Selasa, 27 November 2012

Tips Wirausaha, Kiat Sukses Mengembangkan Toko Online

Wirausaha Muda, melihat perkembangan toko online yang semakin hari potensinya semakin bersinar, ternyata mendorong sebagian besar masyarakat Indonesia untuk ikut terjun menekuni beragam jenis peluang bisnis di internet. Mereka kira, membuka toko online itu sangatlah sederhana, hanya sebatas membuat sebuah website, mengambil foto produk, menguploadnya di dunia maya, dan menunggu konsumen datang dengan sendirinya.

Anggapan seperti ini sering muncul di benak masyarakat ketika hendak mengawali bisnis di dunia maya. Tidaklah heran bila sampai hari ini banyak pelaku bisnis toko online di Indonesia yang terpaksa gulung tikar, karena mereka belum memahami seluk-beluk mengelola toko online.

Nah, untuk membantu para pemula yang masih kesulitan dalam membesarkan toko online. Berikut ini beberapa informasi dan ulasan dari bisnisukm mengenai bagaimana kiat sukses mengembangkan toko online.

Pertama, memastikan barang sudah siap dipasarkan. Sebelum memasarkan produk melalui media online, penting bagi Anda untuk memastikan produk tersebut sudah tercatat dengan baik, dan menjaga persediaan barang di gudang Anda. Hal ini penting, agar konsumen tidak kecewa apabila produk yang mereka inginkan ternyata sudah habis terjual. Untuk itu, buatlah kode khusus untuk memudahkan Anda dalam proses pencatatan barang, dan kontol alur keluar masuk barang agar Anda bisa mengetahui secara pasti seberapa banyak barang yang ready stock, dan jenis barang apa saja yang saat ini sudah laku terjual.

Kedua, dukung pemasaran produk dengan konten yang menarik. Ketika memasarkan sebuah produk melalui media internet, dukungan konten memberikan daya tarik tersendiri bagi search engine. Sebab, semakin diatas posisi Anda di search engine (seperti Google, Yahoo, dll), maka semakin besar pula peluang Anda untuk mendatangkan banyak pelanggan. Karenanya, lengkapi produk Anda dengan deskripsi dan spesifikasi produk yang jelas, foto yang menarik, katalog produk yang kreatif, serta tak lupa pula dukung dengan desain toko online yang inovatif.

Ketiga, aktif berpromosi di berbagai situs online. Meskipun jaringan internet cukup memudahkan para pelaku bisnis online untuk menjalankan kegiatan promosi hingga berbagai belahan negara. Namun, tentu saja Anda harus tetap aktif berpromosi agar toko online Anda dikenal banyak orang. Mulailah dengan mempromosikannya melalui situs gratisan seperti jejaring sosial, forum jual beli online, iklan baris gratisan, atau bisa juga membuat blog gratisan untuk melaunching produk Anda. Selain itu, Anda juga bisa memanfaatkan alat promosi berbayar untuk mengoptimalkan pemasaran, misalnya iklan berbayar di google.

Keempat, tawarkan sistem pemesanan yang cukup mudah. Setiap konsumen pastinya menginginkan proses pemesanan yang tidak terlalu ribet, sehingga mereka bisa mendapatkan produk atau jasa yang Anda tawarkan dengan cukup mudah dan praktis. Oleh sebab itu, buatlah konsep pemesanan yang cukup mudah, seperti mengisi form pembelian dan mengirimkan sejumlah uang tertentu untuk mendapatkan produk atau jasa yang Anda tawarkan secara online.

Semoga informasi tips wirausaha, kiat usaha mengembangkan toko online yang kami angkat pada pekan ini bisa memberikan manfaat bagi para pembaca dan membantu para pemula yang ingin terjun menekuni usaha di dunia maya. Maju terus Wirausaha Indonesia dan salam sukses.

Sukses : http://idwirausaha.com/tips-wirausaha-kiat-sukses-mengembangkan-toko-online/

Selasa, 20 November 2012

3 Alasan Kegagalan Pengusaha

Dengan pengalaman saya selama lebih dari 25 tahun bekerja sebagai profesional di Business Development, secara umum saya menemukan bahwa mereka telah berpikir layaknya pengusaha. Inilah yang membuat mereka bisa mencapai puncak profesi mereka. Masing-masing akan mengajarkan pada Anda selama dalam perjalanannya bahwa mereka telah belajar bagaimana berpikir secara berbeda.

Pengusaha sejati berjuang untuk mendapatkan peluang usaha dengan berbagai alasan. Diantaranya yang paling nyata adalah kurangnya modal, kurangnya pemahaman mengenai pemasaran, dan isu personal. Namun, berdasarkan pengalaman dan pengetahuan kewirausahaan, ada tiga alasan penting mengapa seseorang gagal menjadi pengusaha.

Mereka mengaitkan keberhasilan usaha dengan nilai pribadi mereka.

Mereka menolak menetapkan tujuan yang realistik dan membuat rencana bagi dirinya dan usahanya. Mereka tidak siap untuk membayar harga kesuksesan. Pengusaha sejati dengan pemikiran yang tepat akan terus mengembangkan pemikirannya sepanjang waktu. Mereka sudah belajar untuk memahami Peran, Tujuan, dan Konsekwensi.

1. Peran

Pengusaha sukes, adalah mereka yang berjuang keras, telah belajar untuk memisahkan peran dalam kehidupan mereka dari nilai diri atau identitias diri. Mereka memahami bahwa kinerja peran atau kegagalan dalam usaha mereka bukanlah penilaian terhadap mereka selaku individu. Orang yang cenderung menyamakan nilai diri mereka dengan peran identitas akan menjadikan resiko dan mencari jalan untuk memelihara status quo. Dengan kemampuan memisahkan kedua identitas ini memungkinkan mereka untuk mudah mendapatkan resiko daripada resiko yang merugikan, yang merupakan kunci kesuksesan seorang pengusaha. Seseorang yang memiliki resiko kegagalan, mengalaminya, dan belajar darinya, tidak hanya belajar bagaimana membedakan peran identitas mereka dengan identitas diri, mereka juga telah belajar mengenai resiko dan kegagalan. Mereka memahami bahwa kegagalan di awal usaha merupakan bagian dari awal kesuksesan. Mereka mampu menghadapi pengalaman ini, belajar dengan cepat dan bergerak. Ini hal penting dalam kesuksesan pengusaha. Mereka harus bersedia menghadapi dan menangani kegagalan yang terjadi di awal dari waktu ke waktu.

2. Tujuan

Meski banyak yang dikatakan dan ditulis mengenai pentingnya tujuan dan rencana untuk mencapai kesuksesan sebagai seorang pengusaha, hanya ada sedikit orang yang belajar mekanisme penetapan tujuan dan perencanaan kesuksesan. Ini bukanlah tentang rencana, tapi perencanaan yang penting, dan proses penentuan tujuan yang memungkinkan mereka untuk mengembangkan kepercayaan diri untuk mengambil resiko dan kegagalan. Pengusaha sukses tidak hanya terdorong untuk mencapai tujuannya dan berorientasi pada tujuan, mereka juga belajar untuk melaksanakan proses strategi dan taktis penetapan dan perencanaan tujuan. Dengan visualisasi tujuan, menuliskannya dan memberikan rencana detil untuk pencapaian memberikan kepercayaan diri dan motivasi. Lebih dari sekedar rencana bisnis atau operasional, mereka memiliki tujuan dan rencana untuk semua peran penting dalam kehidupannya. Dari awal mereka sudah belajar jika mereka tidak mengerjakan rencana mereka sendiri, bisa jadi mereka menjadi bagian dari tujuan dan rencana orang lain. Mereka menciptakan arah sendiri, menghadapi posisi sebagai pemimpin yang mengambil resiko, dan membuat penyesuaian yang diperlukan.

3. Konsekwensi

Terakhir, pengusaha memahami adanya konsekwensi yang mereka bayar. Agar berhasil dalam peran apapun di kehidupan, Anda harus siap untuk membayar penuh seketika. Tidak ada kesuksesan instan untuk menjadi seorang pengusaha. Pada kenyataannya, saya mendengar keberhasilan biasanya membutuhkan waktu 15-20 tahun. Salah satu konsekwensi awal yang disering dihadapi adalah membuat mereka memperbaiki diri yang mencakup pertumbuhan dibalik lingkaran hubungan saat ini. Karena kebanyakan orang cenderung mempertahankan zona nyaman psikologis, mereka mulai kehilangan identitas dengan mengambil resiko. Mereka merasa nyaman dengan tipe orang yang kurang lebih sama seperti mereka. Seringkali pengusaha bergerak menuju ke lingkaran yang berbeda yang memahami perjalanan tersebut. Dengan melangkah keluar, dengan menjadi diri sendiri dan menghadapi resiko sendirian. Konsekwensinya, ditemukan tekanan baru dalam hubungan yang sudah lama. Seperti dikatakan sebelumnya bahwa pemimpin , dengan melalui proses pembedaan peran kinerja dari nilai diri, menghadapi resiko, menghadapi berbagai hambatan, berpegang teguh pada tujuan Anda, dan menyesuaikan rencana Anda, siapkah Anda membayar konsekwensi tersebut.

Ada banyak hal yang harus dipelajari oleh pengusaha agar berhasil, termasuk mekanisme harian dalam menjalankan usaha, menghasilkan produk, menyampaikan jasa, menghasilkan pemasukan dan berkaitan dengan orang. Tantangan terbesar dari semua ini adalah mengembangkan pemahaman terhadap diri mereka sendiri. Mereka akan mendapatkan pegangan apa yang mereka inginkan dan apa yang memotivasi mereka. Pengusaha sukses harus belajar mentransformasi pemikiran mereka, memungkinkan mereka untuk menghadapi kegagalan yang ditemui sepanjang jalan.

Sumber : http://adesyams.blogspot.com/2010/01/3-alasan-kegagalan-pengusaha.html

Kamis, 01 November 2012

Risiko Bisnis : Kenali, Pahami, dan Hilangkan

Secara umum, setiap investor akan mempertimbangkan hubungan efek perusahaan dan risiko bisnis yang terkait dengan perusahaan sebelum memilih untuk berinvestasi dalam masa depan perusahaan. Meskipun ada unsur risiko bisnis yang terkait dengan operasi perusahaan, manajemen yang tepat akan menghasilkan dan menciptakan keseimbangan antara aset dan efek yang akan membuat tingkat risiko bisnis rendah sehingga menarik entitas investor untuk mempertimbangkan investasi dana dalam operasi perusahaan.

Pengertian Risiko Bisnis

Risiko Bisnis secara sederhana dapat diartikan suatu keadaan atau faktor yang mungkin memiliki dampak negatif pada operasi atau profitabilitas suatu perusahaan. Kadang-kadang disebut sebagai risiko perusahaan, risiko bisnis dapat menjadi hasil dari kondisi internal, serta beberapa faktor eksternal yang mungkin nyata dalam komunitas bisnis lebih luas.

Menurut Kamus Bisnis, risiko bisnis adalah Probabilitas yang gagal dalam operasi organisasi dan lingkungan (seperti persaingan dan kondisi ekonomi yang buruk) yang dapat mengganggu kemampuan organisasi perusahaan untuk pengembalian investasi. Atau dengan kata lain adalah suatu keadaan tertentu yang dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan tersebut.

Ada dua faktor dalam resiko bisnis yaitu faktor internal (dalam) dan eksternal (luar). Faktor luar memiliki kecenderungan yang lebih dominan. Salah satu resiko yang paling dominan adalah bahwa perubahan dalam permintaan untuk barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Jika perubahan itu positif, dan permintaan pasar mengalami peningkatan, maka resiko bisnis akan menurun. Sebaliknya, jika permintaan pasar menurun, baik karena persaingan bisnis atau perubahan kondisi ekonomi secara umum, maka faktor risiko untuk investor akan meningkat secara signifikan. Ketika faktor resiko perusahaan dianggap meningkat karena faktor luar yang berada di luar kendali dari perusahaan, maka kemungkinan untuk menarik investor baru sangat terbatas.

Faktor internal juga dapat mengakibatkan pengembangan risiko bisnis yang signifikan untuk investor. Misalnya jika penjualan lesu dapat dikaitkan dengan kegiatan pemasaran yang tidak efektif atau tenaga penjualan yang tidak berkinerja sesuai harapan, membuat perubahan dalam pendekatan pemasaran atau restrukturisasi usaha penjualan untuk meminimalkan persepsi resiko usaha pada pihak calon investor . Hal yang sama berlaku jika fasilitas manufaktur perusahaan tidak beroperasi secara efisien dan optimal. Pembenahan struktur operasional pabrik dan fasilitas akan menurunkan unsur risiko bisnis dan menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi pada tingkat yang sama produksi dan penjualan, yang pada gilirannya akan membuat perusahaan lebih menarik bagi calon investor.

Bisnis Tanpa Resiko

Bisnis tanpa risiko ibarat seperti memasak tanpa garam, atau hidup tanpa pasangan. Risiko hanyalah kemungkinan, dan tanpa adanya kemungkinan, maka tidak ada bisnis. Oleh karenanya perlu dipahami dan diterima segala faktor resiko yang akan timbul.

Namun, tidak tertutup kemungkinan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan faktor resiko dalam bisnis dengan manajemen resiko yang baik dan terencana. Kita harus mengasumsikan bahwa setiap bisnis memiliki resiko, sehingga kita dapat mengelola untuk mengurangi ke titik hingga kita dapat menghilangkannya sama sekali. Jika kita tidak berpikir sejauh itu, maka kita melewatkan kesempatan untuk memanfaatkan dan mengelola risiko dengan cara positif.

Jadi, kita harus mengakui bahwa risiko adalah unsur penting salam menjalankan bisnis untuk mencapai hasil terbaik. Seperti pepatah dalam pasar asuran yang mengatakan “ Tidak ada yang namanya risiko buruk, yang ada adalah “ tingkat buruk ‘ Buat ruang dalam hidup dan bisnis anda yang hanya memiliki kesempatan 10% tingkat keberhasilan tetapi anda akan mendapatkan 10.000% jika anda mampu melakukannya. Kerjakan hal-hal kecil, lakukan hingga menjadi besar, hanya masalah waktu sampai anda akan melihat hasil yang sangat besar.”

Dengan mengakui resiko adalah faktor penting dalam bisnis, maka anda memiliki kesempatan untuk mengurangi dan atau bahkan menghilangkan faktor risiko tersebut, dengan manajemen resiko yang terencana dengan baik.

Manajemen Risiko

Membuat rencana manajemen risiko merupakan pusat pengoperasian setiap bisnis yang sukses. Sebuah rencana yang benar-benar efektif akan membahas setiap bidang yang mungkin untuk informasi bisnis, karyawan, aset fisik, dan keuangan. Meskipun tidak mungkin untuk memprediksi semua sumber risiko, penting untuk mengurangi sebanyak mungkin untuk melindungi perusahaan dari kerusakan, kewajiban, dan sumber kerugian.

Menetapkan Bisnis Manajemen Risiko

Berbagai faktor risiko yang berbeda dapat mempengaruhi kemampuan sebuah bisnis untuk beroperasi secara efektif. Manajemen risiko adalah suatu proses dimana risiko yang paling penting dapat diidentifikasi, diprioritaskan, dan dikurangi atau dihilangkan. Strategi digunakan untuk menangani risiko yang terurai menjadi empat kategori utama, yaitu :

Mengidentifikasi dan Mengelola Risiko

Proses untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko bisnis cukup standar dan terdiri dari lima langkah dasar. dimulai dengan mengidentifikasi risiko aset perusahaan. Selanjutnya, mengukur, dan memenuhi kemungkinan kerusakan. Kemudian, rencanakan strategi untuk membatasi kerusakan. Keempat, menerapkan strategi. Akhirnya, perusahaan dan manajer risiko harus terus memantau risiko untuk melihat apakah strategi yang dilaksanakan berjalan efektif.

Risiko Bisnis untuk Jasa dan Properti

Risiko usaha dapat muncul dalam berbagai bentuk, yang berarti bahwa rencana bisnis manajemen risiko harus mencakup bermacam kebijakan. Pada tingkat yang sangat dasar, memastikan karyawan dan peralatan keamanan dengan mencegah kecelakaan. Kesiapsiagaan bencana juga merupakan komponen penting dari manajemen risiko bisnis dan harus mencakup hal-hal seperti kebakaran, banjir, dan rencana insiden kritis. Bagian penting dari rencana manajemen risiko adalah memastikan bahwa data yang didukung secara teratur dan aman sehingga mereka tidak dapat diakses oleh personil yang tidak sah.

Risiko Usaha untuk Keuangan dan Strategi

Risiko terhadap sumber daya keuangan sering diperlakukan berbeda dari sumber lain. Rencana manajemen risiko keuangan sering meliputi pedoman bagaimana membuat keputusan keuangan. Mereka juga menyusun seberapa besar resiko dan apa jenis risiko yang dapat diterima dan diambil oleh perusahaan.

Risiko Operasional

Risiko operasional merupakan risiko yang datang dari cara operasi bisnis baik secara internal maupun eksternal. Risiko eksternal adalah hal-hal seperti perubahan iklim politik, peraturan, pemasok, dan kontrak. Risiko internal termasuk kemungkinan kegagalan sistem internal atau proses. Hilangnya aset fisik terhadap bencana seperti kebakaran atau banjir adalah contoh, seperti kerugian karena permasalahan yang timbul pada sistem komputer. Risiko bisnis perencanaan manajemen mencakup pertimbangan berbagai faktor risiko, termasuk sumber daya manusia, properti, aset keuangan, strategi, dan operasi.

Sumber: http://jasapembuatanweb.co.id/tip-internet-dan-website/risiko-bisnis-kenali-pahami-dan-hilangkan#ixzz2AsmmAwbg