Selasa, 31 Januari 2012

Mengolah Limbah Cair Tahu Dan Tempe Menjadi Nata De Soja

Limbah Industri Tahu Dan Tempe Sumber Pencemaran Lingkungan

Proses pembuatan tahu dan tempe menghasilkan limbah padat dan limbah cair. Limbah padatan pada industri tahu berupa ampas tahu yang umumnya dimanfaatkan untuk pakan ternak seperti sapi, kambing, kelinci, ayam, tempe gembus, sedangkan limbah padatan pada industri tempe berupa kulit kedelai dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Limbah cair tahu dan tempe masih jarang dimanfaatkan, umumnya dibuang ke sungai atau selokan. Limbah cair industri tahu dan tempe seringkali menjadi penyebab pencemaran lingkungan yang mengganggu ekosistem dan kesehatan manusia lingkungan tersebut. Pembuangan limbah ke sungai mencemari lingkungan dan menyebabkan meningkatkan BOD (Biological Oxigen Demand) dan menimbulkan bau tidak sedap. Limbah cair industri tahu dan tempe tersebut masih mengandung nutrisi yang masih dapat diolah menjadi nata de soya. Pengolahan limbah cair industri tahu dan tempe menjaid nata de soya merupakan salah satu solusi mengatasi pencemaran lingkungan dan menghasilkan produk bernilai ekonomis yang dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Limbah cair produk olahan kedelai difermentasi dengan menggunakan bakteri Acetobacter xylinum sehingga dihasilkan produk nata de soya. Pemanfaatan air limbah industri tahu-tempe sebagai produk pangan memberikan manfaat yang besar bagi pengusaha industri tahu-tempe, baik nilai ekonomis maupun manfaat dalam upaya penanganan limbah. Pengolahan limbah cair tahu-tempe menjadi nata de soya merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah pencemaran. Oleh karena itu, pengembangan usaha nata de soya perlu digalakan guna mengatasi pencemaran lingkungan di wilayah pemukiman sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat.

Limbah cair industri tahu dan tempe mengandung protein dan karbohidrat yang cukup tinggi, kandungan protein dan karbohidrat dalam limbah cair tahu dan tempe tersebut dapat menjadi media hidup yang sangat baik bagi bakteri Acetobacter xylinum. Bakteri ini mengubah karbohidrat dan protein dalam limbah cair tahu-tempe menjadi serat selulosa dengan tekstur yang kenyal. Limbah air tahu (whey tahu) dan limbah cair tempe selain mengandung protein juga mengandung vitamin B terlarut dalam air, lestin dan oligosakarida. Berdasarkan kandungan unsur kimiawinya.

Limbah cair tahu-tempe menjadi salah satu aliterernatif bahan baku untuk pembuatan produk nata. Nata berbahan baku limbah kedelai memiliki karakteristik produk yang secara kenampakan sedikit kekuningan, cita rasa yang khas kedelai, kenyal namun lebih mudah putus dibandingkan dengan nata de coco lebih ulet, dan kandungan seratnya cukup tinggi.

Prospek Pasar Nata De Soya

Nata de soya memiliki tekstur yang cukup baik, tidak kalah dengan nata de coco. Kadar seratnya yang cukup tinggi dan memiliki cita rasa yang nikmat sebagai bahan baku minuman instan sehingga nata de soya mampu bersaing dengan nata de coco. Sebagaimana kita ketahui bahwa pasar nata de coco sebagai produk pangan yaitu minuman kemasan dan aneka produk olahan lainnya sangat tinggi baik pasar domestik maupun pasar luar negeri. Permintaan bahan nata oleh pabrik minuman kemasan sangat tinggi per hari mencapai ratusan ton bahan mentah nata berupa lembaran atau potongan. Kebutuhan produk nata yang sangat tinggi tersebut, menjadi peluang bisnis bagi para petani nata untuk bermitra dengan perusahaan besar yang ada di tanah air. Selain sebagai produk pangan, di negara maju seperti Jepang, saat ini nata telah dikembangkan sebagai produk non-pangan yaitu bahan baku elektronik dan komposit baja ringan.

Melihat potensinya yang sangat besar tersebut Indonesia memiliki peluang yang sangat besar untuk mengolah aneka limbah pangan menjadi produk nata. Saat ini, di pasaran sudah familier produk nata dari bahan air kelapa (nata de coco), limbah cair olahan kedelai (nata de soya), umbi singkong atau limbah cair pengolahan industri singkong (nata de cassava). Masing-masing produk nata dari bahan baku baku yang berbeda tersebut memiliki aroma khas, tekstur dan tampilan yang sedikit berbeda. Namun, secara umumnya memiliki prospek pasar yang sama besar, meskipun saat ini produk nata de coco lebih familier dan permintaanya paling tinggi.

Proses Produksi Nata De Soya

Limbah cair industri tahu-tempe yang telah didiamkan kurang lebih 2-3 hari (agar pH turun 3-4 sehingga asam), disaring dengan kain kasa agar kotoran-kotoran dan partikel kasar dapat dipisahkan, kemudian direbus dengan panci dengan tungku berbahan bakar kayu, setelah mendidih ditambahkan ZA 80 gram, gula pasir 100 gram, asam cuka 120 ml untuk media 50 liter limbah cair tahu atau tempe, diaduk-aduk kurang lebih 10-15 menit kemudian dituangkan kedalam nampan yang sudah disiapkan dengan penutup koran yang telah diikat dengan karet ban. Susun nampan yang telah diisi media larutan tersebut pada rak. Nampan dapat disusun bertingkat 5-10 nampan dengan bersilangan. Setalah dingin kurang lebih 5-7 jam, media larutan dalam nampan tersebut diinokulasi dengan menggunakan bakteri Acetobacter xylnum kurang lebih 10% dari media larutan dalam nampan. Proses fermentasi akan berlangsung 8 – 10 hari. Lakukan pemanenan. Tampung nata de soya hasil panen dalam drum plastik yang diisi dengan air. Penyimpanan akan dapat bertahan lama apabila selalu diganti dengan air.

Lebih Jelasnya Ada Di Buku “Mengolah Limbah Menjadi Rupiah: Industri Nata De Coco, Nata De Cassava, Nata De Soya” penerbit Andi Offset

Selamat Mencoba, dan berwirausaha….Anda Bisa!!!

Sumber : http://agrotekno.blogspot.com/2011/10/mengolah-limbah-cair-tahu-dan-tempe.html

Senin, 30 Januari 2012

Pengertian Etos Kerja

Apa pengertian etos kerja? Kamus Wikipedia menyebutkan bahwa etos berasal dari bahasa Yunani; akar katanya adalah ethikos, yang berarti moral atau menunjukkan karakter moral. Dalam bahasa Yunani kuno dan modern, etos punya arti sebagai keberadaan diri, jiwa, dan pikiran yang membentuk seseorang. Pada Webster's New Word Dictionary, 3rd College Edition, etos didefinisikan sebagai kecenderungan atau karakter; sikap, kebiasaan, keyakinan yang berbeda dari individu atau kelompok. Bahkan dapat dikatakan bahwa etos pada dasarnya adalah tentang etika.

Etika tentu bukan hanya dimiliki bangsa tertentu. Masyarakat dan bangsa apapun mempunyai etika; ini merupakan nilai-nilai universal. Nilai-nilai etika yang dikaitkan dengan etos kerja seperti rajin, bekerja, keras, berdisplin tinggi, menahan diri, ulet, tekun dan nilai-nilai etika lainnya bisa juga ditemukan pada masyarakat dan bangsa lain. Kerajinan, gotong royong, saling membantu, bersikap sopan misalnya masih ditemukan dalam masyarakat kita. Perbedaannya adalah bahwa pada bangsa tertentu nilai-nilai etis tertentu menonjol sedangkan pada bangsa lain tidak.

Dalam perjalanan waktu, nilai-nilai etis tertentu, yang tadinya tidak menonjol atau biasa-biasa saja bisa menjadi karakter yang menonjol pada masyarakat atau bangsa tertentu. Muncullah etos kerja Miyamoto Musashi, etos kerja Jerman, etos kerja Barat, etos kerja Korea Selatan dan etos kerja bangsa-bangsa maju lainnya. Bahkan prinsip yang sama bisa ditemukan pada pada etos kerja yang berbeda sekalipun pengertian etos kerja relatif sama. Sebut saja misalnya berdisplin, bekerja keras, berhemat, dan menabung; nilai-nilai ini ditemukan dalam etos kerja Korea Selatan dan etos kerja Jerman atau etos kerja Barat.

Bila ditelusuri lebih dalam, etos kerja adalah respon yang dilakukan oleh seseorang, kelompok, atau masyarakat terhadap kehidupan sesuai dengan keyakinannya masing-masing. Setiap keyakinan mempunyai sistem nilai dan setiap orang yang menerima keyakinan tertentu berusaha untuk bertindak sesuai dengan keyakinannya. Bila pengertian etos kerja re-definisikan, etos kerja adalah respon yang unik dari seseorang atau kelompok atau masyarakat terhadap kehidupan; respon atau tindakan yang muncul dari keyakinan yang diterima dan respon itu menjadi kebiasaan atau karakter pada diri seseorang atau kelompok atau masyarakat. Dengan kata lain, etika kerja merupakan produk dari sistem kepercayaan yang diterima seseorang atau kelompok atau masyarakat.

Bagaimana etos kerja putra-putri Indonesia? Di republik ini, Jansen Sinamo menyajikan 8 Etos Kerja Professional dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1. Kerja adalah Rahmat
2. Kerja adalah Amanah
3. Kerja adalah Panggilan
4. Kerja adalah Aktualisasi
5. Kerja adalah Ibadah
6. Kerja adalah Seni
7. Kerja adalah Kehormatan
8. Kerja adalah Pelayanan

Namun demikian, di website ini disodorkan etos kerja baru, yaitu etos kerja Pancasila, untuk membedakannya dari istilah-istilah yang ada.

Renungan:
1. Menurut Anda, apa pengertian etos kerja?
2. Apa ciri-ciri etos kerja masyarakat dan bangsa kita secara umum?
3. Bagaimana mengubah etos kerja itu menjadi etos kerja yang lebih baik?
4. Apa yang akan Anda lakukan untuk memperbaiki etos kerja Anda?

Sumber : http://www.putra-putri-indonesia.com/pengertian-etos-kerja.html

Minggu, 29 Januari 2012

Manajemen Risiko penting untuk mendukung kestabilan Keuangan Nasional

Pada akhir tahun 2010, saya mendapat kesempatan sebagai seksi sibuk dalam rangka pelaksanaan Konferensi Nasional IRPA. IRPA atau Indonesian Risk Professional Association, merupakan non-profit organization, yang proaktif dalam memberikan nasihat/advis, khususnya di bidang Manajemen Risiko untuk industri jasa keuangan. IRPA bersifat independen, tidak berafiliasi pada satu aliran politik. Bersifat kombinasi optimal dari tiga kelompok profesional, yaitu praktisi industri jasa, akademisi (Pendidik dan Peneliti) dan organisasi Pendidikan, serta jasa konsultan dan lembaga penunjang jasa keuangan lainnya. IRPA memiliki Visi menjadi organisasi profesi yang handal dalam penerapan Manajemen Risiko sesuai Standar Internasional, dalam rangka memberikan kontribusi terhadap kesehatan industri jasa keuangan nasional, melalui Pengembangan Kapasitas para anggotanya. Sedangkan Misi IRPA, mendorong penerapan dan pengembangan Manajemen Risiko pada industri jasa keuangan dengan membangun landasan kode etik dan standar profesi yang berkualitas.

Pada rangkaian acara Konferensi Nasional ini, IRPA mengadakan seminar Manajemen Risiko, antara lain dengan keynotes speech dari Bank Indonesia, yang menjelaskan betapa pentingnya Manajemen Risiko untuk mendukung kestabilan Keuangan Nasional. Isi dari materi ini menurut saya sangat penting, untuk memahami bagaimana manajemen risiko dapat mendukung kestabilan Keuangan Nasional, yang saya kutip di bawah ini:

Latar belakang
Berbagai krisis ekonomi yang terjadi sejak krisis moneter di asia tahun 1997 hingga krisis keuangan global tahun 2008 menjadi suatu pelajaran penting bagi industri keuangan untuk meningkatkan kualitas manajemennya dalam menghadapi berbagai risiko yang ada. Berdasarkan study Senior Supervisory Group dari Financial Stability Board dinyatakan bahwa salah satu pelajaran dari krisis global adalah terjadinya kegagalan Pengurus (directors and senior management) dari beberapa institusi keuangan dalam mengidentifikasi, mengukur, dan mematuhi level risiko yang memadai terhadap institusinya. Kelemahan dari penerapan manajemen risiko tersebut menyebabkan perlu diperbaiki dan semakin ditingkatkannya kualitas penerapan manajemen risiko oleh setiap institusi keuangan termasuk perbankan sehingga dapat mengantisipasi risiko yang mungkin terjadi sejak dini. Sektor industri keuangan di Indonesia pada saat ini masih didominasi oleh industri perbankan yang menguasai 80% pangsa pasar. Situasi lingkungan eksternal dan internal perbankan yang diikuti dengan semakin kompleksnya risiko kegiatan usaha menyebabkan industri perbankan membutuhkan manajemen risiko yang baik untuk memitigasi timbulnya risiko.

Penerapan manajemen risiko akan memberikan manfaat tidak saja kepada suatu bank secara individual tetapi kepada seluruh stakeholders-nya sehingga secara agregat memberikan dukungan dalam mencapai stabilitas sistem keuangan nasional. Stabilitas Sistem Keuangan belum memiliki definisi baku yang diterima secara umum, namun dari beberapa definisi yang ada pada intinya mengatakan bahwa suatu sistem keuangan memasuki tahap tidak stabil pada saat sistem tersebut telah membahayakan dan menghambat kegiatan ekonomi. Sistem keuangan yang stabil mampu mengalokasikan sumber dana dan menyerap kejutan (shock) yang terjadi sehingga dapat mencegah gangguan terhadap kegiatan sektor riil dan sistem keuangan. Sistem keuangan yang stabil adalah sistem keuangan yang kuat dan tahan terhadap berbagai gangguan ekonomi sehingga tetap mampu melakukan fungsi intermediasi, melaksanakan pembayaran dan menyebar risiko secara baik. Arti stabilitas sistem keuangan dapat dipahami dengan melakukan penelitian terhadap faktor-faktor yang dapat menyebabkan instabilitas di sektor keuangan. Ketidakstabilan sistem keuangan dapat dipicu oleh berbagai macam penyebab dan gejolak. Hal ini umumnya merupakan kombinasi antara kegagalan pasar, baik karena faktor struktural maupun perilaku. Kegagalan pasar itu sendiri dapat bersumber dari eksternal (internasional) dan internal (domestik). Risiko yang sering menyertai kegiatan dalam sistem keuangan antara lain risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar dan risiko operasional.

Tipe dan penyebab Krisis Keuangan
Tipe krisis: a) Krisis Nilai Tukar.b) Krisis Utang Luar Negeri.c) Speculative/Bubble Crash.d) Krisis Perbankan.e) Krisis Keuangan Global.f) Krisis Ekonomi Global. Sedangkan krisis, antara lain disebabkan oleh: a) Leverage.b) Assets-Liability Missmatch.c) Uncertainty and Herd Behavior.d) Fraud. e) Strategic Complementarities in Financial Markets. f) Recessionary Effects. g) Contagion. h) Regulatory Failures

Mengapa Peran Bank Penting Dalam Stabilitas Sistem Keuangan Nasional?
Bank merupakan suatu entitas yang spesial dalam sistem pembayaran dan menjalankan fungsi intermediasi dalam mengalokasikan modal/pendanaan, sehingga kegagalan suatu bank terutama bank yang memiliki keterkaitan dengan sistem keuangan lainnya dapat menyebabkan terganggunya stabilitas sistem keuangan nasional – Contagion Effect and Systemic Risk. Dengan memburuknya kondisi perbankan nasional maka hal itu akan mengakibatkan semakin memburuknya kondisi perekonomian nasional dan pada gilirannya menyebabkan ketidakstabilan dalam ekonomi makro yang memerlukan biaya tinggi untuk perbaikannya.

Penyebab kegagalan pada Bank, antara lain disebabkan oleh: a) Poor Lending Practices. b) Excessive risk taking without personal responsibility. c) Poor risk management.d) Lack of internal control. e) Focus on market shares. f) Currency and maturity mismatch.g) Poor Good Corporate Governance.h) Poor transparency and disclosure.i) Poor accounting and auditing practice

Kinerja Perbankan saat ini mengalami perbaikan. Total asset sampai dengan bulan September 2010 terus meningkat, dari 1.694 triliun menjadi 2.768 triliun. Dana pihak ketiga juga meningkat, dari 1.287 triliun pada akhir Des 2006 menjadi 2.144 triliun pada akhir Sep.2010, yang makin banyak di dominasi oleh deposito. NPL juga menurun, dari rata-rata 7 persen pada Desember 2006, menjadi 3.3 persen pada akhir Sept. 20 10. Return on Assets semakin meningkat. Sedangkan Perbankan makin efisien, ditunjukkan oleh BOPO yang makin menurun menjadi 79 persen pada Sept 2010, dibanding 86,4 persen pada akhir 2006. LDR juga makin membaik, menjadi sebesar 79 persen, dibanding tahun 2006 yang rata-rata 65 persen, menunjukkan semakin banyak dana yang digunakan untuk membiayai modal kerja maupun investasi pada sektor riil.

Outlook Perbankan tahun 2011
Kondisi CAR dari 14 bank besar yang terus mengalami tekanan dan mencapai rata-rata 12% sehingga memerlukan tambahan modal. Pertumbuhan kredit diharapkan dapat mencapai sebesar 19% – 21% dengan pertumbuhan DPK yang diperkirakan pada kisaran 16% – 17% dan NPL diharapkan berada pada kisaran 2,3% – 2,6%.

Tantangan kedepan

- Lambatnya pemulihan ekonomi global. Ketidakpastian dari kecepatan pemulihan ekonomi global berpotensi mempengaruhi kondisi likuiditas sistem keuangan.
- Meningkatnya tekanan terhadap inflasi IHK.Tekanan inflasi mulai meningkat terutama dipicu oleh kelompok volatile food akibat penurunan pasokan beberapa bahan pangan.
- Meningkatnya capital inflow berjangka waktu pendek.Peningkatan capital inflows berjangka waktu pendek ini perlu pula diwaspadai karena sangat rentan terhadap risiko pembalikan dana secara serentak dan tiba-tiba (sudden reversal) yang berpotensi mengganggu stabilitas keuangan.
- Permasalahan di sektor rill dan infrastruktur. Kinerja perekonomian ini masih menghadapi berbagai tantangan terutama yang datang dari berbagai permasalahan mikro struktural di sektor riil yang belum selesai seperti lemahnya daya saing sektor industri dan pembangunan infrastruktur yang masih tersendat.
- Melambatnya pertumbuhan dana pihak ketiga.Pertumbuhan dana pihak ketiga pada saat ini masih berada di bawah level pertumbuhan selama 5 tahun terakhir
- Meningkatnya tekanan risiko kredit konsumsi. Meskipun rasio NPL gross kredit konsumsi adalah yang terendah dibandingkan kredit jenis penggunaan lainnya, namun terdapat peningkatan tekanan risiko pada kredit jenis tersebut.
- Pemenuhan Permodalan yang sesuai, terkait dengan Penerapan Basel II terutama untuk mengcover risiko operasional. dan penerapan ICAAP (Internal Capital Adequacy Assessment Process).
- Terjadinya perubahan standar akuntansi yang menyesuaikan dengan IFRS sehingga dapat mempengaruhi kondisi keuangan bank. Terjadinya perubahan dalam metode pencatatan dengan diberlakukannya PSAK dan ISAK terbaru.
- Tingkat persaingan dalam industri perbankan yang semakin ketat. Hal ini terutama terkait dengan persaingan dalam memperebutkan dana pihak ketiga dan juga dalam upaya menyalurkan kredit.
- Perubahan sehubungan dengan adanya Basel III walaupun hal ini tidak dalam waktu dekat tetapi perlu diperhatikan.
- Memperkuat permodalan dan likuiditas.
- Memperkuat dan meningkatkan kualitas manajemen risiko.
- Memperkuat dan meningkatkan kualitas good corporate governance.
- Mendorong peningkatan disiplin pasar.
- Memperkuat Surveillance baik macroprudential maupun microprudential.
- Memperkuat infrastruktur terutama Teknologi Informasi.
- Meningkatkan kompetensi SDM.
- Mempercepat proses integrasi dalam rangka penerapan ketentuan dan Standar Akuntansi yang baru.

Dari pembahasan di atas terlihat peran Perbankan sangat penting untuk mendukung kestabilan Keuangan Nasional. IRPA juga dapat berperan serta, antara lain dengan program sosialisasi manajemen risiko, seperti yang telah dilakukan selama ini, antara lain, dengan mengundang para Dekan dan Dosen Fakultas Ekonomi, serta kunjungan ke berbagai universitas sepanjang tahun 2010 yang lalu. Semoga dengan penerapan Manajemen Risiko, prudential Banking, serta kesadaran dari pelaku usaha dalam memitigasi risiko, perekonomian Indonesia semakin baik.

Sumber bacaan:
Manajemen Risiko Guna mendukung kestabilan Keuangan Nasional, disampaikan oleh Keynotes Speech dari Bank Indonesia, Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan, pada Konferensi Nasional IRPA, tanggal 21 Desember 2010.

Dikutip dari : http://edratna.wordpress.com/2011/01/03/manajemen-risiko-penting-untuk-mendukung-kestabilan-keuangan-nasional/

Selasa, 24 Januari 2012

Ikan, Cabe dan Strategi Bisnis Agro

Tiba-tiba, HP bekedip-kedip di meja di atas meja, selarik nama yang sangat aku kenal tapi jarang menyapa, mendadak hadir. Ya, seorang kawan lama pas kuliah di kota gudeg menyapa. Setelah berbasa-basi, ”Eh, aku ada di Jakarta sekarang, di pelabuhan sedang menurunkan ikan, ngobrol sebentar yuk?” Sebuah tawaran langka seorang kawan lama, yang “tidak sopan” untuk ditolak. Akhirnya ditemani hembusan angin pantai, kita mengobrol santai sambil melihat pemandangan “turunnya” ikan dari kapal. Mendadak saya kagum melihat “pemandangan” di sore itu.

Melihat fenomena jarang dilihat, setidaknya buat saya, menyadarkan betapa banyak orang yang bisa “dihidupi” dari lautan kita yang maha luas. Disamping para nelayan itu sendiri yang jumlahnya puluhan, ada beberapa sopir mobil pengangkut ikan yang mengangkut ikan-ikan tersebut ke pabrik pemrosesan ikan di dekat dermaga. Belum lagi para kuli panggul, penjual dadakan yang mengerumuni para nelayan yang turun sauh. Kesannya tidak beraturan, bau anyir menusuk, tapi sungguh ada sebuah tetesan kebeningan distribusi yang menetes pada saudara-saudara kita tersebut. Pada raut wajah mereka, terbaca sebersit asa untuk kehidupan keluarganya di kampung. Kata teman saya, para nelayan yang menjadi kru kapal adalah orang-orang tangguh yang terbiasa hidup berminggu-minggu di kapal menemani badai dan angin.

Ada rasa kagum menyelinap di hati akan kegigihan kawan saya menerjuni bidang ini. Secara materi dia cukup mapan, di sisi lain bisnis yang digelutinya itu menyejahterakan saudara-saudara kita yang masih berkubang didera kemiskinan. “Terkadang miris juga Don, tidak banyak orang kita menekuni bidang ini”, sesalnya. Tidak hanya di tingkatan nelayan seperti teman saya itu, di bagian memprosesan ikan pun bahkan banyak perusahaan dikuasai perusahaan patungan asing Hong Kong, Taiwan. “Dua pertiga Negara kita adalah air” kata ibu guru IPS saya dulu di sebuah SD di kota kecil, terngiang-ngiang jelas aksentuasinya. Tapi yang memanfaatkan secara maksimal pernyataan itu, ternyata bukan dari anak negeri yang dikenal subur loh jinawi ini. Tapi orang lain. Cukup menyesakkan dada pembicaraan singkat di tepi dermaga di sore hari.

Sementara itu, Mbak pengasuh di rumah juga sedang mengeluhkan “mahalnya” cabe yang mengakibatkan pedasnya teman makan yang merupakan kategori wajib mendadak tereduksi. Di beberapa warung dan restoran pun yang biasanya sambal melimpah ruah mendadak tampil minimalis. Barangkali fenomena anomali ini bakal menjadi tertawaan banyak orang, di sebuah Negara nan subur dan mengaku sebagai Negara agraris “kedodoran” mengurusi sebuah komoditi warisan yang merupakan tradisi turun temurun.

Sepertinya sudah saatnya kita menyadari sungguh-sungguh serta fokus terhadap kekuatan dasar yang kita miliki, tapi kita lupakan. Kita ikut-ikutan mencebur sebuah industri yang barangkali dipandang “wah” oleh orang-orang di belahan dunia lain, tetapi agak asing diterapkan oleh kebanyakan orang yang hidup dan tinggal di Republik ini. Sehingga menyebabkan kita sendiri kehilangan “kendali” terhadap suatu produk yang notabene merupakan “soul” kita. Pernah saya tulis di Blog ini,seorang petani “hijrah” ke kota, menjual lahannya untuk dilego sebuah motor dan beralih menjadi tukang ojek, karena hasil pertanian yang diandalkan, gagap menghidupi keluarganya. Kasihan….

Sebuah Institut Pertanian berwibawa yang didirikan dengan susah payah, dan untuk masuknya menjadi mahasiswa juga super susah pula menjadi mandul, bukan karena mahasiswa-nya bego, tapi strategi blue print sektor agro dan perikanan kurang digarap secara serius, jadi anak tiri. Tak heran dengan sebuah lelucon lama, seorang kolega alumni yang kebetulan lulusan institut pertanian itu berseloroh IPB itu singkatan Institut Perbankan Bogor, karena lebih banyak jebolannya bekerja di perbankan ketimbang mengurusi sektor agro.

Teknologi yang dibangun di negeri ini sepertinya tidak ramah terhadap bidang yang sesungguhnya merupakan strength yang kita punyai. Jangan malu untuk merubah haluan (turn around), tidak ada kata terlambat. Saatnya untuk mengaca kemampuan bisnis yang akan menopang kita bersaing lebih laju. Terima kasih atas undangannya ke dermaga Kawan Teguh, Terima kasih atas keluhannya tentang mahalnya cabe dari Mbak. Ada yang salah dan harus didekonstruksi dari strategi bisnis agro kita, sebelum “tersesat” lebih jauh. Fokuslah terhadap kekuatan kita merupkan salah satu basis memenangkan bisnis…..”If you lose your focus, you will lose your business” kata Jack Trout.

Sumber : http://manuverbisnis.wordpress.com/2011/01/06/ikan-cabe-dan-strategi-bisnis-agro/

Sabtu, 21 Januari 2012

Sukes Menjadi Pengusaha Berawal Dari Mimpi

Banyak orang mengatakan bahwa mimpi merupakan awal dari kesuksesan seseorang. Termasuk juga menjadi pengusaha yang sukses. Menjadi pengusaha yang sukses selalu diawali dari mimpi dan obsesi yang kuat. Namun tentunya tidak berhenti pada mimpi belaka, harus diikuti dengan segera memulai mewujudkannya. Karena itu untuk menjadi pengusaha yang sukses mulailah dari mimpi dan jangan takut bermimpi.

Adalah Pipie Soeyoto yang memberikan nasehat tersebut, pemilik PT Huda Rachma Grupindo (HRG) yang bergerak pada bidang pembuatan tas dan delivery di daerah Serpong. Saat ini usahanya telah berkembang dengan pesat dengan karyawan yang berjumlah ribuan orang. Bisnisnya sudah merambah ke Surabaya dan Malang di Jawa Timur, Solo di Jawa Tengah, hingga Daerah Istimewa Yogyakarta. Omzet per bulan dari usahanya pun tidak main-main, bisa mencapai miliaran rupiah.

Pada mulanya, Pipie sama sekali tak pernah memikirkan untuk menjadi pengusaha seperti itu. Selepas kuliah di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Jawa Tengah, Pipie memilih mencari pekerjaan dengan melamar berbagai perusahaan. Enam bulan lamanya Pipie menanti pekerjaan, tapi semuanya nihil.

Karena bosan menunggu panggilan kerja yang tak kunjung tiba, ia nekat membuka usaha. Untunglah niatnya itu didukung penuh oleh orang-orang terdekat termasuk keluarganya. Dari garasi rumahnya, Pipie kemudian mulai melayani pembuatan tas. Modalnya hanya dua unit mesin jahit, karyawannya pun baru tiga orang.

Karena usahanya mulai besar, Pipie mencoba mulai menjajal jenis usaha lain. Ia juga melayani pemasokan tas untuk delivery service. Pipie juga menyanggupi penyediaan tenaga dan motor untuk pengantaran. Tenaga outsource dari perusahaan Pipie itu telah dimanfaatkan oleh sejumlah restoran siap saji di beberapa kota, seperti McDonalds, Solaria, dan Burger King.

Merasa peruntungannya ada pada pembuatan tas dan delivery service, Pipie enggan melirik bisnis lain. Kini sehari-hari ia sibuk di kantornya yang juga berfungsi sebagai pabrik. Kantor ini baru didirikannya pada 2002 atau sepuluh tahun sejak ia merintis usaha

Sukses menjadi pengusaha diawali dari mimpi dan segera merealisasikan mimpi itu. Selain itu fokus pada usaha yang ditekuni turut mendukung kesuksesan menjadi pengusaha. Jadi jangan berhenti bermimpi.(Galeriukm).

Sumber:
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/03/21/1431103/Jadi.Pengusaha.Bukan.Mimpi

Jumat, 20 Januari 2012

Kendala dan Persiapan Sebelum Memulai Usaha

Memantapkan langkah untuk mewujudkan niat memulai sebuah usaha, ternyata bukanlah perkara mudah bagi pribadi setiap orang. Berbagai macam kendala kerap dihadapi sebagian besar masyarakat, sehingga mereka enggan melanjutkan langkahnya untuk menekuni dunia usaha.

Kondisi seperti ini tentunya sering kita alami sebelum memutuskan terjun di dunia usaha. Karenanya, untuk membantu Anda memberanikan diri terjun di dunia bisnis, berikut ini kami informasikan beberapa kendala dan persiapan sebelum memulai usaha yang perlu Anda perhatikan dengan baik.

Kendala Memulai Usaha

* Ketakutan akan kegagalan
Hampir semua orang mengurungkan niatnya untuk memulai sebuah usaha karena mereka takut menghadapi resiko kegagalan. Yang mereka inginkan hanyalah cara instan untuk meraih kesuksesan tanpa modal usaha yang cukup besar. Keadaan inilah yang sering menurunkan motivasi para pemula, sehingga mereka memilih mundur teratur dan mengubur dalam-dalam keinginan mereka untuk menjadi seorang pengusaha sukses.

* Terbiasa dengan posisi nyaman
Pada kenyataannya tidak semua orang berani mengambil resiko besar dengan menekuni dunia usaha, mereka lebih memilih posisi aman dengan menjalani hidup nyaman sebagai seorang karyawan. Pola pikir seperti inilah yang menjadi kendala besar bagi kita untuk segera beralih dari jiwa seorang karyawan menjadi pengusaha sukses yang memiliki keberanian penuh untuk menghadapi segala rintangan.

* Belum bisa fokus
Kendala yang ketiga yaitu belum bisa menemukan fokus usaha yang ingin ditekuni. Kebanyakan orang masih bingung ketika mereka hendak memulai sebuah usaha. Mereka menginginkan untung besar namun belum yakin dengan fokus usaha yang ingin mereka jalankan. Sehingga tidak heran bila mimpi mereka hanya menjadi impian kosong yang belum bisa terwujud karena kendala dari dalam dirinya.

Persiapan Memulai Usaha

* Tentukan ide bisnisnya
Langkah pertama yang perlu Anda persiapkan adalah menentukan ide bisnis yang akan dijalankan. Pencarian ide bisnis tersebut bisa dimulai dari hobi maupun skill yang Anda miliki, selanjutnya bisa Anda tekuni sebagai peluang bisnis baru yang menjanjikan untung besar setiap bulannya. Selain itu, dalam menentukan ide bisnis yang terpenting adalah menyesuaikannya dengan modal yang Anda miliki, mengetahui selera pasar, dan sesuai dengan bidang yang Anda sukai.

* Siapkan modal untuk memulai usaha
Sebelum menjalankan sebuah usaha, penting bagi Anda untuk mengetahui seberapa besar modal usaha yang Anda butuhkan. Buatlah anggaran biaya serta analisa ekonomi dari bisnis tersebut, dan siapkan segala modal yang dimaksudkan. Mulai dari peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan, besarnya dana yang diperlukan, serta modal kemampuan yang perlu dikembangkan untuk mendukung kemajuan usaha Anda.

* Hilangkan rasa gengsi Anda
Kebanyakan orang masih merasa gengsi bila mereka harus terjun langsung untuk menjalankan usaha dari nol. Padahal, memulai sebuah usaha membutuhkan niat, tekad, dan mental baja untuk bisa mewujudkan kesuksesan bisnis yang mereka impikan. Bahkan tak jarang seorang pemula harus berjuang seorang diri untuk merintis sebuah usaha, mulai dari mempersiapkan produk, lokasi usaha, mencari pasar, sampai melayani para konsumen. Karenanya, hilangkan rasa gengsi Anda untuk menjemput kesuksesan yang ada di depan mata.

Semoga sedikit informasi tips bisnis ini bisa memberikan manfaat bagi para pembaca dan membantu para pemula untuk mempersiapkan diri mereka dalam memulai sebuah usaha. Maju terus UKM Indonesia dan salam sukses.

Sumber : http://bisnisukm.com/kendala-dan-persiapan-sebelum-memulai-usaha.html

Kamis, 19 Januari 2012

Raup Laba dari Hobi Memelihara Kelinci Hias

Memelihara kelinci tak sebatas hobi. Bagi yang kreatif bisa jadi bisnis yang menggiurkan. Namanya kelinci hias, semakin menarik dan indah bulu kelinci, kian tinggi harganya. Bahkan, seekornya bisa mencapai Rp 3 juta bahkan lebih.

Adalah Edi, 25, warga Baso, Agam, Sumatra Barat, semula hanya hobi memelihara kelinci. Seiring perjalanan waktu, hobi ini berubah menjadi usaha yang menjanjikan. Meski tidak dipasarkan secara terbuka ke pasar, namun transaksi jual belinya mencapai puluhan juta rupiah.

Sedikitnya 300 ekor kelinci dibudidayakannya. Di antaranya kelinci hias jenis fuzy lop, rex carpet, flams, anggora, serta sejumlah kelinci impor lainnya.

Jenis kelinci rex misalnya. Kelinci yang konon berasal dari Inggris itu warna bulunya lebih mirip macan tutul, karena sejumlah tutul-tutul menghias bulunya. Tidak hanya terlihat lembut, bulu kelinci jenis ini jika diraba serasa meraba permadani berlapis sutra.

Lain lagi dengan pesona kelinci lop dan anggora. Bulunya yang panjang hampir menutup semua mata dan hidungnya itu, juga terlihat sangat lucu sekali.

“Jangankan anak-anak, orang dewasa bahkan orangtua sekalipun pasti tertarik melihat keindahan yang dimiliki hewan peliharaan asal luar negeri itu. Belum banyaknya usaha budidaya kelinci hias itu membuka peluang yang cukup bagus bagi para pemeliharnya,” tuturnya seperti dilansir Padang Ekspres.

Untuk merawat dan membudidayakan kelinci hias ini tidaklah terlalu rumit. Hanya saja dibutuhkan ketelatenan yang tinggi, karena perawatannya berbeda dengan kelinci lokal atau kelinci pedaging. “Kunci sukses beternak kelinci hanyalah ketelatenan saja,” kata Edi.

Untuk bisa menghasilkan kelinci hias dengan kualitas baik, setiap hari kandang-kandang kelinci hias harus dibersihkan dari kotoran. Selain itu, juga diberi vitamin lewat suntikan untuk mencegah berbagai penyakit.

Makanan kelinci hias tak berbeda dengan kelinci pada umumnya, yaitu rumput, dedaunan dan umbi-umbian. Sedangkan untuk makanan tambahan cukup diberikan kosentrat.

Penangkarannya pun sederhana. Indukan betina yang sudah siap kawin, dijadikan satu kandang dengan indukan jantan. Usai dilakukan perkawinan, setiap kandang diberi tanda dan indukan jantan dipisah ke kandang lain. “Sebulan setelah melakukan perkawinan, induk betina akan melahirkan anaknya,” tutur Edi.

Penjualan kelinci hias, sebut Edi, berdasar hobi dan kesukaan pembeli. Harganya pun tidak berpatokan pada besarnya ukuran badan, atau umur kelinci tapi ditentukan oleh keindahannya.

“Jika bobotnya besar, atau umurnya panjang namun warnanya tidak menarik, harganya akan murah. Saya tidak melakukan pemasaran kelinci dengan cara mengobralnya ke pasar, namun hanya menunggu saja di kandang yang telah disediakannya di belakang rumah,” tuturnya.

Sumber : http://www.ciputraentrepreneurship.com/agrobisnis/14012-raup-laba-dari-hobi-memelihara-kelinci-hias.html

Rabu, 18 Januari 2012

Belajar Berbisnis Souvenir Teknik Digital Sablon Mug atau Gelas Keramik

Sebenarnya proses kerja digital sablon pada mug tidak lah berbeda dengan proses kerja lainnya seperti pada baju kaos, hanya saja karena permukaan yang disablon tidak rata bidangnya jadi harus menggunakan alat press yang bisa mengikuti kurva permukaan bidang mug tersebut.

Pertama-tama persiapkan mug yang akan disablon, tentunya mug keramik yang sudah melalui proses jadi dan siap sablon karena sudah diberi cloting pada permukaan mug, cloting adalah media lapisan yang akan menjadi tempat sablon tinta melekat. Mug yang sudah jadi dan siap di sablon bisa dengan mudah anda beli atau pesan dari pada harus ngecloting sendiri karena selain ribet juga ada proses open atau bakar.

Langkah kedua mulailah design gambar template mug untuk promosi anda, semakin banyak template koleksi semakin baik. Perkaya template anda dengan berburu template menarik di Internet melalui google search. Jika template desain anda sudah ada maka editlah sebaik mungkin dengan software desain grafis agar menjadi berbeda dan lebih menarik, dan dengan selesainya desain anda maka siaplah kita untuk proses printing desain tersebut.

Siapkan printer anda yang tintanya sudah diganti dengan tinta sublime, karena jenis tinta ini bisa dipindahkan ke berbagai obyek tetentu melalui sistem dipanaskan, untuk printer cukup dengan printer ukuran A4, karena alasan bidang gambar yang lebih kecil, tetapi jika anda juga mengerjakan sablon digital kaos maka disarankan agar memiliki printer ukuran A3+ untuk alasan bisang yang lebih lebar. Jika sudah siap maka printlah gambar desain tersebut dengan cara miror atau terbalik, karena pada saat dipindahkan nanti posisinya akan menjadi kebalikannya atau sebenarnya. proses printing selesai dan diamkanlah dalam 2-3 menit agar tinta meresap dan kering dulu pada kertas transfer.

Hidupkan mesin press head anda dan atur suhu sesuai petunjuk mesin, lalu atur timer, sesuai pengetahuan kami untuk mesin press mug semua sudah dilengkapi timer dan automatis untuk yang ada dipasaran, dan jika mesin sudah sampai pada titik panas tempelkan transfer paper diposisi yang diinginkan pada mug dan cek sekali lagi jangan sampai miring atau terbalik.

Kencangkan tongkat penarik press head hingga mug dan desainan terjepit erat oleh elemen head. Jangan longgar karena pemindahaan tinta tidak akan maksimal, proses pemanasan biasanya membutuhkan waktu 45 sampai dengan 60 Detik.

Jika proses di press head telah selesai dengan matinya mesin secara automatis dengan timer maka bisa anda lepaskan dan bisa anda lihat di Mug bahwa gambar di kertas transfer sudah berpindah ke permukaan mug, yang perlu dingat bahwa 1 kertas transfer paper hanya bisa digunakan untuk 1 mug atau sekali pakai proses transfer.

Jika anda ingin memulai bisnis atau mencoba berlatih digital sablon untuk Mug, maka yang perlu disiapkan adalah :
- 1 unit perangkat komputer dengan software desain; coreldraw, atau photoshop, atau adobe illustrator.
- 1 unit perangkat printer yang udah menggunakan tinta sublime dan
- 1 unit mesin press head khusus mug
- Kemauan anda untuk terus berlatih agar menghasilkan desain yang lebih bagus dan bisa disukai mayarakat.
- Belajar pengetahuan tentang pemasaran yang akan mendukung jika kelak anda ingin mengembangkan menjadi bisnis anda.

Cara kerja sablon di Mug ini sudah tentu sama untuk proses cara digital sablon untuk produk-produk souvenir yang sejenis dengan Mug, dan anda bisa mencobanya.

Sumber : http://www.reklame76.com/2011/09/05/belajar-dan-berbisnis-souvenir-teknik-digtal-sablon-mug-atau-gelas-keramik/

Selasa, 17 Januari 2012

Memulai bisnis souvenir dan mempelajari teknik Digital Sablon Baju Kaos dan sejenisnya

Sablon digital sendiri adalah sablon dari suatu desain grafis yang diolah dengan komputerisasi dan dicetak dengan tinta sublime ke transfer paper kepada obyek yang diinginkan melalui sistem press panas. Jadi pada prinsipnya seperti penjelasan diatas yaitu pemindahan obyek desain dengan sistem press.

Pertama-tama kita coba bahas bagaimana cara sablon digital pada baju kaos, hal yang menjadi perhatian utama adalah pisahkan baju kaos berdasarkan bahan, bahan baju kaos yang bisa langsung di transfer sablon digital printing pada umumnya berbahan : Polyster, TC, atau sejenisnya. Katun tidak bisa langsung transfer, tetapi harus melalui transfer paper. Untuk belajar mulailah hanya di bahan kaos berwarna putih polos dulu, karena ada teknik lainnya untuk bahan kaos berwarna.

Langkah kedua mulailah design gambar template baju untuk promosi anda, semakin banyak template koleksi semakin baik. Perkaya template anda dengan berburu template menarik di Internet melalui google search. Jika template desain anda sudah ada maka editlah sebaik mungkin dengan software desain grafis menjadi berbeda dan lebih menarik, dan dengan selesainya desain anda maka siaplah kita untuk proses printing desain tersebut.

Siapkan printer anda yang tintanya sudah diganti dengan tinta sublime, karena jenis tinta ini bisa dipindahkan ke berbagai obyek tetentu melalui sistem dipanaskan, untuk printer bisa menggunkan ukuran A4 akan tetapi bisa lebih baik lagi jika kita memiliki printer ukuran A3+ karena alasan bidang gambar yang lebih lebar. Jika sudah siap maka printlah gambar desain tersebut dengan cara miror atau terbalik, karena pada saat dipindahkan nanti posisinya akan menjadi kebalikannya atau sebenarnya. proses printing selesai dan diamkanlah dalam 2-3 menit agar tinta meresap dan kering dulu pada kertas transfer.

Hidupkan mesin press head anda dan atur suhu sesuai petunjuk mesin, atur timer, jika mesin anda tidak automatis bisa dimodifikasi dengan menambahkan thermostat pengatur suhu. jika sudah mencapai suhu yang ditentukan atau biasanya 125 – 175 derajat, maka aturlah / letakan bahan kaos di bantalan press dengan posisi yang benar dan kencang, tempelkan transfer paper diposisi yang diinginkan dan cek sekali lagi jangan sampai miring atau terbalik. untuk menghindari perubahan warna pada kaos karena kepanasan lapisi lagi kaos sebesar bidang dengan kertas putih polos menutupi permukaan koas dan transfer paper. proses transfer sudah siap dilakukan yang pada mesin automatic biasanya menunggu timer akan mati sendiri dan siap diangkat, tetapi dalam proses mesin manual biasanya membutuhkan waktu 45 detik sampai dengan 60 detik.

Jika proses di press head telah selesai maka bisa anda lepaskan dan bisa anda lihat di baju kaos bahwa gambar di kertas transfer sudah berpindah ke Baju kaos, yang perlu dingat bahwa 1 kertas transfer paper hanya bisa digunakan untuk 1 kaos atau sekali pakai.

Jika anda ingin memulai bisnis atau mencoba berlatih digital sablon untuk kaos, maka yang perlu disiapkan adalah :
- 1 unit perangkat komputer dengan software desain; coreldraw, atau photoshop, atau adobe illustrator.
- 1 unit perangkat printer yang udah menggunakan tinta sublime dan
- 1 unit mesin press head
- Kemauan anda untuk terus berlatih agar menghasilkan desain yang lebih bagus dan bisa disukai mayarakat.
- Belajar pengetahuan tentang pemasaran yang akan mendukung jika kelak anda ingin mengembangkan menjadi bisnis anda.

Jika anda telah menguasai teknis membuar souvenir dengan digital sablon pada kaos, sudah barang tentu bisa pula dicoba pada media yang sejenis seperti payung, topi, dan lain-lain.

Sumber : http://www.reklame76.com/2011/09/05/memulai-bisnis-souvenir-dan-mempelajari-teknik-digital-sablon-baju-kaos-dan-sejenisnya/

Senin, 16 Januari 2012

Kebiasaan Buruk dalam Bisnis yang Wajib Ditinggalkan

Tahun 2012 telah tiba. Tahun yang disinyalir memberi keuntungan tersendiri dalam dunia bisnis ini selayaknya disambut dengan sikap dan semangat baru demi mencapai keberhasilan. Karena itu, jangan segan-segan untuk meninggalkan serangkaian kebiasaan lama yang kerap mengganjal laju pertumbuhan bisnis Anda.

Nah, apa sajakah kebiasaan-kebiasaan buruk yang wajib ditinggalkan dan dihindari di tahun 2012 ini. Berikut ulasannya seperti yang disarikan dari laman Business on Main.

Kebiasaan buruk pertama: membiarkan data berisiko besar
Dari hasil survei GFI Software, sebanyak 40 persen perusahaan kecil dan menengah lemah dalam hal keamanan data dan hasil studi lain menyebutkan sebanyak 57 persen bisnis kecil tidak memiliki perencanaan yang baik terhadap kemungkinan terjadinya penyerangan atau kehilangan data perusahaannya.

Kebiasaan buruk kedua: tidak terorganisir
Dalam studi terbaru yang dikeluarkan Oasys, lebih dari sepertiga karyawan membuang-buang waktu selama lebih dari dua jam hanya untuk berurusan dengan email dari dan untuk klien. Pernah mengalami hal itu? Jika iya, itu artinya pekerjaan Anda kurang terorganisir.

Hal ini harus segera ditinggalkan karena menyebabkan kekacauan dalam bekerja dan menurunnya produktifitas kerja. Dalam dunia bisnis, gagal dalam menciptakan sistem dan prosedur yang terstruktur dan terorganisir menandakan usaha Anda tidak skalabel (terukur).

Kebiasaan buruk ketiga: menghemat waktu tidur
Pernah berharap memiliki waktu lebih dalam sehari untuk menyelesaikan pekerjaan? Jangan mencoba untuk menciptakannya di waktu istirahat Anda pada malam hari. Studi dari West Virginia University School of Medicine, AS, menyebutkan tidur kurang dari lima jam sehari bisa menggandakan risiko terkena serangan jantung serta stroke.

Perlu diperhatikan, olahraga teratur, mengonsumsi makanan sehat dan tidur cukup merupakan faktor-faktor yang bisa menunjang kesuksesan Anda dalam menjalani hidup.

Kebiasaan buruk keempat: mengabaikan media sosial
Bila masih berpikir bahwa bisnis yang sedang Anda tekuni tidak membutuhkan peran media sosial, Anda membuat kesalahan besar. Berdasarkan survei Chief Marketer Social Marketing Survey pada 2011, sebanyal 73 persen pelaku bisnis telah memanfaatkan media sosial dalam kampanye marketing dan 15 persen selebihnya telah berencana untuk memanfaatkannya pada tahun ini.

Dengan kata lain, pada tahun ini masih ada 12 persen pelaku bisnis yang belum menggunakan media sosial dalam menjalani usahanya. Apakah Anda salah satu di antaranya? Jika memang demikian, itu keputusan Anda. Tapi jika ingin berubah dan berhasil cobalah ‘berkawan’ dengan Twitter, Facebook serta LinkedIn dan cari tahu apa saja yang bisa diberikan media sosial itu untuk kepentingan bisnis Anda. Sebagai saran, login-lah ke HootSuite, NutshellMail dan Sendible untuk mengatur akun-akun Anda.

Kebiasaan buruk kelima: tidak mengikuti tren mobile
Bila belum menyadari, kami akan mengingatkan kepada Anda bahwa dunia telah concern pada mobile. Konsumen dan pelaku bisnis banyak yang mencari informasi, belanja dan berelasi dari smartphone (telepon cerdas) serta tablet mereka.

Namun patut disayangkan, menurut survei yang diadakan Constant Contact, 72 persen pelaku bisnis kecil mengaku bahwa mereka belum terhubung secara mobile dalam melakukan marketing bisnisnya dan hanya 13 persen saja yang melakukannya.

Jangan ketinggalan tren. Segera gunakan perangkat seperti mobiReady dan Network Solution’ goMobil untuk menciptakan website bisnis Anda yang mobile-friendly, mudah dibaca serta cepat diakses.

Kebiasaan buruk keenam: mengabaikan arus kas
Sepertiga pelaku bisnis kecil yang disurvei oleh Rocket Lawyer menyatakan bahwa setidaknya ada 25 persen konsumen yang melakukan keterlambatan transaksi lebih dari 90 hari. Banyak konsumen dari berbagai industri yang memakai konsep pembayaran ‘di kemudian hari’. Ini yang menyebabkan kekacauan dalam pengaturan arus kas bila Anda tak pandai-pandai menyiasatinya.

Kebiasaan buruk ketujuh: berpikir untuk jangka pendek
Masih banyak pelaku bisnis yang menghabiskan waktu hanya untuk memikirkan strategi jangka pendek serta fokus pada rutinitas bisnis sehari-hari. Tapi bila pelaku bisnis tak segera meluangkan waktu untuk menetapkan perencanaan bisnis untuk beberapa tahun yang akan datang maka perencanaan yang sederhana sekalipun takkan tercipta.

Buatlah jadwal beberapa jam dalam seminggu untuk membuat strategi jangka panjang serta mengecek pertumbuhan bisnis dan mengevaluasi strategi yang telah diambil. Dan penting pula sesekali keluar dari rutinitas mengelola bisnis untuk menjalin relasi dan membangun jaringan demi kepentingan bisnis Anda.

Kebiasaan buruk kedelapan: menyalahkan orang lain
Menyalahkan orang lain atas serangkaian kegagalan yang terjadi dalam bisnis Anda harus mulai dihilangkan di tahun 2012 ini. Kegagalan adalah risiko serta tantangan dalam berbisnis. Daripada menghabiskan waktu untuk menyalahkan orang lain, lebih baik waktu itu dipakai untuk mengevaluasi kesalahan yang sebabkan kegagalan dan mencari solusi untuk memperbaikinya.

Sumber : http://www.ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis.html

Minggu, 15 Januari 2012

Analisis Bisnis Souvenir Pernikahan

Suatu pernikahan adalah saat - saat yang paling dinanti dalam kehidupan seseorang. Banyak juga orang yang tidak segan - segan mengeluarkan dana besar untuk menyelenggarakan pernikahan karena semua berharap momen ini hanya dilakukan sekali seumur hidup. Oleh karena itu, kurang lengkap rasanya apabila peserta pernikahan tanpa adanya souvenir pernikahan. Souvenir pernikahan dapat dijadikan simbol ucapan ucapan terima kasih dari kedua mempelai karena telah datang untuk menghadiri dan mendoakan pernikahannya. Selain itu, souvenir pernikahan juga ditujukan agar para undangan mengenang momen pernikahannya. Dengan demikian anda dapat menjadikannya sebagai peluang usaha yang menjajikan.

Jika anda ingin berbisnis souvenir pernikahan, berikut beberapa hal yang harus disiapkan.
- Mempersiapkan modal untuk memulai usaha.
- Menyediakan alat-alat dan bahan-bahan yang diperlukan.
- Mengumpulkan barang-barang bekas seperti karton, kardus dan kertas jika diperlukan untuk bahan dasar membuat souvenir pernikahan.
- Memiliki pengetahuan dan skill dalam membuat souvenir, baik dengan membaca buku atau belajar sendiri secara otodidak.
- Memiliki jiwa kreatif dan inovatif dalam membuat souvenir yang berbeda dan unik.

Dalam pelaksanaan bisnis atau usaha souvenir pernikahan ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
- Memulai usaha ini dengan membuat souvenir sedikit demi sedikit dan melakukan proses produksi secara bertahap.
- Membuat souvenir dengan model yang unik dan menarik.
- Membuat pemasaran produk semenarik mungkin.

Untuk sarana pemasaran dan promosi usaha atau bisnis souvenir pernikahan ini dapat dilakukan dengan cara :
- Pemasaran dengan membentuk jaringan anda sendiri dimulai dari orang - orang terdekat seperti sanak keluarga teman atau relasi dan lain - lain.
- Melengkapi alat - alat pemasaran seperti brosur atau katalog dan leaflet.
- Promosi dengan iklan baik di media cetak maupun elektronik seperti internet.

Biasanya dalam menjalankan usaha bisnis souvenir pernikahan ini terdapat beberapa hambatan atau rintangan yang harus dilalui :
- Pembatalan pemesanan oleh pembeli ketika barang sudah diproduksi.
- Peniruan bentuk atau model souvenir yang bisa dibuat oleh orang lain.
- Pembuatan souvenir anda dianggap kurang menarik oleh pembeli. Dalam hal ini kreatifitas anda dalam membuat produk souvenir diuji.

Contoh Analisis Usaha

A. Modal Awal

1. Peralatan
- Alat kerajinan tangan (gunting,penggaris dll) Rp. 120.000,00

Peralatan tersebut mengalami penyusutan selama empat tahun dan memiliki nilai residu sebesar Rp. 1000,-. Bila menggunakan metode penyusutan dengan garis lurus. Biaya Penyusutan = (Rp. 120.000,00 - Rp.1.000,00) : 4 = Rp.120.000,00 per tahun atau sama dengan Rp. 29.750,00 per bulan.

2. Perlengkapan
- Bahan baku (kertas cantik, pita, lem tinta dll) Rp. 1.500.000,00
- Plastik kemasan Rp. 250.000,00
Jumlah Rp. 1.750.000,00

B. Perhitungan laba/rugi

1. Pesanan 2 kali perbulan @20 kodi
20 kodi @ Rp.100.000,00 x 2 Rp.4.000.000,00

2. Biaya - biaya
- Transportasi Rp. 150.000,00
- Listrik dan telepon Rp. 150.000,00
- Biaya penyusutan peralatan Rp. 2479,00
- Biaya Perlengkapan Rp. 1.750.000,00
- Lain - lain Rp. 100.000,00
Jumlah Biaya Rp. 2.152.479,00

3. Laba/rugi bersih = pendapatan - biaya
Rp.4.000.000,00 - Rp.2.152.479,00 = Rp. 1.847.521,00

Perhitungan yang saya lakukan semoga bisa membuat sahabat wanita terinspirasi.

http://artikelcantikku.blogspot.com/2011/08/bisnis-souvenir-pernikahan.html

Kamis, 12 Januari 2012

Cara Sukses Mengelola Pemasaran

Pemasaran merupakan kunci keberhasilan dalam sebuah bisnis, karena itu mengelola organisasi atau tim pemasaran yang baik mutlak diperlukan. Selain itu dunia pemasaran juga sangat dinamis sehingga perlu inovasi dan terobosan-terobosan baru. Yang berpengaruh pada dunia pemasaran selain dari tuntutan pasar juga strategi pemasaran yang diterapkan oleh pesaing. Karena itu mengelola tim pemasaran dari mulai langkah-langkah yang ditempuh, job description masing-masing personal hingga detail yang lain harus selalu dilakukan.

Yang menjadi kata kunci dalam mengelola organisasi pemasaran adalah etos kerja dalam organisasi yang selalu didasarkan pada kebutuhan akan perubahan. Sesuai dengan lingkungan pasar yang selalu berubah. Mau tidak mau tim pemasaran harus siap belajar menghadapi perubahan tersebut.

Di dalam rangka mewujudkan etos kerja dalam mengelola tim pemasaran tersebut ada beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:

1. Ambil keputusan berdasarkan “Values”.
Hal ini sangat penting dikarenakan Values / nilai-nilai adalah alat pengikat dan kendali setiap aktivitas harus berdasarkan nilai-nilai organisasi yang sudah disepakati bersama, sehingga dengan keputusan berdasarkan nilai-nilai maka ini merupakan jangkar yang kokoh.

2. Miliki sebuah “Misi” berdasarkan pandangan bersama.
Hal ini penting, dikarenakan setiap visi dan misi disusun dan disepakati bersama sebagai modal dasar yang sangat kuat. Karena setiap produk dan kegiatan organisasi adalah milik bersama, sehingga akan menciptakan jiwa rasa memiliki dan keterlibatan dari awal sebagai kunci keberhasilan kelompok kerja, dan perusahaan secara utuh.

3. Beri semangat agar selalu gigih.
Memberi semangat diibaratkan supporter pada suatu pertandingan. Walaupun belum tentu mendapatkan insentif , namun rasa kebersamaan dan dukungan moral adalah Motivator Tool yang cukup efektif bagi dunia penjualan. Mereka sangat haus akan dukungan dan pengertian akan teman-teman di lingkungan mereka berada sebagai pelepas dahaga , dan obat kuat agar selalu dapat bersemangat di dalam situasi kerja berat sekalipun.

4. Berikan Reward bagi yang berprestasi, dan pengambil resiko.
Reward adalah kata yang paling cocok untuk setiap kegiatan agar memacu motivasi di setiap jajaran organisasi penjualan. Walaupun biasanya dalam sistem motivasi reward itu berdampingan dengan Punishment. Hanya saja kata punishment lebih bersifat / bermakna negative, walau banyak di antara golongan karyawan tertentu punishment lebih mujarab agar mereka berkinerja tinggi. Maka, memberi semangat tidak selalu harus dalam bentuk insentif materi semata, namun dapat juga dilakukan dalam bentuk perhatian dan memanusiakan mereka.

5. Karyawan adalah “Asset”, sehingga terus-menerus perlu di tingkatkan produktivitasnya.
Tuntutan jaman mengharuskan setiap insan di dalam organisasi diperlakukan sebagai assets yang harus dipelihara, berkembang dan menguntungkan. Karena bermodalkan hal ini, maka tingkat turn-over manpower akan mengecil, dan loyalitas karyawan semakin terjaga.

6. Budaya Continuous Learning / Pembelajar sejati.
Organisasi penjualan akan terus bertahan dan berkembang, sehingga orang-orang yang ada di dalamnya pun terus berkembang. Oleh karena itu, budaya belajar di perusahaan adalah perlu diciptakan secara ter-struktur dan ber-kesinambungan. Hal ini sangat penting karena belajar adalah suatu kegiatan tanpa akhir, dan tidak mengenal usia. Oleh karenanya budaya belajar secara berkesinambungan adalah sebuah kegiatan yang perlu mendapatkan pehatian khusus, dan anggaran yang cukup, agar hal ini bukan hanya sebagai simbol semata.

7. Biasakan mencari Solusi inovasi.
Pemahaman akan kiat ketujuh ini – menurut bukunya Nur Kuncoro disebut sebagai out of the box. Inovasi adalah sesuatu yang keluar dari alam biasanya, yaitu “Nyeleneh’, aneh, tidak umum, namun harus diikat dengan kata aplikatif, bukan hanya semata-mata gagasan yang inovatif atau kreatif saja. Sangatlah percuma inovatif, tapi tidak dapat dieksekusi. Jadi, dengan kata lain bahwa solusi yang inovatif ini juga harus aplikatif.

8. Supervisi antisipatif.
Tugas para jarajan penjualan adalah selalu berada jauh dari kantor. Kegiatan mereka sangat mobile. Sehingga terkadang memberikan kesan sebagai orang-orang yang susah dikontrol, liar dan banyak menghindar dari kejaran pengawasan.

Untuk mengantisipasinya diperlukan suatu sistem supervisi antisipatif, yaitu dengan mengurangi kemungkinan adanya waktu luang untuk mencuri waktu: berikan jadwal yang padat, terukur, yang biasanya disebut sbagai pola kerja baku, sehingga seluruh kegiatan mulai dari jam hadir di kantor, di lapangan, di perjalanan dan waktu administrasi semuanya dihitung secara seksama. Saat ini hal tersebut sudah sangat mungkin dilaksanakan dengan bantuan teknologi connecting dan online antara pelanggan dengan kantor.

9. Mindsets manajemen selalu “pro” pada pasar.
Pada dasarnya, perusahaan menjual produk atau jasa adalah karena adanya kebutuhan konsumen. Dengan prinsip itulah seharusnya orientasi dan budaya organisasi penjualan harus pro kepada pasar. Mulai dari produk yang ditawarkan, program promosi, dan purna jual semuanya pro pasar. Sehingga pandangan lama bahwa di dalam proses menjual itu ditekankan tentang customer need analisis. Namun, saat ini sudah tidak cukup lagi, karena itu diperlukan dua langkah ke depan, yaitu selain Need harus juga Meet dan Exit.

Perbedaaanya dimana? kalau hanya need hanya bersifat pasif. Sedangkan Meet ada follow up atau tindak lanjut secara proaktif. Untuk menjaga loyalitas konsumen, maka harus diketahui Exit, analisisnya. Sehingga, kita bisa mengantisipasi setiap pelanggan agar jangan sampai meninggalkan kita.

10. Selalu berpikir besar, namun menguasai hal detail.
Bicara Go retail, maka kita harus juga Go detail. Kegiatan inilah yang langka, dan hampir selalu diabaikan – karena bicara detail adalah pekerjaan yang membosankan, bahkan buang-buang waktu. Namun kita akan dapat menyusun gunung yang besar, bilamana kita juga berhasil menyusun batu-batu kecil sebagai pondasinya. Dengan pemikiran Think Global act Local, rencana strategis ini dapat terintegrasi, dan diaplikasikan dengan baik oleh setiap pelaku organisasi yang ada dibawahnya.(galeriukm).

Sumber:
http://www.marketing.co.id/2011/12/21/10-kunci-sukses-menjalankan-organisasi-penjualan/

Rabu, 11 Januari 2012

Bisnis SOUVENIR PERNIKAHAN Tidak Pernah Surut

Bagi yang tertarik untuk berbisnis souvenir, peluang nya masih sangat menjanjikan tapi anda harus tahu dulu tips membuat souvenir pernikahan agar diminati Konsumen.

Keuntungan bisnis souvenir sangat menjanjikan dan bisnis ini semakin diminati Kenapa ?????? Karena Keuntungannya bisa mencapai diatas 50%, tapi harus diingat sebaiknya konsumen produk anda sebaiknya menyasar Para Kalangan Menengah atas.

Souvenir Pernikahan sudah menjadi sebuah Kebutuhan bagi pengantin yang merayakan pesta pernikahan, sebagai cindera mata bagi tamu undangan. Bukankah setiap momen pernikahan keberadaan seuvenir pernikahan selalu dibutuhkan?

Meskipun persaingan semakin ketat, namun prospek bisnis ini tetap bagus karena hajatan pernikahan tidak pernah berhenti sampai kapanpun.

Berbagai jenis souvenir pernikahan yang ada dipasaran dari mulai gantungan kunci baik bahan fiberglas, clay, gipsum, dompet, tempat lilin, lilin hias, frame foto, tas, tempat perhiasan, dll, menjadi pilihan bagi konsumen dengan harga bervariasi dari yang murah kisaran dibawah Rp. 3.000,- untuk sasaran konsumen menengah kebawah sampai harga diatas Rp. 3.000,- untuk menengah atas.

Bisnis ini merupakan bisnis yang melibatkan unsur seni didalamnya, sehingga pelaku usaha ini dituntut selalu kreatif menciptakan model-model baru agar konsumen tidak bosan, saat ini konsumen lebih menyukai souvenir dengan model berbaru, unik, dan beda. Terutaman bagi konsumen menengah atas yang ingin membuat souvenir menjadi sesuatu yang spesial dan menjadi kenang-kenangan bagi tamu undangannya.

Untuk anda yang ingin buka usaha souvenir sangat lah tepat saat ini kenapa? Karena modal yang dibutuhkan kecil dan dibarengi dengan strategi pemasaran yang tepat. Dan apabila masih bingung kursus matahari memiliki berbagai ketrampilan untuk anda pelajari info bisa buka di www.mataharicourse.com klik materi vcd.

Berikut ini ada beberapa TIPS Membuat Souvenir Pernikahan Agar Diminati Konsumen :

Buatlah souvenir yang fungsional dan awet dipakai, lebih bagus kalau bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Kemasan dibuat semenarik mungkin, gunakan dari mika atau plastik yg transparan atau diikat dengan pita, dihias dengan pernak pernik, bunga kecil agar menarik dan semakin cantik, atau gunakan paper bag.
Sebaiknya antara bentuk souvenir dan kemasannya disesuaikan agar penampilan lebih menarik, misal jika bahan souvenir dari fiberglass, atau keramik yang berat atau kaca yang mudah pecah alangkah baiknya dikemas dalam box atau tas kertas. Tapi bila bahan souvenir ringan bisa menggunakan kemasan plastik transparan atau kotak mika.
Inisial dan nama pengantin dicantumkan.
Selalu keluarkan model dan desain baru, bisa juga sesuai momen misal momen mendekati hari raya, natal, Velentine Day yang akan dirayakan dalam beberapa hari lagi.

Semoga tulisan ini bisa menjadikan inspirasi untuk anda yang akan atau sudah berbisnis souvenir.

Sumber : http://www.mataharicourse.com/bisnis-souvenir-pernikahan.html

Selasa, 10 Januari 2012

Cantiknya Lampu Hias Cangkang Kerang

Kerang merupakan salah satu komoditas laut yang banyak terdapat di perairan Indonesia. Sebagai hasil laut, kerang dikenal memiliki banyak kegunaan (multifungsi) yang biasa dimanfaatkan oleh manusia. Daging kerang misalnya, merupakan bahan baku konsumsi yang memiliki kandungan gizi dan nutrisi penting yang diperlukan oleh tubuh. Banyak variasi menu masakan yang bisa diolah menggunakan daging kerang sebagai bahan bakunya. Sementara limbah (cangkang) kerang, digunakan sebagai bahan baku kerajinan dan aneka aksesoris bernilai jual tinggi.

Salah seorang pelaku usaha yang kemudian memanfaatkan cangkang kerang sebagai bahan baku produk kreatifnya adalah Setyoadi Daru Utama (29). Pria yang akrab disapa Daru tersebut menggunakan cangkang kerang sebagai bahan baku produksi aneka jenis kreasi lampu hias. Ketertarikan Daru dengan keunikan cangkang kerang, membuatnya memiliki ide brilian untuk mengkreasinya menjadi lampu hias yang unik dan menawan. “Inspirasi awalnya ketika saya sedang berada di Bali, di situ banyak sekali aksesoris berbahan baku cangkang kerang yang unik, dari situ saya mulai berfikir untuk menciptakan produk kreasi dari kerang yang belum banyak diproduksi orang, yaitu lampu hias,” jelasnya kepada tim liputan bisnisUKM, Sabtu (7/1).

Info Produk Aka Craft

Mengusung Aka Craft sebagai nama usahanya, Daru kini memiliki puluhan jenis kreasi lampu hias yang terbagi menjadi 3 ukuran diameter, yaitu 10-15 cm dengan kisaran harga Rp. 200.000,00 s/d Rp. 250.000,00, ukuran 25-30 cm seharga Rp.250.000,00- Rp. 300.000,00, dan 35-40 cm harganya Rp. 350.000,00 – Rp. 400.000,00. Lampu-lampu tersebut secara rutin diproduksi dengan dibantu beberapa orang karyawannya menggunakan sistem upah harian. “Untuk ide dan desain, saya biasa kreasi sendiri, selain itu juga menerima masukan dari para buyers,” imbuhnya. Proses produksinya dilakukan dengan menyusun cangkang-cangkang kerang yang sejenis mengikuti pola/ kerangka yang terbuat dari fiber. Hasilnya, lampu hias akan terlihat cantik dengan efek yang menarik ketika lampu dinyalakan.

Saat ini lampu hias Aka Craft memiliki bentuk yang beragam, yaitu bola, bulat telur, bentuk hati, bentuk labu, dan donat. “Masing-masing memiliki tingkat kesulitan produksi yang berbeda-beda, dan yang pasti dibutuhkan ketelitian yang cukup tinggi untuk menyusun kerang-kerang tersebut menjadi sebuah bentuk yang cantik,” jelas Daru. Menurutnya, jika penyusunanya tidak rapi, kerang akan mudah lepas, sehingga akan merusak kualitas produknya. Diakui Daru, proses produksi lampu yang paling sulit selama ini adalah bentuk labu dan hati, karena ukuranya yang besar. Sementara yang dirasa paling mudah penggarapannya adalah bentuk bulat telur.

Strategi Pemasaran

Pemasaran menjadi kunci bagi Daru dalam memperkenalkan produk kreasinya yang masih tergolong baru tersebut. Untuk itu, selama ini dirinya selalu aktif dalam berbagai pameran produk yang diselenggarakan di wilayah Yogyakarta demi memperkenalkan lampu-lampu hiasnya. “Saya mengikuti pameran secara mandiri, atau masih menggunakan biaya sendiri, namun hal tersebut tidak sia-sia, karena respon masyarakat terhadap produk ini (lampu hias) sangat bagus,” jelasnya. Diakuinya, pasar luar kota masih lebih tinggi apresiasinya dibandingkan dengan pasar lokal Jogja sendiri.

Selain pasaran lokal seperti Bandung dan Papua, belum lama ini Daru juga mendapat pesanan produk lampu hias dari Singapura. Hal itu tidak terlepas dari media pemasaran via pameran yang selama ini Daru jalankan. “Adanya ketertarikan pihak luar (negeri), membuat saya semakin yakin jika produk ini ke akan semakin luas pasarnya, tidak hanya nasional, namun juga internasional” tambahnya.

Ke depannya, Daru ingin segera merealisasikan workshop yang lokasinya jadi satu dengan rumahnya di Perum Taman Kuantan No.B7, Sendangadi, Mlati, Sleman. Workshop tersebut nantinya bisa digunakan sebagai lokasi produksi sekaligus menampung lampu-lampu hias kreasinya untuk dipasarkan.

Sumber : http://bisnisukm.com/cantiknya-lampu-hias-cangkang-kerang.html

Senin, 09 Januari 2012

Peluang Usaha Jasa Penitipan Anak

Peluang usaha jasa penitipan anak bisa menjadi pilihan alternatif terutama jika memiliki tempat tinggal di perkotaan atau perumahan. Tempat penitipan anak sangat dibutuhkan oleh ibu-ibu yang sibuk dengan urusan pekerjaannya. Tempat penitipan anak biasanya bukan hanya sekedar bisa untuk dititipi anak semata, namun juga disediakan fasilitas kebutuhan anak yang lain misalnya tempat bermain dan pendidikan.

Oleh sebab itu peluang usaha jasa penitipan anak terbuka bagi anda yang mampu memberikan tempat dan fasilitas yang dibutuhkan oleh si anak. Untuk tarif jasa disarankan berdasarkan harian, paket mingguan atau paket 3 bulan dan seterusnya. Anda bisa mulai dengan harga kira-kira Rp 50 ribu per hari. Sedangkan tarif untuk paket besarnya proporsional namun sudah termasuk konsultasi dengan tenaga ahli. Misalnya paket seminggu Rp 300 ribu dan mendapat konsultasi di akhir pekan. Anda bisa menetapkan tarif lebih mahal jika fasilitas dan pelayanan yang disediakan lebih lengkap.

Berikut ini hal-hal yang harus dipersiapkan jika ingin membuka usaha tempat pentipan anak.

Tempat
Tentukan tempat yang akan digunakan untuk penitipan anak, apakah itu di dalam rumah atau atau bangunan khusus. Jika tempat yang akan digunakan adalah rumah dengan target pasar di sekitar lingkungan rumah sendiri, maka sediakanlah ruangan khusus yang bisa digunakan untuk tempat belajar dan bermain si anak.

Mengerti psikologi anak
Seorang yang siap untuk merawat dan mendidik anak seyogyanya mengerti pengetahuan dasar tentang psikologi anak. Jika tidak bisa, maka bisa menggunakan jasa tenaga orang lain yang mengerti dengan baik cara merawat dan mendidik anak. Itu bisa saudara, atau kerabat karib misalnya diambilkan guru TK untuk bidang pendidikannya dan baby sitter untuk perawatannya.

Sarana operasional
Misalnya alat-alat yang akan menunjang atau yang akan digunakan dalam operasional usaha. Terdiri antara lain:
a. Alat bermain anak yang bisa disesuaikan dengan usia anak;
b. Makanan kebutuhan anak juga susu;
c. Perangkat perlengkapan bayi dan balita;
d. Peralatan administrasi seperti alat tulis kantor dan komputer

Persiapan keuangan
Persiapan keuangan dapat dibagi dua yaitu investasi awal dan biaya operasional. Investasi awal atau modal awal dikeluarkan sekaligus didepan untuk membuka usahanya, contohnya tempat dan peralatan permainan. Karena sudah mempunyai tempat sendiri Anda tidak perlu menyewa tempat lagi, tetapi renovasi, interior dan dekorasi mungkin diperlukan.

Tenaga ahli
Untuk tenaga ahli tentunya membutuhkan biaya tinggi karena itu disarankan untuk menawarkan skema bagi hasil dengan pola 30%:70%. Dimana tenaga ahli mendapat bagian lebih besar karena keahliannya, dan usaha Anda berhak atas bagian yang lebih kecil karena memberikan tempat praktek dan pengurusan administrasi. Sedangkan gaji baby sitter bisa diterapkan gaji minimalis misalnya Rp 500 ribu, kemudian bisa bertambah tergantung dengan jumlah anak yang diasuh.

Promosi
Promosi adalah hal yang sangat penting dalam berbisnis. Salah satu contoh sarana promosi adalah dengan menyebarkan brosur di kantor-kantor terdekat atau di tempat perkumpulan umum, misalnyan PKK, Arisan dll. Perlu kreatifitas dalam hal berpromosi.

Nah itulah sekilas gambaran tentang usaha tempat penitipan anak. Anda berminat ? silahkan di coba.

Sumber : http://peluangusaha-oke.com/peluang-usaha-jasa-penitipan-anak/

Prospek Agrobisnis Indonesia

Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat, kayu dan batu jadi tanaman…” begitu lirik dari penyanyi kondang jaman dahulu, Koes Plus.

Indonesia diketahui memiliki keragaman jenis buah-buahan dan sayuran tergolong tertinggi di dunia, namun ironisnya buah-buahan impor termasuk yang berasal dari negeri subtropis membanjiri pasar domestrik. Di pasaran lokal buah-buahan yang berasal dari Thailand, Cina, dan Australia, diantaranya sudah begitu dikenal, sedangkan buah-buahan tropis asal negeri sendiri tenggelam.

Data Japan Custom menunjukkan pangsa Indonesia sendiri sekitar 4% per tahunnya dengan impor migas yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan non-migas. Pada 2002 tercatat pangsa impor migas Jepang dari Indonesia mencapai 10,07% sedangkan impor non-migas hanya 2,79%. Namun, sejak 1998 pangsa pasar komoditas non-migas Indonesia terus meningkat dengan produk yang dominan diantaranya kayu lapis (plywood), tembaga, kertas dan produk kertas, karet alam, ikan termasuk udang, nikel, kopi, benang sintetik, dan furnitur.

Tiga komoditas andalan sektor agribisnis yang selama ini menjadi penyumbang terbesar ekspor non-migas Indonesia ke Jepang adalah karet alam, udang, dan kopi. Data dari UNSD Comtrade (2006) menunjukkan bahwa pangsa pasar produk karet alam Indonesia dalam lima tahun terakhir terus meningkat dari 9,9% pada 2001 menjadi 18,6% pada 2005. Nilai impornya pun terus meningkat dari USD174 juta pada 2001 menjadi USD597 juta pada 2005. Total nilai impor produk karet alam Jepang pada 2005 mencapai USD3,2 miliar.

Untuk mendukung pengembangan potensi produk Agrobisnis di Indonesia, penelitian terhadap buah Indonesia sebenarnya telah lama dilakukan oleh peneliti di Departemen Pertanian dan Institut Pertanian Bogor, namun hal itu dilakukan sendiri-sendiri. Penelitian terpadu, mulai dari pengembangan bibit hingga teknologi pemasarannya baru dilakukan tahun 1996, yaitu dalam program Riset Unggulan Strategis Nasional (Rusnas) yang diselenggarakan Kementerian Riset dan Teknologi.

Melihat masalah yang kompleks dan cakupan kegiatan riset yang luas, menurut Direktur Rusnas Buah Prof Syafrida Manuwoto program ini memerlukan kurun waktu yang panjang untuk memperoleh hasil yang optimal. Negara tetangga Malaysia dan Thailand telah menjalani program riset buah-buahan masing-masing selama 30 dan 40 tahun. Duren Bangkok diantaranya merupakan produk riset yang lama dari negeri Gajah Putih ini.

Sementara itu Indonesia dengan empat buah unggulannya menetapkan jangka waktu riset. Riset manggis memerlukan waktu 15 tahun, sedangkan lamanya riset nenas dan pisang berkisar 7 – 10 tahun. Pepaya tergolong cepat dalam pengembangannya hanya 7 tahun. Setelah melalui tahap pemuliaan, direncanakan tahun depan akan dilepas varietas unggul pepaya oleh Menteri Pertanian.

Manggis selama ini merupakan komoditas yang buyer market, pihak pembeli yang mencari. Sejak beberapa tahun terakhir ini manggis memang merupakan primadona ekpor Indonesia, dengan negara tujuan Thailand, Singapura, Hongkong atau Cina, dan Jepang. Di negara-negara tersebut manggis menjadi bagian dari sesaji pada upacara keagamaan.

Harga ekspor manggis di pasar dunia bisa mencapai 8 hingga 10 dollar AS perkilogram. Namun di tingkat petani harganya hanya Rp 500,- perkilogram. Penjualan manggis selama ini berdasarkan sortasi, untuk mendapat ukuran yang seragam. Namun dari hasil panen yang ada hanya sekitar 5 hingga 10 persen yang memenuhi syarat untuk diekpor.

Pangsa Pasar Agrobisnis

Pangsa pasar dari sayur – sayuran dan buah – buahan adalah negara-negara yang tidak memilik lahan pertanian yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya seperti Singapura, Jepang, dan Hongkong. Pasar ini cukup menjanjikan bagi para negara pemasok yang berada di sekitarnya.

Hongkong merupakan negara kota yang berpenduduk padat. Luas lahan pertanian di Hongkong hanya 7 % dari luas total, sehingga 75% kebutuhan sayuran dan buah harus diimpor. Berdasarkan data Hongkong Export and Import. Jenis sayuran yang diimpor adalah kentang, tomat, kol, brokoli, selada, wartel, ketimun, jamur, asparagin dan bayam. Indonesia berpeluang untuk mengisi pasar sayuran untuk jenis tomat, kubis, dan wortel. Pemasok sayuran ke Hongkong terbesar adalah Cina karena merupakan negara yang sangat berdekatan dengan Hongkong dan memiliki tenaga kerja pertanian yang murah. Tetapi dalam hal ini tidak semua jenis bahan-bahan pertanian yang diperlukan oleh Hongkong dipasok dari Cina tetapi beberapa negara lainnya seperti Amerika Serikat, Thailand, Australia dan Jepang juga memasok kebutuhan sayur-sayuran dan buah-buahan Hongkong.

Untuk pasar agrobisnis di Jepang, pemerintah telah mengumumkan Kesepakatan Kemitraan Ekonomi Indonesia dan Jepang atau dikenal dengan Indonesia - Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) pada 28 November lalu.

Tapi jika ditelisik lebih mendalam, sektor pertanian Indonesia, dalam arti luas ( termasuk perikanan dan kehutanan ), berpeluang untuk lebih berkembang dengan adanya kesepakatan ini. Hal ini dikarenakan Jepang berjanji untuk memperluas akses produk pertanian dan manufaktur Indonesia melalui penurunan tarif impor atau bea masuk produk Indonesia secara bertahap dalam kurun waktu 3 hingga 10 tahun. Sekitar 90% produk pertanian dan manufaktur Indonesia akan diturunkan tarif impornya, ada yang langsung menjadi 0% dan ada pula yang bertahap hingga 2016, meskipun untuk produk-produk yang dianggap sensitif, seperti beras dan kayu lapis (plywood), tidak tercakup dalam kesepakatan ini; dengan kata lain produk-produk ini tarif impornya tetap.

Menurut data dari Japan Eksports and Imports, Jepang merupakan negara pengimpor sayuran segar dan sayuran beku. Impor terbesar sayuran segar adalah untuk labu kuning, kubis, brokoli dan wartel, sedangkan sayuran beku yang banyak diimpor adalah kentang, green soybenus, jagung manis dan bayam.

Sayuran di Singapura memiliki harga yang cukup tinggi mengingat kelangkaan komoditas ini. Harga sayuran di pasar Singapura saat ini rata-rata dihargai S$ 1 per kilogramnya. Angka ini menarik bagi negara tetangganya seperti Indoneasia dan Malaysia yang memiliki lahan pertanian sehingga bersaing ongkos angkutnya

Dari data statistik pilihan teratas impor sayuran Singapura, terlihat bahwa mayoritas produk ekspor Indonesia ke Singapura adalah kentang dengan pangsa pasar 53.3 %, kubis 34.8 % dan tomat 17.6 %. Indonesia adalah supplier sayuran segar kelima terbesar untuk Singapura setelah Malaysia, Cina, Australia, dan India.

Kebutuhan :
1. Data – Data Ekspor Agrobisnis Indonesia Th.2008.
2. Negara tujuan Ekspor produk Agrobisnis Th.2008.
3. Daftar Produk Komoditas Ekspor Indonesia Th. 2008.

Sumber : http://bisnisukm.com/prospek-agrobisnis-indonesia.html

Sabtu, 07 Januari 2012

Peluang Bisnis Pepaya California

Buah pepaya sudah tidak asing lagi di tengah-tengah kita, pemanfaatan buah ini telah merambah berbagai kebutuhan hidup. Buah pepaya yang selama ini ada di sekitar kita memiliki ukuran yang cukup besar, tidak akan habis jika dikonsumsi satu orang dalam satu waktu. Padahal menurut ahli gizi buah pepaya yang dikupas terlalu lama akan kehilangan banyak kandungan gizi. Hal inilah yang menjadikan bisnis pepaya California cukup potensial untuk ditekuni. Karena Pepaya California memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan pepaya jenis lain. Rata-rata ukuran pepaya California hanya separuh dari pepaya biasa.

Pepaya California sebenarnya berasal dari Amerika Tengah dan Karibia, namun yang berkembang di Indonesia adalah hasil pemuliaan tanaman dari Pusat Kajian Buah-buahan Tropika- Institut Pertanian Bogor (PKBT-IPB) dengan nama IPB-9.

Bisnis budidaya Pepaya California ini cukup menjanjikan dan tengah menjadi incaran banyak orang. Di supermarket besar, harga jual pepaya ini bisa mencapai Rp 8.000 per kilogram (kg). Bandingkan dengan pepaya bangkok yang hanya sekitar Rp 4.000 per kg.

Budidaya Pepaya California mulai menghasilkan buah siap petik pada usia 7 bulan sampai 9 bulan dengan usia produktif selama 28-30 bulan. Jika Pepaya California sudah berproduksi, kita bisa memanen pepaya segar satu minggu sekali. Setiap pohon bisa menghasilkan buah sekitar 50 kg – 80 kg selama usia produktif. Keungulan lain dari bisnis Budidaya Pepaya California adalah penanaman dengan pola pertanian organik, sehingga memiliki nilai tambah.(Galeriukm).

Sumber:
http://peluangusaha.kontan.co.id/v2/read/peluang%20usaha/53476/Sudah-mungil-dan-mulus-si-pepaya-hebat-pula-memikat-fulus

Kamis, 05 Januari 2012

Bisnis Souvenir Pernikahan

Pernikahan merupakan hal yang dinanti oleh setiap pasangan, mereka tidak akan ketinggalan dengan memikirkan yang namanya souvenir sebagai ucapan terima kasih atas kehadiran dan doa restu dari para undangan. Semakin unik souvenir tersebut maka akan semakin menarik minat para undangan untuk menyimpannya sebagai kenang – kenangan.

Jenis bisnis ini mempunyai progress penjualan yang cukup baik dan menjanjikan. Hal yang harus ditanamkan dalam diri adalah berfikir bahwa bisnis ini merupakan bisnis yang tiada henti, dalam artian selama masih ada pernikahan maka orang masih akan mencari souvenir. Mempunyai kemampuan dalam membuat souvenir dengan cara membaca buku atau dengan belajar secara otodidak, mempunyai jiwa yang kreatif dan inovatif dalam memunculkan bentuk souvenir yang unik dan menarik, merupakan nilai lebih dalam menjalankan bisnis. Jangan pernah patah semangat dalam menjalaninya dan tetap memunculkan ide - ide kreatif.

Pemasaran untuk souvenir dapat dilakukan dengan cara menawarkan lewat orang-orang terdekat seperti teman atau relasi, sanak saudara, keluarga. Bisa juga dengan membuat brosur atau katalog yang di design semenarik mungkin, atau dengan membuat iklan di situs jejaring sosial. Harga yang terjangkau dan design yang cantik akan menjadi suatu daya tarik tersendiri bagi customer.

Semakin banyaknya pesanan kadang - kadang membuat kita kewalahan dalam proses produksinya. Hal yang seperti ini harus bisa kita antisipasi sebelum dateline yang diberikan oleh customer. Jangan sampai barang yang kita produksi dikembalikan oleh customer karena cacat atau tidak sesuai dengan permintaan. Persaingan yang begitu ketat akan membuat kita menjadi berhati-hati lagi dalam memberikan kepuasan kepada pelanggan baik dari segi mock up, hasil produksi, ketepatan dalam mengirimkan barang sesuai dengan kesepakatan.

Selalu update tentang perkembangan dunia souvenir sehingga kita tidak ketinggalan dalam menawarkan produk kita, dengan demikian customer akan lebih familiar dengan produk kita, selain itu menjadi banyak referensi dalam memilih untuk dipakai di hari yang dinanti.

Sumber : http://www.pantonanews.com/704-bisnis-souvenir-pernikahan

Rabu, 04 Januari 2012

Bisnis Souvenir Khas Melayu Beromzet Puluhan Juta

Rasanya kurang lengkap bila bertandang ke Kota Pekanbaru, Riau, tanpa membawa buah tangan. Jika ingin mencari oleh-oleh yang lengkap tapi murah, Anda bisa mengunjungi sentra suvenir di Pasar Wisata, Pasar Bawah, Pekanbaru. Beragam suvenir lokal dan impor tumpah ruah di sentra Jalan Saleh Abbas ini.

Pasar Wisata di Pasar Bawah, Pekanbaru, telah lama menjadi pusat jual-beli beraneka ragam suvenir khas Riau. Tak hanya oleh-oleh dari daerah setempat, di pasar ini juga tersedia produk impor, yang sebagian besar didatangkan dari Malaysia.

Beberapa suvenir dan oleh-oleh tersebut, seperti kain songket malaysia, kain satin melayu, dompet, gelang, dan kaos. Beragam makanan khas Riau, seperti lempo durian dan kue bangkit serta makanan khas Melayu seperti karupuak sanjai dan kacang campur juga ada di sini.

Pasar Wisata ini terletak di Jalan Saleh Abbas, Pekanbaru, Riau. Sentra ini memang menjadi referensi utama bagi para wisatawan untuk mencari buah tangan. Selain produk yang dijual di tempat ini lumayan lengkap, harganya pun lebih miring.

Sentra ini berada dalam satu gedung yang terdiri dari empat lantai. Tapi, hanya dua lantai yang relatif terpakai sebagai tempat berjualan suvenir. Sedangkan dua lantai di atasnya masih belum banyak ditempati pedagang.

Lantai satu diisi oleh mayoritas penjual makanan ringan khas Riau dan makanan impor. Ada juga pedagang berbagai suvenir aksesori wanita yang berbahan baku batu-batuan. Sementara, pedagang di lantai dua umumnya banyak menjual pakaian jadi, tas, mug, kaos hasil sablonan khas Riau, dan suvenir lainnya.

Jika pengunjung sedang sepi, mudah saja Anda melenggang di gang-gang sempit antara satu kios dengan kios lainnya. Tapi, jangan cepat naik darah jika pengunjung sedang membludak. Anda harus bersedia memberi jalan bagi pengunjung lainnya agar lewat lebih dahulu, sehingga arus pergerakan tak tersendat.

Melakukan aktivitas tawar-menawar adalah hal yang lumrah di sini. Justru inilah salah satu kelebihan dan keunikan sentra ini dibandingkan membeli suvenir di toko oleh-oleh di lokasi lain.

M. Yunus, penjual oleh-oleh makanan di Toko Sabar, mengatakan, dia lebih banyak menjual makanan impor daripada makanan khas Riau. Komposisinya 90% produk impor dan 10% produk lokal. "Biasanya makanan impor yang saya jual berasal dari Malaysia, Singapura, Thailand, dan Italia," katanya.

Begitu pula dengan Arman, penjual kain di Toko Jinewa Tekstil. Dia mengatakan, sebagian besar kain yang dijajakannya di Toko Jinewa berasal dari Malaysia. Beberapa di antaranya adalah baju kurung dan songket asal negeri jiran itu. "Beberapa suvenir seperti dompet juga berasal dari sana," imbuh Arman.

Yunus menceritakan, sentra suvenir Pasar Wisata ini sudah berdiri sejak enam tahun lalu. Semula, para pedagang suvenir di tempat ini berjualan di pasar tradisional, yang letaknya di bawah sentra ini. Karena dirasa kurang nyaman, akhirnya Pemerintah Kota Pekanbaru merelokasi para pedagang suvenir ini ke sentra suvenir yang sekarang ini ditempati.

Total kios di sentra ini ada sekitar 200 unit kios. Ukuran kios relatif sama, yakni sekitar 3x4 meter. Tidak ada pembatas khusus yang membatasi kios yang satu dengan kios sebelahnya. Hanya perbedaan produk yang dijual antara satu sama lain yang menjadi pembatas kios. "Harga sewanya sekitar Rp 30 juta per tahun," kata M. Yunus.

Mengambil margin tipis

Sentra suvenir di Pasar Wisata, Pasar Bawah, Pekanbaru, memang tak semewah sentra perdagangan yang menjamur di berbagai sudut kota besar seperti Jakarta. Sentra suvenir di sini cukup sederhana, namun tetap nyaman untuk disambangi pelancong.

Meskipun terlihat penuh sesak, letak deretan satu toko dengan toko sebelahnya sangat teratur. Salah seorang pedagang suvenir di sentra ini adalah Aznul Mulyadi, pemilik usaha suvenir berbendera Sera U&Me. Sejak tahun 2007, selain membuka kios, dia membuka sebuah konter dengan menempati ruang kosong di depan eskalator lantai dua. Beberapa produk hasil sablonan khas Riau tersusun rapi di etalase kaca setinggi dada orang dewasa. "Kami menjual mug, gantungan kunci, pin dan kaos yang semua disablon gambar bertema Riau," ujarnya.

Aznul menjual kaos sekitar Rp 35.000-Rp 45.000 per potong. Sedangkan mug dijual Rp 25.000. Lalu, gantungan kunci dan pin dibandrol mulai dari Rp 5.000-Rp 10.000 per satuan. Harga tersebut masih bisa dikurangi jika konsumen membeli dalam jumlah banyak. Biasanya, Aznul memberikan potongan harga sekitar 5% jika membeli grosiran untuk dijual kembali.

Kini, dia sudah memiliki sekitar empat kios dan dua konter suvenir sablonan Riau di Pasar Bawah. Dari satu kios, dia bisa meraup omzet sekitar Rp 60 juta per bulan. Sementara pendapatan dari konter sekitar Rp 40 juta. Semua desain sablonan suvenir yang dijual Aznul adalah hasil karyanya sendiri. Proses produksinya di Bandung, Jawa Barat. Sekali dua pekan dia memesan sekitar 1.000 unit produk suvenir. Semua produk asli buatan lokal. "Khususnya kami menjual kaos. Suvenir hanya pelengkap," imbuhnya.

Lain halnya dengan M. Yunus. Ia malah lebih banyak menjual makanan ringan impor daripada makanan lokal Riau. Pasalnya, pengunjung hanya mencari camilan lokal yang benar-benar khas Riau, seperti lempo durian. "Biskuit dan kacang-kacangan kebanyakan dari Malaysia dan Thailand," ujarnya.

Harga jual lempo durian yang dijual Yunus bervariasi, mulai Rp 10.000 hingga Rp 50.000 per bungkus. Harga camilan kacang-kacangan sekitar Rp 10.000-Rp 100.000 per bungkus. "Kami cuma ambil untung Rp 1.500 untuk setiap camilan," katanya.

Omzetnya sekitar Rp 20 juta per bulan. Saat ini, dia memiliki tujuh kios di sentra suvenir ini. Yunus memiliki lima langganan distributor di Pekanbaru, yang siap memasok beragam camilan dari berbagai negara ke kiosnya. Pedagang lain di sentra ini adalah Arman, penjual kain di Toko Jinewa Tekstil. Dia bilang, konsumen lebih banyak mencari baju kurung atau kain songket Malaysia.

Dalam sehari, dia mampu menjual 100 helai kain. Dengan penjualan sebanyak itu, Arman meraup omzet sekitar Rp 120 juta per bulan. "Marginnya sekitar Rp 10.000 per lembar," ungkapnya.

Musim Liburan Tiba, Omzet Bertambah

Sebagai sentra penjualan suvenir yang sudah kondang di seantero Riau, Pasar Wisata di Jalan Saleh Abbas, tidak pernah sepi pengunjung. Bahkan, pengunjung di sentra ini tak hanya datang dari daerah sekitar Riau. Tapi juga dari Bengkulu, Sumatera Barat, Jakarta dan beberapa daerah lain di Pulau Jawa.

Setiap hari, sentra suvenir Pasar Wisata buka sejak pukul delapan pagi hingga pukul enam sore. Status kepemilikan kios di sentra ini ada yang dipunyai sendiri dan sewa. Contohnya, satu kios dan empat konter milik Aznul Mulyadi, pemilik usaha suvenir Sera U&Me, semuanya dalam status sewa.

Dia menyewa satu konter dengan harga sewa Rp 1,3 juta per bulan. Sedangkan, harga sewa kios mencapai Rp 2 juta per bulan. Berbeda dengan M. Yunus, pedagang camilan di Toko Sabar, yang sudah memiliki kios sendiri. "Enam tahun lalu saya membeli kios seharga Rp 70 juta," katanya.

Kendati status kepemilikan kios berbeda, para perdagang suvenir di sentra ini tetap bersemangat menjalankan usahanya. Akhir pekan dan masa liburan sekolah adalah momen yang paling mereka tunggu-tunggu. Sebab, di masa inilah jumlah pengunjung membludak. Dus, pendapatan mereka pun otomatis turut meningkat.

M. Yunus menuturkan, jika di bulan biasa rata-rata omzet tokonya sekitar Rp 20 juta per bulan, maka di akhir pekan dan liburan sekolah bisa melonjak 50% menjadi Rp 30 juta per bulan. "Bahkan, ketika jelang Lebaran, omzet saya bisa naik lebih dari 100%," katanya.

Aznul juga meraup berkah di musim ramai pengunjung itu. Penjualan kaos sablonan bertema Riau naik berkali-kali lipat di musim libur. Jika biasanya dia hanya mampu menjual sekitar 1.000 lembar kaos per bulan, maka di saat liburan sekolah dia bisa menjual 3.000 kaos.

Omzet Asnul akan semakin besar jika di sekitar Pasar Wisata tengah berlangsung acara khusus yang digelar pemerintah daerah atau organisasi politik. Contohnya, acara Musyawarah Nasional yang digelar salah satu partai politik di Pekanbaru awal Juli lalu. Acara itu membawa berkah bagi para pedagang suvenir di sentra ini. Omzet Aznul misalnya, bisa sampai Rp 200 juta untuk satu kios.

Pendapatan para pedagang di sentra ini tidak hanya berasal dari penjualan ritel. Suvenir kaos sablonan bertema Riau milik Azrul, misalnya, juga dapat diperoleh di salah satu kios di Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II. "Penjualan suvenir di bandara harganya tentu lebih mahal dibandingkan di sentra," katanya.

Sementara M.Yunus memiliki beberapa pelanggan di luar kota. Setiap dua atau tiga bulan sekali, dia mengirimkan sekitar 15 bungkus teh tarik ke Bandung. Belum lama ini ia mendapat pelanggan baru untuk mengirimkan jelly ke Sumatera Barat.

Yunus bilang, mendapatkan pelanggan setia tidak mudah. Sebelum menjadi pelanggan setia, si konsumen tadi adalah pembeli oleh-oleh di kiosnya. "Jadi, pelayanan yang maksimal adalah kunci untuk mendapatkan pelanggan setia," imbuhnya.

Sekadar saran, agar bisa maksimal memilih produk berkualitas baik, jangan datang terlalu sore ke sentra ini. Sebab, jika sinar matahari sudah redup, akan mempengaruhi penilaian dalam memilih produk yang bagus.

Sementara itu, pengerajin kecil dan menegah kota Pekanbaru memiliki ragam hasil kerajinan dan souvenir. Hasil kerajinan industri kecil dan rumahan itu berupa kain songket khas melayu, makanan melayu, souvenir, rotan dan berbagai kerajinan lainnya.Guna menampung hasil kerajinan yang unik tersebut, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru sekitar tiga tahun silam sudah mendirikan sebuah galeri pengrajin kecil yang diberi nama Pekanbaru Malay.

Pekanbaru Malay yang berlokasi di Jl Sudirman Pekanbaru itu kini sudah menyediakan beraneka hasil kerajinan dan souvenir. Mulai dari kerajinan khas melayu seperti kain songket, kain tenunan, rotan, batik Riau, kue lempuk, madu, dan berbagai oleh-oleh khas Riau lainnya. Ditempat ini para pengrajin bebas menjajakan hasil kerajinannya tanpa di pungut biaya oleh Disperindag Kota. Kurangnya promosi dan sosialisasi menjadikan tempat ini sepi dari pengunjung. Padahal tempat ini mulai dikenal oleh para tamu yang berasal dari luar kota Pekanbaru. (fn/knt/zdt) www.suaramedia.com

Sumber : http://www.suaramedia.com/ekonomi-bisnis/usaha-kecil-dan-menengah/25835-bisnis-souvenir-khas-melayu-beromzet-puluhan-juta.html