Sahabat, pernahkah kita perhatikan orang yang selalu percaya diri kehidupannya selalu bahagia dibandingkan orang yang selalu mengeluh?
Percaya diri merupakan salah satu kunci untuk meraih kesuksesan dan interpretasi dari rasa syukur terhadap apa yang dimiliki. Meski (misalnya seseorang) memiliki tubuh yang kecil, namun ia sadar bahwa itu adalah pemberian Tuhan yang pasti suatu hal yang terbaik bagi dirinya. Ia tidak menganggap tubuh kecil itu sebagai sesuatu yang buruk namun sebagai sesuatu yang terbaik yang menimbulkan rasa kepercayaan terhadap diri sendiri.
Sahabat yang hebat, Tuhan sangat menyukai orang yang pandai bersyukur, sehingga Beliau akan memanjakan siapapun yang bersyukur dengan melipatgandakan nikmatnya. Inilah yang mendasari kenapa orang yang percaya diri akan selalu dilimpahkan kebahagiaan.
Seorang yang percaya diri akan selalu melihat nilai positf dari tiap kejadian sebagai motivasi untuk bahagia, meskipun nilai positif itu diapit oleh nilai-nilai negatif yang lebih banyak.
Maka, ketika orang yang percaya diri penuh rasa syukur kepada Tuhan ini berdoa, Tuhan akan senantiasa mengabulkannya, karena Tuhan sesuai dengan prasangka hambaNya. Apabila dalam berdoa disertai keyakinan yang kuat bahwa Tuhan akan mengabulkan maka Tuhan pun senantiasa mengabulkanya. Sebaliknya apabila berdoa sambil mengeluh, berputus asa, bahkan mengancam maka Tuhan akan enggan untuk mengabulkannya.
Dengan kepercayaan terhadap diri sendiri yang kuat, maka potensi dalam diripun akan mudah sekali dikeluarkan. Ia akan berbicara tanpa beban yang tidak pantas menjadi beban, ia bertindak dengan penuh semangat.. dan akhirnya orang lain akan memberikan kepercayaan kepada orang ini.
Nah, sekarang perhatikan orang yang selalu mengeluh! Perhatikan dari ke hari apa yang dia bicarakan! Tidak lain dan tidak bukan hanya mengenai sesuatu yang negatif saja, yang ada dalam perhatiannya adalah segala sesuatu tentang ketidak beresan dalam kehidupan. Meski Tuhan memberikan sejuta kebaikan dalam hidup, tetap saja ia memperhatikan satu hal yang kurang bagi dirinya.
Apa alasan Tuhan tidak marah terhadap orang yang ingkar nikmat? Apabila ia diberikan kesehatan dan tubuh yang baik, ia tidak menganggapnya sebagai suatu kebaikan. Melainkan ia lebih memperhatikan kondisi rumah yang masih sederhana dan serba kekurangan. Kehidupannya dipenuhi oleh pikiran negatif saja. Dan Tuhanpun akan memberikan ia hukuman karena tidak mengerti bagaimana cara berterima kasih.
Sahabat yang hebat, dalam dunia ini, selalu ada pilihan. Apakah kita akan menjadi pribadi yang percaya diri ataukah pribadi yang minder yang selalu mengeluh tentang nikmat yang sedikit? Jika kita seorang bos di perusahaan, karyawan mana yang akan kita pilih untuk bekerja di posisi yang penting, yang percaya diri atau suka mengeluh? Jika kita seorang pengusaha, partner mana yang akan kita pilih, yang penuh percaya diri atau yang kerap kali mengeluh?
Jika harus memilih, maka pilihlah yang baik-baik. Karena kebaikan adalah investasi jangka panjang yang akan menentukan kebaikan kita di masa depan.
Sumber : http://www.andriewongso.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar