Sabtu, 25 Agustus 2012

Pengenalan Studi Kelayakan Bisnis

Pengertian Studi Kelayakan Bisnis menurut Kasmir dan Jakfar (2003) adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha yang akan dijalankan, untuk menentukan layak atau tidaknya suatu bisnis dijalankan.tujuan utama dilakukan studi kelayakan bisnis ini tentunya yang akan berdiri bisa berjalan sesuai harapan baik dalam jangka pendek atau panjang serta untuk mengukur seberapa besar potensi usaha tersebut baik dalam situasi mendukung maupun situasi yang tidak mendukung.

Nah, sedangkan menurut wikipedia pengertian dari studi kelayakan bisnis adalah penelitian yang menyangkut berbagai aspek, baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu semua digunakan untuk dasar penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan apakah suatu proyek atau bisnis dapat dikerjakan atau ditunda dan bahkan tidak dijalankan.

Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan. Faktor yang membuat studi kelayakan bisnis ini mengalami kesalahan diantaranya: data dan informasi yang didapat kurang lengkap,tidak teliti, salah perhitungan, pelaksanaan pekerjaan salah, kondisi lingkungan sekitar maupun unsur sengaja oleh pembuatnya.

Beberapa persiapan sebelum menjalankan studi kelayakan bisnis:
1. Pengumpulan data dan informasi
2. Pengolahan data
3. Analisis data
4. Pengammbilan keputusan

Manfaat studi kelayakan bisnis:

* Pihak Investor
Sebelum menanamkan modalnya di perusahaan yang akan dijalankan investor akan mempelajari laporan studi kelayakan bisnis yang telah dibuat, karena investor memiliki kepentingan langsung tentang keuntungan yang akan diperoleh dan jaminan modal yang akan ditanamkan.

* Pihak Kreditor
Sebelum memberikan kredit pihak bank perlu mengkaji studi kelayakan bisnis dan mempertimbangkan bonafiditas dan tersedianya agunan yang dimilliki.

* Pihak Manajemen Perusahaan
Sebagai leader manajemen perusahaan juga memerlukan studi kelayakan bisnis untuk mengetahui dana yang dibutuhkan, berapa yang dialokasikan dari modal sendiri, rencana pendanaan dari investor dan kreditor.

* Pihak Pemerintah dan Masyarakat
Perusahaan yang akan berdiri harus memperhatikan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah agar dapat diprioritaskan untuk dibantu oleh pemerintah.

* Bagi Tujuan Pembangunan Ekonomi
Penyusunan studi kelayakan bisnis perlu dianalisis manfaat yang akan didapat dan biaya yang ditimbulkan proyek terhadap perekonomian nasional, karena sedapat mungkin proyek dibuat demi tercapainya tujuan-tujuan nasional.

Penyusunan studi kelayakan bisnis perlu dianalisis manfaat yang akan didapat dan biaya yang ditimbulkan proyek terhadap perekonomian nasional, karena sedapat mungkin proyek dibuat demi tercapainya tujuan-tujuan nasional.

Tahapan studi kelayakan bisnis

Dalam melaksanakan studi kelayakan bisnis ada beberapa tahapan studi yang hendaknya dikerjakan, berikut beberapa tahapannya:

1. Penemuan Ide

Agar dapat menghasilkan ide proyek yang dapat menghasilakan produk laku untuk dijual dan menguntungkan diperlukan penelitian yang terorganisasi dengan baik serta dukungan sumber daya yang memadai. Jika ide proyek lebih dari satu, dipilih dengan memperhatikan:
* ide proyek sesuai dengan kata hatinya
* pengambil keputusan mampu melibatkan diri dalam hal-hal yang sifatnya teknis
* keyakinan akan kemampuan proyek menghasilakan laba.

Misalnya beberapa ide proyek yang lolos setelah dipilih adalah ide mengenai bisnis rental gaun pengantin, rental motor, rental computer.

2. Tahap Penelitian

Setelah ide proyek terpilih, dilakukan penelitian yang lebih mendalam dengan metode ilmiah:
* mengumpulkan data
* mengolah data
* menganalisis dan menginterpretasikan hasil pengolahan data
* menyimpulkan hasil
* membuat laporan hasil

Misalnya: berdasarkan contoh diatas telah ditentukan 3 macam ide proyek. Selanjutnya, ketiga ide proyek dikaji melalui aspeknya secara cukup luas dan mendalam untuk mendapatkan masukan untuk mengevaluasi ide-ide tersebut.

3. Tahap Evaluasi

Tahap evaluasi yaitu tahap membandingkan sesuatu dengan satu atau lebih standar atau kriteria yang bersifat kuantitatif atau kualitatif.hal yang dibandingkan dalam evaluasi bisnis adalah seluruh ongkos yang akan ditimbulkan oleh usulan bisnis serta manfaat atau benefit yang diperkirakan akan diperoleh.

Ada 3 macam evaluasi:
* mengevaluasi usaha proyek yang akan didirikan
* mengevaluasi proyek yang akan dibangun
* mengevaluasi bisnis yang sudah dioperasionalkan secara rutin

Setalah dilakukan evaluasi terhadap ketiga ide proyek diatas, misalnya, ternyata hanya dua ide proyek yang dianggap fisibel, yaitu rental motor dan rental computer. Dalam evaluasi bisnis yang akan dibandingkan adalah seluruh ongkos yang akan ditimbulkan oleh usulan bisnis serta manfaat atau benefit yang akan diperkirakan akan diperoleh.

4. Tahap Pengurutan Usulan yang Layak

Jika terdapat lebih dari satu usulan rencana bisnis yang dianggap layak, perlu dilakukan pemilihan rencana bisnis yang mempunyai skor tertinggi jika dibanding usulan lain berdasar kriteria penilaian yang telah ditentukan.

Dilakukan evaluasi terhadap kedua ide proyek, ternyata pengambilan keputusan hanya mampu mengerjakan satu ide proyek, misalkan ide proyek rental motor.

5. Tahap Rencana Pelaksanaan

Setelah rencana bisnis dipilih perlu dibuat rencana kerja pelaksanaan pembangunan proyek. Mulai dari penentuan jenis pekerjaan, jumlah dan kualifikasi tenaga perencana, ketersediaan dana dan sumber daya lain serta kesiapan manajemen.

Misalnya, setelah yang dipilih adalah rencana bisnis rental motor, maka pelaksanaan untuk membangun proyek bisnis rental motor serta rencana operasional rutinnya perlu disiapkan.

6. Tahap Pelaksanaan

Dalam realisasi pembangunan proyek diperlukan manajemen proyek. Setelah proyek selesai dikerjakan tahap selanjutnya adalah melaksanakan operasional bisnis secara rutin.

Agar selalu bekerja secara efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan laba perusahaan, dalam operasional perlu kajian-kajian untuk mengevaluasi bisnis dari fungsi keuangan, pemasaran, produksi dan operasi. Hasil evaluasi dapat dijadikan sebagai feedback bagi perusahaan untuk mengkaji ulang proses bisnis ini secara terus-menerus.

Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis

Proses analisis setiap aspek saling keterkaitan antara satua spek dan aspek lainnya sehingga hasil analisis aspek-aspek tersebut menjadi terintegrasi. Sebagai misal, ketika seorang peneliti tengah menganalisis aspek keuangan, hendaknya dia memanfaatkan hasiol analissis aspek-aspek lain, walaupun tetap dimungkinkan mencari data yang dibutuhkan sesuai dengan kebutahannya langsung dari lapangan. Untuk lebih jelas lihat gambar berikut;


Aspek Pasar

Pengkajian aspek pasar penting dilakukan karena tidak ada proyek bisnis yang berhasil tanpa adanya permintaan atas barang/jasa yang dihasilkan proyek tersebut. Pada dasarnya, analisis aspek pasar bertujuan antara lain untuk mengetahui berapa besar luas pasar, pertumbuhan permintaan, dan market-share dari produk bersangkutan. Pembahasan aspek-aspek studi kelayakan diawali dengan aspek pasar dan pemasaran.

Alasannya mengapa aspek ini diletakkan pada awal pembahasan sistematika studi kelayakan, antara lain:
* Produk yang dihasilkan perusahaan harus marketable. Jika tidak, sebaiknya kegiatananalisis studi kelayakan dihentikan.
* Kecenderungan permintaan atas produk yang akan dihasilkan harus menunjukkan adanya kenaikan. Jika menurun, sebaiknya proses studi kelayakan untuk pendirian dihentikan, kecuali jika tujuan objek studi adalah pengembangan.
* Kandungan material produk tidak mengandung unsur yang dilarang negara ataupun agama. Jika ada ditinjau dari aspek hukum, tidak akan direkomendasikan dan harus dihentikan.
* Aspek teknis dan kronologis sangat ditentukan oleh hasil rekomendasi aspek pasar, terutama yang berkaitan dengan pemilihan alat dan mesin.

2. Aspek internal Perusahaan

Didalam aspek internal perusahaan terbagi atas beberapa aspek:

Aspek pemasaran

Kegiatan perusahan yang bertujuan menjual barang atau jasa yang di produksi perusahaan kepasar. Oleh karena itu, aspek ini bertanggung jawab dalam menentukan ciri-ciri pasar yang akan dipilih. Analisis kelayakan dari aspek ini yang utama dalam hal;
* Penentuan segmen, target, dan posisi produk pada pasarnya.
* Kajian untuk mengetahui konsumen potensial, seperti perihal sikap, perilaku, serta kepuasaan mereka atas produk.
* Menentukan strategi kebijakan dan program pemasaran yang akan dilaksanakan.

Aspek Teknis dan Teknologi

Aspek teknis merupakan aspek yang berkenaan dengan pengoperasian dan proses pembangunan proyek secara teknis setelah proyek/bisnis tersebut selesai dibangun/didirikan. Berdasarkan analisis ini pula dapat diketahui rancangan awal penaksiran biaya investasi termasuk start up cost/pra operasional proyek yang akan dilaksanakan.

Studi aspek teknis dan teknologi akan mengungkapkan kebutuhan apa yang diperlukan dan bagaimana secara teknis proses produksi akan dilaksanakan. Untuk bisnis industri manufaktur, misalnya, perlu dikaji mengenai kapasitas produksi, jenis teknologi yang dipakai, pemakaian peralatan dan mesin, lokasi pabrik, dan tata-letak pabrik yang paling menguntungkan. lalu dari kesimpulan itu, dapat dibuat rencana jumlah biaya pengadaan harta tetapnya.

Aspek Sumber Daya Manusia

Aspek ini membutuhkan daya imajinasi tinggi untuk membayangkan bentuk organisasi apa yang akan dibangun kelak ketika berdiri. Setelah gambaran organisasi terbentuk dengan segala kelengkapannya, selanjutnya dianalisis proses pengadaan sumber daya manusianya untuk menduduki dan memegang bagian dan fungsi organisasi sesuai dengan yang direncanakan.

Aspek manajemen

Studi aspek manajemen dilaksanakan dua macam
Manajemen saat pembangunan proyek bisnis dan Manajemen saat bisnis dioperasionalkan secara rutin. Bahkan terjadi, banyak terjadi, bahwa proyek-proyek bisnis gagal dibangun maupun dioperasionalkan bukan disebkan karena aspek lain, tetapi karena lemahnya manajemen.

Aspek Keuangan

Berkaitan dengan sumber dana yang akan diperoleh dan proyeksi pengembaliannya dengan tingkat biaya modal dan sumber dana yang bersangkutan.

Ada beberapa sumber data penting yang akan digunakan, yaitu:
* Data awal aspek pasar dan pemasaran berupa: proyeksi penjualan/permintaan, harga produk, dan anggaran (biaya) pemasaran.
* Data operasi dan produksi, berupa: rencana lokasi baik sewa maupun beli, harga pokok produksi (bahan baku, TKL, bahan pembantu), dan rencana pengadaan mesin, peralatan, teknologi yang digunakan.
* Data personalia, berupa: rencana biaya perekrutan, biaya pelatihan, biaya upah tetap, tunjangan-tunjangan, dan lain-lain.
* Legalitas, berupa: biaya notaris, biaya perizinan prinsip (misal, DepKeu, DepDag, DepAg, DepHut, DepHub, DepKeh, DepKes, DikNas dll), biaya perizinan operasional (Pemda).

Aspek ekonomi dan budaya

Berkaitan dengan dampak yang diberikan kepada masyarakat karena adanya suatu proyek
tersebut :
* Dari sisi budaya, Mengkaji tentang dampak keberadaan peroyek terhadap kehidupan masyarakat setempat, kebiasaan adat setempat.
* Dari sudut ekonomi, Apakah proyek dapat merubah atau justru mengurangi income per capita panduduk setempat. Seperti seberapa besar tingkat pendapatan per kapita penduduk, pendapatan nasional atau upah rata-rata tenaga kerja setempat atau UMR, dll.
* Dan dari segi sosial , Apakah dengan keberadaan proyek wilayah menjadi semakin ramai, lalulintas semakin lancer, adanya jalur komunikasi, penerangan listrik dan lainnya, pendidikan masyarakat setempat.

Aspek Hukum dan Legalitas

Berkaitan dengan keberadaan secara legal dimana proyek akan dibangun yang meliputi ketentuan hukum yang berlaku termasuk :

Perijinan :
Izin lokasi :
• sertifikat (akte tanah), • bukti pembayaran PBB yang terakhir, • rekomendasi dari RT / RW / Kecamatan
Izin usaha :
• Akte pendirian perusahaan dari notaris setempat PT/CV atau berbentuk badan hukum lainnya.
• NPWP (nomor pokok wajib pajak), • Surat tanda daftar perusahaan, • Surat izin tempat usaha dari pemda setempat
• Surat tanda rekanan dari pemda setempat, • SIUP setempat, • Surat tanda terbit yang dikeluarkan oleh Kanwil Departemen Penerangan

Beberapa faktor yang dijadikan dasar dalam penilaian kelayakan, yaitu:
* Badan hukum apa yang paling sesuai untuk dijadikan bentuk formal badan usaha yang akan didirikan
* Komoditas usaha termasuk jenis barang dagangan (komiditas) yang diperbolehkan atau dilarang undang-undang
* Cara berbisnisnya melanggar hukum agama atau tidak
* Teknis operasional mendapatkan izin dari instansi/ departemen/dinas terkait atau tidak.

Aspek Dampak Lingkungan eksternal

Aspek dampak lingkungan merupakan analisis yang paling dibutuhkan pada saat ini, karena setiap proyek yang dijalankan akan memiliki dampak yang sangat besar terhadap lingkungan di sekitarnya, antara lain:
* Dampak terhadap air
* Dampak terhadap tanah
* Dampak terhadap udara
* Dampak terhadap kesehatan manusia

Pada akhirnya pendirian usaha akan berdampak terhadap kehidupan fisik, flora dan fauna yangada di sekitar usaha secara keseluruhan.

Hasil studi kelayakan bisnis

Hasil studi kelayakan bisnis berupa dokumentasi lengkap dalam bentuk tertulis yang diperlihatkan bagaimana rencana bisnis memiliki nilai-nilai positif bagi aspek-aspek yang diteliti, sehingga akan dinyatakan sebagai proyek bisnis yang layak.

Sumber : http://putrajatim.blogspot.com/

Senin, 20 Agustus 2012

Etika Bisnis di Internet

Kemudahan serta kebebasan dalam memasarkan bisnis via internet menjadikan bisnis ini banyak di gemari oleh semua orang. Bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja walau tanpa harus bertatap muka membuat para internet marketer seolah-olah bisa melakukan apa saja yang mereka mau.

Siapa sih yang nggak mau beralih profesi dari pebisnis konvensional menjadi pebisnis internet melihat cara kerja yang demikian !

Tapi siapa sangka dibalik kemudahan dan kebebasannya banyak orang menyalahgunakan teknologi yang satu ini. Hal ini terlihat dari banyaknya situs-situs yang melakukan SCAM (penipuan online), pemerasan tanpa disadari, dan semua bentuk kejahatan yang dilakukan di dunia maya.

Salah satu yang menjadi penyebabnya adalah mereka meninggalkan yang namanya ETIKA BISNIS.

Dalam menjalankan bisnis internet, etika merupakan kunci yang harus tetap dijaga walau tidak bertemu orang secara langsung, ini demi menjaga hubungan yang baik antara penjual dan pembeli sehingga internet marketing yang kita lakukan akan berjalan awet tanpa merasa dirugikan antara pihak satu dengan yang lain.

Berikut beberapa point penting etika yang harus dimiliki oleh pebisnis Internet:

# Jujur

Kejujuran merupakan sikap yang harus di punyai oleh setiap pebisnis internet. Siapapun tahu kalau di UU negara dan agama sangat menjunjung tinggi yang namanya kejujuran.

Jujur dalam bisnis internet bisa meliputi apa saja yang disampaikan, seperti pembuatan sales letter yang sesuai dengan konten, sebab selama ini banyak pengaduan-pengaduan yang menyatakan banyaknya penjual ebook yang hanya menjual mimpi setinggi langit tapi konten yang diberikan tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan.

Tentu saja ini membuat konsumen kecewa dan berang yang pada akhirnya hanya merugikan penjual ebook itu sendiri karena pembeli yang merasa tertipu tadi bercerita keberbagai forum yang isinya tentu saja menjatuhkan si pemilik produk.

Atau jika sebagai pemasar (affiliate) tidak mengada-ngada ketika merekomendasikan suatu produk yang bisa menjerumuskan orang terhadap info yang diberikan dan lain sebagainya.

Jika sikap jujur ini telah benar-benar dilaksanakan, maka akan tumbuh yang namanya sikap saling percaya dan tentu saja akan menguntungkan semua pihak, bahkan lawanpun menjadi kawan.

# Tanggung Jawab

Sebagai pengelola maupun pemilik jasa suatu layanan, tanggung jawab merupakan sikap yang wajib dimiliki. Karena ini menyangkut kredibilitas kita juga melibatkan kepuasan konsumen.

Semakin kita cepat dan tanggap dalam memberikan respon yang diadukan pelanggan semakin konsumen merasa puas dengan service yang kita berikan.

Jika pelanggan telah puas dengan layanan yang kita berikan, mereka akan berbicara kesana-kemari dan merekomendasikan produk maupun jasa kita, dan pada akhirnya sikap tanggung jawab tersebut akan menguntungkan pada diri kita sendiri sebagai pengelola.

# Sabar

Kadangkala sesuatu yang kita inginkan belum tercapai, kita keburu berbuat tindakan penyelewengan (nekat) yang melanggar aturan. Contoh kecil jika kita mengikuti progam bisnis gratis PPC (pay per click), karena tidak kunjung mendapatkan trafik dan minimnya orang yang mengklik iklan yang kita sediakan, iklan tersebut malah kita klik sendiri.

Selain merugikan orang lain lain juga merugikan diri kita sendiri, karena account akan dibanned dan kita sebagai publisher dikeluarkan dari program tersebut

Memang tidak mudah menjadi pebisnis internet, dibutuhkan sikap sabar dan ketekunan dalam menghadapi situasi sesulit apapun, karena apapun bentuk suatu pekerjaan jika tidak dilandasi sikap sabar maka niscaya hasilnya tidak akan memuaskan.

Sebuah kalimat kata yang sangat menarik, ”Kadar kesungguhan seseorang sebanding dengan hasil yang ia dapatkan. Semakin tinggi tingkat usahanya semakin besar hasil yang didapat, sebaliknya semakin rendah usaha seseorang maka hasilnyapun juga akan rendah”

Sumber : http://www.centraldata.co.id/

Minggu, 19 Agustus 2012

10 Rahasia Sukses Si Bos

Tantangan dan kegagalan mungkin adalah makanan sehari-hari bagi para atasan. Dipromosikan menjadi atasan butuh trik tertentu. Ini adalah 10 rahasia para atasan dalam kemajuan jenjang karier mereka. Yuk intip satu per satu, siapa tahu bikin Anda cepat menjadi bos.

1. Bermain aman bisa menjadi bumerang.
Sebagian orang mungkin akan berfikir berkali-kali untuk mengambil risiko dalam menjawab tantangan. Yang penting pekerjaan kita selesai dengan baik. Padahal rasa aman seperti ini bisa menjebak dan menghambat kemajuan kita sendiri. Kita memilih bermain aman dengan apa yang hanya kita kuasai dan tidak ingin repot beranggung jawab. Sehingga mungkin saja posisi menjadi atasan atau prestasi kerja kita 'tersalip’ oleh sang junior. Tinggal kita yang gigit jari.

2. Kegagalan adalah keberhasilan
Terkadang konsekuensi dari kegagalan atau tantangan tidak se-menakutkan apa yang dipikirkan. Tergantung dari sudut pandang kita melihatnya. Bagi sebagian orang kegagalan adalah keberhasilan. Maksudnya, paling tidak kita berhasil menantang diri untuk mengambil risiko dan bertanggung jawab terhadap apa yang kita lakukan. Lebih baik gagal daripada tidak mencoba dan tidak melakukan apa-apa, kan? Poin yang paling penting bukan seberapa banyak kita gagal, tapi bagaimana kita bisa bangun dari kegagalan dan menjadi lebih baik dari sebelumnya.

3. Satu Langkah ke Depan
Ditunjuk atau dipromosikan menjadi seorang atasan bukan ditentukan dengan cara undian. Bila Anda ingin jenjang karier Anda terus menanjak, begitu pula usaha Anda untuk mencapai target. Jika semua orang berusaha 100 pesen, Anda harus berusaha 200 persen. Persiapkan rencana cadangan terhadap proyek yang Anda lakukan. Berfikir satu langkah ke depan dalam mengerjakan rencana Anda. Ini untuk mengantisipasi kegagalan. Jadi, bila Anda ternyata menemui kegagalan, Anda tidak tertinggal terlalu jauh dalam mengejar target Anda.

4. Self control
Terkadang di dalam lingkungan kantor ada beberapa hal yang tidak bisa Anda kendalikan. Misalkan Anda berada satu kelompok dengan seseorang yang malas, egois, bossy, tapi kelompok Anda harus tetap perform. Atau bos Anda adalah seseorang yang tidak bisa diajak berdiskusi. Hal-hal seperti ini bisa membuat Anda pusing tujuh keliling, emosi, dan sulit untuk bekerja maksimal. Cara mengantisipasinya adalah bersikap tenang, berfikir terbuka, dan coba untuk fleksibel. Sebelum keadaan yang mengendalikan Anda, lebih baik kendalikan diri Anda sendiri dan bekerjasama dengan keadaan.

5. Banyak bertanya
Mungkin kita sering takut untuk bertanya karena takut dianggap bodoh. Dengan bertanya tentang sesuatu, kita telah mengambil langkah untuk memahami sesuatu. Namun jika kita tidak bertanya, kita menyimpan ketidaktahuan tersebut. Sehingga pengetahuan kita menjadi terbatas dan tidak bisa belajar. Padahal proses belajar sangat penting dalam mengembangkan kemampuan.

6. Pastikan benar
Jika Anda sudah selesai dalam mengerjakan suatu laporan, jangan buru-buru menyerahkan ke atasan agar cepat bebas dari tanggung jawab. Periksa sekali lagi seluruh pekerjaan Anda jangan sampai ada yang tertinggal atau salah. Ketika seseorang diangkat jengjang kariernya, ketelitian dan keakuratan dalam bekerja sangat diperhitungkan. Jadi, jika pekerjaan Anda banyak revisinya, hati-hati. Mungkin atasan Anda jadi berfikir dua kali untuk mempromosikan Anda.

7. Mendapatkan perhatian si bos
Pastinya bukan dengan cara datang terlambat setiap hari atau membawakan sarapan untuk si bos setiap hari. Tapi dapatkan perhatiannya dengan prestasi yang Anda hasilkan. Sesekali juga boleh berdebat dengannya dengan cara yang cerdas disertai alasan yang meyakinkan, bukannya selalu setuju dengan apa yang bos katakan. Dengan begitu ia akan ingat kepada Anda dan melihat potensi yang Anda miliki. Jika ia terkesan, bisa jadi Anda yang pertama kali terlintas ketika si bos ingin merekomendasikan seseorang untuk diangkat.

8. No surprises
Jangan pernah beri kejutan untuk bos Anda. Maksudnya, jika Anda punya berita buruk tentang perusahaan, katakan dengan tenang. Begitu pula jika Anda mengabarkan prestasi yang baik. Jangan sampai atasan Anda mengetahuinya secara tiba-tiba, dan dari orang lain pula. Hindari membuat ‘gerakan’ atau keputusan yang mengejutkan. Karena si bos biasanya sudah mengatur rencana perusahaan jauh ke depan. Anda tidak mau kan menjadi orang yang disalahkan karena merusak rencana si bos?

9. Break the Rule
Sesekali tidak salah mendobrak aturan yang ada. Asalkan itu bisa meningkatkan skill dan kemampuan kita. Misalnya, jika kita diam-diam memiliki side job yang berbeda dengan pekerjaan kita di kantor. Misalnya Anda bekerja sebagai marketing officer, Anda bisa sambil bekerja sebagai penerjemah novel. Pendapatan bertambah, skill bahasa Anda meningkat, baca novel gratis pula, hehe. Jadi, jika Anda memiliki ide yang sedikit gila dan berada di luar aturan yang ada, jangan takut untuk mencoba mewujudkannya.

10. Penampilan
Cara kita berpenampilan diperhitungkan dan membuat orang lain menilai kita dengan cara yang berbeda. Kita bisa dihargai orang lain karena prestasi kerja, namun kita juga bisa tidak dihargai karena penampilan kita. Penampilan memang bukan segalanya, tapi kita akan dianggap menghargai orang lain apabila bisa menyesuaikan diri dengan situasi, apa yang kita kenakan, dan pembawaan diri kita.

Sumber : http://female.kompas.com/

Rabu, 15 Agustus 2012

Peluang Usaha Eceng Gondok

Eceng Gondok yang mempunyai nama Latin Eichhornia Crassipes ini adalah gulma bagi perairan, biasanya Waduk, Rawa dan Situ. Eceng gondok dengan cepat berkembang di tempat yang perairannya terkena limbah karena bisa mengikat logam berat dalam air seperti besi, seng, tembaga, serta raksa. Karena perkembangannya sangat pesat, jika didiamkan, eceng gondok dapat menyebabkan perairan menjadi dangkal karena sedimentasi. Meskipun demikian, Eceng Gondok dapat dimanfaatkan menjadi produk yang mempunyai nilai ekonomi tinggi.

Peluang Usaha Eceng Gondok dapat di buat seperti produk berikut ini.

1. Sebagai Bahan Kerajinan Tangan - Handcraft

Eceng gondok dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan kerajinan tangan eceng gondok yang cantik dan memiliki nilai jual yang tinggi. Nilai jual sebuah tas cantik dari Eceng Gondok misalnya, biasa di hargai antara Rp 15.000 hingga Rp 20.000. Bahkan di beberapa gerai bisa mencapai Rp 80.000, tentu saja dengan kreativitas dan kualitas yang tinggi. Eceng Gondok juga bisa di jadikan furniture sebagai pengganti rotan, harganya tentu saja lebih tinggi. Yaitu bisa mencapai Rp 5.000.000 hingga Rp 15.000.000 per set, pasar eksport-pun juga masih terbuka luas.

Tapi pembuatan kerajinan tangan Eceng Gondok butuh proses yang agak lama, berikut langkah langkahnya.
1) Pisahkan pangkal tangkai eceng gondok, setelah itu keringkan sekitar dua minggu.
2) Sesudah eceng gondok kering, bentuk kepangan kepangan panjang.
3) Eceng gondok pun sudah siap dianyam menjadi barang kerajinan tangan yang diinginkan, mulai dari tas cantik, pot bunga, tempat pensil, tempat sampah, kotak tisu, topi anyaman , perlengkapan dapur, sampai furniture.
4) Agar lebih meningkatkan daya tarik, hasil anyaman dapat dicat dan dipernis. Kreativitas anda dalam membuat desain sangat di perlukan agar hasil kerajinan tangan yang dihasilkan dapat menarik dan berkualitas serta memiliki nilai jual yang tinggi.

2. Sebagai Pakan Hewan Ternak
Bila Eceng gondok digunakan sebagai pakan ternak, eceng gondok mesti diolah terlebih dahulu sebab memiliki kandungan serat kasar yang tinggi. Salah satunya diolah terlebih dahulu melalui teknik fermentasi. Dalam proses ini, eceng gondok diolah menjadi tepung, kemudian difermentasi secara padat dengan bantuan campuran mineral serta mikroba Trichoderma harzianum yang dilakukan selama empat hari dalam suhu ruang.

Teknik fermentasi ini dapat meningkatkan nilai gizi yang terdapat didalam eceng gondok. Protein kasar meningkat sebesar 61,81 % (6,31 ke 10,21 persen) serta serat kasar turun hingga 18 % (dari 26,61 ke 21,82 persen). Bila diberikan kepada ayam, eceng gondok hasil fermentasi ini tidak menyebabkan pengaruh yang berbeda secara nyata terhadap konsumsi, konversi pakan, bobot hidup, lemak abdomen, persentase karkas, serta bobot organ pencernaan, walau terdapat kecenderungan penurunan nilai gizi pada peningkatan produk fermentasi eceng gondok. Karena itu, eceng gondok hasil fermentasi bisa dicampurkan hingga 15 % didalam pakan ayam pedaging.

3. Sebagai Bahan Pembuatan Biogas
Eceng gondok ternyata juga dapat dijadikan bahan baku bagi pembuatan biogas. Proses pembuatannya pun sangat mudah dan tidak menimbulkan bau apa pun, tak seperti biogas dari kotoran makhluk hidup. Yang harus dipersiapkan yaitu drum bekas yang sudah dimodifikasi. Selain itu, kita juga butuh pipa pengalir serta kantong plastik atau drum guna menampung gas hasil dari eceng gondok yang telah dibusukkan. Berikut ini langkah langkahnya.
1) Eceng gondok basah dicacah kecil kurang lebih 1 cm, kemudian dimasukkan ke dalam drum modifikasi, serta ditambah air. Dengan perbandingan 1 : 1.
2) Sesudah dianggap cukup, diamkan selama seminggu. Kemudian, buka keran yang ada di atas drum modifikasi guna mengeluarkan oksigen.
3) Untuk melakukan test apakah ada gas atau tidak, nyalakan korek api di dekat keran. Bila menyala, segera salurkan gas tersebut ke plastik atau drum tempat menampung gas. Dari tempat menampung inilah gas bisa disalurkan ke kompor. Kita dapat menggunakannya untuk memasak dan keperluan lain.
4) Agar menambah kekuatan semburan gas, letakkan batu besar di atas penampung gas untuk menekannya. Banyaknya gas bergantung pada seberapa banyak jumlah eceng gondok yang kita masukkan. Sebagai gambaran, eceng gondok seberat 200 kg bisa menghasilkan biogas yang cukup bagi keperluan seminggu dengan pemakaian 1,5 jam / hari. Selain lebih irit ongkos, biogas dari eceng gondok juga aman dari kemungkinan kebocoran gas.

4. Sebagai Bahan Baku Pembuatan Briket
Berikut ini cara pembuatan briket dari eceng gondok.
1) Cincang eceng gondok seukuran ujung ruas jari, kemudian jemur selama 3 hari sampai kering. Bila cuaca mendung, proses penjemuran dapat memakan waktu sampai 5 hari.
2) Campurkan cincangan eceng gondok kering dengan cairan kanji sebagai pengikat. Perbandingannya 80 : 20. Larutan kanji ini berfungsi untuk merekatkan partikel - partikel dalam bahan baku sehingga briket yang didapat cukup padat.
3) Cairan kanji yang di gunakan sebagai pengikat berbahan dasar organik menghasilkan abu yang lebih sedikit saat briket di bakar atau di gunakan dan umumnya merupakan bahan perekat yang efektif. Mencampurnya hendaknya dilakukan saat kanji masih berupa tepung supaya tidak menggumpal. Kanji ditaburkan di atas cacahan terlebih dahulu, baru kemudian diberi air hingga kental.
4) Setelah itu campuran ini dibentuk bulat seukuran bakso dengan cara meremas - remas menggunakan telapak tangan. dapat juga menggunakan alat pres briket. Sesudah berbentuk bulatan, bahan briket dikeringkan lagi menggunakan cara dijemur sinar matahari selama tiga hari.
5) Tahap akhir adalah karbonisasi. Karbonisasi adalah suatu proses yang penting pada pembuatan briket eceng gondok supaya didapat struktur rantai karbon yang lebih panjang. Semakin panjang rantai karbon, hasil pembakaran yang didapat lebih sempurna atau lebih panas serta bersih. Pada proses pembakaran atau, kompor kaleng harus dalam keadaan tertutup. Pada bagian atas diberi lubang dengan diameter sekitar 4 cm, sebagai jalan masuk oksigen yangmerupakan syarat terjadinya pembakaran. Pada kondisi kaleng yang hampir tertutup ini, akan terjadi akumulasi asap pembakaran yang bisa meningkatkan kadar karbon briket. Sesudah melewati tahap karbonisasi, briket eceng gondok siap digunakan.

Selain menggunakan tungku atau kompor kaleng, briket eceng gondok ini juga dapat digunakan menggunakan tungku tanah liat. Tapi terdapat kelemahan, abu sisa pembakaran mudah beterbangan serta terhirup ke pernapasan. Solusinya, masyarakat agar menggunakan kompor briket dengan memanfaatkan kaleng bekas cat tembok.

Cara pembuatannya sederhana, 2 kaleng cat tembok bekas direkatkan bertumpuk. Pada kaleng bagian bawah dibagi dua dengan penyekat berlubang - lubang. Penyekatan kaleng bagian bawah dimaksudkan guna meletakkan briket di bagian atasnya, serta sisa abu pembakaran bisa ditampung di dasar melalui sekat berlubang. Sedangkan pada kaleng bagian atas digunakan untuk menyangga panci atau kuali.

Anda dapat menggunakan Eceng gondok sebagai salah satu peluang usaha eceng gondok seperti di jelaskan di atas, fokuslah terhadap salah satu jenis usaha eceng gondok terlebih dahulu, bila sudah cukup sukses baru bisa menggunakan eceng gondok sebagai usaha lainnya.

Sumber Refferrensi:
Penelitian Cita Indah, mahasiswi Jurusan Teknik Kimia ITS
http://ukmkecil.com/peluang-usaha/peluang-usaha-eceng-gondok

Sabtu, 11 Agustus 2012

Tips Membuka Usaha Salon

Merintis usaha salon kecantikan ternyata gampang-gampang susah. Perlu trik-trik tertentu agar pengelolaannya bisa mendatangkan untung. Simak tips dari detikFinance dan Shildt Financial Planner berikut: Pertanyaan berikut berasal dari dua pembaca detikFinance, dengan topik yang sama, yakni mengenai pengelolaan bisnis salon kecantikan.
1. Saya tertarik buka usaha dibidang kecantikan, khususnya salon. Permasalahannya, saya benar-benar baru dalam masalah buka usaha sendiri atau wiraswasta, ditambah modal yang tidak banyak.
Pertanyaan saya berikut ini:
a. Berapa rata-rata modal untuk membuka usaha salon kecantikan untuk pangsa pasar menegah ke bawah?
b. Modal saya sangat terbatas, bagaimana caranya agar saya bisa terjun ke bidang ini dengan resiko yang kecil. Apakah dengan cara meminjam ke bank? atau dengan 'menanam' modal ke usaha salon yang sudah berjalan?
c. Saya belum pernah meminjam uang ke bank untuk usaha bisnis atau apapun. Bagaimana caranya, atau syarat-syarat apa saja yang perlu dilalukan?

2. Saya baru buka usaha salon, dan dikerjakan oleh karyawati profesional, tanpa sewa tempat, karena lokasi di sebelah rumah, yang saya tanyakan seberapa lama dan seberapa wajar, usaha itu dikatakan sehat, mengingat saat ini kami masih mencari pelanggan.

Jawaban:
1. Jenis usaha seperti ini sangat bergantung kepada keahlian tenaga kerjanya, khususnya pekerja yang melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan kecantikan itu sendiri. Sedangkan Modal ditentukan oleh fasilitas dan sarana yang tersedia pada Salon Anda tersebut.

a. Oleh karena itu saya menyarankan agar Anda lebih berhati-hati dalam menentukan nilai Modal mengingat Anda baru pertama kali berusaha dan keterbatasan dana tersedia. Mungkin akan lebih bijaksana jika Anda bisa memanfaatkan ruangan yang ada di tempat tinggal Anda dibandingkan jika harus menyewa atau membeli tempat usaha. Apalagi ditambah dengan keperluan biaya renovasi atas ruangan usaha Salon baik tampak luar maupun tampak dalam. Dengan menggunakan rumah sendiri maka tidak diperlukan banyak renovasi dan pembelian furniture serta pernik-pernik interior yang baru. Jadi modal yang diperlukan bisa diminimalisasi dengan hanya membeli peralatan Salon seperti peralatan cuci rambutnya, alat-alat potong rambut, pengering rambut, seting rambut, perawatan kuku dan jari tangan maupun kaki dll. Dan tentunya juga untuk membeli bahan-bahan kosmetika yang kira-kira akan banyak diminati pelanggan. Sedangkan untuk pembayaran tenaga kerja bisa dilakukan dengan sistim Gaji tetap yang nilainya tidak terlalu besar tapu cukup untuk menutupi biaya transportasi dan konsumsi saat kerja. Ditambah dengan Bonus yang besarnya ditentukan berdasarkan Pendapatan Usaha, khususnya yang dilakukan oleh si karyawan. Nilai Bonus ini bervariasi dan bisa sangat besar jumlahnya (tergantung kepada berapa banyak pelanggan bisa diraih) sehingga cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup karyawan.

b. Cara di atas sangat bermanfaat untuk minimalisasi risiko, selain itu risiko juga bisa diperkecil dengan tidak terlalu banyak mempekerjakan karyawan, apalagi jika tenaga ahli pada saat awal berusaha dilakukan oleh Anda sendiri. Buka usaha sendiri akan lebih banyak membutuhkan Modal dibandingkan jika 'Menanam' uang di Salon yang sudah beroperasi. Tapi tentunya potensi Nilai Keuntungan yang bisa diraih juga akan lebih besar jika berusaha sendiri. Selain itu Kontrol atas pengelolaan usaha dilakukan oleh Anda sendiri. Jadi rentang skala resiko sangat tergantung kepada bagaimana Anda menghitung dan mengelolanya, bisa rugi besar namun juga bisa untung besar.

c. Meminjam uang di bank dipertimbangkan atas beberapa hal yang akan menjadi penilaian pihak bank dalam memutuskan pemberian pinjaman, yaitu sbb : kemampuan mengembalikan uang, jaminan atas nilai pinjaman yang bisa dipakai untuk melunasi pinjaman dalam kondisi terburuk, reputasi dan perilaku peminjam yang diperlukan bank untuk menilai apakah peminjam dapat dipercaya dan memang punya niat untuk melunasi hutang, kelayakan bisnis usaha sehingga cicilan hutang dapat dipastikan tidak akan menunggak atau tidak terbayar, tingkat resiko jenis usaha yang dijalankan dll. Jadi persyaratan untuk pinjam uang membutuhkan Kolateral atau Jaminan, mengajukan Proposal perhitungan kelayakan bisnis dan proyeksi pendapatan serta anggaran pengeluaran, juga kepercayaan pihak bank kepada pengalaman peminjam dalam menjalankan usaha serta kemampuannya mengelola bisnis, serta berapa Modal Awal yang kita miliki sebagai Dana untuk mendirikan dan membangun bisnis Salon.

2. Sebuah bisnis dikatakan sehat jika Pendapatan yang diperoleh bisa untuk memenuhi Total Pengeluaran, dan masih ada sisa yang menjadi Keuntungan bagi pemodal. Nilai keuntungan tersebut idealnya harus lebih besar dari nilai bunga yang bisa diperoleh jika uang modal tersebut disimpan di bank.

Namun pada awal pendirian usaha biasanya membutuhkan waktu untuk mendapat jumlah pelanggan yang sesuai dengan keinginan dan perhitungan proyeksi keuangan bisnis tersebut. Oleh karena itu biasanya Investor memasukkan Biaya Pengeluaran setahun (12 bulan) sebagai bagian dari Modal Kerja yang harus disediakan dengan kondisi Jumlah Pelanggan yang sangat minimum. Namun tentunya penentuan rentang waktu akan sangat berpengaruh pada Jumlah Modal yang dibutuhkan, jadi kita harus berpacu dengan waktu untuk memasarkan jasa pelayanan yang disediakan kepada masyarakat sekitar tempat usaha sehingga bisa meraih Pendapatan yang dapat mengurangi Modal Kerja yang sudah dianggarkan. Salam Joannes Widjajanto-Shildt Financial Planner

Sumber : http://finance.detik.com/

Senin, 06 Agustus 2012

Analisis Bisnis Makanan Agar Capai Keuntungan Hingga 100 Persen

Berpikir kreatif dan terus berinovasi. Demikian rupanya yang ada dalam benak Katrin, pemilik Kedai Rumah Berry’s di Jalan Raya Cipocok Jaya, Ciwaru, Serang. Bersama sang suami, wanita berkerudung ini nekat membuka kedai Rumah Berry’s yang akhirnya dikenal sebagai suplayer buah-buahan organik serta kedai penyedia sop durian.

Semula, usaha yang dirintis Katrin dan suami hanya sebuah petak kecil di depan rumah. Namun saat ini, diperluas lagi dan mampu menampung lebih banyak pengunjung. Dengan menyediakan aneka menu dengan harga hemat, seperti 8.500 per gelas untuk sop durian, pengunjung dengan beragam usia kerap mampir ke kedai yang buka mulai pukul 09.00-21.00 WIB.

“Saat membuka usaha ini, saya dan suami hanya berpikir bagaimana caranya membuka usaha yang cepat mendatangkan uang. Dan makanan menjadi pilihan usaha yang dikembangkan, karena makanan selalu dibutuhkan orang. Tinggal bagaimana cara mengemasnya melalui produk yang berkualitas dan harga hemat,” jelas ibu dua anak ini, Sabtu (16/1).

Kini, setelah menjalankan usaha sejak 2,5 tahun lalu, Katrin dan suami mulai menuai hasil. Kedai yang dirintisnya mampu mendatangkan omset dalam jumlah cukup besar. Sayang, Katrin masih belum mau membocorkan omset yang diperolehnya per bulan.

Namun Katrin mengatakan, untuk menjalankan sebuah usaha hingga dianggap mapan dan berhasil, dibutuhkan kesabaran dan keberanian. Seperti Katrin dan suami yang memilih menjadi suplayer stroberi dari Jawa Barat, dan kemudian merambah menyuplay buah-buahan lain seperti terong Belanda, dan pepino jenis organik.

“Buah-buahan in masih langka. Lagipula kalau buah non organik, mudah ditemui di sini. Keunggulan buah organik ini, karena pertumbuhannya dibantu pupuk alami seperti air seni kelinci, jadi hasilnya lain, buahnya lebih manis, tidak cepat busuk, dan warnanya lebih cerah. Ini juga yang membuat beberapa penjual jus di rumah makan dan lainnya menjadi pelanggan buah dari sini,” jelas Katrin.

Setelah itu, Katrin mulai merambah pada penyediaan menu sop durian di kedainya. Menu ini paling diminati. Disebut sop, karena tidak disajikan beserta biji durian seperti pada es durian. Menu lain, seperti kroisen burger.

Keuntungan bisnis makanan bisa mencapai 100 persen. Tentu hal ini begitu menggiurkan dan banyak orang yang melirik bisnis kuliner. Namun, banyak orang yang bingung tentang cara menghitung modal usaha untuk memulai bisnis mereka. Simak cara Koko Hidayat, pengajar kursus memasak di Klub Nova, dalam menghitung modal dan variabel lain dalam memulai bisnis makanan.

Gambaran usaha
1. Bahan baku

Dalam pembuatan makanan, usahakan cari bahan makanan yang mudah ditemukan di toko, pasar tradisional atau mal. Disarankan untuk membeli bahan baku berkualitas, karena akan menghasilkan makanan lezat dan bergizi.

2. Perlengkapan usaha
Untuk skala usaha kecil dan menengah (UKM), lihat kembali dapur Anda, apakah ada perlengkapan dapur yang bisa digunakan. Kalau memang belum ada, disarankan membeli perlengkapan usaha dalam volume kecil terlebih dahulu.

3. Tenaga kerja
Dalam skala kecil, ada baiknya produksi makanan ditangani bersama keluarga. Karena selain tidak membayar tenaga kerja, kualitas bahan dan pembuatan makanan lebih terjaga. Lain halnya jika jumlah pesanan mulai meningkat, tidak ada salahnya merekrut tenaga kerja.

4. Kemasan
Cara mengemas makanan yang akan dijual perlu dipersiapkan. Usahakan kemasan menarik untuk memberikan nilai lebih pada produk Anda. Banyak konsumen yang membeli makanan karena kemasannya yang cantik atau unik. Cara sederhananya, gunakan kardus polos yang ditempel stiker nama usaha atau merek makanan Anda. Jika usaha semakin berkembang, Anda bisa meningkatkan kualitas kemasan dengan memproduksi kardus berbagai ukuran dengan merek yang dicetak pada kardus.

5. Promosi dan penjualan
Banyak cara yang dilakukan untuk mempromosikan makanan seperti membuat spanduk atau kartu nama. Promosi dari konsumen melalui mulut ke mulut juga efektif, apalagi jika kualitas makanan Anda digemari pasar. Cara promosi lainnya adalah melalui website atau jualan online. Sebagai tahap awal, Anda bisa menitip penjualan makanan di kantin atau toko terdekat.

6. Penetapan harga
Harga jual tergantung segmen yang Anda bidik. Hal ini terkait dengan harga bahan dan besar keuntungan yang Anda inginkan. Biasanya keuntungan makanan antara 50-100 persen.

Biaya investasi
Alokasikan biaya investasi meliputi pembelian barang-barang yang akan digunakan untuk memproduksi makanan, dalam jangka panjang. Misalnya, oven gas, tabung gas, mixer, loyang, cetakan, timbangan, dan lainnya.

Biaya operasional
Biaya operasional adalah biaya tetap ditambahkan biata variabel. Yang dimaksud dengan biaya tetap adalah biaya penyusutan dari barang investasi. Misalnya oven diperkirakan dalam kondisi baik hungga empat tahun ke depan atau 48 bulan. Jadi, nilai penyusutan per bulan adalah 1/48 kali harga oven.

Sedangkan biaya variabel meliputi harga semua bahan atau jasa yang diperlukan selama sebulan. Seperti tepung, margarin, gula pasir, telur, upah tenaga kerja.

Menghitung keuntungan
Cara menghitung keuntungan adalah total penerimaan dikurangi biaya operasional. Sebagai simulasi, jika total penerimaan dalam satu bulan sebesar Rp 6 juta, sedangkan biaya operasional sebesar Rp 3 juta, maka keuntungan yang Anda bisa nikmati adalah Rp 6 juta dikurangi Rp 3 juta, yakni Rp 3 juta sebagai profit bisnis kuliner Anda. Mudah bukan? Selamat menjadi pengusaha!

Sumber : www.suaramedia.com

Kamis, 02 Agustus 2012

Bagaimana Menimbang Risiko dalam Memulai Bisnis?

Pengusaha kawakan Bob Sadino pernah memberikan kiat sederhana bagi seorang pemula yang ingin memulai bisnis. Ternyata kuncinya sangat simple, namun pelaksanaanya tak mudah.

Menurut Bob banyak orang akhirnya tak memulai-mulai usaha walaupun sudah memiliki modal uang. Menurutnya setidaknya ada tiga hal penghalang utama seseorang memulai usaha, yaitu terlalu banyak rencana, menunggu moment yang pas, dan takut menghadapi risiko bisnis.

Terkait dengan risiko, menurutnya bisnis hanya bisa dijalankan bila ada keberanian menerima risiko. Intinya yang paling penting, hilangkan rasa takut, jangan takut. Seseorang tidak mungkin memulai bisnis bila dia tidak memiliki kemauan yang kuat, tekad, berani mengambil peluang, tahan banting, dan tidak lupa untuk bersyukur dan ikhlas.

Terkait hal tadi, berikut ini ulasan singkat mengenai menakar risiko bagi pemula untuk memulai bisnis. Kali ini motivator marketing ternama Tung Desem Waringin mencoba memberikan poin-poin penting bagi anda yang ingin memulai bisnis.

Bagaimana menimbang risiko dalam memulai bisnis?

Dalam memulai suatu Bisnis, yang paling menghambat seseorang bukan modal ataupun ilmu tetapi adalah rasa takut menghadapi risiko. Apabila kita mau memulai bisnis harus belajar yang namanya menimbang risiko, dimana kita dapat tahu dan menilai berapa besar resiko yang akan kita hadapi ketika memulai bisnis tersebut.

Sering kali seseorang ingin memulai bisnis, yang menghambat mereka bukan karena kurang ilmunya, pengetahuan, atau bahkan kurang modal, melainkan rasa takut. Rasa takut yang menghambat mereka untuk memulai bisnis, kalau kita mau mulai belajar bisnis alangkah baiknya kita mengenal satu yang namanya 'risiko'.

Risiko dengan beresiko adalah berbeda, Perbedaan risiko dan berisiko adalah risiko ada 2 unsur, yaitu: pertama besar kecil kemungkinan terjadinya, yang kedua adalah besar kecil akibatnya, bisa itu positif atau negatif.

Sedangkan berisiko apabila kita sudah menimbang risikonya, yaitu besar kecil kemungkinan terjadinya besar kecil akibat negative dan positifnya. Ternyata risikonya tidak bisa kita terima, berarti bisnis tersebut beresiko.

Mari kita tes dengan angka, misalnya Anda mulai bisnis dengan kemungkinan berhasil 1:9. Maksudnya adalah Anda bisnis 10 kali berhasilnya cuma sekali, yang kesepuluh bangkrut. Kira-kira Anda mau atau tidak? Tentu saja Anda berbicara tidak mau, Kenapa tidak mau? Karena Anda merasa kemungkinan gagalnya jauh lebih besar dan Anda tidak mau terjadi hal seperti itu. Anda lupa menimbang apa yang perlu Anda timbang? Yaitu besar kecilnya akibatnya kalau terjadi.

Misalnya begini, kalau bisnis Anda gagal, Anda cuma bayar satu, tetapi kalau berhasil Anda dapat 50 kali. Mari sekarang kita hitung lagi, saya ulangi sekali lagi. Kalau Anda tidak berhasil efeknya paling buruk Anda bayarnya cuma satu.Tetapi sekali berhasil Anda dapat 50 risikonya, bisa Anda terima.

Mari kita hitung usaha Anda, 10 kali berhasilnya cuma 1. Berarti Anda gagalnya 9 kali dan Anda bayar satu, satu saja. Tetapi kalau Anda berhasil dapatnya 50 kira-kira mau tidak? Jawabannya sudah pasti Mau, berapa kali. Anda pasti mau sebanyak-banyaknya bisnis dengan kemungkinan berhasil 10 persen. Karena kalau sekali berhasil Anda dapat 50 kali lipat di banding kalau Anda gagal sekali. Sekarang ketika mulai bisnis kita akan selalu menimbang akan hal ini.

Kemungkinan berhasilnya berapa persen dan kemudian yang kedua adalah akibatnya apa? Kalau saya berhasil saya dapat apa? Tetapi kalau saya tidak berhasil saya bayar berapa. Berarti tergantung juga satu unsur lagi dari kondisi keuangan Anda.

Kalau kondisi keuangan Anda hari ini misalnya 20, Anda mainnya berapa? Misalnya Anda mainnya dua,dua,dua. Atau Anda mainnya satu,satu. Atau mainnya sepuluh, sepuluh dan Anda cuma main dua kali saja. Kalau kemungkinan berhasilnya 1:9 atau 10 persen, Anda cuma punya uang 20 Anda harus main dan mainnya satuan saja. Misalnya Rp 20.000.000 Anda mainnya Rp 1.000.000, Rp.1.000.000. Tetapi kalau Rp 100.000.000 Anda main Rp10.000.000, Rp10.000.000.

Karena rasio keberhasilannya 1:9 main 10 kali 9 kali gagal dan 1 kali berhasil. Mungkin tidak ternyata luput Anda main Rp20.000.000 dan ikut Rp 1.000.000.Kalau sampai kalah 15 kali pun tidak masalah. Begitu ke 16 kali menang dan dapat Rp50.000.000 baru seru. Dengan demikian ketika memulai bisnis Anda mulai tanya, resikonya apa.

Resiko yang paling buruk, misalnya resiko paling buruk saya kehilangan sejumlah uang sekian. Saya sudah rela, kemudian kemungkinan berhasilnya 50:50. Dan kalau saya berhasil dapatnya 'Lima kali lipat'.Yang paling penting saya bisa main 3 kali sampai 4 kali. Sekali menang saya dapat 5 kali lipat.

Dengan memanage risiko seperti ini kita gali pertanyaan lagi. Misalnya, ketika mau mulai bisnis, akibatnya kalau saya bisnis ini saya kehilangan Rp100.000.000 , dan Rp100.000.000 masih bisa saya terima. Tetapi lebih baik Anda tanya lagi supaya kalau Rp 1.000.000 kemungkinan risikonya jauh lebih kecil. Ini bisa tidak pakai istilah bagi hasil. Tidak harus keluar modal terlebih dahulu, modalnya bisa dari orang lain terlebih dahulu atau dari supplier Anda.

Sehingga Anda tidak pakai modal dan kemungkinan Anda ruginya jauh lebih nol lagi karena sudah tanpa modal sama sekali. Kemudian Anda bisa 'Konsinyasi' terlebih dahulu, akibatnya kalau Anda tidak laku Anda bisa kembalikan saja.

Pertanyaan kedua supaya kemungkinan berhasilnya jauh lebih besar setelah Anda mulai menimbang risiko Anda jangan lupa tanya kedua hal ini. Karena supaya akibatnya jauh lebih kecil, bisa tidak konsinyasi dulu atau bisa tidak ada garansinya.Supaya kemungkinan untung jauh lebih besar, saya harus belajar dengan siapa. Ketika Anda menimbang seperti ini, hidup Anda akan jauh lebih berani dalam mengambil risiko. Karena resiko selalu ada dan bisa terjadi dimana-mana.

Misalnya, Bisa jadi rumah Anda di tabrak pesawat terbang dan Anda mati, mungkin tidak? Itu mungkin sekali dan pertanyaannya itu risiko dan ini kemungkinannya kecil.

Atau bisa juga saat ini jika Anda nonton ramai-ramai bersama saudara Anda mungkin tidak kemungkinannya dapat terjadi, atau risiko ini terjadi tetapi akibatnya kecil. Misalnya orang yang seruangan Anda kentut, pasti kan ada efeknya. Ya efeknya itu bau, kemungkinan terjadinya besar dan itu bisa kita abaikan. Sesuatu hal yang kita timbang ini kita tidak mampu menerimanya berarti resiko.

Anda mulai usaha dengan modal Rp 10 Miliar, duit Anda cuma Rp 2 Miliar. Yang Rp 8 Miliar Anda utang dengan cara Anda gadaikan rumah dan sebagainya, bahkan Anda hutang kepada mafia dan mafianya kejam sekali. “Awas ya saya tahu anak mu sekolah dimana kalau ada apa-apa nanti saya incar anakmu”. Kemudian Anda kerja sama dengan orang yang baru Anda kenal, dan orang tadi baru 2 bulan keluar dari penjara.

Bagi Anda bisnisnya berisiko tidak, tetapi dengan kondisi yang sama dan dengan kepemilikan hartanya lebih banyak. Misalnya Bill Gates modalnya Rp 10 Miliar kemungkinan berhasilnya hampir nol karena partnernya habis keluar dari penjara dan dia bergelut di dunia yang baru. Bagi Bill Gates itu berisiko atau tidak berisiko. Saya simpulkan kalau Anda mau bisnis atau investasi pertimbangkan risiko atau berisiko.

Kalau risikonya ada dan Anda terima kemungkinan berhasil dan bisa Anda terima. Kalau Anda kena resiko lebih kecil maka akibatnya kecil. Dan juga siapa yang bisa bantu saya saya harus joint sama siapa dan sudah Anda timbang semua ternyata masih bisa terima risiko dengan misi kekayaan Anda.

Apalagi kemungkinan kalau menang dapatnya banyak.'Why not'. Makanya saya Tung Desem Waringin saya sering buka dan tutup perusahaan karena sudah menimbang risiko, kalau tidak jadi tutup dan kalau jadi meledak lebih besar.

Semoga bermanfaat saya Tung Desem Waringin mengucapkan salam Dahsyat.

Sumber : http://finance.detik.com/