Senin, 30 Mei 2011

Dari Bakul Ikan Jadi Pemilik Maskapai Penerbangan

Pendakian terjal ditempuh oleh Susi Pudjiastuti. Perempuan kelahiran Pangandaran tahun 1965 ini pada awal tahun 1980-an gagal menamatkan SMA-nya di Cilacap, Jawa Tengah. Ia pulang ke Pangandaran dan mencoba berjualan aneka barang seperti baju, bedcover, dan sebagainya.

Namun akhirnya ia menemukan potensi Pangandaran, yaitu ikan. Dengan modal Rp 750 ribu hasil penjualan perhiasan miliknya, ia mulai berjualan ikan dengan cara membeli ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan menjualnya ke restoran-restoran. Hari pertamanya ia hanya berhasil menjual 1 kg ikan. Itupun ke restoran kenalannya.

Keuletan, tak membuatnya mundur. Ia terus mencoba lagi hari-hari berikutnya. Meski tak mudah, akhirnya ia bia menguasai pasar Pangandaran setahun kemudian. Lalu ia mencoba menjual ikan-ikan dari Pangandaran ke Jakarta dengan menyewa truk. Berangkat jam tiga sore sampai di Jakarta tengah malam menjadi kegiatan sehari-harinya.

Dari semula menyewa truk akhirnya Susi bisa membeli truk. Usahanya terus berkembang. Sampai-sampai ia bisa mengekspor udang ke Jepang. Meskipun sempat jatuh bangun, alat transportasi ikannya berubah drastis dari truk hingga menggunakan pesawat terbang.

Ceritanya, setelah menikah dengan pilot asal Jerman, Susi berangan-angan mengangkut ikannya menggunakan pesawat. Angan-angan itu timbul karena dengan menggunakan truk yang memakan waktu sembilan jam perjalanan, dan ikan-ikannya mati sesampai di Jakarta. Itulah yang membuat harga ikannya jatuh. Dengan pesawat cuma diperlukan satu jam sehingga harga ikannya pasti tinggi karena lebih segar.

Tahun 2000, Susi mencoba mengajukan pinjaman ke bank untuk merealisasikan rencana itu. Namun rencananya itu ditertawakan pihak bank dan sudah tentu pengajuan kreditnya ditolak. Baru pada tahun 2004, ada bank yang mau mengabulkan kreditnya. Dari Bank Mandiri, ia mendapat pinjaman Rp 47 miliar yang ia gunakan untuk membuat landasan di Pangandaran dan membeli dua pesawat Cessna.

Namun sebulan setelah pengoperasian pesawatnya, terjadi bencana tsunami di Aceh. Naluri kemanusiaannya terusik. Ia terbang ke Aceh untuk memberi bantuan. Pesawat Susilah, pesawat pertama yang mendarat di Aceh setelah bencana itu. Besoknya ia membawa barang-barang bantuan seperti beras, mi instan, dan sebagainya. Susi dan pesawatnya pun berkutat di Aceh mendistribusikan barang-barang bantuan.

Rencananya, ia "hanya" memberi bantuan sarana angkutan gratis selama 2 minggu,namun banyak LSM dalam dan luar negeri yang memintanya tetap di sana dan mereka bersedia menyewa pesawat Susi. Dari sanalah lahir nama Susi Air sebagai usaha penyewaan pesawat.

Kini Susi Air sudah memiliki 50-an pesawat dan nama Susi Air pun dikenal sebagai maskapai penerbangan carteran yang populer di Indonesia saat ini. Sungguh suatu pendakian nasib yang menakjubkan dari seorang ibu yang tak tamat SMA. Keuletan dan keberaniannya mengantarkannya ke puncak sukses bisnis. Luar Biasa!!

Sumber : http://www.andriewongso.com/artikel/Success_Story/3707/Dari_Bakul_Ikan_Jadi_Pemilik_Maskapai_Penerbangan/

Minggu, 29 Mei 2011

Tetap Produktif Di Masa Sulit

Ilmu akan menjaga kita, sementara uang belum tentu dapat menjaga kita, itulah pesan orang tua kita dulu. Entah apapun keahlian itu, yang jelas Anda harus memilikinya. Anda akan lebih berguna dan dihargai oleh masyarakat karena memiliki keahlian.

Sebagai sebuah contoh sederhana, seandainya Anda menguasai bidang komputer maka Anda dapat memberdayakan kemampuan dan keahlian Anda itu, tidak saja untuk dapat bertahan, tetapi mungkin sebagai peluang usaha permanen yang dapat Anda kembangkan dan malahan dapat Anda wariskan kepada anak-cucu kelak. Kenapa tidak? Namun paling tidak, Anda tidak akan menjadi beban siapa pun, apalagi mengharapkan bantuan dari negara seperti saat krisis tahun 1998 menerpa, dimana pemerintah terpaksa membuat kebijakan Jaring Pengaman Sosial yang seperti kita semua sudah tahu, ujung-ujungnya jadi sumber korupsi orang-orang yang tidak bertanggung-jawab.

Okelah bila sekarang ini Anda hanya berpikir menjadikan peluang tersebut sebatas untuk dapat bertahan dan agar tetap produktif sembari mencari peluang berkarir di salah satu perusahaan yang Anda pikir cocok bagi minat dan keahlian yang Anda miliki. Peluang yang dapat Anda lakukan berdasarkan kemampuan Anda dalam bidang komputer tersebut adalah dengan memberikan les privat ke berbagai sekolah, institusi, perusahaan atau individual. Kemampuan Anda dalam suatu mata pelajaran tertentu juga dapat Anda manfaatkan. Apalagi Anda menguasai suatu mata pelajaran yang secara umum dianggap sulit. Itu juga sebuah peluang dan kesempatan. Menjadi tentor mata pelajaran Matematika, Fisika, Kimia, music, computer dan Bahasa Inggris sangat dibutuhkan. Silahkan dipelajari dan buka lagi buku pelajaran waktu sekolah dulu. Menjadi tentor juga tidak banyak memerlukan modal. Yang paling krusial untuk Anda miliki adalah alat komunikasi yang dapat dihubungi dimanapun Anda sedang berada. Selain itu, Anda tentu harus mempersiapkan silabus dan mungkin juga kurikulum sesuai dengan kebutuhan para pelanggan Anda.

Lalu bagaimana cara menjaring para pelanggan? Mungkin ada baiknya untuk menghubungi beberapa kenalan Anda baik dari masa sekolah/kuliah dulu, membuat blog dan memasang iklan disana, memasang iklan di sebuah harian surat kabar tertentu. Sebar brosur ke sekolahan, institusi, atau perusahaan. Anda dapat juga memasang pamflet di toko, warung makan, dinding pengumuman umum, dan sebagainya. Ciptakan sebuah kebutuhan, orang tidak akan butuh jika Anda tidak mengiklankannya.

Bila Anda mendapat respon yang bagus, bukan tidak mungkin Anda akan dapat memberikan peluang usaha bagi rekan-rekan Anda yang juga tengah mengalami masalah yang sama dengan Anda. Untuk itu, ciptakanlah network sehingga akan sangat menguntungkan bagi Anda dan rekan-rekan Anda. Contoh sederhananya begini, seandainya Anda diminta untuk memberi pelajaran di jam yang bentrok dengan jadwal Anda, maka Anda bisa mengoperkannya kepada rekan yang available saat itu. Dengan demikian, dengan kesepakatan terlebih dahulu tentunya, Anda bisa mendapatkan fee dari rekan Anda tersebut. Itu artinya sebagai sebuah kerjasama saling menguntungkan atau semacam simbiosis mutualisme seperti istilah dalam bidang Biologi itu. Namun akan lebih bagus bila berpikir seperti ini; ingat sebuah pesan bijak; tuailah apa yang Anda tanam.

Bila Anda memiliki network yang tidak hanya menguasai bidang pengajaran yang serupa dengan keterampilan yang Anda kuasai, maka Anda bisa juga mendapatkan keuntungan dari hal demikian. Apa pasal? Sederhananya begini, bila Anda tidak memiliki keterampilan berbahasa Perancis, sementara Anda mengenal seseorang yang mampu menguasai keterampilan tersebut, maka Anda bisa menempatkannya di media brosur yang Anda sebarkan tadi. Sekali lagi tentunya dengan konfirmasi terlebih dahulu dengan rekan kerja Anda itu. Jadi sewaktu-waktu ada yang membutuhkan tentor bahasa Perancis, Anda dapat melemparkannya kepada rekan Anda itu.

Usaha kursus privat ini lebih menitikberatkan pada kepercayaan diri Anda untuk senantiasa tampil meyakinkan sebagai orang yang professional. Pikiran harus tetap terbuka untuk mendapatkan suatu pengalaman dan pengetahuan baru. Layaknya usaha bidang jasa lainnya, maka pelayanan yang Anda berikan adalah segalanya. Ini bisa juga akan menjadi iklan khusus buat Anda karena pelanggan yang puas akan merekomendasikan Anda kepada para kenalan mereka. Selain itu, selalulah ber pikir positif karena dengan itu, Anda akan lancar berkomunikasi dengan para pelanggan Anda.

Jika Anda berniat untuk tetap melanjutkan usaha Anda itu, tentu akan sangat bagus sekali karena Anda akan membuka lapangan kerja bagi sebagian orang. Anda bisa menyewa para professional di bidang masing-masing dan juga memberikan kontribusi pada penerimaan pajak sekecil apa pun itu. Usaha Anda itu pun harus didaftarkan perizinannya pada Departemen terkait.

Itulah salah satu peluang yang dapat Anda lakukan agar dapat bertahan atau memiliki usaha sampingan di saat krisis yang sepertinya masih betah menaungi negara tercinta ini. Ada banyak peluang tentunya yang dapat Anda lakukan. Yang pasti, jangan pernah menyerah. Selamat mencoba dan semoga sukses. (nfr)

Sumber: http://infopeluangusaha.com/

Awalnya Pedagang Asongan, Kini Mempekerjakan 20

Banyak pengusaha sukses yang lahir karena disokong orang tuanya atau karena punya koneksi luas sehingga dipercaya mengelola usaha. Namun tidak demikian dengan Iwan Herawan, 41 tahun, sukses menjadi pengusaha benar-benar dari NOL karena masa kecilnya habis untuk berdagang asongan di objek wisata Tangkubanparahu. Karena kepintarannya membaca pasarlah yang mengantar Iwan Herawan, sukses sebagai pengusaha miniatur binatang.

Cerita keberhasilan pengusaha muda kelahiran Bandung, 4 Desember 1969 ini tidak bisa lepas dari keberadaan Tangkubanparahu di Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan Kabupaten Subang. Sedari SMP dia sudah memberanikan diri berjualan, khususnya pada hari-hari libur sekolah. Atau ketika sekolah siang, dia terlebih dahulu berjualan di pagi harinya.

Begitu pun sebaliknya, ketika sekolah pagi maka sore harinya digunakan untuk berjualan. Walaupun harus kehilangan waktu bermain yang lumrah dirasakan anak-anak seangkatannya, Iwan kecil merasa senang menjalani pekerjaannya. Hal itu terpaksa dia lakukan karena ekonomi keluarga yang pas-pasan. Tapi siapa sangka, dari jualan asongan itulah cikal bakal dia menjadi pengusaha sukses yang bisa mempekerjakan 20 karyawan dengan omzet usaha puluhan hingga ratusan juta rupiah setiap bulannya.

Pelajaran hidup dan kepintarannya membaca situasi mengantarnya merengkuh cita-cita sebagai pengusaha. Dari seorang pedagang asongan, kini telah memiliki shoowroom di Tangkubanparahu tempat memajangkan lebih dari 50 item berbagai produk miniatur binatang hasil kreasinya. Iwan menuturkan, usahanya mulai dirintis pada 1990 dengan modal alakadarnya, sekira Rp300 ribu hasil usaha berdagang. Modal itu dia belanjakan perkakas seperti solder, kayu, dan ampelas.

Saat itu dia tidak punya pilihan selain membuka usaha sendiri karena keinginannya untuk kuliah tidak kesampaian. Dia sempat mengecap bangku kuliah beberapa bulan di Universitas Padjadjaran namun terpaksa ditinggalkan karena tidak ada biaya. Ide awal membuat miniatur binatang kayu didapatkannya dari sang paman. Ketika itu Iwan disarankan mengolah kayu lame menjadi benda bernilai jual tinggi. Dengan kreativitas dan imajinasi, ditunjang darah seni, Iwan pun bisa menyulap kayu lame menjadi miniatur binatang yang bernilai seni tinggi.

“Saya percaya, ketika niatnya baik, dijalankan dengan baik, maka hasilnya pun pasti baik. Terbukti, ketika ada keinginan untuk membuat miniatur binatang maka saya selalu diberi jalan kendati saya tidak pernah belajar seni ukir sebelumnya,” kata ayah dua anak bernama Tedy Heriyadi, 18, dan Chandra Kuswendi,11. Seiring perjalanan waktu, usahanya semakin berkembang. Dia pun mulai mempekerjakan dua orang karyawan yang merupakan tetangganya.

Usahanya yang berlokasi di Kampung Pondok, RT 2/3, Pasar Ahad Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), diberi nama Handycraft Karya Cipta. Kian lama produknya banyak diminati pasar lokal ataupun mancanegara seperti dari Iran, Singapura, Jepang, China, Korea, dan Yunani. Bahkan, dalam sebulan dia bisa mengirimkan 30 ribu miniatur ke luar negeri. Mau tak mau dia pun terus menambah karyawannya hingga sekarang menjadi 20 orang dan bisa bertambah jika pesanan barang membludak.

Dia merasa bangga dapat menjadi orang yang mampu membantu pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran. Meski kini sudah meraup sukses, bukan berarti semuanya berjalan tanpa usaha keras. Tidak jarang ada kendala yang mengiringi perjalanan usahanya selama hampir 20 tahun. Iwan sadar, hidup ini ibarat roda, kadang di atas tapi kadang pula di bawah. Begitu pun dengan usahanya, ada saatnya banyak pesanan tapi ada juga musim paceklik (sepi pesanan).

Menurut dia, itu adalah sebuah risiko dan konsekuensi menjadi seorang entrepreneur agar bisa mengolah kesulitan menjadi kemudahan. Dia berusaha tidak pernah memperlihatkan raut wajah panik atau putus asa manakala pemasukan usahanya sedang berkurang. Dengan begitu, berarti dia mengangkat motivasi karyawannya agar tidak pernah malas untuk bekerja.

“Menjadi pengusaha artinya bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup para karyawan, dan hal itu yang selalu saya jaga agar bagaimana usaha bisa maju sehingga dampaknya bisa menyejahterakan seluruh karyawan,” tegasnya. Kendala lain yang dihadapi suami Neneng Hermawati, 40, ini terkait dengan promosi dan pemasaran. Karena itu, dia selalu berharap kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan para penggerak usaha kecil dan menengah. Kalaupun tidak bisa memberikan bantuan materi, paling tidak informasi agenda pameran-pameran.

Ditanya tentang falsafah hidupnya hingga bisa sukses, Iwan menjawab: kegigihan dan kerja keras. Dia yakin, setiap orang punya potensi dan tergantung dari masing-masing individu menggalinya untuk menjadikan modal berharga guna meraih hidup yang jauh lebih baik. Dia tidak khawatir bahkan mendorong agar karyawannya bisa membuka usahanya secara mandiri.

Hal itu menjadi kebanggaan karena pertanda dia telah berhasil menularkan keahlian dan jiwa entreprenuer kepada orang lain.Tak pernah terbesit akan merasa tersaingi sebab dia pun akan terus belajar mengembangkan kemampuannya untuk menciptakan produk-produk yang lebih inovatif lagi.

Sumber : http://www.successkid.com/

Jumat, 27 Mei 2011

Rahasia Bob Sadino

Setiap orang memiliki rahasia. Begitu juga dengan Bob Sadino. Rahasia, tidak selalu berkonotasi jelek, karena yang ini justru rahasia baik, yang penting untuk anda ketahui, pembaca WK. Rahasia ini begitu pentingnya sehingga saya mesti hati-hati mengutarakannya, takut yang memiliki rahasia marah atau mensomasi saya.

Sebelum bercerita tentang rahasia kesuksesan Bob Sadino, saya ingin bercerita tentang rahasia-rahasia lainnya yang ringan-ringan, yang pernah saya dengar. Di Kampung saya, daerah urban yang kini disesaki industri, Kawasan Selatan Gresik, Jawa Timur, ada seorang penjual bakso keliling yang setiap sore selalu ditunggu-tunggu oleh pelanggan. Ia berjualan bakso sejak saya masih remaja, dengan rasa yang biasa-biasa saja. Tetapi dalam lima tahun terakhir, saat penjual bakso mulai banyak, saya melihat perubahan yang besar. Selain rasa baksonya yang enak, rasa kuahnya juga sangat sedap, halal, harganya juga murah.

Pantas, setiap orang selalu menunggu-nunggu saat ia lewat. Namanya, Timbul. Nama ini, kini bukan sekedar nama bakso, tetapi sudah menjadi guyonan jika ada orang yang sedang berdiri di tepi jalan. Ketika ditanya, menunggu siapa? Jawaban slengekan sering dibalas dengan ucapan : menunggu Timbul. Suatu ketika, saat saya pulang kampung, saya mendatangi rumahnya, menanyakan mengapa rasa baksonya begitu enak, tekstur, kekenyalannya, juga rasanya. Semuanya dibuat alami, dari bahan halal, daging sapi beneran, bukan daging glonggongan, tanpa bahan pengawet karena selalu habis dalam sehari.

“Rahasianya apa kok baksonya enak,” tanya saya kepadanya. Karena saya wartawan, dan bukan pedagang bakso, Timbul mau menceritakan perjalanan hidupnya, dari sejak berjualan bakso pertama kali, hingga hari ini. Jika dihitung-hitung, sudah lebih dari 15 tahun ia berjualan bakso. Iapun menceritakan, bagaimana ia setiap hari mencoba membuat bakso terbaik dan rasa terenak sesuai yang diinginkan pelanggan. Setiap pulang dari berjualan, ia selalu mengoreksi kekurangannya bersama istri tercintanya. Menghitung omzet, keuntungan, meskipun jumlahnya tidak seberapa, justru merupakan kegiatan berikutnya.

Untuk mengetahui apa yang diinginkan pelanggan, caranya, ia selalu mendengar apa saja yang dikeluhkan pelanggan, mulai dari kuah yang anyep, bakso yang kurang empuk, hingga omela-omelan lain yang sering diucapkan pelanggan. Semua didengarkan. Saran, kritikan, cacian, tidak membuatnya marah, tetapi malah ‘tersenyum’ dan berkeinginan untuk terus memberikan yang terbaik kepada pelanggannya. Rasa baksonya yang enak rahasianya terletak pada campuran daging, dan bahan lain dengan adonan yang tepat. Rasa kuahnya yang sedap terletak pada perlakuan pemberian bumbu-bumbu dan kaldu yang tepat, serta pengapian saat memasak. Dan tentu saja banyak rahasia-rahasia lainnya yang tidak mungkin saya ceritakan di rubrik sebanyak satu halaman ini.

“Bolehkah resep ini saya bawa ke Jakarta?. Saya yakin resepnya bisa menjadi bakso yang banyak disukai semua orang. Kalau perlu diwaralabakan, atau dimitrakan, seperti teman-teman saya ,”lanjut saya. Yang tidak saya duga jawabannya : “saya ingin membahagiakan tetangga-tetangga saya, orang-orang kampung saya untuk menikmati bakso terlezat yang tidak ada duanya,” ujarnya. Lho kok?. Itulah rahasia Timbul yang saya tak bisa mengoreknya.

Kembali ke Rahasia Bob Sadino. Banyak perhimpunan mahasiswa, perkumpulan pengusaha yang mengundang Bob untuk berbicara. Berbicara tentang kesuksesan dan kiat-kiatnya berbisnis. Cerita kisah hidup dan bisnisnya biasanya bermula dari ia berjualan telur ayam kampung. Saya yang berkali-kali hadir mendengar penuturan Bob, sering mendengar kalimat yang sama, namun setiap waktu penekannya berbeda. Suatu saat saya berkesempatan menjadi moderator acara diskusi bisnis yang diselenggarakan Marketing Club, Mahasiswa Magister Manajemen UGM, di Yogyakarta beberapa waktu lalu. Peserta yang hadir jumlahnya ratusan yang sangat antusias. Seorang bertanya : Apa kiat sukses Bob Sadino?

Cerita Bob bergulir kembali, mengawali usaha di zaman bahulea, zaman ketika Bob masih susah dengan berjualan telor ayam bersama istrinya ke perumahan-perumahan, menawarkan satu persatu telor tersebut kepada pelanggan yang dikenalnya di Kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Cerita menjadi sedemikian dramatis. Mengapa begitu dramatis? Karena dipastikan tidak mungkin ada orang yang mau meniru cara Bob untuk memulai bisnis dengan berjualan telor. Tetapi justru inilah rahasia terbesarnya. Bob dan istrinya pandai berbahasa Inggris, Jerman, dan Indonesia. Ia lihay melakukan kegiatan pemasaran.

Bisa dibayangkan seseorang yang memiliki kepiawaian berjualan dengan pemahaman bahasa internasional yang mumpuni, seperti bahasa Inggris dan Jerman, akan membuat Bob berbeda dari yang lainnya. Seorang penjual telor tetapi dapat bergaul dan berkomunikasi dengan orang-orang bule! Rahasia itulah yang paling besar yang mengantarkannya menuju sukses sekarang. Bukan celana pendeknya.

Sumber : http://www.majalahwk.com/

Bob Sadino : Miskin Dulu, Kaya Raya Kemudian

Entrepreneur sukses yang satu ini menjalani jalan hidup yang panjang dan berliku sebelum meraih sukses. Dia sempat menjadi supir taksi hingga kuli bangunan yang hanya berpenghasilan Rp100.

Penampilannya eksentrik. Bercelana pendek jins, kemeja lengan pendek yang ujung lengannya tidak dijahit, dan kerap menyelipkan cangklong di mulutnya. Ya, itulah sosok pengusaha ternama Bob Sadino, seorang entrepreneur sukses yang merintis usahanya benar-benar dari bawah dan bukan berasal dari keluarga wirausaha. Siapa sangka, pendiri dan pemilik tunggal Kem Chicks (supermarket) ini pernah menjadi sopir taksi dan kuli bangunan dengan upah harian Rp100.

Celana pendek memang menjadi “pakaian dinas” Om Bob –begitu dia biasa disapa– dalam setiap aktivitasnya. Pria kelahiran Lampung, 9 Maret 1933, yang mempunyai nama asli Bambang Mustari Sadino, hampir tidak pernah melewatkan penampilan ini. Baik ketika santai, mengisi seminar entrepreneur, maupun bertemu pejabat pemerintah seperti presiden. Aneh, namun itulah Bob Sadino.

“Keanehan” juga terlihat dari perjalanan hidupnya. Kemapanan yang diterimanya pernah dianggap sebagai hal yang membosankan yang harus ditinggalkan. Anak bungsu dari keluarga berkecukupan ini mungkin tidak akan menjadi seorang entrepreneur yang menjadi rujukan semua orang seperti sekarang jika dulu tidak memilih untuk menjadi “orang miskin”.

Sewaktu orangtuanya meninggal, Bob yang kala itu berusia 19 tahun mewarisi seluruh hartake kayaan keluarganya karena semua saudara kandungnya kala itu sudah dianggap hidup mapan. Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia. Dalam perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih sembilan tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam, Belanda, juga di Hamburg, Jerman. Di Eropa ini dia bertemu Soelami Soejoed yang kemudian menjadi istrinya.

Sebelumnya dia sempat bekerja di Unilever Indonesia. Namun, hidup dengan tanpa tantangan baginya merupakan hal yang membosankan. Ketika semua sudah pasti didapat dan sumbernya ada menjadikannya tidak lagi menarik. “Dengan besaran gaji waktu itu kerja di Eropa, ya enaklah kerja di sana. Siang kerja, malamnya pesta dan dansa. Begitu-begitu saja, terus menikmati hidup,” tulis Bob Sadino dalam bukunya Bob Sadino: Mereka Bilang Saya Gila.

Pada 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Kala itu dia membawa serta dua mobil Mercedes miliknya. Satu mobil dijual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri. Satu mobil Mercedes yang tersisa dijadikan “senjata” pertama oleh Bob yang memilih menjalani profesi sebagai sopir taksi gelap. Tetapi, kecelakaan membuatnya tidak berdaya. Mobilnya hancur tanpa bisa diperbaiki.

Setelah itu Bob beralih pekerjaan menjadi kuli bangunan. Gajinya ketika itu hanya Rp100. Ia pun sempat mengalami depresi akibat tekanan hidup yang dialaminya. Bob merasakan bagaimana pahitnya menghadapi hidup tanpa memiliki uang. Untuk membeli beras saja dia kesulitan. Karena itu, dia memilih untuk tidak merokok. Jika dia membeli rokok, besok keluarganya tidak akan mampu membeli beras.

“Kalau kamu masih merokok, malam ini besok kita tidak bisa membeli beras,” ucap istrinya memperingati.

Kondisi tersebut ternyata diketahui teman-temannya di Eropa. Mereka prihatin. Bagaimana Bob yang dulu hidup mapan dalam menikmati hidup harus terpuruk dalam kemiskinan. Keprihatinan juga datang dari saudara-saudaranya. Mereka menawarkan berbagai bantuan agar Bob bisa keluar dari keadaan tersebut. Namun, Bob menolaknya.

Dia sempat depresi, tetapi bukan berarti harus menyerah. Baginya, kondisi tersebut adalah tantangan yang harus dihadapi. Menyerah berarti sebuah kegagalan. “Mungkin waktu itu saya anggap tantangan. Ternyata ketika saya tidak punya uang dan saya punya keluarga, saya bisa merasakan kekuatan sebagai orang miskin. Itu tantangan, powerfull. Seperti magma yang sedang bergejolak di dalam gunung berapi,” papar Bob.

Jalan terang mulai terbuka ketika seorang teman menyarankan Bob memelihara dan berbisnis telur ayam negeri untuk melawan depresinya. Pada awal berjualan, Bob bersama istrinya hanya menjual telur beberapa kilogram. Akhirnya dia tertarik mengembangkan usaha peternakan ayam. Ketika itu, di Indonesia, ayam kampung masih mendominasi pasar. Bob-lah yang pertama kali memperkenalkan ayam negeri beserta telurnya ke Indonesia. Bob menjual telur-telurnya dari pintu ke pintu. Padahal saat itu telur ayam negeri belum populer di Indonesia sehingga barang dagangannya tersebut hanya dibeli ekspatriat-ekspatriat yang tinggal di daerah Kemang.

Ketika bisnis telur ayam terus berkembang Bob melanjutkan usahanya dengan berjualan daging ayam. Kini Bob mempunyai PT Kem Foods (pabrik sosis dan daging). Bob juga kini memiliki usaha agrobisnis dengan sistem hidroponik di bawah PT Kem Farms. Pergaulan Bob dengan ekspatriat rupanya menjadi salah satu kunci sukses. Ekspatriat merupakan salah satu konsumen inti dari supermarketnya, Kem Chick. Daerah Kemang pun kini identik dengan Bob Sadino.

“Kalau saja saya terima bantuan kakak-kakak saya waktu itu, mungkin saya tidak bisa bicara seperti ini kepada Anda. Mungkin saja Kemstick tidak akan pernah ada,” ujar Bob.

Pengalaman hidup Bob yang panjang dan berliku menjadikan dirinya sebagai salah satu ikon entrepreneur Indonesia. Kemauan keras, tidak takut risiko, dan berani menjadi miskin merupakan hal-hal yang tidak dipisahkan dari resepnya dalam menjalani tantangan hidup. Menjadi seorang entrepreneur menurutnya harus bersentuhan langsung dengan realitas, tidak hanya berteori.

Karena itu, menurutnya, menjadi sarjana saja tidak cukup untuk melakukan berbagai hal karena dunia akademik tanpa praktik hanya membuat orang menjadi sekadar tahu dan belum beranjak pada taraf bisa. “Kita punya ratusan ribu sarjana yang menghidupi dirinya sendiri saja tidak mampu, apalagi menghidupi orang lain,” jelas Bob.

Bob membuat rumusan kesuksesan dengan membagi dalam empat hal yaitu tahu, bisa, terampil, dan ahli.

“Tahu” merupakan hal yang ada di dunia kampus, di sana banyak diajarkan berbagai hal namun tidak menjamin mereka bisa. Sedangkan “bisa” ada di dalam masyarakat. Mereka bisa melakukan sesuatu ketika terbiasa dengan mencoba berbagai hal walaupun awalnya tidak bisa sama sekali. Sedangkan “terampil” adalah perpaduan keduanya. Dalam hal ini orang bisa melakukan hal dengan kesalahan yang sangat sedikit. Sementara “ahli” menurut Bob tidak jauh berbeda dengan terampil. Namun, predikat “ahli” harus mendapatkan pengakuan dari orang lain, tidak hanya klaim pribadi.

Ya, itulah resep Bob untuk menjadi sukses seperti sekarang.

Sumber : http://www.successkid.com/

Rabu, 25 Mei 2011

Jeli Menemukan Peluang Wirausaha

Bagaimana kita dapat menemukan sebuah peluang usaha? Peluang Usaha terkadang datang dari hal-hal yang tidak terduga. Akan tetapi keberhasilan sebuah usaha bisnis tidak lepas dari kejelian seseorang menangkap peluang usaha yang mungkin mendatangkan keuntungan dan keberhasilan dalam bisnis. Peluang usaha terkadang ada tidak jauh-jauh dari sekitar kita, misalnya saja di sekitar kita ada banyak barang bekas yang tidak terpakai. Barang bekas tidak terpakai ternyata bisa diolah menjadi aneka kerajinan tangan yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Gedebok pisang yang merupakan bahan yang seolah tidak bisa dimanfaatkan ternyata bisa diolah menjadi aneka kerajinan tas, sandal dan souvenir.

Banyak hal yang bisa kita sulap menjadi sebuah peluang usaha yang menjanjikan, kuncinya adalah kreativitas dan kejelian kita menangkap peluang itu. Ada kalimat bijak mengatakan “Peluang akan datang sejauh mana kita siap menerima peluang itu”. Selanjutnya dari mana kita bisa melihat kemungkinan peluang usaha? Bagaimana memulai menangkap peluang usaha? pertanyaan yang lazim kita ajukan. Sumber pertama tentu berasal dari informasi yang masuk dalam diri kita. Informasi mengenai trend kebutuhan dan minat konsumen akan satu produk tertentu, informasi mengenai kebijakan-kebijakan pemerintah yang berimbas pada kebutuhan masyarakat dan kondisi-kondisi lain. Kemampuan dan kejelian menangkap peluang usaha merupakan modal dasar bagi keberhasilan usaha.

Contoh sederhana saat ini pemerintah sedang menggalakkan konversi minyak tanah ke gas elpiji. Dengan kebijakan tersebut kebutuhan masyarakat akan gas elpiji dan hal-hal yang berkaitan dengan kompor gas akan meningkat. Ada peluang usaha dalam bidang penjualan gas elpiji, kompor gas dan asesorisnya, peluang usaha service kompor gas secara berkala dan lain-lain. Informasi semacam inilah yang memicu kita menemukan peluang usaha baru. Intinya kita harus rajin membuka mata dan telinga terhadap informasi-informasi terkini. Selain itu kita juga harus jeli melihat sisi-sisi yang belum tergarap oleh orang lain, sisi yang memiliki tingkat persaingan rendah tetapi memiliki peluang luas (Analisis SWOT).

Pada awalnya orang akan sulit menemukan peluang-peluang usaha baru, tetapi bagi orang yang sudah terlatih dan terbiasa akan mudah menemukan peluang usaha baru disamping usaha lama yang terus berkembang. Usaha-usaha dalam skala kecil terkadang disepelekan orang karena potensi keuntungan yang kecil, tetapi sebenarnya jika ditekuni akan membuahkan hasil yang menjanjikan.

Informasi merupakan sumber ide menemukan peluang usaha, pertanyaan selanjutnya dari mana kita memperoleh informasi tersebut? Zaman sekarang sangat mudah sekali kita memperoleh informasi dan pengetahuan tentang banyak hal. Media massa dan media elektronik memberikan informasi yang cukup up to date dan beraneka ragam. Internet juga merupakan sumber informasi yang hampir-hampir tidak terbatas, selain website yang memberikan informasi peluang usaha, bergabung pada mailing list dan forum-forum wirausaha juga akan menambah wawasan kita menemukan usaha baru.

Banyak ide peluang usaha baru muncul dari orang-orang sukses di sekitar kita. Bergaul dan berinteraksi dengan orang sukses terkadang memberikan inspirasi peluang usaha baru, meski ide itu tidak sama dengan usaha yang digeluti denga orang tersebut. Orang sukses merupakan contoh yang baik bagi kita untuk memulai menemukan usaha. Menyimak perjalanan orang sukses sangat penting bagi kita untuk memulai usaha baru. Contoh sederhana, bila kita mengunjungi sebuah peternakan yang sukses bisa menumbuhkan inspirasi bagaimana mengolah kotoran ternak menjadi pupuk yang sangat bermanfaat bagi dunia pertanian. Pengolahan kotoran ternak menjadi pupuk menjadi alternatif peluang usaha baru mengingat saat ini mulai digemari pertanian organik. Pertanian dengan meminimalkan penggunaan bahan-bahan kimia dalam proses produksi pertanian. Karena itu asahlah kemampuan menangkap peluang usaha sebagai modal dasar dan investasi tidak terhinga dalam mengembangkan usaha. (Galeriukm).

Sumber : http://galeriukm.web.id/

Selasa, 24 Mei 2011

Menggapai Peluang Wirausaha

Sebagaimana kata pepatah yang sering kita dengar, bahwa peluang adalah emas yang sangat bernilai, sehingga terlalu sayang jika kita membiarkan peluang itu berlalu. Mungkin sebagian besar kita memiliki keinginan untuk menjadi wirausahawan yang sukses. Hal itu wajar dan sebuah cita-cita yang sebaiknya terus dipelihara dan dikembangkan karena sebenarnya banyak peluang wirausaha disekitar kita yang dapat kita jadikan sebagai usaha industri baru kita.

Terkadang sering kita berpikir bahwa untuk menemukan suatu peluang usaha yang brilliant adalah setara dengan cara kita untuk berani memulai berwirausaha. Bagimana hal ini dapat dikatakan setara? Jawabannya sebenarnya adalah sederhana, jika kita tidak mencoba untuk memanfaatkan peluang usaha yang ada dipikiran kita, lantas bagaimana kita akan mengetahui apakah peluang usaha yang kita rencanakan tersebut benar-benar akan sukses atau tidak.

Memang tidak mudah bagi seseorang untuk berani mengambil sebuah peluang wirausaha dan mempraktekannya dengan cara berani memulai berwirausaha atas peluang usaha yang telah diperkirakan tersebut. Terlebih lagi hal ini akan menjadi sangat berat bagi kita yang tidak didukung dengan keadaan, seperti modal usaha yang pas-pasan, tanggung jawab terhadap keluarga yang sedemikian besar, dll.

Berikut ini adalah beberapa informasi sederhana cara jitu memberanikan diri kita untuk memulai memanfaatkan peluang wirausaha yang ada untuk berwirausaha dengan sukses dan berhasil:

1. Melakukan riset pasar. Sebelum kita memulai untuk berwirausaha, maka hal utama yang harus kita lakukan adalah dengan cara melakukan riset pasar dengan kata lain mengumpulkan data sebanyak mungkin berkaitan dengan pasar yang akan kita bidik. Beberapa data yang harus dicerna dengan baik diantaranya adalah tingkat persaingan, kompetisi harga, dan karakteristik dari konsumen yang diincar. Intinya, lakukan riset dilapangan apakah jenis usaha kerja yang akan rintis apakah akan berhasil bertahan atau sebaliknya.

2. Menyusun rencana untuk memulai usaha dengan benar. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan adalah target market bisnis, target pendapat awal per bulan, rencana jangka panjang, biaya operasional dan sebagainya yang sesuai dengan jenis usaha kita.

3. Memahami dan mematuhi aturan, baik dari yang telah kita buat sendiri atau jenis peraturan lainnya yang diluar wewenang kita (missal peraturan daerah). Pasti kita tidak mau kan, usaha yang capek-capek kita kembangkan harus colaps atau harus ditutup gara-gara kita melanggar kebijakan peraturan tertentu.

4. Dan terakhir lakukan strategi pemasaran dengan tepat sasaran. Untuk hal ini biasanya memerlukan waktu yang relatif tidak singkat untuk menguji apakah teknik pemasaran yang kita terapkan berhasi atau tidak.

Ke-empat points diatas sifatnya masih terlalu teori, karena dalam penerapannya membutuhan penjabaran dan banyak variable lainnya yang berpengaruh dan harus dianalisis lebih mendalam lagi. Namun pada intinya, sekali lagi jika kita ingin mengetahui apakah peluang wirausaha yang kita rencanakan akan berhasil atau tidak adalah dengan cara memberanikan untuk mulai berwirausaha atas ide-de usaha yang telah kita miliki.

Senin, 23 Mei 2011

Pahami Manajemen Konflik Agar Nyaman Bekerja

Di manapun Anda bekerja pasti akan selalu dihantui berbagai macam persoalan. Tak mengherankan, jika banyak pekerja kerap melontarkan keluhan.

Masalahnya, keluhan-keluhan ini tidak akan menyelesaikan problem di kantor, malah justru membuat Anda makin tertekan yang bisa menimbulkan stres berat.

Seperti diberitakan dari laman shineyahoo.com, berikut keluhan yang seringkali dilontarkan para pekerja, dan ketahui solusinya:

Gaji
Pada titik tertentu dalam karier, Anda akan merasa tidak puas dengan gaji. Entah itu, karena jumlahnya yang rendah atau merasa tidak mendapatkan kompensasi sesuai.

Tapi, daripada terus mengeluh tanpa tiada hasil, cobalah berusaha bekerja secara konsisten memberikan hasil terbaik untuk perusahaan. Karena idealnya, gaji Anda harus mencerminkan kontribusi Anda pada perusahaan. Jika merasa semua tugas Anda selesai dengan sempurna, Anda bisa menghadap atasan untuk meminta pertimbangan naik gaji.

Tunjangan
Jika perusahaan harus memilih antara merumahkan 10 orang atau memotong tunjangan transporasi, apa pendapat Anda? Tentunya, Anda akan lebih memilih perusahaan tidak melakukan PHK, kan?

Daripada mengeluh tentang nasib buruk ini, lebih baik berpikir positif dan kreatif untuk mencari dana tunjangan pribadi. Daripada mengharapkan tunjangan dari kantor, Anda bisa melakukan bisnis kecil-kecilan sebagai tambahan penghasilan. Misalnya, bisnis makanan ringan. Layak dicoba, kan?

Masalah Pribadi
Apapun masalah pribadi Anda, rasanya tidak tepat untuk dibagikan pada rekan kerja. Alih-alih semua penghuni kantor pun akan tahu masalah pribadi Anda, yang bisa berujung pada gosip kantor.

Tugas Anda sebagai pekerja di kantor sebaiknya dipisahkan dari kehidupan pribadi. Jika tetap ingin curhat masalah Anda, pilih rekan kerja yang bisa dipercaya, agar masalah pribadi tidak menyebar ke mana-mana.

Beban kerja
Mengeluh memiliki terlalu banyak beban kerja, justru bisa menghambat aktivitas kantor. Agar tumpukan pekerjaan tidak membuat Anda stres, buatlah daftar prioritas kerja. Kerjakan satu persatu.

Jadi, daripada menghabiskan waktu untuk mengeluh, lebih baik simpan energi Anda untuk hal-hal lebih penting dan memusatkan perhatian untuk menyelesaikan sesuatu. Dengan begitu Anda akan menjadi tim kerja lebih produktif.

Makanan
Jika sulit mencari makanan di kantor, kenapa harus mengeluh. Cobalah merencanakan membawa makanan dari rumah. Anda akan menghemat banyak uang dan mungkin bisa mendapatkan makanan lebih sehat.

Memiliki rekan kerja atau mitra dengan perilaku menyebalkan pun terkadang sangat tidak menyenangkan. Berkomunikasi atau bekerja sama dengan mitra kerja seperti itu menjadi pilihan terakhir dalam pikiran Anda.

Perkataan yang dilontarkan rekan atau atasan seringkali membuat tersinggung meski Anda telah melakukan tanggung jawab dan kewajiban. Kesalahan kecil saja, membuat atasan langsung menegur Anda. Atau, bisa juga rekan kerja meminta Anda melakukan sesuatu seperti layaknya seorang bos.

Seperti diberitakan oleh the Frisky, pakar kepemimpinan dan psikolog Sylvia LaFair membuka alasan di balik perilaku menjengkelkan rekan kerja. Menurutnya, perilaku menyebalkan di kantor berakar dari pengalaman yang dialami pada masa kanak-kanak.

Sylvia menawarkan teknik baru untuk mengidentifikasi asal-usul perilaku kerja yang buruk dan meredakan kebiasaan berbahaya tersebut. Langkah pertama mengidentifikasi pola kerja yang tak berfungsi di kantor. Setelah itu, lakukan perubahan secara menyeluruh.

Buku karangan Sylvia LaFair, 'Dont Bring It To Work' menjelaskan beberapa jenis disfungsi prilaku dalam kerja serta penyebab luka dari masa kecil mereka.

1. Penganiaya (Persecutor)
Orang jenis ini tak segan mengatur hal-hal kecil dan memperhatikan pelanggaran-pelanggaran orang lain. Beberapa cirinya adalah email pasif-agresif yang cenderung menyalahkan orang lain.

Mengapa terjadi? Orang seperti ini tumbuh dengan pelecehan atau pengabaian dari orang tua.

2. Pura-pura (Denier)
Karyawan tipe ini tidak realistis dan berpura-pura tidak ada masalah dalam pekerjaan atau kondisi kantor. Saat keuangan kantor mengalami kerugian dan krisis berat, pendapat sebagian besar orang adalah "Perusahaan akan bangkrut". Mereka akan keukeuh dengan ucapan, "Akan ada bonus untuk semua orang!"

Kemungkinan terbesar dari tipe orang ini adalah mereka berasal dari keluarga yang takut membicarakan hal-hal tidak menyenangkan.

3. Penghindar (Avoider)
Dia adalah orang pertama yang menghindari atau keluar kantor setiap kali akan berlangsung rapat yang akan menyampaikan 'berita buruk' atau menjelang deadline. Sebabnya, di masa kanak-kanak, orangtua mereka terlalu menghakimi atau tidak memiliki hubungan kuat dengan orang tua.

4. Si Berprestasi (Super Achiever)
Orang seperti ini mendorong diri agar terus unggul dalam segala hal. Mereka memimpikan untuk selalu meraih keuntungan bagi dirinya. Orang seperti ini akan merasa gagal jika ada hal yang menyiratkan bahwa mereka telah melakukan kesalahan. Jadi, sekuat tenaga, tipe seperti ini akan berusaha membuat orang lain terlihat buruk.

Di masa kecil, biasanya orang seperti ini memiliki pengalaman rasa malu atau tragedi dalam keluarga. Maka, mereka berusaha menebusnya dengan segala cara.

5. Martir
Orang ini melakukan pekerjaan semua orang. Mereka datang lebih awal setiap hari dan bekerja lembur setiap malam. Mereka juga bangga dan selalu menceritakannya kepada semua orang.

Alasan utama dari prilaku pekerja jenis ini adalah semasa kecil mereka mencoba untuk menyenangkan orangtua yang tidak menyukai impian mereka.

Apakah salah satu jenis terdengar akrab bagi Anda?

Lalu bagaimana jika kita bosan dengan pekerjaan yang monoton? Jangan biarkan rasa ini berlarut-larut karena hanya akan menciptakan tekanan dan beban yang mengganggu pekerjaan.

Perlu strategi untuk keluar dari masalah itu agar performa kerja tetap bagus. Ada hal-hal kecil yang bisa dilakukan untuk memberi rasa nyaman saat bekerja, seperti berikut:

1. Lampu lava dan tanaman hijau
Bawa kedua jenis benda ini ke kantor sebagai teman bekerja. Keduanya terbukti secara ilmiah mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan di tempat kerja.

Gerakan lampu lava secara visual memberi rasa rileks. Sedangkan tanaman hijau menenangkan dan meningkatkan kepuasan kerja. Penelitian menunjukkan bahwa tanaman hijau memiliki keuntungan lebih besar daripada jendela.

2. Manajemen konflik
Latih diri menghadapi konflik seperti politik kantor, ketegangan mental, dan perlakuan tidak menyenangkan dari atasan atau rekan kerja. Anda akan mampu menenangkan diri dan mengatasinya bila masalah itu terjadi.

Buku-buku dan kursus yang berhubungan dengan komunikasi, hubungan antar rekan kerja dan interaksi karyawan diperlukan untuk menguatkan hubungan profesional lebih baik.

3. Jadwalkan hari 'Sehat Mental'
Jadwalkan satu hari kerja setiap beberapa bulan hanya untuk bersantai dan menghabiskan waktu luang di rumah. Meskipun terkadang sulit memperoleh libur tanpa alasan yang jelas dari perusahaan atau majikan, ada baiknya Anda mencoba.

4. Tangani masalah kesehatan
Jika Anda tak menghiraukan penyakit ringan seperti sakit perut, stres, sakit kepala, atau kelelahan, produktivitas kerja bisa terganggu. Segera konsultasikan ke dokter untuk menanganinya. Ini penting.

Apalagi saat Anda baru saja dipromosikan. Penelitian menunjukkan, saat menduduki jabatan baru, karyawan memiliki kendala menyesuaikan diri dan stres yang lebih tinggi.

5. Mengenali diri sendiri
Hargai diri sendiri dan merasa nyaman dengan kepribadian Anda. Misalnya, orang dengan kepribadian introvert mungkin terlihat aneh atau antisosial. Mereka biasanya tidak menyadari sangat berbeda dari orang ekstrovert yang senang berkumpul.

Semakin mengetahui kepribadian, kekurangan dan kelebihan serta cara mengatasinya, semakin besar kemungkinan Anda dapat menyukai pekerjaan. Jika Anda seorang introvert, cari informasi yang dapat membantu bagi karyawan introvert. (fn/v3v)

Sumber : www.suaramedia.com

Mau Bisnis Dengan Modal Kecil, Bisa Coba Popcorn

Makanan ringan merupakan pasar bisnis yang cukup potensial, pasalnya hampir setiap orang suka mengkonsumsi makanan ringan atau camilan. Popcorn merupakan salah satu makanan ringan yang cukup digemari. Dengan beragam variasi rasa olahan popcorn menjadikan bisnis ini patut dicoba. Memulai bisnis makanan ringan popcorn cukup sesuai untuk usaha dengan modal kecil karena bahan baku dan pengolahan yang cukup murah. Meski bahan bakunya murah namun keuntungan bisnis ini bisa lumayan.

Inovasi dalam aneka rasa popcorn menjadi salah satu kunci keberhasilan bisnis ini. Karena konsumen camilan cenderung ingin juga bereksperimen dengan aneka rasa yang berbeda. Misalnya saja rasa manis, asin, pedas dan lain-lain.

Jika anda tertarik untuk memulai bisnis popcorn berikut ini tips-tips yang perlu dipertimbangkan sebelum memulainya:

1. Tulis sebuah rencana bisnis untuk bisnis popcorn Anda.
Gambarkan fokus tertentu bisnis popcorn Anda, seperti popcorn gourmet atau popcorn rendah lemak. Berikan gambaran umum tentang rasa berbeda yang akan Anda berikan, termasuk variasi gurih dan manis. Sertakan gambaran klien utama Anda termasuk apakah Anda akan mengemas popcorn Anda dan menjualnya secara grosir, apakah Anda akan membuka sebuah lokasi di bagian depan toko atau apakah Anda akan beroperasi di sebuah booth di pameran dan acara olahraga.

Berikan informasi keuangan dengan rencana bisnis atau business plan Anda termasuk proyeksi aliran kas yang menjelaskan bagaimana Anda akan menangani fluktuasi musiman seperti penjualan yang menurun di musim dingin jika Anda memliki konsesi popcorn.

2. Beli peralatan yang dibutuhkan untuk bisnis popcorn.
Peralatan yang diperlukan termasuk penggorengan khusus dengan kompor jika Anda akan membuat dan mengemas popcorn, atau sebuah alat pembuat popcorn yang portabel jika Anda ingin berjualan dalam acara-acara temporer. Dirikan fasilitas untuk kode kesehatan yang relevan.

Popcorn tidak dianggap sebagai makanan berbahaya sehingga Anda tidak akan perlu menyimpan dalam kulkas kecuali jika Anda memberikan tambahan seperti mentega. Namun Anda akan membutuhkan lingkungan dengan sanitasi yang bersih seperti bak cuci piring aluminium untuk mencuci peralatan dan fasilitas cuci tangan yang bisa digunakan dengan mudah. Dapatkan ijin dari Depkes.

3. Beli inventaris untuk bisnis popcorn Anda dari supplier online atau penjual layanan makanan.
Belilah popcorn kering, penyedap rasa, dan bahan pembungkus seperti kantong dan kaleng. Desain dan cetak label untuk popcorn Anda. Jika Anda menjual produk eceran yang dikemas atau grosir, masukkan daftar bahan-bahan, berat produk, informasi alergen dan zat gizi serta informasi kontak perusahaan Anda.

4. Pasarkan bisnis popcorn ke pelanggan potensial yang menikmati kudapan gurih dan manis.
Desain sebuah tanda atraktif dan penuh warna jika Anda inin menjual popcorn di toko eceran atau tempat yang disetujui. Jika Anda menjual popcorn secara grosir, jadwalkan demonstrasi produk di toko-toko yang membeawa merek Anda untuk meberikan sampel rasa pada pembeli potensial.

Sumber: http://ciputraentrepreneurship.com/

Sabtu, 21 Mei 2011

Peluang Usaha Menjanjikan Dengan Kreasi Batok Kelapa

Umumnya, batok kelapa menjadi sampah. Kalaupun dimanfaatkan, paling-paling batok itu untuk bahan bakar pengganti kayu. Namun, di tangan Nur Taufik (37), warga Dusun Santan, Guwosari, Pajangan, Bantul, DI Yogyakarta, batok kelapa diubah menjadi aneka peralatan rumah tangga. Batok kelapa pula yang mengantarkannya menjadi pengusaha sukses.

Cerita sukses Taufik berawal ketika lulus SMA tahun 1992. Sebagian besar temannya memilih merantau ke Tangerang menjadi buruh pabrik. Taufik tak mau mengikuti temannya. Dalam benaknya, ia tidak pernah mau menjadi buruh yang harus menuruti majikan. Ia ingin membuka usaha sendiri.

Gagasan mengolah batok kelapa datang setelah ia menerima hiasan dinding dari tetangganya. ”Dari hiasan itu saya mulai berpikir, ternyata batok kelapa bisa dimanfaatkan. Saya putar otak, kira-kira batok kelapa tersebut bisa dibuat apa lagi,” ujar Taufik, akhir April 2010 lalu.

Ia mencoba membuat gantungan kunci. Tetangga banyak yang mencibir karena kerajinan batok dilihat tidak punya nilai jual. Cibiran itulah yang menginspirasinya menamai usahanya dengan nama Cumplung Aji.

Nama tersebut diambil dari kata cumplung yang berarti batok kelapa yang jatuh ke tanah setelah dimakan tupai. Adapun aji berarti mempunyai nilai.

Sekitar seratus gantungan kunci lalu dibawa ke Malioboro untuk ditawarkan. Para pedagang kaki lima hanya menawarnya Rp 300 per unit, sementara biaya produksinya Rp 500 per unit. Umumnya konsumen lokal belum memandang karya seni dalam batok kelapa. Mereka masih melihatnya sebagai limbah sehingga tawaran harganya murah. Taufik tak mau rugi. Ia mencari pasar lain.

”Kakak saya yang kuliah di Universitas Islam Indonesia mengusulkan agar gantungan kunci itu dititipkan di koperasi kampusnya. Saya lalu menambahkan sedikit sablon yang berisi nama jurusan atau fakultas. Di luar dugaan, ternyata banyak yang tertarik dengan harga Rp 700 per unit,” katanya. Ada margin Rp 200 per unit.

Ikut pameran

Tahun 1993, Taufik memutuskan melanjutkan studi di Fakultas Peternakan Universitas Wangsa Manggala. Selama kuliah, naluri bisnisnya justru makin kuat. Tak hanya di koperasi kampus, ia mulai menitipkan barangnya ke tempat pameran kerajinan di Kasongan.

Menurutnya, produk olahan batok kelapa kurang mendapat tempat di kalangan masyarakat Indonesia. Ia berusaha membidik pasar asing dengan mengikuti pameran di Hotel Ambarrukmo dan Hotel Garuda pada tahun 2004. ”Dari usaha itu saya langsung dapat order 300 tempat sabun,” katanya.

Pesanan dalam partai besar membuatnya makin bergairah. Tahun 1995 ia mengikuti kegiatan Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) di Benteng Vredenburg. Saat itu ia memamerkan patung batok kluntung sebagai pengganti bel di rumah-rumah.

Dari pameran-pameran tersebut, pesanan yang diterima makin banyak. Pesanan untuk luar negeri pertama kali ia terima tahun 1996, yakni 700 alat musik marakas (alat musik samba) ke Kanada. Satu unit dihargai Rp 8.000 dan pesanan tersebut berlanjut ke tahun berikutnya sebanyak 10.000 marakas.

Kini setidaknya sudah ada 200 jenis barang yang ia buat dari batok kelapa. Jenisnya aneka ragam, seperti gelas, asbak, tas, dan sendok. Harga jualnya antara Rp 1.500 dan Rp 60.000 per unit.

Untuk mengolah batok kelapa menjadi aneka peralatan rumah tangga, Taufik dibantu 12 karyawan tetap dan 15 tenaga borongan. Semuanya masih tetangga sekitar rumahnya. Peralatan pendukungnya sekitar 20 mesin bubut. ”Saya ingin rezeki saya juga dinikmati tetangga sekitar. Apalagi banyak pengangguran di dusun saya,” katanya.

Taufik berniat membangun sentra usaha batok kelapa di dusunnya. Niatnya itu muncul karena banyaknya pesanan yang masuk sehingga ia kewalahan memenuhinya. Tahun 2000, pesanan dari Jepang terpaksa ditolak karena jumlahnya sangat besar, yakni 80.000 unit tiap tiga bulan.

”Saya tidak sanggup memenuhi permintaan sebanyak itu. Ada delapan jenis barang yang mereka minta. Sebagian besar untuk tempat makanan cepat saji, jadi pemakaiannya sekali langsung dibuang,” katanya.

Sudah ada 30 tetangganya yang diberi pelatihan khusus. Setelah menguasai teknik pemanfaatan batok kelapa, mereka bisa memproduksi sendiri. ”Hasilnya bisa langsung saya tampung sehingga mereka tidak repot-repot mencari pasar. Saya ingin melihat tetangga ikut maju, tetapi sayangnya sulit sekali mengajak mereka. Mereka lebih suka menjadi buruh pabrik,” katanya.

Saat ini omzet Taufik berkisar Rp 90 juta per bulan dengan margin keuntungan sekitar 30 persen. Untuk mendapatkan bahan baku, ia mengambil dari Kulon Progo dan daerah luar Jawa, seperti Jambi dan Lampung.

Pangsa pasar produk kerajinan Cumplung Aji 75 persen ke pasar internasional, yakni Perancis dan Amerika Serikat. Adapun 25 persen sisanya ke pasar lokal.

Tak jauh beda dengan Nur Taufik, batok atau tempurung kelapa sepintas hanya sebuah sampah yang mungkin tak berarti apa-apa. Namun jika diolah dengan tangan kreatif, batok kelapa bisa berganti rupa menjadi sebuah karya seni kerajinan yang bernilai bisnis di antaranya aksesoris, hiasan, mainan, serta alat rumah tangga.

Aksesoris yang terbuat dari batok kelapa antara lain jepitan, dan bingkai foto. Sedangkan perabotan rumah tangga di antaranya gelas, nampan, penutup lampu, sendok, garpu, atau sendok sayur. Dengan sentuhan seni yang halus, kerajinan batok kelapa terlihat sangat artistik. Salah satu perajin batok kelapa adalah Wahyu Hastono.

"Batok kelapa punya beberapa keunggulan, di antaranya teksturnya," kata Wahyu. Bahan yang dibutuhkan membuat kerajinan dari batok kelapa seperti lem kayu, amplas dan cat. Agar terlihat artistik, serat dari tempurung kelapa harus ditonjolkan. Sebab diseratlah melekat nilai seni yang kuat, selain bentuk-bentuk unik yang dibuat.

Wahyu berani menjamin kerajinan patung dari batok kelapa merupakan yang pertama di dunia. "Saya jamin itu," kata Wahyu. Bahan baku ini banyak didapat di pasar. Padahal sebelumnya batok kelapa hanya dipakai untuk dibakar. Dengan demikian usaha ini dapat menjadi penghasilan bagi pengumpul batok. (fn/km/lp/klik video dari Kantor Berita Liputan 6)

Sumber : www.suaramedia.com

Peluang Usaha Ramah Lingkungan Di Saat Menipisnya Sumber Energi

Energi sudah menjadi salah satu kebutuhan wajib dalam kehidupan masyarakat. Persoalannya, sumber daya energi saat ini terus menipis. Kini, orang berlomba-lomba mencari alternatif sumber energi yang ramah lingkungan. Salah satunya briket sawdust dari serbuk kayu.

Kekayaan sumber daya alam di Indonesia membuat bangsa ini sangat bergantung pada sumber energi yang tidak dapat diperbaharui. Contohnya, kebutuhan terhadap minyak tanah untuk kebutuhan rumahtangga, seperti memasak dan penerangan.

Sejak zaman baheula, masyarakat kita sangat bergantung pada bahan bakar yang berasal dari fosil itu. Memang, untuk menekan laju konsumsi minyak tanah, sejak beberapa tahun lalu pemerintah menggelar program konversi penggunaan minyak tanah ke bahan bakar gas elpiji. Namun, cepat atau lambat, sumber energi ini juga akan habis.

Nah, salah satu produk yang bisa menjadi sumber energi alternatif terbarukan tanpa merusak lingkungan adalah briket sawdust. Briket yang terbuat dari serbuk kayu ini bisa menjadi solusi alternatif untuk memasak. Menurut Agus Setiawan, pemilik CV BJ, distributor briket sawdust di Bandung, Jawa Barat, briket ini adalah produk ramah lingkungan. Pasalnya, briket sawdust terbuat dari limbah penggergajian kayu, yang biasanya tidak digunakan lagi.

Selain berasal dari limbah yang didaur ulang, briket sawdust juga tidak mengeluarkan asap alias smokeless. So, udara di lingkungan sekitar rumah tetap bersih. Keunggulan lainnya, kata Agus, briket sawdust yang bahan bakunya berasal dari kayu keras bisa menghasilkan kalori cukup tinggi. Berkisar 7.000-8.000 kalori.

Sementara, kalau dari bahan kayu lunak menghasilkan 6.500 kalori. Dengan kalori sebesar itu, briket sawdust dapat menghasilkan energi panas yang tinggi. Selain itu, briket ini juga tidak berbahaya lantaran tidak mudah terbakar. Untuk bisa diolah sebagai sumber energi buat memasak, hanya butuh waktu pembakaran selama 20 menit. "Bau yang dihasilkan dari pembakaran pun khas, dan cenderung ke wangi makanan," katanya.

Dengan berbagai keunggulan tersebut, jangan heran, jika briket sawdust sangat diminati oleh pasar ekspor, terutama Korea Selatan. Simak saja komentar Latifah, salah satu produsen briket sawdust di Jakarta. Dia bilang, briket sawdust lebih menyasar pasar ekspor ketimbang pasar domestik. Pasar terbesarnya adalah Korea dan Jepang.

Tingginya permintaan briket sawdust di sana lantaran kedua negara Asia itu bercuaca dingin. "Briket sawdust biasanya digunakan untuk bahan bakar penghangat ruangan rumah," ujar Latifah. Dia bilang, dalam sebulan mampu memproduksi briket sawdust sebanyak 40 ton. Kemudian, produk itu dijual ke Korea seharga Rp 5.000 per kilogram. Dus, omzet yang bisa diraupnya mencapai Rp 100 juta per bulan.

Agus menimpali, sebagian besar penduduk di Korea menggunakan briket sawdust sebagai bahan bakar untuk memasak barbeku. "Orang Korea sangat menggemari barbeku. Di sana, setiap lima rumah terdapat restoran yang menggunakan briket sawdust sebagai bahan bakar kompornya," imbuhnya.

Keistimewaan lain briket sawdust untuk memanggang terletak pada baunya yang khas. Bau kayu dari briket yang terbakar mirip dengan wangi daging asap. Ini yang membuat orang di Korea lebih senang menggunakan briket sawdust ketimbang bahan bakar lainnya.

Agus bercerita, setiap pekan masih rutin mengirim briket sawdust ke Korea. Saban bulan, ia bisa mengekspor 200 ton. Harga briketnya Rp 3.000–Rp 4.500 per kilogram. Sehingga, dia bisa meraup omzet sekitar Rp 700 juta sebulan. Eko Purnomo, pemilik CV Purnomo Indonesia, juga menikmati gurihnya bisnis briket sawdust. "Di tahun lalu, perusahaan saya pernah mengekspor briket sawdust ke Korea satu kontainer atau 24 ton per bulan," katanya.

Ia membanderol briketnya US$ 4,2 per boks dengan berat 8 kg. Pasokan briket didatangkan dari sejumlah produsen di seputaran daerah Jawa Timur. Sayang, sejak awal tahun ini Eko harus menghentikan bisnisnya sementara waktu. Sebab, dia kehilangan pembeli (buyer) dan belum menemukan buyer baru.

Meski permintaan bagus dan prospek tampak cerah, bukan berarti bisnis ini tidak memiliki kendala. Kendalanya, menurut Eko, adalah minimnya bahan baku. Pendapat ini diamini Agus. Kebutuhan serbuk gergaji untuk industri briket sawdust cukup banyak. Sebanyak 1.000 ton serbuk gergaji menghasilkan 250 ton briket sawdust.

Hama adalah salah satu momok terbesar bagi petani. Selama ini solusi penanggulangan hama adalah dengan pestisida. Namun, bahan kimia pembunuh hama juga berbahaya bagi manusia dan juga alam sekitarnya. Pestisida organik dapat menjadi jalan keluar dari masalah ini. Sayang, secara ekonomis harga pestisida organik masih cukup memberatkan petani.

Sementara itu, serangan hama amatlah meresahkan petani. Kehadiran hama bakal merusak tanaman dan menggagalkan panen. Selama ini, pestisida menjadi senjata ampuh pengusir hama.

Sayang, pemakaian pestisida bisa menimbulkan masalah baru. Kebanyakan pestisida mengandung bahan-bahan kimia yang justru membahayakan tanah dan, bahkan, manusia.

Kini, para petani tak perlu pusing dengan dilema tersebut lantaran sudah ada pestisida organik yang tidak menimbulkan kerusakan tanah. Pestisida itu berasal dari tumbuhan dan mudah terurai (biodegradable) sehingga tidak akan mencemari lingkungan.

Salah satu produsen pestisida organik adalah Bilqis Sejahtera. Staf Marketing Bilqis Sejahtera Syahri Alamsyah mengatakan, penggunaan pestisida organik tidak menimbulkan efek samping pada lingkungan. "Pestisida ini termasuk produk ramah lingkungan," kata Syahri.

Produk pestisida organik yang bernama Bio Pestisida ini menggunakan bahan dasar tumbuhan. Namun, Syahri enggan menyebut jenis tumbuhan yang menjadi bagan utama Bio Pestisida.

Syahri mengklaim, perusahaannya membuat pestisida dengan formula yang memiliki kandungan organik. Campuran bahan tersebut akan memiliki kemampuan membunuh hama, namun tidak berbahaya bagi tanah dan tanaman. "Di dalam tanah, Bio Pestisida akan segera terurai menjadi H2O," kata Syahri.

Bio Pestisida ini mampu memusnahkan hama keong mas. Keunggulan produk ini adalah mampu membunuh keong mas hanya dalam hitungan menit.

Hebatnya, pembasmian keong mas ini tak hanya hama yang hidup di atas permukaan tanah. Keong mas yang ada di dalam tanah dengan kedalaman 20 centimeter juga ikut keok!

Harga jual Bio Pestisida di pasaran Rp 25.000 per liter. Syahri mengatakan, pelanggan produk ini tersebar di beberapa daerah di Jawa. Peminat terbesar berasal dari petani di daerah Banyumas dan Kerawang.

Syahri mengatakan, perusahaan ini memproduksi Bio Pestisida hanya jika ada pesanan. Kalau sedang ramai, pesanan bisa mencapai sebanyak 800 liter dalam sebulan. Alhasil, Syahri bisa meraup omzet mencapai Rp 20 juta per bulan. Namun, jika sepi, dalam beberapa bulan bisa jadi tak ada pesanan sama sekali.

Memang, Syahri mengakui peminat Bio Pestisida masih sedikit. Produk ini masih belum populer di kalangan petani. Belum lagi, harga produk ini lebih mahal dari-pada harga pestisida kimia yang beredar di pasaran. "Harganya dua kali lipat lebih mahal daripada pestisida biasa. Makanya kebanyakan petani masih memilih pestisida kimia," ujar Syahri.

Karena itu, Syahri pun masih belum begitu yakin atas prospek bisnis ini. Memang, dari segi lingkungan, produk ini jelas memiliki prospek yang cerah sebagai produk ramah lingkungan. Petani yang memiliki kesadaran mengenai kelestarian lingkungan tentu akan memilih produk ini ketimbang produk kimia.

Hanya saja, sebagai produk pestisida, lagi-lagi akan tergantung pada cuaca. Kalau cuaca dan lahan pertanian bagus, tentu saja produk ini tak akan laku. Tapi kalau yang terjadi sebaliknya, Syahri yakin pasar akan menyerap produknya. "Selain itu, perlu edukasi masyarakat supaya sadar pentingnya menjaga kelestarian lingkungan," kata Syahri.

Ada juga pestisida organik hasil produksi Muhammad Muryono dari Surabaya, Jawa Timur. Dia mengembangkan pestisida ini dari ekstrak limbah tembakau dari pabrik rokok. Muryono telah menjual pestisida tersebut sejak tiga tahun terakhir.

Muryono telah melakukan penelitian atas pestisida organik buatannya. Sejauh ini pestisida tersebut terbukti ampuh mengatasi hama-hama yang menyerang daun, misalnya ulat gaya. Namun, tingkat keberhasilan setiap daerah bisa berbeda-beda.

Harga jual pestisida organik ini Rp 25.000-Rp 50.000 per liter. Berdasarkan riset Muryono, lahan seluas 1 hektare dengan 15.000-20.000 tanaman tembakau butuh empat sampai lima liter pestisida organik setiap musimnya. Petani menyebar pestisida ini di awal dan akhir musim panen.Dengan bahan dasar lima kilogram debu tembakau, dengan masa pengerjaan satu hari, Muryono bisa memproduksi sekitar tiga liter ekstrak sebagai bahan dasar pestisida. Ampas hasil ekstraksi tersebut juga dapat menjadi pestisida apabila dicampur dengan pupuk.

Muryono yang aktif mengajar di Institut Teknologi Surabaya ini mengatakan, keunggulan semua jenis pestisida organik karena meninggalkan residu yang sedikit. Memang, alasan pemakaian pestisida organik itu meminimalisir residu dengan target zero residu alias tidak ada sama sekali residu yang tertinggal.

Selain itu, keunggulan pestisida organik adalah tidak mempengaruhi keseimbangan rantai makanan. Selama ini keseimbangan rantai makanan sering terganggu karena ternyata pestisida tidak hanya membunuh hama, tapi juga agen-agen hayati lain. Akibatnya, alur rantai makanan terganggu.

Namun ada juga kekurangan pestisida organik. Karena sifatnya yang nonkimiawi maka tidak dapat langsung membunuh hama dengan sekali aplikasi. "Jadi harus aplikasi berkali-kali biar hama bersih," kata Muryono. Sejauh ini Muryono mengaku belum menemukan efek negatif dari aplikasi pestisida organik yang berlangsung berkali-kali. Berminat mencoba?

Sumber : www.suaramedia.com

Senin, 16 Mei 2011

Jeli Melihat Peluang Usaha Di Sekitar Kita

Suatu kenyataan yang tidak terelakkan ketika memulai sebuah usaha adalah bagaimana melihat peluang dan memutuskan untuk mengambil peluang tersebut. Pada dasarnya, peluang itu ada di sekitar kita, tetapi seringkali tidak terlihat, tertutup. Tertutup oleh mata hati kita. Kecemasan, keraguan, ketidakpercayaan yang ada pada diri kita, sehingga sumber daya tidak terlihat secara baik. Mengapa hal ini terjadi? Karena kita merasa tidak mempunyai ‘apa-apa’ sehingga sumber daya yang ada dalam diri kita atau di sekeliling ‘kita’ tidak terlihat.

Peter Drucker mengatakan bahwa ada 7 aspek yang dapat dijadikan sumber peluang untuk berinovasi. Apakah itu?
1. Yang tak terduga
2. Ketidakselarasan
3. Inovasi berdasarkan kebutuhan proses
4. Perubahan struktur industri/ struktur pasar
5. Perubahan demografi
6. Perubahan persepsi, mood, dan makna
7. Pengetahuan yang baru, baik saintifik maupun non saintifik.

Sumber peluang 1: Yang tidak terduga
Banyak hal yang merupakan sumber peluang yang tidak terduga. Hal ini mengisyaratkan bahwa walaupun manusia dapat merencanakan dengan sebaik-baiknya, maka kemungkinan ‘terjadi’ sesuatu di luar skenario bisa terjadi. Yang tidak terduga merupakan lokus control di luar diri kita. Satu contoh positif, bahwa yang tidak terduga akan membawa peluang usaha atau mungkin berinovasi? Ada cerita, seseorang melakukan perjalanan di luar pulau Jawa untuk memberikan pelatihan SDM pada sebuah perkebunan. Salah satu jenis komoditinya adalah teh. Berdasarkan cerita dari staf yang ikut pelatihan tersebut dikatakan bahwa komoditi teh selama ini terus merugi, kecuali satu hal yaitu ketika terjadi krisis moneter dimana rupiah terdepresiasi. Krisis menoter bagi sebagian pihak merupakan ‘petaka’ tetapi hal ini justru menjadi yang tak terduga dalam meraih keuntungan. Tetapi baru sebatas meraup keuntungan dan belum dalam tataran berinovasi.

Sumber peluang 2: Ketidakselarasan
Ketidakselarasan antara harapan konsumen dengan produk/jasa. Ketidakselarasan adalah suatu rentang/gap antara yang seharusnya dengan yang terjadi. Dalam berwirausaha banyak sekali situasi yang menunjukkan ketidakselarasan. Lima tahun yang lalu, yang dapat naik pesawat terbang adalah mereka kelas atas saja. Setelah dilakukan deregulasi, dimana swasta dapat mengembangkan perusahaan jasa penerbangan, maka bermuncullanlah berbagai maskapai penerbangan. Dimana peluangnya? Yang pertama, wilayah Indonesia sangat luas dan terdiri dari kepulauan, maka bisnis di bidang perhubungan udara sangat menjanjikan. Persoalannya adalah bagaimana masyarakat dapat menikmati layanan pesawat terbang dengan harga yang terjangkau? Bermuncullah maskapai penerbangan yang lebih berorientasi pada kebutuhan dalam memberikan layanan dan bukan berorientasi kenikmatan, sehingga berbagai fasilitas dipangkas demi efisiensi, seperti tidak disediakan makan, di bandara Soekarno Hatta tidak perlu menyewa ‘garba’ tetapi cukup jalan kaki atau naik bus.

Sumber peluang 3: Inovasi berdasarkan kebutuhan proses
Inovasi di sini menyempurnakan proses yang sudah ada, menggantikan satu mata rantai proses yang lemah, atau merancang kembali proses yang lama yang sudah ada. Layanan satu atap yang dipelopori oleh pemerintah daerah Kabupaten Sidoarjo dan disusul oleh Pemkab Sragen adalah contoh pemangkasan waktu untuk memperoleh ijin usaha di dua wilayah tersebut. Kecepatan dalam memberikan ijin ini berkorelasi positif dengan jumlah investor yang menanamkan modalnya. Dalam hal ini proses yang dirasakan tidak perlu – dipangkas – disederhanakan.

Sumber peluang 4: Perubahan struktur industri/struktur pasar
Oleh karena waktu menjadi sangat berharga, maka konsep one stop service menjadi strategi bisnis yang banyak dilakukan oleh pelaku pasar. Sekarang ini, jasa dokter tergabung dalam layanan kesehatan yang lain yaitu laboratorium medik dan apotik, sehingga dalam satu waktu pasien mendapatkan serangkaian dari layanan kesehatan.
Demikian juga dengan konsep mall atau plaza yang menyediakan ruang-ruang untuk seluruh kebutuhan manusia dari supermarket, peralatan elektronik, sampai dengan layanan kebugaran dan kesehatan.

Sumber peluang 5: Perubahan demografi
Perubahan demografi didefinisikan sebagai perubahan penduduk dalam jumlah, struktur umur, komposisi, jenis pekerjaan, status penghasilan, status pendidikan – merupakan sumber peluang yang paling mudah diramalkan.
Masyarakat Yogyakarta dikenal mempunyai angka harapan hidup yang paling tinggi di atas rata-rata nasional. Dengan demikian manula di tahun-tahun yang akan di Yogyakarta jumlahnya akan semakin meningkat. Kebutuhan khusus untuk manula seperti layanan kesehatan menjadi sumber peluang inovasi.
Demikian juga dengan struktur masyarakat Indonesia sekarang ini didominasi oleh keluarga kecil yaitu 2-3 anak tiap keluarga. Hal ini memberikan dampak pada kebutuhan rumah yang lebih kecil sehingga perumahan atau real estat dengan ukuran kecil dan dana terjangkau menjadi trend di kota-kota besar.

Sumber peluang 6: Perubahan persepsi, mood, dan makna
Perubahan persepsi merupakan sumber peluang inovasi. Dengan meningkatnya sebagian daya beli masyarakat maka persoalan makan bukan hanya sekedar memenuhi kebutuhan ‘dasar’ saja. Masyarakat membutuhkan suasana nyaman. Oleh karenanya, di beberapa wilayah tumbuh rumah makan berkelas internasional atau menggunakan konsep alami dengan harga yang cukup mahal.
Demikian juga dengan konsep kecantikan bagi wanita. Menurut persepsi wanita, wanita yang cantik adalah yang berkulit putih. Hal ini ditangkap oleh berbagai rumah kecantikan dengan memberikan layanan memutihkan wajah.

Sumber peluang 7: Pengetahuan yang baru
Beberapa perusahaan dengan devisi penelitian dan pengembangan, secara terus menerus mengembangkan produk/ layanan yang baru. Pengembangan berdasarkan riset ini membutuhkan waktu lama dan biasa yang besar.

Sabtu, 14 Mei 2011

Monetizing Blog Adalah Hak Bukan Kewajiban

Ada yang bilang itu matre, ada yang bilang ah itumah blogger kere. Terlepas dari itu semua kalau menurut saya pribadi monetizing blog adalah hak setiap jiwa blogger, ingat bukan sebuah kewajiban.

Tidak bisa di pungkiri gara gara ngeblog bisa mendatangkan recehan dollar, blogger blogger baru banyak bermunculan di sana sini. Terlihat mereka terlalu memaksa itu yg ada skg, mungkin mereka berpikir cari uang tambahan dari blog itu gampang. Saya kuatir krn hanya termotivasi oleh penghasilan akirnya di saat impian impiannya ndak kunjung tiba akirnya semangat itu luntur.

Bahkan disaat mereka ngeblog krn hanya termotivasi itu saja, contentpun ndak ada yang mandiri [halah bahasanya apa yg pas] si A bahas seo dan si B pun ikutan bahas seo. Terkadang diri ini bosan juga melihat hal yang itu itu saja, semua orang bilang dialah jagoannya. Hanya demi sebuah ranking tertinggi apapun di laksanakan entah itu bertentangan dg hati nuraninya atau tidak. Sudah jarang sekali kutemui curahan pribadi spt dulu, berharap di saat baca curahan hati temen temen blogger lainnya saya bisa mendapatkan motivasi dan pengetahuan baru.

Seiring waktu pulak blog ini terpenuhi dengan sampah sampah, hanya satu harapan $. yah $ telah meracuni blog ini yang mana awal saya membuatnya bener2 ndak ada kepikiran saya terjun di monetizing blog. Dah bahkan gara2 blog inipun akirnya mampu melahirkan beberapa blog baru sebagai sarang tuyul pengumpul recehan $ kantong saya. Entah sampai kapan blog ini akan bersih dari sampah sampah itu, suatu saat pasti akan kulepaskan dr jeratan sampah tsb, namun untuk saat ini jeratan itu masih terlalu kuat untuk dilepaskan. yah jalani saja katanya si mbah selama masih bergairah dan masih dibatas kemanusian, karena monetizing blog adalah wajar dijaman sekarang.

Rabu, 11 Mei 2011

28 Ways to Make Money with Your Website : Direct Methods

There are several lists with “ways to make money with a website” on the Internet, but none of them seem to be complete. That is why I decided to create this one. If you know a method that is not listed below, just let us know and we’ll update it.

Notice that ways to make money with a website are different from ways to make more money from it. Methods to increase your traffic or click-through rate will help you make more money, but they do not represent a method of making money per se.

For example, one could suggest that blending AdSense ads with the content is a way to make money from a website. In reality it’s not; it’s just a way to make more money by improving your ad click-through rate. The real monetization method behind it is a PPC ad network.

The list is divided into direct and indirect methods, and examples and links are provided for each point. Enjoy!

Direct Methods

1. PPC Advertising Networks

Google AdSense is the most popular option under this category, but there are also others. Basically you need to sign up with the network and paste some code snippets on your website. The network will then serve contextual ads (either text or images) relevant to your website, and you will earn a certain amount of money for every click.

The profitability of PPC advertising depends on the general traffic levels of the website and, most importantly, on the click-through rate (CTR) and cost per click (CPC). The CTR depends on the design of the website. Ads placed abode the fold or blended with content, for instance, tend to get higher CTRs. The CPC, on the other hand, depends on the nice of the website. Mortgages, financial products and college education are examples of profitable niches (clicks worth a couple of dollars are not rare), while tech-related topics tend to receive a smaller CPC (sometimes as low as a couple of cents per click).

The source of the traffic can also affect the overall CTR rate. Organic traffic (the one that comes from search engines) tends to perform well because these visitors were already looking for something, and they tend to click on ads more often. Social media traffic, on the other hand, presents terribly low CTRs because these visitors are tech-savvy and they just ignore ads.

List of popular CPC advertising networks:
* Google Adsense
* Yahoo! Publisher Network (YPN)
* BidVertiser
* Chitika
* Clicksor

2. CPM Advertising Networks

CPM advertising networks behave pretty much as PPC networks, except that you get paid according to the number of impressions (i.e., page views) that the ads displayed on your site will generate. CPM stands for Cost per Mille, and it refers to the cost for 1,000 impressions.

A blog that generates 100,000 page views monthly displaying an advertising banner with a $1 CPM, therefore, will earn $100 monthly.

CPM rates vary with the network, the position of the ad and the format. The better the network, the higher the CPM rate (because they have access to more advertisers). The closer you put the ad to the top of the page, the higher the CPM. The bigger the format (in terms of pixels), the higher the CPM.

You can get as low as $0,10 and as high as $10 per 1,000 impressions (more in some special cases). CPM advertising tends to work well on websites with a high page views per visitor ratio (e.g., online forums, magazines and so on).

List of popular CPM advertising networks:
* Casale Media
* Burst Media
* Value Click
* Advertising.com
* Tribal Fusion
* Right Media

3. Direct Banner Advertising

Selling your own advertising space is one of the most lucrative monetization methods. First and foremost because it enables you to cut out the middleman commissions and to determine your own rates. The most popular banner formats on the web are the 728×90 leaderboard, the 120×600 skyscraper, the 300×250 rectangle and the 125×125 button.

The downside of direct banner advertising is that you need to have a big audience to get qualified advertisers, and you will need to spend time managing the sales process, the banners and the payments.

Related links:
* How to Find Advertisers for Your Website
* Finding Advertisers for Your Blog
* Direct Advertising Sales for Beginners
* Openads Ad Server
* OIO Publisher Ad Platform

4. Text Link Ads

After Google declared that sites selling text links without the nofollow tag would be penalized, this monetization method became less popular.

Many website owners are still using text links to monetize their sites, though, some using the nofollow tag and some not.

The advantage of this method is that it is not intrusive. One can sell text links directly through his website or use specialized networks like Text-Link-Ads and Text-Link-Brokers to automate the process.

Text link marketplaces and networks:
* DigitalPoint Link Sales Forum
* Text-Link-Ads
* Text-Link-Brokers
* TNX
* LinkWorth

5. Affiliate Marketing

Affiliate marketing is a very popular practice on the Internet. Under this system you have a merchant that is willing to let other people (the affiliates) sell directly or indirectly its products and services, in exchange for a commission. Sometimes this type of advertising is also called CPA (cost per action) or CPL (cost per lead) based.

Affiliates can send potential customers to the merchant using several tools, from banners to text links and product reviews.

In order to find suitable affiliate programs you can turn to individual companies and publishers like Dreamhost and SEOBook, or join affiliate marketplaces and networks.

List of popular affiliate marketplaces and networks:
* Commission Junction
* ClickBank
* Azoogle Ads
* Link Share

6. Monetization Widgets

The latest trend on the web are widgets that let you monetize your website. Examples include Widgetbucks and SmartLinks. Some of these services operate under a PPC scheme, others behave like text link ads, others yet leverage affiliate links.

Their main differentiator, however, is the fact that they work as web widgets, making it easier for the user to plug and play the service on its website.

List of companies that provide monetization widgets:
* WidgetBucks
* ScratchBack
* SmartLinks

7. Sponsored Reviews

PayPerPost pioneered this model, with much controversy on the beginning (related to the fact that they did not require disclosure on paid posts). Soon other companies followed, most notably Sponsored Reviews and ReviewMe, refining the process and expanding the paid blogging model.

Joining one of these sponsored reviews marketplaces will give you the opportunity to write sponsored posts on a wide range of topics. Not all bloggers are willing to get paid to write about a specific product or website (because it might compromise the editorial credibility), but the ones who do are making good money out of it.

If your blog has a big audience you could also offer sponsored reviews directly, cutting off the commissions of the middleman.

List of sponsored reviews and paid blogging networks:
* PayPerPost
* Sponsored Reviews
* ReviewMe
* BlogVertise
* Smorty

8. RSS Feed Ads

With the quick adoption of the RSS technology by millions of Internet users, website owners are starting to find ways to monetize this new content distribution channel.

Feedburber already has its own publisher network, and you can sign-up to start displaying CPM based advertising on your feed footer. Bidvertiser recently introduced a RSS feed ad option as well, with a PPC scheme.

Finally, some blogs are also opting to sell banners or sponsored messages on their feed directly. John Chow and Marketing Pilgrim are two examples.

Related links:
* Feedburner
* BidVertiser
* Pheedo

9. Sponsors for Single Columns or Events

If you website has specific columns or events (e.g., a weekly podcast, an interview series, a monthly survey, a special project) you could find companies to sponsor them individually.

This method increases the monetization options for website owner, while giving advertisers the possibility to target a more specific audience and with a reduced commitment.

Mashable illustrates the case well. They have several advertising options on the site, including the possibility to sponsor specific columns and articles, including the “Daily Poll” and the “Web 2.0 Invites.”

Problogger also runs group writing projects occasionally, and before proceeding he publicly announce the project asking for sponsors.

10.Premium Content

Some websites and blogs give away part of their content for free, and charge for access to the premium content and exclusive tools.

SEOMoz is a good example. They have a very popular blog that gives advice and information on wide range of SEO related topics. On top of that visitors can decide to become premium members. It costs $48 monthly and it grants them access to guides, tools and other exclusive material.

11. Private Forums

While the Internet is populated with free forums, there is also the possibility to create a private one where members need to pay a single or recurring fee to join.

SEO Blackhat charges $100 monthly from its members, and they have thousands of them. Obviously in order to charge such a price for a forum membership you need to provide real value for the members (e.g., secret techniques, tools, and so on).

Performancing also launched a private forum recently, focused on the networking aspect. It is called The Hive, and the monthly cost is $10.

These are just two examples. There are many possibilities to create a private and profitable forum, you just need to find an appealing angle that will make it worth for the members.

List of popular forum software:
* vBulletin
* Simple Machines Forum
* phpBB
* Vanilla

12. Job Boards

All the popular blogs are trying to leverage job boards to make some extra income. Guy Kawasaki, ReadWriteWeb, Problogger… you name it.

Needless to say that in order to create an active and profitable job board you need first to have a blog focused on a specific niche, and a decent amount traffic.

The advantage of this method is that it is passive. Once you have the structure in place, the job listings will come naturally, and you can charge anywhere from $10 up to $100 for each.

List of popular job board software:
* JobThread
* Web Scribe Job Board
* SimplyHired Job-o-matic
* Jobbex

13. Marketplaces

Sitepoint is the online marketplace by excellence. Some websites and blogs, however, are trying to replicate that model on a smaller scale.

Depending on your niche, a market place that allows your visitors to buy, sell and trade products could work well. Over the time you could start charging a small fee for new product listings.

The problem with this method is that there are no standard software on the web, so you would need to hire a coder to get a marketplace integrated into your website.

You can see an example of a marketplaces being used on EasyWordpress and on Mashable.

14. Paid Surveys and Polls

There are services that will pay you money to run a small survey or poll on your website. The most popular one is called Vizu Answers.

Basically you need to sign up with them, and select the kind of polls that you want to run your site. Most of these services operate under a CPM model.

15. Selling or Renting Internal Pages

Million Dollar Wiki made this concept popular, but it was being used on the web for a long time around (check Pagerank10.co.uk for instance).

These websites sell for a single fee or rent for a recurring fee internal pages on their domain. Usually they have either high Pagerak or high traffic, so that people purchasing a page will be able to benefit in some way.

Implementing this method on a small blog would be difficult, but the concept is interesting and could be explored further.

16. Highlighted Posts from Sponsors

Techmeme probably pioneered this idea, but somehow it has not spread to other websites. The tech news aggregator displays editorial posts on the left column, and on the sidebar they have a section titled “Techmeme Sponsor Posts.”

On that section posts from the blog of the advertisers get highlighted, sending qualified traffic their way. Considering that the monthly cost for one spot is $5000 and that they have around 6 sponsors at any given time, it must be working well.

17. Donations

Placing a “Donate” link or button on a website can be an efficient way to earn money, especially if your blog is on a niche where readers learn and gain value from your content.

Personal development and productivity blogs, for instance, tend to perform well with donation based systems (one good example being Steve Pavlina).

A small variation of this method appeared sometime ago with the Buy Me a Beer plugin. This WordPress plugin enables you to insert a customized message at the bottom of each article, asking the readers to chip in for a beer or coffee.

18. In-text Adverting

In-text adverting networks like Kontera and Vibrant Media will place sponsored links inside your text. These links come with a double underline to differentiate them from normal links, and once the user rolls the mouse over the link the advertising will pop. Should the user click on it the site owner will make some money.

Some people make good money with this method, but others refrain from using it due to its intrusiveness. It is also interesting to note that very few mainstream websites have experimented with in-text advertising.

19. Pop-ups and Pop-unders

Pop-ups are a common yet annoying form of advertising on the Internet. If you are just trying to make a much money as possible from your website, you could experiment with them.

If you are trying to grow the traffic and generate loyal visitors, however, you probably should stay away from them. Just consider the hundreds of pop-up blockers out there: there is a reason why they are so popular.

Ad networks that use pop-ups:
* Tribal Fusion
* PayPopup
* PopupAd
* Adversal

20. Audio Ads

Also called PPP (Pay Per Play), this advertising method was introduce by Net Audio Ads. the concept is pretty simple: play a small audio advertising (usually 5 seconds) every time a visitor enters into your website. The user should not be able to stop it, creating a 100% conversion rate based on unique visitors.

The company is still rolling tests, but some users are reporting to get from a $4 to a $6 CPM. Regardless of the pay rate, though, this is a very intrusive form of advertising, so think twice before using it.

21. Selling the Website

Selling your website could be your last resource, but it has the potential to generate a big sum of money in a short period of time.

Market places on online forums like DigitalPoint and Sitepoint are always active with website buyers and sellers. Keep in mind that they most used parameter to determine the value of a website is the monthly revenue that it generates, multiplied by a certain number (the multiplier can be anything from 5 to 30, depending on the expectations of the seller, on the quality of the site, on the niche and other factors).

Some people also make money trading and flipping websites. They either create them from scratch or buy existing ones, and after some revamping they sell them for a profit.

Related links:
* How To Buy A Website And Flip It For Profit
* How To Sell A Website – How Much Is Your Website Worth?
* Where to sell a website? How to go about selling it?

Senin, 09 Mei 2011

Tutorial Custom Domain Blogspot

Tutorial Digital kali ini akan membahas masalah Custom Domain Blogspot. Apa itu Custom Domain?. Sebelum melangkah ke pengertian Custom Domain ada baiknya kita tahu terlebih dahulu pengertian Domain. Untuk mengetahui pengertian domain anda bisa menuju ke halaman sebelah atau klik link dibawah :
Pengertian Domain

Tutorial Custom Domain Blogspot :
1)Pastikan Anda telah memiliki nama domain.
2)Arahkan Nama Domain ke hosting Google dengan settinggan DNS hosting menggunakan CNAME ke ghs.google.com

cara mengarahkan :
- login terlebih dahulu ke layanan hosting anda kemudian cari fitur DNS.
- Masuk ke DNS buat CNAME dengan hostname ketikkan www dan value atau destination ketikkan ghs.google.com

3)Setting A record untuk mengarahkan domain induk anda ke subdomain www biar bisa diakses tanpa www

cara setting :
- masukkan A records dibawah ini satu persatu, jadinya ntr ada 4 buah a record buat mengarahkan domain induk anda ke server google.
- pada kolom hostname tidak usah diisi, dan pada kolom value/destinationnya ketikkan deretan angka dibawah ini.Ingat satu persatu dimasukkin hingga tercipta 4 buah A record.
216.239.32.21
216.239.34.21
216.239.36.21
216.239.38.21

-Setelah semuanya oke di pengarahan server hosting selanjutnya login ke blogger lalu klik pengaturan kemudian klik publishing kemudian klik custom domain.
-ketikkan www pada kolom isian yang kosong disebelah .namadomain.com
-kemudian ketikkan kode captca
-setelah itu save
-Pengaturan selesai.Tunggu paling lama 24 jam jika belum bisa diakses alamat domain anda di browser segera hubungi kontak layanan hosting anda.
-Langkah Selanjutnya adalah melakukan ping nama domain ke DNS ISP untuk mempercepat proses munculnya / dapat diakses namadomain anda di browser.

cara melakukan ping :
- masuk ke menu run shortcut keyboard(lambangwindows+R)kemudian ketik cmd untuk masuk ke menu dos promt lalu tekan ok
- setelah menu dos promt tampil ketikkan ping namadomainanda.com
- Lakukan sekali saja atau berulang kali juga boleh.
- Jika yang tampil tulisan no hosted found from this domain berarti domain masih dalam proses pengarahan.jangan kuatir tunggu aja beberapa jam paling lama 24 jam.Ntr kalau dah oke semuanya maka ketika anda melakukan ping ke website dari ISP maka detail namadomainanda.com akan terlihat jelas dan website anda bisa diakses.