Pernah dengar konsep product positioning? Ini adalah salah satu konsep dalam STP (segmenting, targeting and positioning). Product positioning ini adalah tentang bagaimana anda menempatkan produk anda di benak para konsumen anda. Semua jam memang memberikan manfaat untuk menunjukkan waktu. Itu benar, tetapi Rolex menempatkan produk jam mereka sebagai sebuah perhiasan. Iya, perhiasan. Dan positioning itu mereka lakukan melalui semua aktivitas pemasaran mereka. Itu yang namanya product positioning.
Nah, dalam industri, perusahaan juga harus melakukan hal yang sama. Alasannya jelas, kalau positioning-nya sama, maka customer tidak punya alasan untuk memilih perusahaan anda, sebagai penyedia jasa dan produk mereka. Keadaan ini tentu akan merugikan kedua perusahaan kan? Sebagai contoh, perusahaan Bakrieland, menempatkan diri mereka sebagai perusahaan properti yang menyediakan dua produk sekaligus: perumahan dan jalan raya. Tujuannya adalah untuk menghindari persaingan di antara sesama penyedia perumahan, maka mereka menempatkan diri mereka secara berbeda.
Nah, kemudian bagaimana memposisikan perusahaan secara berbeda dalam industri? Tentu saja, kita harus melihat titik terdalam dari aktivitas perusahaan. Itu adalah aktivitas sehari-hari perusahaan. Ada tiga macam hal yang harus kita perhatikan:
Pertama. Kedekatan dengan konsumen. Ada perusahaan yang biasa-biasa saja berhubungan dengan para konsumen mereka. Ada juga yang menciptakan hubungan intim. Seperti sepasang kekasih saja. Semakin dekat, maka akan semakin diingat kan? Semakin diingat, tentu akan semakin direkomendasikan kepada yang teman atau sejawat mereka.
Kedua, efektivitas operasional. Ini berhubungan dengan kegiatan sehari-hari perusahaan. Sejauh mana, perusahaan mencapai target harian, mingguan, bulanan dan seterusnya. Bicara perusahaan manufaktur mobil, kita bisa ambil pabrik mereka sebagai contoh. Misalkan, dalam satu siklus produksi, berapa unit produk bisa dihasilkan? Berapa banyak cacat yang masih muncul? Ini semua masuk dalam “efektivitas operasional”.
Ketiga, keunggulan produk atau teknologi yang ditawarkan. Pastinya, memang ada perbedaan kualitas produk atau teknologi proses kan? Nah, keunggulan ini yang harus dipertahankan untuk menjadi pembeda dibanding perusahaan lain. Keunggulan ini bisa juga menjadi unique selling proposition yang ditawarkan oleh tim pemasaran.
Ketiga konsep yang saya sampaikan di atas, pertama kali dirilis oleh Tracy. Konsep ini digunakan setelah kita mengetahui bagaimana posisi perusahaan kita di dalam industri tempat perusahaan kita ikut “bermain”. Dan dengan memberikan posisi yang tepat bagi perusahaan, maka kita memberikan nafas pada perusahaan untuk tumbuh dan berkembang dalam industrinya, selama beberapa tahun ke depan.
Sumber : http://strategibisnisanda.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar