Banyak orang mengenal tanaman enceng gondok atau dalam bahasa latin bernama Eichhornia crassipes, merupakan gulma bagi tanaman di sawah. Selain sebagai gulma dalam jumlah yang besar enceng gondok akan mengakibatkan pendangkalan pada perairan seperti danau dan kolam. Tetapi dibalik semua itu banyak peluang usaha yang bisa dihasilkan dari bisnis kerajinan enceng gondok. Enceng gondok merupakan serat alam yang ramah lingkungan sehingga aman untuk bahan kerajinan dan menjadi trend bisnis kedepan. Aneka kerajinan dari bahan enceng gondok bisa kita dapatkan di berbagai toko kerajinan atau supermarket. Dari Kerajinan berupa sandal enceng gondok, tas, dompet serta pernik-pernik perhiasan enceng gondok sampai furniturepun dapat dibuat dari enceng gondok. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya kerajinan tersebut berasal dari tanaman gulma enceng gondok.
Peluang usaha kerajinan enceng gondok semakin menemukan tempatnya, seiring dengan pengembangan kerja sama industri kerajinan dan mebel berbasis bahan baku eceng gondok antara Indonesia dengan Pemerintah Mesir. Dengan kerjasama ini diharapkan mampu memberi manfaat bagi pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di kedua belah pihak. Selain itu dalam kerjasama ini Indonesia di dukung oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) serta Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo). Dengan dukungan dari dua lembaga tersebut diharapkan posisi tawar Pengrajin Kerajinan Enceng Gondok yang termasuk dalam Usaha Kecil Dan Menengah (UKM) lebih kuat.
Pengembangan bisnis kerajinan enceng gondok selain ditujukan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat terutama kelompok Bisnis Usaha Kecil Dan Menengah (UKM) juga bermanfaat dalam mendukung lingkungan hidup daerah sekitar. Sebab, Tanaman eceng gondok selama ini masih dianggap sebagai tanaman yang merugikan, karena dapat menyebabkan terjadinya pendangkalan perairan, menurunnya populasi ikan, penyumbatan irigasi, penyebab terjadinya banjir, dan tempat bersarangnya nyamuk.
Salah satu perusahaan yang konsen pada bidang ini adalah Tim CSR Adaro, sejak Juni 2009 mengembangkan UKM Eceng Gondok untuk memberdayakan masyarakat sekitar tambang melalui Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) yang dibentuknya. LPB mencoba memanfaatkan potensi alam yang melimpah tersebut di desa Paminggir Kecamatan Paminggir dan Desa Sungai Luang Kecamatan Babirik, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Provinsi Kalimantan Selatan. Di kedua daerah tersebut potensi eceng gondok melimpah namun tak termanfaatkan selama ini.
Kegiatan LPB meliputi pelatihan Kerajinan Anyaman Eceng Gondok bagi masyarakat yang ada di sana dan membentuk kelompok-kelompok Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kerajinan eceng gondok. Materi yang diberikan dalam pelatihan Kerajinan Anyaman Eceng Gondok antara lain mengenai pemanenan eceng gondok, penyortiran, pengeringan, memutihkan, teknik penganyaman, dan teknik finishing eceng gondok. Selain itu juga diberikan pelatihan manajemen, meliputi pembukuan dan pelatihan kewirausahaan, dan pengawasan mutu.
Masyarakat tidak hanya dilatih mengolah eceng gondok namun juga dilatih bagaimana melakukan pengawasan terhadap mutu dan mampu mengetahui trend yang disukai pasar. Dengan cara ini diharapkan mereka akan menjadi pengrajin yang professional. Pelatihan pengawasan mutu ini melibatkan Dinas Perindustrian setempat.
Seorang pengrajin kerajinan Enceng gondok Abdul Jalal, warga Kelurahan Klego, Pekalongan, Jawa Tengah, telah menggeluti bisnis kreatif mengubah tanaman eceng gondok menjadi kerajinan bernilai ekonomi tinggi. Kerajinan dari bahan dasar eceng gondok buatan Abdul Jalal antara lain berupa hiasan dinding, sandal, taplak meja, batal kursi dan dompet. Jika sudah berbentuk barang kerajinan ini, kesan eceng gondok sebagai tanaman tak bernilai pun sirna.
Awalnya Abdul Jalal bisa membuat kerajinan dari eceng gondok itu belajar orang, setelah itu dia belajar dan mencoba mandiri, sementara produknya sendiri diekspor ke luar negeri antara lain Amerika, Australia, Inggris dan terakhir Arab Saudi.
Lain lagi dengan Pengrajin Kerajinan Enceng Gondok di Dusun Jambu, sebuah dusun yang terletak di pesisir pantai selatan Bantul, tepatnya di Patehan, Gadingsari, Kecamatan Sanden, Bantul. Banyak warga disana menekuni Bisnis Kerajinan Enceng Gondok dalam skala usaha kecil dan Rumah tangga. Meski demikian ketekunan warga Jambu dalam menganyam enceng gondok dan menghasilkan berbagai bentuk kerajinan mampu menghantar produknya ke pasar Amerika Serikat, Belgia dan Australia.
Banyaknya potensi alam tanaman enceng gondok dan peluang ekonomi yang cukup menjanjikan membuat sentra kerajinan enceng gondok dibeberapa tempat. Hanya perlu lebih diintensifkan lagi agar meningkatkan ekonomi bisnis usaha kecil dan rumah tangga.
Jika anda tertarik menekuni bisnis kerajinan enceng gondok, prosesnya tidak susah. Proses membuat kerajinan enceng gondok, Pertama, eceng gondok yang baru diambil dari sungai di jemur hingga kering. Kemudian batang eceng gondok yang telah kering dibentuk lembaran-lembaran kecil. Lembaran batang eceng gondok yang telah mengering inilah yang nantinya dianyam dan dibentuk menjadi kerajinan sesuai yang dikehendaki. Selamat mencoba. (Galeriukm).
Sumber:
1. http://web.bisnis.com/sektor-riil/ritel-ukm/1id185508.html
2. http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2009/07/14/11040175/manfaatkan.potensi.tersembunyi.eceng.gondok
3.http://bantulbiz.com/id/berita_baca/idb-106.html
4. Gambar, http://mela.student.umm.ac.id/eceng-gondok-sebagai-kerajinan/, http://www.nasiragun.com/2009/08/mengolah-tumbuhan-sampah-menjadi-rupiah/
5. http://www.indosiar.com/ragam/66678/kerajinan-eceng-gondok-bernilai-ekonomi-tinggi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar