Kebutuhan ini dimulai dari dasar segitiga dengan kebutuhan psikologi dasar manusia untuk bertahan hidup seperti, makanan, air, dan tidur yang kemudian meningkat ke puncak segitiga yang mewakili pencapaian kepuasan dalam hidup yang mengacu pada aktualisasi diri.
Diantara kebutuhan psikologis dan hasrat aktualisasi diri, ada tiga kebutuhan lainnya yang diperlukan, seperti, keamanan, kepemilikan, dan penghargaan.
Usaha kecil, korporasi besar, dan setiap manajer harus mengetahui teori Maslow ini dan membuat keputusan yang memenuhi beberapa aspek kebutuhan ini jika mereka ingin mengembangkan karyawan yang setia, kompeten, dan puas.
Ada banyak penerapan praktis dari hirarki kebutuhan Maslow ini yang dilakukan dalam praktek bisnis. Dengan menganggap bahwa kebutuhan dasar hidup dipenuhi di tempat kerja, berikut ada beberapa saran. Banyak dari saran ini sudah digunakan dalam kehidupan bisnis dan hasilnya adalah meningkatnya kepuasan dan produktivitas karyawan. Menariknya, penerapan prinsip ini bisa diterapkan di perusahaan multi nasional atau operasional bisnis sederhana dengan sedikit karyawan.
Kebutuhan keamanan meliputi perasaan aman di dalam lingkungan tertentu. Bisnis harus memastikan adanya rencana dan kebijakan yang mempengaruhi berbagai keadaan yang mungkin terjadi, seperti kebakaran, banjir, angin topan, atau bahkan kecelakaan yang mungkin terjadi di tempat kerja. Karyawan harus diberikan pengarahan singkat apa yang harus dilakukan dalam kondisi darurat dan manajemen harus menunjukkan perhatiannya. Apakah pemadam kebakaran, alat pertolongan pertama dan nomor telepon darurat tersedia? Perhatian lainnya seperti memastikan apakah penerangan di area parkir sudah memadai sehingga karyawan yang datang lebih awal atau pulang lembur akan merasa aman .
Kebutuhan kepemilikan memberikan rasa kekeluargaan dan membuat karyawan merasa sebagai bagian dari tim. Topi, kaos atau aksesoris biasa digunakan untuk menunjukkan kekompakan group serta identitas personal. Hal sederhana seperti mengingat hari ulang tahun dengan memberikan ucapan selamat atau kartu ucapan menanamkan rasa keberadaan dan menciptakan lingkungan dimana produktivitas individu meningkat karena mereka merasa dihargai.
Kebutuhan penghargaan memberikan rasa pencapaian dan kepuasan pada karyawan. Karyawan teladan, sertifikat penghargaan, ucapan terima kasih di depan umum atas pekerjaan yang terselesaikan dengan baik, merupakan hal positif di lingkungan kerja.
Ini hanyalah contoh dari banyak cara dimana para manajer bisa menggunakan psikologi perilaku manusia untuk memberikan rasa keberadaan bagi siapa saja yang terlibat di tempat kerja. Setiap manajer atau pemimpin harus familiar dengan hirarki kebutuhan Maslow dan menerapkan elemen-elemen tersebut di tempat kerja .
Sumber: http://www.leadershiparticles.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar