network di mana pun kita berada. Tentu hal ini untuk menambah panjang daftar relasi kita. Sebisanya, kita juga bergabung dengan organisasi bisnis sebanyak mungkin.

8. Sabar, disiplin dan konsisten
Yang penting dan harus diingat, kesuksesan tidak datang secepat yang kita inginkan. Oleh karena itu kita harus memiliki sikap sabar, disiplin dan konsisten.

Minggu, 04 Desember 2011

Sukses Bisnis Keripik Jamur Tiram

Bisnis Jamur tiram merupakan salah satu peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Rasa jamur ini yang cukup lezat dan dapat diolah menjadi berbagai macam bentuk makanan serta perawatannya yang mudah membuat bisnis ini banyak diminati. Kreatifitas bisnis dengan mengolah barang mentah menjadi barang jadi ternyata memberikan berkah tersendiri bagi pasangan Tri Sugiatno dan Wiwik Widiastuti. Sukses merintis bisnis keripik jamur tiram dimulai dari awal membudidayakan jamur tiram dan menjualnya sebagai sayuran ke sekitar rumahnya. Kini dengan bisnis keripik jamur yang sudah berjalan dengan baik mereka bisa mendapatkan pemasukan jutaan rupiah.

Awal bisnis keripik jamur tiram ini dimulai pada saat Wiwik datang ke acara lomba desa di Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Pada acara tersebut hasil budidaya jamur tiram petani merupakan salah satu peserta lomba. Dari situlah Wiwik terdorong membudidayakan Jamur tiram, karena prosesnya mudah dan murah.

Sebagai permulaan dalam usaha budidaya jamur tiram dibelilah 200 bag log (campuran bibit jamur, serbuk kayu, bekatul kapur kawur, dan pupuk dalam plastik) seharga Rp 300.000. Bag log itu lalu disusun di kumbung (rumah jamur) berdindingkan anyaman bambu seluas 42 meter persegi, di samping rumahnya.

Perawatan jamur tiram pun cukup mudah karena hanya dengan disiram air bersih setiap hari, hingga jamur berwarna putih tumbuh di setiap bag log. Dalam waktu satu bulan, jamur sudah bisa dipanen. Jamur itu terus muncul sampai empat hingga lima bulan berikutnya, sebelum kemudian bag log harus diganti baru.

Jamur putih yang dipanen sekitar lima kilogram setiap hari itu lalu dijual ke tetangganya Rp 8.000 per kilogram. Ternyata minat para tetangga membeli jamur tiram yang dipakai membuat sayuran cukup tinggi.

Banyaknya peminat itulah yang mendorong Wiwik dan Tri menambah jumlah bag log sampai akhirnya tahun 2007 sebanyak 1.000 bag log dibudidayakan di kumbung. Hasilnya, setiap hari mereka panen sampai 30 kilogram jamur putih.
Namun, banyaknya jamur putih yang dipanen itu justru membingungkan Wiwik dan Tri. Pasalnya, dari 30 kilogram hasil setiap hari, hanya sekitar 5 sampai 10 kilogram yang bisa terjual. Sisanya, menumpuk di gudang, tak ada pembelinya.

Dari situlah Tri lalu berpikir mengolah jamur tiram menjadi keripik, dengan harapan jamur tiram akan bisa terjual semuanya dan memiliki nilai tambah. Meski ide ini cukup bagus ternyata tidak mudah diwujudkan. Minimnya pengalaman membuat keripik Jamur tiram menjadi permasalahan tersendiri.Serangkaian percobaan membuat keripik jamur tiram tidak kunjung berhasil, Ada yang keripiknya melempem, ada yang rasanya enggak enak dan lain-lain. Meski demikian mereka tetap gigih dan tidak putus asa dalam melakukan percobaan dalam menemukan formula yang pas dalam membuat kerikipik Jamur tiram.

Sampai pada percobaan memasak ke-10, Tri dan Wiwik menemukan takaran yang pas. Jamur tiram yang digoreng dengan dicampur tepung terasa gurih dan enak rasanya.Dengan pegangan ”resep rahasia” itu, keduanya memasak sekitar lima kilogram jamur untuk dijadikan keripik. Ada dua jenis keripik yang dijual, keripik berkualitas baik dijual Rp 70.000 per kilogram. Keripik yang nomor dua dijual Rp 1.250 per kemasan kecil.

Keripik jamur tiram awalnya dicoba dijual ke tetangga, warung, dan restoran sekitarnya. Awalnya ada penolakan karena sejauh yang mereka tahu jamur bisa membuat keracunan. Namun, setelah keripik dicoba dan aman, mereka pun membelinya dan menjadi pelanggan tetap.

Permintaan Keripik Jamur Tiram mengalir

Penyebaran dari mulut ke mulut membuat keripik kian dikenal. Awal 2009, permintaan bertambah, tetapi produksi jamur tiram terbatas.”Permintaan datang dari luar Madiun, seperti Banjarmasin, Samarinda, Riau, dan Madura. Ada eksportir dari Lumajang yang menawarkan ekspor produk saya. Banyak juga tenaga kerja Indonesia yang membawa keripik saya untuk dijual di luar negeri,” ujar Tri.

Tri pun mencoba bekerja sama dengan 11 petani jamur di wilayah Dungus dan Kresek, Madiun. Jamur petani dibeli Rp 8.500 per kilogram ditambah jamur budidaya sendiri, Tri dan Wiwik mendapatkan jamur setengah kuintal per hari. Jamur dimasak dengan enam penggorengan untuk menghasilkan setengah kuintal keripik per hari.

Omzet penjualan keripik sekitar Rp 3 juta per hari. Penghasilan bersih sekitar 10-20 persen dari omzet, antara Rp 300.000 sampai Rp 600.000. Padahal, tiga tahun yang lalu, omzet dari menjual jamur tiram putih hanya Rp 40.000 per hari.
Ternyata jumlah produksi itu belum cukup memenuhi permintaan, terutama seperti mendekati Lebaran. ”Permintaan naik 100 persen. Butuh satu kuintal jamur tiram putih per hari untuk memenuhi permintaan. Hanya separuh permintaan yang dipenuhi,” kata Tri.

”Budidayanya mudah, murah, dan potensi pasarnya besar, tetapi sayang tidak banyak warga yang mengetahui hal ini sehingga ragu membudidayakannya,” tambahnya.

Karena itu, setiap kali warga atau mahasiswa datang belajar budidaya jamur tiram, dia memberikan pelajaran gratis. Biar semakin banyak orang mau menanam jamur tiram. Jika pasokan jamur tiram itu terbatas, obsesinya membuat waralaba keripik produksinya pun terganjal. (Galeriukm).

Sumber:
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2009/10/27/0912458/raup.jutaan.rupiah.dari.keripik.jamur.tiram

Kamis, 01 Desember 2011

Tips Mencapai Target Pemasaran

Pemasaran merupakan ujung tombak dari bisnis yang kita miliki. Sebagus apapun produk dari bisnis yang kita miliki, tanpa pemasaran yang baik menjadi tidak ada artinya. Pemasaran bisnis usaha kecil tidak semata-mata menjual hasil produksi, tetapi juga menciptakan image bahwa produk kita baik dan diperlukan. Tugas staff pemasaran adalah menjual sekaligus membangun image produk.

Di dalam mencapai target pemasaran ada beberapa tips yang bisa dilakukan agar pemasaran dapat dilakukan dengan baik dan sesuai dengan target yang diharapkan bahkan lebih:
1. Selalu menambah pengetahuan kita dari sisi manapun akan produk yang kita tawarkansehingga kita bisa memberi pengertian kepada konsumen, apa keunggulan produk yang kita tawarkan dengan produk lain yang sejenis.
2. Tidak bosan belajar dari siapa saja agar bisa maju.
3. Selalu melebihkan target yang diberikan kepada kita. Semisal kita diberi targetmenjual 100 barang dalam sebulan maka kita harus mencatat bahwa target lebih dari 100. Tapi ingat untuk awal-awal jangan terlalu tinggi dalam melebihkannya, yang rasional saja semisalmenjadi 110 barang.
4. Selalu catat dan pantau perkembangan penjualan yang terjadi dari hari kehari,minggu ke minggu. Sehingga bila ada hambatan bisa cepat ditanggulangi.
5. Memantau dan memotivasi pasar yang sudah ada agar selalu berkembang.
6. Selalu mencari peluang pasar baru, ingat jangan hanya mengandalkan satu duasumber pendapatan, dapatkan sebanyak-banyaknya.
7. Selalu menjaga hubungan baik dengan para pelanggan kita siapapun dia, mulai dari konsumen langsung,agen sampai distributor.
8. Perhatikan bulan-bulan “paceklik ”bagi usaha anda, usahakan inovasi penuh jauh hari sebelumnya untuk mengantisipasinya.
9. Jaga kejujuran kita, kualitas produk dan pelayanan yang kita berikan.
10. Jangan lupa untuk selalu beribadah dan berdoa serta beramal.

Target pemasaran bisa dicapai jika kita melakukan upaya-upaya tersebut secara konsisten dan terus menerus. (Galeriukm).

Sumber:
Bagaimana Meraih Target Kita , Bagus Airlanto ,http://www.andriewongso.com/artikel/entrepreneur_corner/1922/Bagaimana_Meraih_Target_Kita/