Selasa, 30 Agustus 2011

Sukses Dengan Kerja Keras dan Kerja Cerdas

Mencapai sebuah kesuksesan mungkin tidaklah semudah apa yang kita bayangkan. Baik sukses dalam berkarir, sukses dalam berbisnis, maupun sukses dalam menjalankan kehidupan semuanya membutuhkan sebuah proses dan kerja keras untuk bisa mencapainya.

Meskipun begitu, mengandalkan otot dan tenaga untuk selalu bekerja keras ternyata tidaklah cukup untuk menggapai sukses yang kita inginkan. Dibutuhkan adanya perencanaan, strategi dan pemikiran yang kreatif untuk bisa mempermudah proses pencapaian tersebut. Hal itulah yang membuat seseorang membutuhkan keselarasan antara kerja keras dan kerja cerdas untuk bisa mencapai puncak suksesnya.

Apa itu kerja keras dan kerja cerdas?
Tentu semua orang sudah tidak asing lagi dengan istilah kerja keras. Yang dimaksud dengan kerja keras adalah tindakan atau perbuatan seseorang yang melakukan sebuah usaha dengan sekuat tenaga, bahkan terkadang menghabiskan waktu yang cukup lama untuk bisa menggapai apa yang telah dicita-citakannya. Biasanya para pekerja keras lebih mengandalkan semangat dan tenaga mereka untuk menggapai tujuan yang ingin mereka raih.

Sedangkan kerja cerdas adalah bagaimana cara kita untuk bisa lebih produktif dalam memanfaatkan waktu dan peralatan yang telah kita miliki sehingga hasil yang didapatkan bisa lebih baik dan lebih cepat dari target yang telah ditentukan. Inilah yang membedakan kerja keras dan kerja cerdas, bila kerja keras lebih mengandalkan otot dan tenaga, kerja cerdas lebih menggunakan kreativitas dan inovasi-inovasi baru untuk menghasilkan ide atau solusi yang paling efektif.

Karenanya mulailah dengan menentukan pekerjaan mana yang menghasilkan nilai lebih, kerjakan dengan menggunakan kekuatan kreativitas untuk mendapatkan ide maupun cara penyelesaian yang terbaik, dan gunakan pula kekuatan daya ungkit untuk mempercepat hasil kerja yang Anda inginkan.

“Efisiensi adalah mengangkat balok ke atas bukit dengan truk dan bukannya dipanggul.”
(Henry Ford)

Semoga informasi sukses dengan kerja keras dan kerja cerdas ini bisa memberikan motivasi baru bagi para pembaca maupun pelaku usaha yang sedang berjuang mencapai puncak kesuksesannya. Teruslah berkarya, jangan pernah takut untuk mencoba dan salam sukses. Kalau kami bisa, Anda pun pasti bisa !!!

Sumber : http://bisnisukm.com/sukses-dengan-kerja-keras-dan-kerja-cerdas.html

Minggu, 28 Agustus 2011

Penyebab Gagalnya Internet Marketing

Internet marketing sebagai bagian dari strategi pemasaran, telah memikat banyak orang. Setiap harinya silih berganti orang baru memasuki bisnis online dan belajar menggunakan internet marketing.



Tersedia banyak blog maupun situs bisnis hingga pribadi yang membahas hal tersebut.

Meski menjalankan internet marketing tidak segampang kelihatannya, minat masyarakat pengguna internet terhadap bidang pemasaran online ini semakin meningkat.



Terbukti semakin banyak blog baru yang hadir dan mengupas tentang hal tersebut. Meski banyak pembelajaran yang bisa didapat secara gratis, tidak semua orang yang melakukan internet marketing menikmatinya.



Banyaknya blog yang tergusur dari peredaran adalah salah satu contohnya.

Nah, mengapa pelaku internet marketing banyak yang gugur dari area bisnis dunia maya?



Berikut beberapa penyebab kegagalan usaha internet marketing:

1. No Update. Seringkali pelaku-pelaku baru di dunia internet marketing berpikir bahwa dengan memasang iklan ataupun meletakkan kata kunci yang unik sudah cukup menarik minat pengunjung.



Sementara internet marketing sesungguhnya tetap berpedoman pada strategi pemasaran, hanya wilayahnya yang maya.

Dan dalam dunia pemasaran, menginformasikan dan senantiasa terhubung dengan pelanggan merupakan hal penting yang harus selalu dilakukan.

Hal ini untuk mengembangkan program atau produk yang ditawarkan sehingga sesuai dengan kebutuhan zaman.



Maka dalam internet marketing, seorang pelaku atau marketer harus senantiasa memperbarui informasi pada media yang dimilikinya.

Bagaimanapun juga, iklan bukanlah pilihan utama konsumen pada saat mengunjungi situs. Tetapi informasi yang mampu menjawab pertanyaan merekalah yang akan menghidupkan program dan proses internet marketing yang anda jalankan.

Sehingga melakukan update pada situs atau blog yang anda miliki, dengan sendirinya membantu meningkatkan performa internet marketing program atau produk milik anda.



2. No Patient. Ketidaksabaran terhadap hasil uang yang ingin anda raih, menjadi salah satu penyebab gagalnya program internet marketing yang anda lakukan.



Mengapa demikian?

Karena hasil penjualan dari suatu pemasaran memang tidak terjadi dalam sekejap.

Internet marketing adalah usaha yang mengharuskan anda untuk selalu memberi, dengan tujuan akan ada pihak yang tertarik dengan apa yang anda jalankan sehingga mengikuti program anda.



Nah, oleh sebab itu dibutuhkan daya kreatifitas yang tinggi untuk menarik minat pengunjung terhadap situs anda. Serta meramu tampilan dan konten di dalamnya, agar setiap orang yang telah berkunjung tidak melupakan situs anda begitu saja.

Perlu diingat, internet marketing adalah cara anda melayani dan mempertahankan konsumen yang anda tuju.



3. Less learn. Enggan belajar, mencari informasi dan mengikuti perkembangan yang ada juga merupakan penyebab gagalnya internet marketing yang anda jalankan.

Bekerja di dunia maya berarti bekerja dengan cepat. Karena dinamisasi dan tren yang ada begitu cepat berubah. Hal itu disebabkan oleh cepatnya perkembangan teknologi yang ada.



Sehingga seringkali perubahan di dunia maya terjadi dalam hitungan menit, bahkan detik. Untuk meningkatkan kualitas program dan proses internet marketing yang anda lakukan, belajar cepat adalah solusinya.



Meskipun tidak semua hal yang ada harus anda kuasai, tetapi hal yang berkenaan dengan internet, marketing, maupun program bisnis yang anda jalankan harus selalu terpantau.



Mengesampingkan belajar dan memperbarui informasi, selain menjadikan anda terlambat bergerak al tersebut juga mampu menurunkan kredibilitas anda sebagai pebisnis.

Karena internet marketing yang anda lakukan tidak mampu mengimbangi masyarakat dan tren yang sedang berjalan.



Masih banyak penyebab kegagalan internet marketing yang lain. Kemalasan adalah kata kunci untuk menuju semua kegagalan anda.

Maka tanamkanlah sikap ‘belum puas’ terhadap bisnis anda, agar anda tidak tergiur pada hasil instan yang tidak menguntungkan ataupun tergiur pada hasil yang telah anda peroleh selama ini.



Senantiasa bekerja dan berdoa merupakan senjata ampuh bagi anda untuk menghindari kegagalan internet marketing.



Sumber : http://kayadaribisnisinternet.com/sebab-gagal-internet-marketing/



Jumat, 26 Agustus 2011

Strategi Memulai Bisnis Rumahan

Bisnis rumahan merupakan usaha sambilan yang dilakukan di rumah. Karena hanya sambilan kadang kala bisnis rumahan tidak dilakukan dengan sungguh-sungguh sehingga penghasilannya ya juga sambilan. Namun jika ditekuni dan dilakukan dengan serius bisnis rumahan bisa mendatangkan penghasilan yang bahkan jauh lebih besar dari gaji menjadi pegawai.

Agar usaha rumahan bisa mendatangkan keuntungan dan penghasilan yang besar bagi anda, ada beberapa langkah yang harus dilakukan. Berikut langkah-langkahnya:

1. Libatkan keluarga dalam perencanaan bisnis. Pertimbangkan juga meminta pendapat dari para tetangga. Namun hati-hati, bisa saja mereka iri kemudian menjelek-jelekkan produk atau jasa kita, sehingga akan memunculkan keraguan.

2. Pastikan segalanya telah siap sebelum memulai usaha. Supaya tidak lupa, alangkah baiknya membuat daftar mengenai apa saja yang harus ada sebelum sebuah usaha dimulai. Jika daftar sudah dibuat pastikan tidak ada yang tertinggal.

3. Tekan biaya seminimal mungkin. Kuncinya adalah tidak semua peralatan kerja dan sarananya harus baru.

4. Tahu secara mendalam mengenai produk atau jasa yang akan dijual. Kita harus mengetahui manis dan tidak manisnya usaha yang akan dijalankan.

5. Perlakukan semua konsumen dengan standar yang baik. Yang jelas, jika pelayanan kita ramah, minimal mereka akan mengingat kita karena kesan pertama yang sangat baik.

6. Harga jual yang masuk akal sesuai dengan target konsumen. Jika belum berpengalaman, yang paling mudah adalah melihat harga pesaing sejenis yang memiliki ciri hampir sama dengan kita.

7. Selalu siap dengan perubahan. Kita harus terus memperbaiki kualitas produk dan di sisi lain terus mencoba agar dapat berproduksi secara lebih efisien.

Jika anda telah memiliki usaha rumahan dan penghasilan masih stagnan, mungkin anda perlu melakukan pembenahan-pembenahan. Cross cek langkah-langkah yang sudah ditempuh dan lakukan perubahan.(Galeriukm).

Sumber:
http://www.majalahduit.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=406:den&catid=50:cat-tips&Itemid=66

Kamis, 25 Agustus 2011

Berani Bisnis Ritel Dengan Merek Sendiri

Yusuf Iskandar, semula tidak pede saat mendirikan Madurejo Swalayan yang berlokasi di pinggiran timur kota Yogyakarta. Selain merek swalayan yang belum banyak dikenal orang, juga lokasinya yang berada di antara Jalan Raya Jogja – Solo dan Jogja – Wonosari, jauh dari keramaian. Meskipun lokasinya berada di pinggir jalan, namun area sekitarnya masih berupa kawasan persawahan dan relatif jauh dari perkampungan penduduk desa.



Banyak tantangan di awal berdirinya usaha ritel ini, mulai dari ketiadaan pengalaman sebelumnya, minim pengetahuan manajemen hingga lokasi yang kurang strategis, jauh dari kawasan pemukiman (padahal menurut teori bisnis ritel harus dekat dengan pemukiman), dan letaknya yang berada di kawasan ndeso di pinggir kota yang masyarakat umumnya masih awam dengan konsep toko modern.



Namun tantangan tidak selalu harus dieliminasi, melainkan didayagunakan untuk diubah menjadi peluang. Istilahnya, harus berani berpikir paradogsal. Berpikir kebalikannya. Karena di setiap tantangan dan kelemahannya selalu ada peluang. Ibarat seorang ahli geologi yang menemukan singkapan batu bijih, maka pasti ada batuan induknya yang mengandung mineral bahan tambang yang berharga dan bernilai ekonomis.



Mencari, menggali dan menggarap peluang untuk menambang batuan induknya, itulah yang dilakukan Yusuf selaku pemilik bisnis ritel Madurejo Swalayan.



Tren Pelanggan Justru Meningkat



Dengan keadaan seperti di atas, tetapi dikelola dengan sepenuh hati, ternyata bisnis ritel terbukti sejak mulai beroperasi pada bulan Oktober 2005 hingga masuk ke tahun ketiga di tahun 2008 ini, terus menunjukkan adanya peningkatan.



“Kenaikan omset penjualan, pertambahan aset toko, perluasan toko, pertambahan jumlah karyawan, adalah sebagian dari pencapaian yang kerangka besarnya adalah menebar rahmat bagi semua stakeholder (di antaranya adalah pemilik, pegawai, pemasok dan masyarakat sebagai konsumen), di lingkungan dimana bisnis ini berada”, ujar Yusuf.



Tantangan ke depan bagi Yusuf adalah mengelola Madurejo Swalayan, yang semula dianggap banyak orang pesimistis karena belum memenuhi syarat tempat bagi tumbuhnya bisnis ritel ternyata telah terbantahkan.



“Kami justru sedang menyempurnakan sistem manajemen toko, mempersiapkan strategi pengembangannya dan mengantisipasi era persaingan bisnis ritel yang semakin kompetitif. Cepat atau lambat ketatnya persaingan bisnis ritel juga akan merambah kawasan desa Madurejo dan sekitarnya seiring dengan bertambahnya kepadatan penduduk dan perkembangan wilayah. Ini menarik”, jelasnya.



Hingga kini, Madurejo Swalayan yang dikelola Yusuf Iskandar telah siap memberi kemudahan bagi masyarakat di sekitarnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan harga yang wajar dan kompetitif.



Disebut kemudahan karena jika dibandingkan kalau masyarakat harus membelinya di kota kecamatan terdekat atau ke kota Yogyakarta yang memerlukan biaya transport yang cukup besar, maka belanja di Madurejo Swalayan relatif lebih murah.



Ternyata benar kata orang-orang bijak. Berbisnis tidak perlu takut, tidak perlu berhitung terlalu njlimet, apapun bisnisnya jika kita tekun dan bekerja keras, akan menuai hasil seperti yang diharapkan.



Sumber : http://madurejo.wordpress.com/2008/08/18/berani-bisnis-ritel-dengan-merek-sendiri-wk-juni-2008/



Selasa, 23 Agustus 2011

10 Cara Bagi Bisnis Ritel Untuk Sukses

Siap atau tidak, ritel di Indonesia bakal menghadapi persaingan yang demikian sengit. Apalagi dengan semakin maraknya ritel-ritel asing di Indonesia yang punya kekuatan merek dan fulus yang “tak terbatas”. Oleh karenanya ritel di Indonesia perlu mewaspadai atau memahami berbagai tren yang akan terjadi pada dunia ritel di masa depan. Berikut adalah 10 hal yang bisa menentukan masa depan ritel.

1. Promosi harga sudah seharusnya
Setiap ritel, baik ritel kecil maupun besar ataupun ritel untuk segmen bawah atau premium. Semuanya tak akan lepas dari promosi harga. Strategi ini seolah sudah menjadi strategi generik. Sama halnya dengan obat yang menawarkan kemanjuran strategi ini tidak bisa dijadikan strategi yang unik. Namun demikian strategi ini juga tidak bisa ditinggalkan.

Kini pilihannya adalah kapan program promosi harga ini dilakukan dan kreativitas apa yang bisa dikembangkan. Beberapa peritel merek premium berkreasi dengan menawarkan program diskon besar-besaran pada malam hari. Program midnight sale ini ternyata disambut antusias dan seolah mulai menjadi wabah di ibu kota.

Kreativitas dalam promosi harga juga tidak selalu dalam bentuk diskon. Promosi harga bisa juga dilakukan dalam bentuk cash back atau buy one get two. Namun apapun kreativitas yang dilakukan, peritel di masa depan tak akan bisa meninggalkan program promosi harga begitu saja.

2. Menjual experience lebih penting
Produk yang dijual memang menjadi daya tarik bagi konsumen untuk datang ke ritel. Namun demikian, jangan terpaku pada produk tanpa menghadirkan pengalaman yang unik bagi konsumen. Yang lebih menjadi daya tarik bagi konsumen untuk datang ke Bread Talk atau Jco bukanlah roti abon atau donat rasa almond, tetapi pengalaman terhadap merek itu sendiri.

Berdasarkan riset dari Nielsen, 93 persen dari konsumen Indonesia menjadikan ritel sebagai tempat rekreasi. Mereka akan semakin banyak berbelanja jika terpuaskan oleh pengalaman yang diciptakan oleh peritel. Experience ini bisa dikembangkan melalui banyak dimensi seperti permainan dengan panca indera (tampilan, bunyi, bau, dll), maupun melalui interaksi dengan konsumen. Itulah sebabnya, menjual pengalaman akan menjadi hal yang lebih dicari oleh konsumen ketimbang produk yang dijual.

3. Berlarilah dengan teknologi
Teknologi akan berperan besar bagi ritel di masa depan. Sekalipun konsumen menganggap pergi ke ritel sebagai rekreasi, mereka tetap saja merupakan konsumen yang tidak sabaran. Di zaman serba cepat ini, mereka membutuhkan pelayanan yang cepat dari sebuah ritel.

Ada tiga macam teknologi yang akan mempengaruhi kekuatan ritel masa depan. Pertama adalah teknologi di bidang inventori, dimana peritel membutuhkan teknologi yang bisa dengan cepat mengidentifikasikan inventori dan memberi sinyal dengan cepat jika terjadi kekosongan barang. Kedua adalah teknologi di bidang transaksi. Ritel masa depan membutuhkan teknologi yang bisa membuat transaksi selesai dalam waktu lebih cepat serta tidak menciptakan antrian yang panjang. Ketiga adalah teknologi yang bisa membantu menciptakan retensi dan hubungan dengan pelanggan. Misalnya untuk menginformasikan point reward atau produk-produk baru melalui ponsel.

Teknologi seperti RFID (Radio Frequency Identification) atau LBS (Location Based Service) tampaknya akan bermunculan di masa mendatang karena teknologi semacam inilah yang bisa membantu peritel memberi pelayanan yang cepat dan tepat.

4. Mengikat konsumen dengan program loyalty
Di masa depan peritel harus punya program loyalty yang unik dan experiential bagi konsumen. Semakin banyaknya pilihan ritel membuat konsumen tidak bisa loyal kepada satu ritel. Lihat saja hasil survei di AS yang menunjukkan bahwa cuma 15 persen konsumen yang selalu datang ke ritel yang sama. Oleh karena itulah peritel harus memiliki program loyalty yang kuat untuk mengikat mereka.

Program loyalty dilakukan bukan dengan kartu anggota atau kartu diskon semata. Program loyalty harus disusun berdasarkan kebutuhan konsumen yang unik. Oleh karena itu pengumpulan dan penggalian database akan semakin penting bagi peritel. Database yang baik akan menjadi kekuatan menyusun program loyalty.

5. Co-branding dengan semakin banyak pihak
Untuk menciptakan program loyalty secara terus-menerus, peritel mau tidak mau harus melakukan co-branding dengan banyak pihak. Co-branding bisa dilakukan dengan sesama partner di dalam industri maupun partner di industri lain. Tujuannya adalah untuk memperkuat dampak promosi yang dilakukan dan mengefisiensikan program-program promosi.

Selain itu, co-branding juga membuat kreativitas ritel tidak terpaku pada program-program yang konvensional. Indomaret berkerjasama dengan Mandiri mengeluarkan kartu yang bukan hanya menjadi kartu isi ulang tetapi juga bisa dipergunakan untuk membayar listrik dan telepon di toko-toko Indomaret. Artinya Indomaret kini bukan sekadar menjual produk kebutuhan rumah tangga, tetapi juga point of payment untuk berbagai pembayaran rutin.

6. Fokus kepada individu dan interaktif
Di masa depan, konsumen ingin dilihat sebagai individu dan bukan sebagai orang yang sama dengan yang lain. Mereka mengharapkan ritel memberikan banyak fleksibilitas bagi konsumen untuk menentukan apa yang mereka mau. Oleh karena itu peritel harus mempersiapkan topping dan fitur yang banyak untuk dipilih oleh konsumen. Seperti halnya eskrim, produknya boleh sama, tetapi konsumen bisa menaruh bermacam-macam tambahan di atas eskrim tersebut. Kalau perlu, konsumen akan terjun langsung ke pembuatannya sehingga mereka lebih bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan.

7. Totalitas dalam pelayanan akan menjadi tuntutan konsumen
Konsumen Indonesia akan semakin melihat pelayanan prima sebagai sebuah keharusan di dunia ritel. Menurut survei yang dilakukan oleh Accenture di beberapa negara, ternyata keputusan pembelian nomor satu dipengaruhi oleh pelayanan. Di Indonesia sendiri kesadaran ritel di bidang pelayanan sebenarnya sudah bertumbuh, namun demikian komitmen pelayanan ini masih terbatas pada keramahan saja. Padahal totalitas dalam pelayanan mencakup banyak aspek, mulai dari konsumen masuk sampai ke layanan purna jual.

8. Fast fashion
Peritel akan menghadapi rentang waktu yang semakin pendek dari sebuah produk untuk menjadi fashion product. Ibaratnya, kalau hari ini konsumen berebut membeli produk yang lagi “in”, maka besok, konsumen berharap produk yang lagi in tersebut sudah berubah.

Dengan perubahan yang cepat, peritel harus selalu fleksibel untuk menyediakan item-item baru dalam waktu yang relatif singkat. Ritel seperti Chico di Inggris selalu menawarkan merchadising baru setiap dua atau tiga minggu. Dengan demikian pengunjung selalu disegarkan dengan tampilan baru.

9. Green Program
Kesadaran lingkungan juga akan menghinggapi konsumen ritel. Edukasi kepedulian lingkungan seperti global warming akan semakin kuat. Akibatnya konsumen juga semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan. Bagi peritel, isu-isu lingkungan harus bisa ditangkap dengan baik dan diterjemahkan ke dalam program peritel.

Green program yang sekarang lagi tren dijalankan adalah pengurangan penggunaan plastik untuk membawa belanjaan. Carrefour misalnya, sudah mulai menjual kantong yang bisa dipakai terus sehingga tidak membuat pencemaran lingkungan oleh pembuangan plastik berlebihan. Beberapa peritel bahkan memberikan poin tambahan jika konsumen membawa kantong sendiri dari rumah.

10. Channel retail yang semakin kabur
Jangan kaget kalau nantinya kita sulit mencari channel yang benar-benar spesialis di satu kategori produk. Kecenderungannya setiap peritel ingin mengikat konsumen sehingga ahirnya mereka berusaha menjadikan ritelnya sebagai one stop shopping. Selain itu tuntutan konsumen agar ritel menghadirkan sesuatu yang berbeda membuat peritel akhirnya justru menambah item produknya dari berbagai macam kategori. Seperti halnya apotik menjual makanan, toko buah menjual produk rumah tangga. Di luar negeri, hipermarket juga berjualan mobil.

Sumber :
http://1001peluang-bisnis.blogspot.com/2010/04/10-cara-bagi-bisnis-ritel-untuk-sukses.html

Strategi Pemasaran Bisnis Retail

Membicarakan strategi pemasaran, memang tidak akan pernah ada habisnya. Berbagai cara dan usaha bisa dijadikan sebagai strategi untuk memasarkan sebuah produk. Salah satu strategi yang sudah dijalankan masyarakat dari dulu hingga sekarang adalah pemasaran dengan sistem retail atau eceran. Yang dimaksud dengan strategi pemasaran retail atau eceran sendiri adalah segala kegiatan jual-beli yang bertujuan menyalurkan barang kepada konsumen akhir, guna memenuhi kebutuhan pribadi para konsumen.



Sebagian besar pelaku usaha memilih untuk menggunakan strategi pemasaran ini, sebab peluang pasar yang paling potensial datang dari konsumen akhir, yang rata-rata membeli suatu produk untuk keperluan mereka sehari-hari. Tak heran bila saat ini perkembangan bisnis retail juga sangat pesat, lihat saja bisnis toko kelontong, minimarket, hingga bisnis retail yang sudah besar seperti Matahari, Alfamart, Indomart, dan Hero banyak dicari para konsumen.



Tingginya permintaan pasar akan produk retail, membuat sebagian besar pelaku usaha memilih strategi pemasaran tersebut untuk melepas produk mereka ke pasaran. Meskipun cara ini terbilang mudah, namun persaingan pasar bisnis retail sudah sangat tinggi. Maka dari itu bagi Anda yang ingin terjun dalam bisnis retail, sebaiknya perhatikan hal-hal berikut untuk memenangkan pasar :



Pertama, tentukan target pasar. Meskipun bisnis retail biasa menawarkan berbagai produk kebutuhan masyarakat, namun sebisa mungkin tentukan target konsumen yang ingin Anda jangkau. Misalnya saja lebih menekankan harga murah untuk menjangkau konsumen menengah kebawah, atau menyediakan produk dengan kualitas terbaik untuk menjangkau sasaran pasar menengah keatas.



Kedua, ciptakan loyalitas pelanggan. Memiliki konsumen yang loyal, merupakan strategi tepat untuk meningkatkan pemasaran. Bukan hanya itu saja, dengan adanya loyalitas konsumen juga membantu bisnis retail untuk menghadapi persaingan pasar. Ciptakan program-program promosi yang dapat meningkatkan loyalitas konsumen, contohnya saja dengan memberikan kartu diskon bagi para member, atau mengadakan event promosi setiap akhir pekan.



Ketiga, pilih lokasi usaha yang strategis. Pemilihan lokasi usaha sangat mempengaruhi tingkat penjualan pada bisnis retail. Sesuaikan lokasi usaha dengan bisnis retail yang ingin dijalankan, sebab lokasi usaha juga ikut menentukan potensi pasar. Seperti lokasi yang ada di tengah pemukiman warga, Anda bisa membuka toko kelontong. Sedangkan untuk lokasi usaha yang ada di daerah perkotaan, Anda bisa mencoba bisnis retail dengan minimarket atau supermarket.



Keempat, cantumkan brand pada setiap produk. Penanaman image kepada para konsumen, menjadi cara jitu untuk pemasaran bisnis retail 250x187 Strategi Pemasaran Bisnis Retailmemasarkan bisnis retail. Yang perlu diingat adalah brand bukan hanya sekedar nama, jadi cantumkan brand yang telah ditetapkan di setiap produk. Seperti mencantumkan logo disetiap label harga produk, atau mencantumkan logo pada interior ruangan. Sehingga brand tersebut menjadi pembeda bisnis retail Anda dengan bisnis para pesaing.



Kelima, berikan pelayanan prima kepada konsumen. Jangan abaikan istilah pembeli adalah raja. Istilah ini memberikan masukan kepada para pelaku usaha untuk selalu memberikan pelayanan terbaik bagi para konsumen. Biasakan layani konsumen dengan 3S 1A (sambut, senyum, sapa dan antusias). Lakukan dari hal yang terkecil, seperti menyambut konsumen dengan salam dan mengucapkan terimakasih setelah mereka selesai berbelanja. Cara ini sudah dilakukan pada sebagian kecil bisnis retail, seperti Indomart. Jadi konsumen merasa dihargai ketika berbelanja di tempat Anda, dan tidak segan untuk datang berbelanja kembali.



Karena strategi pemasaran bisnis retail lebih mengacu pada konsumen akhir sebagai potensi pasar, sebaiknya lakukan pemasaran bisnis dengan pendekatan langsung kepada konsumen. Yakinlah bila loyalitas konsumen telah terbentuk, maka yang menjadi agen pemasaran paling efektif bagi bisnis Anda adalah para konsumen tersebut. Oleh karena itu, penuhi kebutuhan konsumen dan biarkan mereka menjadi agen pemasaran Anda. Salam sukses.



Sumber : http://bisnisukm.com/strategi-pemasaran-bisnis-retail.html



Senin, 22 Agustus 2011

Keterbatasan Lahirkan Etos Kerja Tinggi

Etos kerja atau semangat kerja orang-orang Jepang-Korea-China yang dikenal sangat tinggi, sangat menarik untuk dikaji secara mendalam.



"Memahami tingginya etos kerja bangsa Jepang-Korea-China merupakan salah satu bekal 'soft skill' untuk dijadikan tauladan bagi para mahasiswa dalam menuntut ilmu dan memasuki dunia kerja nantinya," ungkap Suhartini SS MA Kaprodi Bahasa Jepang Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY), dalam acara diskusi yang bertempat di kampus FIB (Fakultas Ilmu Bahasa) UTY Jalan Prof Dr Soepomo SH (Janturan) Yogyakarta bertema ''Etos Kerja Bangsa Jepang, Korea, dan China''.



Para narasumber yang terdiri atas Lucinda MLett peneliti budaya Jepang, Yuliawati Dwi Widyaningrum MA peneliti budaya Korea, dan Drs Erwan Tirta seorang praktisi budaya China menyampaikan, bahwa Jepang-Korea-China merupakan tiga negara di kawasan Asia timur yang memiliki kesamaan ras, sejarah, dan kondisi alam.



Mereka berasal dari ras Mongoloid, yang dalam sejarahnya diikat oleh satu faham Konfusianisme yang sangat menjunjung tinggi penghormatan pada tradisi nenek moyang. Adapun kondisi alam ketiga negara tersebut merupakan daratan yang tandus dengan perubahan iklim yang ekstrim, dan sering tertimpa bencana alam.



Dari hasil penelitian para narasumber, menunjukkan bahwa keterbatasan alam telah mendorong mereka untuk bekerja lebih keras, lebih kreatif dan inovatif. Perubahan iklim yang ekstrim membuat mereka lebih disiplin terhadap waktu, dan selalu memiliki persiapan untuk menghadapi musim yang ekstrim, khususnya musim dingin.



Cadangan Devisa



Sementara seringnya terjadi bencana alam membuat mereka lebih tabah dan tangguh serta tidak pantang menyerah dalam menjalani hidup yang seringkali harus diawali dari nol lagi. Setelah usai Perang Dunia II tahun 1945, ketiga negara tersebut termasuk negara miskin, namun dengan etos kerja yang sangat tinggi, kini mereka memiliki pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran cukup tinggi setara dengan negara-negara maju.



Kini cadangan devisa China tertinggi di dunia yaitu US$ 3,1 triliun, Jepang urutan 2 sebesar US$ 1,139 triliun, sedangkan Korea US$ 299 miliar. Nilai barang dan jasa yang diproduksi atau Produk Domestik Brutto (PDB) th 2010, Jepang US$ 5 triliun, China US$ 4,99 triliun, dan Korea US$ 1,1 triliun. Pendapatan perkapita tahun 2010 Jepang US$ 37.800, Korea US$ 20.759, sedang China terus meningkat mengikuti Jepang dan Korea.



Menurut Suhartini, diskusi tersebut dapat menggugah kesadaran para mahasiswa bahwa keterbatasan bukanlah kendala, namun sebaliknya merupakan cambuk untuk terus maju untuk menggapai impian bersama, sebagaimana impian bangsa Jepang-Korea-China untuk menjadi negara yang makmur dan maju, serta kini sudah menjadi kenyataan.



Sumber : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2011/06/29/89545/Keterbatasan-Lahirkan-Etos-Kerja-Tinggi



Rabu, 17 Agustus 2011

YLKI: Cuti Bersama Ingkari Etos Kerja

Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Lampung Subadra Yani menilai, kebijakan cuti bersama mengingkari etos karyawan, khususnya pegawai negeri sipil (PNS).



"Pegawai itu dalam satu minggu ada dua kali libur secara nasional, yakni Sabtu-Minggu, ditambah adanya tanggal merah, mestinya tidak perlu ada libur secara bersamaan yang dapat mengarah pada korupsi waktu," kata Subadra di Bandar Lampung, Kamis (2/6/2011).



Menurut Subadra, dengan adanya libur panjang, otomatis mengganggu kinerja pegawai yang berdampak pada molornya penyelesaian kepentingan umum.



Dia mencontohkan, sehari menjelang cuti bersama, para PNS sudah mencuri waktu untuk pulang lebih awal dari hari kerja normal.



"Kalaupun memang sudah menjadi kesepakatan bersama pemangku kebijakan, semestinya para pegawai tetap konsisten dengan waktu kerjanya sebelum jatuh waktu libur," kata Subadra.



Dampaknya, menurut dia, sejumlah pelayanan publik menjadi terhambat. Dia juga mengimbau agar unit-unit pelayanan publik untuk tetap buka selama waktu libur panjang.



"Rumah sakit hingga unit terkecil seperti puskesmas diupayakan diberlakukan sistem piket dan jangan sampai tutup," katanya.



Selain itu, unit pelayanan umum lainnya, seperti kantor samsat, pelayanan PLN, serta PDAM juga agar memberlakukan sistem piket bagi petugasnya.



Akhir pekan ini, PNS Lampung kembali libur panjang. Gubernur Lampung Sjahroedin ZP mengeluarkan surat edaran Nomor 061.2/1635/11/2011, yang menetapkan hari Jumat (3/6/2011) sebagai hari libur cuti bersama, menyambut Kenaikan Isa Almasih.



Sumber : http://regional.kompas.com/read/2011/06/02/13571921/YLKI.Cuti.Bersama.Ingkari.Etos.Kerja



Selasa, 16 Agustus 2011

Cara Mudah Menjalankan Bisnis Sampingan

Menghadapi kebutuhan hidup yang semakin mahal, mendorong sebagian besar karyawan untuk berupaya mencari tambahan penghasilan guna mencukupi semua kebutuhan mereka. Tentu tambahan penghasilan yang dimaksud, bukan hanya menunggu adanya kenaikan gaji dari perusahaan. Mencari peluang bisnis yang bisa dikerjakan di sela-sela waktu luang, menjadi solusi tepat bagi permasalahan yang sering dihadapi para karyawan.



Berstatus sebagai karyawan, bukan menjadi suatu penghalang untuk sukses berbisnis. Bahkan kondisi tersebut cukup menguntungkan, sebab Anda tidak perlu bingung mencari dana untuk modal usaha. Gaji yang Anda dapatkan tiap bulannya, bisa Anda kumpulkan untuk memulai bisnis sampingan.



Menjalankan bisnis sampingan tidaklah sesulit yang dibayangkan banyak orang. Sebab sekarang ini banyak peluang usaha sampingan yang bisa dijalankan para karyawan, di sela-sela waktu luang mereka. Dengan memanfaatkan peluang yang ada di lingkungan sekitar, serta mengetahui batasan-batasan dalam menjalankan bisnis sampingan. Karyawanpun bisa sukses menjalankan usaha tanpa harus menggangu pekerjaan utama.



Untuk mengetahui cara mudah menjalankan bisnis sampingan, berikut kami informasikan batasan-batasan yang perlu diperhatikan karyawan ketika menjalankan bisnis diluar pekerjaan :



1. Yang terpenting Anda bisa membagi waktu, pikiran dan tenaga, untuk tetap bisa fokus pada pekerjaan kantor maupun bisnis yang Anda dirintis. Sehingga tidak ada salah satu pihak yang dirugikan. Jangan sampai gara-gara terlalu capek menjalankan bisnis sampingan, tugas kantor Anda jadi terbengkalai. Apalagi jika Anda harus bolos kerja, gara-gara urusan bisnis. Tentu ini akan membahayakan posisi Anda di kantor bukan?



2. Yang tidak kalah penting lagi adalah pilih peluang bisnis yang tidak mengganggu tugas dan tanggungjawab Anda sebagai seorang karyawan. Pilih peluang bisnis yang tidak terlalu rumit dijalankan, karena waktu luang Anda juga terbatas. Jika Anda harus bekerja selama 8 jam setiap harinya, maka sebaiknya pilih peluang usaha yang tidak membutuhkan konsentrasi cukup tinggi. Hal ini untuk mengantisipasi turunnya konsentrasi saat bekerja, karena bagaimanapun juga pekerjaan kantor menjadi tugas utama Anda.



3. Kerjakan dua peran Anda secara optimal. Ketika menjadi karyawan, selesaikan pekerjaan dengan baik. Sedangkan sebagai pelaku bisnis, Andapun harus bisa fokus memanfaatkan waktu selepas jam kerja untuk menjalankan bisnis sampingan. Sehingga kedua peran tersebut bisa berjalan beriringan.



4. Jangan pernah menggunakan fasilitas kantor untuk keperluan bisnis Anda. Hal ini perlu Anda perhatikan, sebab hal tersebut merupakan kecurangan besar yang bisa berakibat fatal. Jangan sampai tindakan tersebut membuat Anda kehilangan pekerjaan. Biasakan untuk memisahkan urusan pekerjaan, dengan urusan bisnis Anda.



5. Sebelum menjalankan bisnis sampingan, sampaikan rencana tersebut pada atasan Anda. Yakinkan atasan Anda, bahwa usaha sampingan tersebut tidak akan mengganggu pekerjaan Anda, dan tidak akan merugikan perusahaan. Ini menjadi salah satu cara, agar Anda tetap bisa berkomitmen kepada tugas utama sebagai karyawan.



Cukup mudah bukan? Selain mudah dijalankan, ternyata bisnis sampingan juga memberikan banyak keuntungan bagi Anda yang berstatus sebagai karyawan. Apa saja keuntungan yang bisa Anda peroleh?



* Memperoleh tambahan income, untuk mencukupi kebutuhan yang semakin meningkat

* Menjalankan bisnis sampingan, tidak mengharuskan Anda meninggalkan pekerjaan yang sudah ada. Karena bisnis sampingan bisa Anda jalankan di sela-sela waktu luang Anda.

* Biasanya peluang bisnis sampingan bisa dimulai dengan modal yang relatif kecil. Sehingga bisa disesuaikan dengan modal yang dimiliki para karyawan.

* Sebagai alternatif untuk mengantisipasi adanya PHK maupun masa pensiun. Jadi ketika Anda berhenti bekerja, sudah ada bisnis yang siap Anda jalankan.

* Sebagai sarana untuk memperoleh kepuasan pribadi. Banyak karyawan yang menjalankan bisnis sampingan untuk menyalurkan hobi yang mereka miliki. Sehingga bisa mengurangi adanya stress kerja.



Demikian berita info bisnis untuk pekan ini, semoga dengan adanya informasi batasan-batasan serta keuntungan dalam menjalankan bisnis sampingan, bisa membantu para karyawan untuk mengetahui cara mudah menjalankan bisnis sampingan. Jangan pernah takut untuk mencoba, karena peluang tidak akan datang dengan sendirinya. Selamat berkarya dan salam sukses.



Sumber : http://bisnisukm.com/cara-mudah-menjalankan-bisnis-sampingan.html



Senin, 15 Agustus 2011

Mempersiapkan Generasi Wirausahawan Baru Indonesia

When planning for a year, plant corn.

When planning for a decade, plant trees.

When planning for life, train and educate people.

(Chinese proverb by Guanzi - 645BC)




Penelitian yang dilakukan oleh Global Entrepreneurship Monitor (GEM) di 42 negara pada tahun 2006, termasuk Indonesia, mendapati terbanyak wirausahawan memulai kegiatan usaha mereka di usia 25-34 tahun. Usia ini adalah saat sebagian besar orang lulus dari perguruan tinggi atau bekerja kurang dari 10 tahun.



Hal tersebut menunjukkan bahwa wirausahawan Indonesia saat ini adalah "produk" dunia pendidikan di era tahun 1978-1988, saat sekolah-sekolah sangat dibatasi kreatifitasnya dan lebih banyak mengejar kuantitas isi (materi) daripada inovasi.



Tidaklah heran jika kita dapati generasi wirausahawan Indonesia saat ini sangat miskin inovasi. Ditambah lagi kenyataan bahwa sebagian besar dari mereka memulai berwirausaha karena keterpaksaan (necessity), menjadikan usaha mereka sukar berkembang dan bersaing di pasar global. Sebagian besar dari mereka bukanlah wirausahawan sejati.



Oleh karena itu, adalah tugas dunia pendidikan mempersiapkan generasi baru wirausahawan Indonesia. Dunia pendidikan harus berbenah agar generasi muda dipersiapkan sejak dini. Melakukan transformasi agar kelak kita bisa melihat jutaan wirausahawan sejati dilahirkan di bumi pertiwi.



Siapakah Wirausahawan Sejati?



Tulisan ilmiah dan penelitian tentang kewirausahaan telah berkembang dan tersebar dalam berbagai disiplin ilmu seperti ekonomi, psikologi, sosial dan manajemen.



Salah satu subjek penelitian yang populer, selain proses kewirausahaan, adalah tentang profil wirausahawan sejati. Apakah seorang wirusahawan sejati memiliki sesuatu yang khusus yang membedakannya dengan orang biasa?



Ada berbagai jawaban yang dihasilkan. Bahkan, tahun 1998, Michael Morris seorang profesor dari Georgetown University menyebutkan ada 17 karakter khusus wirausahawan yang dikumpulkannya dari berbagai penelitian yang telah dilakukan dalam bidang kewirausahaan.



Walaupun demikian, didalam keragaman pendapat tersebut, hampir semua ahli menyetujui bahwa terdapat satu ciri yang membedakan seorang wirausahawan. Adalah kemampuannya untuk menemukan dan menciptakan sebuah peluang serta secara aktif mewujudkannya menjadi sesuatu yang bernilai untuk masyarakat.



Bagaimana Cara Mendidiknya ?



Dengan mengacu kepada hasil penelitian tentang ciri khusus wirausahawan sejati, pertanyaan berikutnya adalah, dapatkah mereka dipersiapkan? Jika dapat, bagaimana caranya?



Ada pro dan kontra untuk jawaban pertanyaan tersebut. Namun satu pendapat menarik mengatakan, bahwa jika wirausawan sejati tidak dapat dilatih, maka "profesi" ini akan menjadi satu-satunya di dunia ini yang tidak bisa disentuh dunia pendidikan. Satu hal yang tentu saja sangat absurd.



Bahkan Peter Drucker, seorang guru dibidang manajemen modern pun mengatakan bahwa wirausahawan sejati dapat dilatih. Hanya saja memang perlu perubahan dan terobosan pada metoda belajar yang tradisional serta perlu didukung oleh lingkungan yang entrepreneurial (bercirikan kewirausahaan).



Sampai saat ini, memang belum ada satu program atau kurikulum yang dianggap terbaik dalam mendidik calon wirausahawan. Namun dari berbagai penelitian dan percobaan, terdapat dua hal yang dianggap sebagai faktor kunci untuk melatih calon wirausawahan.



Pertama adalah metoda belajar yang berbasiskan pengalaman (experiental learning). Dengan metoda ini, peserta dibawa kedalam situasi khusus dimana mereka akan secara sekaligus memahami konsep, melatih ketrampilan dan membentuk sikap dan semangat seeorang wirausahawan sejati. Pengalaman yang direncanakan secara bertahap dan berkesinambungan yang pada akhirnya akan membawa peserta menjadi (to be) seorang wirausahawan sejati.



Kedua adalah metoda dan lingkungan belajar yang melibatkan mentor (mentor based learning). Mentor adalah wirausahawan aktif yang dapat "menularkan" semangat dan pola pikir wirausawahan kepada para peserta. Selain itu, para mentor juga diharapkan membuka akses informasi kepada para calon wirausahawan. Akses yang dapat membantu peserta menemukan dan menciptakan peluang.



Transformasi Dunia Pendidikan



Agar dapat mengaplikasikan metoda dan lingkungan belajar tersebut, maka dunia pendidikan harus melakukan transformasi diri. Tanpa transformasi yang sungguh-sungguh semua metoda tersebut pada akhirnya hanya akan baik diatas kertas namun akan mendapatkan banyak kendala dalam pelaksanaannya.



Transformasi pertama adalah pada sistem dan budaya pengelolaan sekolah. Sistem dan budaya yang bercirikan birokrasi harus dirombak menjadi sistem dan budaya yang entrepreneurial. Sebagai contoh, dengan budaya baru ini, seluruh jajaran sekolah mendapatkan kesempatan dan penghargaan jika mereka melakukan inovasi untuk kemajuan sekolah mereka..



Transformasi kedua adalah pada standar perilaku dan kompetensi staf pengajar. Mereka tidak boleh lagi menjadikan diri mereka sebagai satu-satunya sumber pengetahuan, tetapi lebih menjadi seorang pengajar pembelajar (learning teacher) yang bersama-sama para anak didik menggali dan mengolah subjek materi sehingga menjadi sesuatu yang lebih bernilai.



Transformasi ketiga adalah pada sistem evaluasi (assessment) para anak didik. Evaluasi harus dikembangkan tidak hanya pada tingkatan yang rendah yaitu mengingat dan memahami materi, tetapi harus dibawa ke tingkat yang lebih tinggi hingga dapat melakukan aplikasi dan kreasi.



Terakhir dan terpenting, transformasi juga harus dilakukan pada peran, peraturan dan kebijakan pemerintah. Dengan keterbukaan dan pemahaman yang baru tentang pentingnya kewirausahaan dimasa mendatang, seharusnya pemerintah mulai dengan menetapkan visi baru dunia pendidikan dan membangun peran, peraturan dan kebijakan yang mengacu kesana.



Tanpa keempat transformasi tersebut secara menyeluruh, maka kita hanya akan menunggu waktu. Dalam dua atau tiga dekade mendatang, bangsa kita hanya akan menjadi penonton dan menjadi korban situasi yang semakin tak berdaya. Salah siapa? (MARGIMAN)



*Penulis adalah Executive Director Ciputra Entrepreneurship



Sumber : http://amblogfree.blogspot.com/2010/03/mempersiapkan-generasi-wirausahawan.html



Kamis, 11 Agustus 2011

Membuat Rencana Pemasaran

Rencana Pemasaran adalah ibarat sebuah peta jalan. rencana pemasaran Anda menguraikan tindakan spesifik yang akan Anda ambil untuk pasar produk atau layanan pelanggan potensial. Tindakan ini bekerja untuk mengajak para pelanggan potensial untuk membeli produk atau jasa yang anda miliki.

Membuat rencana pemasaran tidak perlu panjang dan tidak perlu biaya banyak untuk menyelesaikannya. Rencana Pemasaran dapat menjadi bagian dari rencana bisnis Anda secara keseluruhan . Jika Anda menganggapnya sebagai “peta jalan” Anda yang akan memberikan petunjuk rinci tentang cara untuk mencapai tujuan pemasaran Anda.

Dalam membuat rencana pemasaran sangat penting untuk melakukan penelitian sebelum memutuskan rencana pemasaran yang akan dilaksanakan. Sebuah rencana pemasaran yang menyeluruh dan detail tenntang apa yang ingin Anda capai akan membantu dalam mencapai tujuan Anda.

Sebuah rencana pemasaran akan mencapai tujuan sebagai berikut:
* Memungkinkan perusahaan untuk melihat secara internal dalam rangka untuk memahami dampak dan hasil keputusan pemasaran masa lalu.
* Melengkapi perusahaan untuk melihat eksternal dalam rangka untuk memahami pasar bahwa target dan kompetisi di ruang tersebut.
* Menetapkan tujuan masa depan dan memberikan arahan untuk inisiatif pemasaran mendatang.

Cakupan yang ada pada Rencana Pemasaran

1. Ringkasan dan Pendahuluan
Ringkasan dan pengenalan adalah gambaran singkat dari pokok-pokok rencana. Ini harus menjadi sinopsis dari apa yang Anda lakukan, apa yang Anda rencanakan untuk lakukan, dan bagaimana Anda akan ke sana.

2. Tujuan Pemasaran
Bagian ini akan mendefinisikan tujuan pemasaran Anda. Tujuan ini harus didasarkan pada pemahaman Anda kekuatan dan kelemahan, dan lingkungan bisnis di mana Anda beroperasi masuk Mereka juga harus dikaitkan dengan strategi bisnis Anda secara keseluruhan. Ini tidak biasa dan sering bermanfaat untuk fokus pada segmen sasaran spesifik yang Anda akan pemasaran.

3. Analisis Situasi
rincian analisis situasi Anda konteks untuk upaya pemasaran Anda. Dalam bagian ini anda akan melihat dari dekat faktor internal dan eksternal yang akan mempengaruhi strategi pemasaran Anda, ini disebut analisis SWOT. Analisis SWOT menggabungkan analisis eksternal dan internal untuk meringkas Anda Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman.

4.Target Pasar
Konsep pasar target adalah salah satu yang paling dasar, namun aspek yang paling penting dari pemasaran. Tidak ada hal seperti “satu pesan” cocok untuk semua pesan pemasaran. Tidak realistis untuk berpikir bahwa Anda dapat menarik semua orang. Menentukan target pasar atau segmentasi pasar Anda membantu Anda menentukan tempat untuk mengikat sumber daya dan apa jenis metode promosi dan pesan untuk digunakan.

5.Strategi
Strategi adalah langkah-langkah tindakan yang detail bagaimana variabel pemasaran produk, tempat harga, dan promosi digunakan untuk mencapai tujuan rencana dan strategi pemasaran secara keseluruhan.

6.Pelacakan dan Evaluasi
Bagian dari rencana Anda harus mencakup rencana dan prosedur untuk menelusuri setiap jenis kegiatan pemasaran yang Anda gunakan. Pelacakan membantu memantau efektivitas setiap kegiatan pemasaran dan terutama membantu dengan evaluasi program secara keseluruhan. Jika Anda tidak melacak Anda tidak pemasaran.(Galeriukm).

Sumber : http://galeriukm.web.id/artikel-usaha/membuat-rencana-pemasaran

Rabu, 10 Agustus 2011

Strategi Pemasaran Memulai Dari Yang Kecil

Jangan pernah meremehkan hal-hal yang kecil termasuk dalam masalah pemasaran. Setiap aktifitas pemasaran meski kecil akan memiliki nilai yang besar jika dilakukan dengan benar. Bahkan aktifitas pemasaran hendaknya dimulai dari hal-hal kecil.Konsumen yang belum mengenal produk kita cenderung masih melihat-lihat dan mengenal detail prosuk sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli. Aktivitas pemasaran yang kita lakukan sebaiknya difokuskan supaya calon konsumen membuat keputusan “ya” terhadap apa yang kita tawarkan, meski dari yang kecil terlebih dulu.



Contohnya, untuk meningkatkan penjualan mobil, kita bisa mendatangkan orang ke pameran mobil terlebih dahulu, mengajak test drive secara gratis.



Kemudian, meminta calon pembeli menyebutkan kelebihan mobil yang dipakai dan kalau perlu memintanya dalam bentuk tulisan yang kemudian menandatanganinya. Setelah itu, jika memintanya untuk membeli mobil tersebut, kemungkinan akan terjadi transaksi akan jauh lebih besar ketimbang langsung diminta untuk membeli.



Jadi, yang paling penting adalah berikan calon konsumen kesempatan untuk merasakan terlebih dahulu apa yang ingin Anda tawarkan–tentunya berikan kualitas yang terbaik yang Anda miliki.



Dengan demikian, calon konsumen itu akan semakin mantap dalam membuat keputusannya. Terus dampingi dan berikan informasi yang mereka butuhkan dan buat mereka merasa puas dengan apa yang Anda tawarkan sejak awal.(Galeriukm).



Sumber:

http://economy.okezone.com/read/2011/06/12/23/467307/memulai-aktivitas-pemasaran-dari-yang-kecil-untuk-hal-besar



Selasa, 09 Agustus 2011

Tips Sukses Memulai Bisnis Sampingan

Memutuskan untuk memulai usaha memang bisa dilakukan kapan saja. Termasuk ketika Anda masih memiliki rutinitas utama seperti bekerja, mengurus rumah tangga maupun menuntut ilmu. Namun untuk memulai usaha, Anda tidak harus meninggalkan rutinitas utama yang sudah ada. Sebab sekarang sudah banyak peluang bisnis sampingan yang bisa dijalankan disela-sela kesibukan Anda.



Menjalankan bisnis sampingan disela-sela waktu luang, menjadi salah satu pilihan tepat untuk mendapatkan income tambahan. Meskipun awalnya Anda akan mendapatkan sedikit kendala karena belum terbiasa membagi waktu, namun tidak perlu ragu untuk memulainya. Karena sudah banyak pelaku bisnis sampingan yang sukses menjalankan usahanya dan masih bisa tetap fokus dengan rutinitas mereka. Apa Anda tertarik untuk bisa seperti mereka? Jika Anda berminat untuk memulai usaha disela-sela rutinitas Anda, berikut kami berikan tips sukses memulai bisnis sampingan, yang bisa Anda jadikan sebagai bahan pertimbangan.



1. Sebelum memulai bisnis, pastikan Anda memiliki waktu luang yang cukup. Hal ini sangat penting, agar bisnis sampingan yang dijalankan tidak mengganggu tugas Anda sehari-hari.



2. Buatlah jadwal, agar Anda tidak bingung dalam membagi waktu. Misalnya saja bagi para karyawan bisa menjalankan bisnisnya setelah pulang kerja atau di waktu-waktu libur, yang terpenting jangan pernah menjalankan bisnis waktu jam kerja. Sedangkan bagi ibu rumah tangga bisa menjalankan bisnisnya dengan menyisihkan waktu 3-4 jam setiap harinya, setelah menyelesaikan segala urusan rumah. Sehingga bisnis yang dijalankan, tidak mengganggu fokus utama Anda.



3. Pilih peluang bisnis yang mudah dijalankan, dan tidak menyita banyak waktu serta tenaga. Ini sangat penting, agar urusan bisnis Anda tidak mengganggu rutinitas utama. Selain itu, Anda juga bisa membagi waktu dan tenaga Anda dengan mudah. Sehingga tidak terlalu membebani pikiran Anda, untuk bisa fokus menjalankan usaha dan rutinitas utama secara bersamaan.



4. Jangan sampai mengabaikan tugas utama Anda. Walaupun bisnis sampingan Anda sudah berkembang, namun jangan sampai lupa waktu dan mengabaikan tugas utama Anda. Tetaplah berkomitmen untuk bisa bekerja secara efektif dalam menyelesaikan segala kewajiban Anda, agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan.



5. Untuk mengurangi stress, pilihlah peluang bisnis dibidang yang Anda suka. Ini bisa dijadikan sebagai salah satu cara, untuk mengurangi beban kerja Anda. Sebab, biasanya seseorang dengan senang hati mengerjakan segala hal yang menjadi kesukaannya. Malahan banyak orang yang sengaja menjalankan bisnis sampingan sesuai hobi, untuk mengurangi beban pikiran yang mereka dapatkan di tempat kerja.



6. Perhatikan etika bisnis. Bila Anda seorang karyawan, sebaiknya hindari membuka usaha yang memiliki bidang sama dengan perusahaan tempat Anda bekerja. Apalagi dengan sengaja merebut konsumen-konsumen yang dimiliki perusahaan tersebut, tentunya ini tidak sesuai dengan hukum dan etika bisnis. Karena Anda bersaing dengan cara yang tidak benar. Oleh karena itu, lebih baik Anda pilih peluang usaha dibidang yang berbeda dengan tempat Anda bekerja. Jika terpaksanya sama, maka bersainglah secara sehat dan konsultasikan terlebih dahulu dengan pihak perusahaan tempat Anda bekerja.



7. Jika Anda tidak memiliki cukup waktu untuk menjalankan usaha langsung, sebaiknya cari tenaga kerja yang bisa Anda percaya menjalankan bisnis tersebut. Bisa dari kerabat dekat atau teman-teman Anda. Jadi, Anda cukup memantau perkembangan bisnis tersebut tanpa harus turun tangan langsung.



Setelah mengetahui beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika memulai bisnis sampingan, Andapun bisa mencoba bisnis tersebut kapan saja. Mulailah untuk mencari ide bisnis yang cukup prospek, dan perluas informasi Anda untuk merealisasikan bisnis tersebut. Tentukan kesuksesan Anda dari sekarang, tanpa harus meninggalkan pekerjaan Anda. Selamat mencoba dan salam sukses.



Sumber gambar : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgG8ZyAgKj6gyilghghxATrzyVqasfPOyoGZn1ojFhz1Zpnfcdpz5uhkJR5OIoEYIl7LCKOlUVkj7-iEqk2Kb6EvJwfyMOk9zRwtwp3krsPY9YL2cWisxmtblIvU5Hhgaoga_Wt0yt38H4/s1600/Refleksi.jpg dan http://4.bp.blogspot.com/_JktDCmILQtI/TEBK48FDvXI/AAAAAAAABaA/vPDqdQxsed0/s1600/homepage.jpg

Sumber : http://bisnisukm.com/tips-sukses-memulai-bisnis-sampingan.html



Minggu, 07 Agustus 2011

Mengenal Bisnis Money Game

Beberapa dari kita mungkin pernah mendapat tawaran bisnis money game. Dalam kenyataannya, bisnis ini sering kali bagus bagi mereka yang baru saja bergabung, tapi tidak bagus bagi mereka yang bergabung belakangan. Apa dan bagaimana money game, bisa disimak di artikel berikut ini.

Bu Yeni sedang kebingungan. Pasalnya, seorang temannya baru saja datang ke rumahnya dan menawarkan suatu bisnis baru yang kelihatannya cukup menarik. Dengan sebuah kertas, temannya menggambarkan bagaimana bisnis itu bisa berjalan.

Apa sih bisnisnya? "Ini MLM", kata temannya. Oke, MLM (multi level marketing). Tapi kok di sini tidak ada produk yang dijual? Yang ada adalah bahwa Bu Yeni diminta membayar sejumlah dana, setelah itu, ia harus mencari dua orang untuk ia sponsori (dua orang itu maksimal).

Nantinya, dengan bantuan Bu Yeni, kedua orang tersebut harus bisa mensponsori dua orang lagi, dan seterusnya. Setelah sampai pada level tertentu, Bu Yeni akan mendapatkan sejumlah uang, dan "permainan" itu dianggap selesai. Kalau mau, Bu Yeni bisa ikut lagi dengan mendaftar ulang dan mengulang lagi permainan itu.

Kelihatannya sih menarik. Ya, tawaran uangnya memang menarik. Dan kelihatannya sampai kapan pun yang namanya uang memang menarik. Tapi kalau nanti ada apa-apa bagaimana dong? Misalnya, perusahaannya lari. Atau bisa juga bangkrut seperti Gee Cosmos baru-baru ini.

Perlu diketahui bahwa bisnis yang hanya mengandalkan perekrutan saja seperti itu (tanpa ada produk yang dijual) disebut Bisnis Piramid. Kadang-kadang, bisnis piramid ini disebut juga Bisnis Money Game. Di Indonesia, bisnis ini lazim disebut Bisnis Penggandaan Uang.

Bagaimana sih ciri-ciri bisnis seperti itu?

1. Perusahaan yang mengadakan bisnis itu biasanya mengatakan bahwa bisnisnya adalah bisnis MLM. Penggunaan istilah MLM oleh perusahaan money game biasanya adalah karena mereka tidak ingin bisnis orang jadi malas bergabung jika mereka terang-terangan menyebut nama money game.

Karena itu mereka biasanya menyebut dirinya MLM, walaupun nama mereka tidak tercantum dalam APLI (APLI adalah singkatan dari Asosiasi Penjual Langsung Indonesia, sebuah asosiasi yang salah satu fungsinya adalah menyaring mana perusahaan yang betul-betul berbisnis penjualan langsung, entah itu dengan menggunakan sistem MLM atau tidak).

Kalau nama mereka tercantum dalam APLI, pastilah mereka merupakan Perusahaan MLM yang sejati. Itulah sebabnya, kadang-kadang perusahaan money game seperti itu disebut perusahaan money game yang berkedok MLM.


2. Anda akan diminta membayar sejumlah dana yang cukup besar hanya untuk mendaftar saja. Jumlahnya bervariasi, tapi minimal biasanya sekitar Rp 400 ribuan. Jumlah itu sebetulnya bisa dianggap cukup besar, mengingat Perusahaan MLM yang sejati biasanya hanya meminta biaya pendaftaran yang besarnya biasanya tidak sampai Rp 150 ribuan (itu pun tidak termasuk produk).

Rendahnya biaya pendaftaran pada perusahaan MLM adalah agar semua orang bisa memiliki kesempatan yang sama untuk bisa bergabung. Sedangkan pada perusahaan money game, tingginya biaya pendaftaran yang diminta adalah karena mereka harus membayar bonus penghasilan bagi orang-orang di atas Anda yang sudah lebih dulu bergabung.

3. Pada Perusahaan MLM sejati, biaya pendaftaran biasanya harus bisa dijangkau, karena bonus penghasilan yang akan dibayarkan hanya akan dibebankan pada produk yang terjual saja, bukan dari biaya pendaftaran.

4. Bisnis money game biasanya tidak memiliki produk untuk dijual kepada konsumen. Padahal ini sebetulnya merupakan faktor kunci dari sebuah bisnis MLM yang sejati. Karena itulah, agar bisa terlihat sebagai sebuah MLM, beberapa perusahaan money game biasanya lalu membuat produk untuk bisa dijual. Namun seringkali yang ada adalah bahwa produk yang dijual tersebut memiliki kualitas dan mutu yang biasa-biasa saja kalau tidak mau disebut asal-asalan.

Pada Perusahaan MLM, harus ada produk yang dijual (entah itu berupa barang atau jasa), dan produk tersebut haruslah memiliki kualitas yang cukup baik agar bisa bersaing di pasar. Faktor produk ini sebetulnya juga merupakan faktor kunci dari sebuah perusahaan untuk bisa disebut sebagai sebuah MLM atau tidak. Kalau bisnis yang ditawarkan kepada Anda tersebut tidak memiliki produk, atau mutu produknya asal-asalan saja, jangan sebut itu sebagai bisnis MLM. Itu jelas money game.

5. Bisnis money game seringkali hanya menguntungkan orang orang yang pertama bergabung. Sedangkan orang-orang yang bergabung belakangan seringkali cuma ketiban pulung, entah itu perusahaannya bangkrut, lari atau ditutup, atau karena orang yang bergabung belakangan seringkali tidak bisa memiliki penghasilan yang lebih besar daripada orang yang bergabung lebih dulu.

Itulah sebabnya bisnis seperti ini juga disebut bisnis piramid. Kalau di Perusahaan MLM sejati, walaupun Anda bergabung belakangan, Anda bisa punya kesempatan untuk mendapatkan penghasilan yang jauh lebih besar daripada orang-orang di atas Anda yang sudah bergabung lebih dahulu.

Sekarang tinggal keputusan Anda apakah akan bergabung dengan bisnis money game yang ditawarkan kepada Anda atau tidak. Mau ikut pun tidak apa-apa karena di Indonesia belum ada undang-undang yang mengatur tentang bisnis seperti itu. Hanya saja, risiko harus Anda tanggung sendiri.

Selamat memutuskan.

Sumber : http://www.semuabisnis.com/articles/77/1/Mengenal-Bisnis-Money-Game/Page1.html

Jumat, 05 Agustus 2011

Resep Mendapatkan Bisnis Sampingan

Anda orang kantoran dengan single income? Sudah bukan zamannya lagi! Jangan lewatkan kesempatan mendapatkan bisnis sampingan.

Memang sejak krisis moneter menghantam perekonomian Indonesia dan memperpuruk nilai rupiah terhadap dolar AS, uang yang kita terima serasa begitu rendah nilainya. Harga-harga barang umumnya naik berlipat-lipat. Bandingkan harga barang sebelum krisis dan pasca krisis, jauh sekali bedanya. Bandingkan tingkat kenaikan harga-harga barang dengan persentase kenaikan gaji Anda sebelum hingga sesudah krisis. Siapa pun merasakan betapa penghasilan yang semula bisa diandalkan untuk memenuhi segala kebutuhan sehari-hari mendadak menjadi kurang atau tidak berharga. Bagi mereka yang mengandalkan penghasilan tetap atau gaji dari tempatnya bekerja, ini jadi masalah serius.

Satu fakta besar, sebagian besar atau bahkan mungkin hampir semua pekerja kantoran (swasta maupun pegawai negeri) di level menengah ke bawah, mengeluhkan lamban dan kecilnya tingkat kenaikan gaji mereka. Bahkan posisi-posisi tertentu terasa begitu kejamnya, tanpa kenaikan gaji! Kalau pun ada kenaikan, sering persentasenya dikeluhkan tak sebanding dengan laju inflasi.

Lebih mengesalkan lagi, sekarang banyak perusahaan lebih suka mengisi posisi-posisi tertentu dengan orang-orang baru. Mereka yang baru masuk tadi selalu digaji dengan standar gaji yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Ini memang merupakan taktik perusahaan supaya mereka tidak menaikkan komponen biaya gaji. Alhasil, banyak karyawan datang dan pergi hanya karena masalah rendahnya gaji tersebut.

Sesungguhnya ada cara yang lebih smart menyikapi kondisi di atas, yaitu mendayagunakan skill, kreatifitas, bakat, dan waktu luang Anda untuk mendapatkan penghasilan ekstra. Banyak pilihan bisnis sampingan yang bisa Anda gali mulai dari apa yang sudah Anda miliki saat ini. Bahkan banyak pula yang bisa Anda jalankan tanpa modal sama sekali. Syaratnya hanyalah kemauan menggali potensi, unjuk diri, rajin cari informasi, sedikit keberanian menjual, maka peluang dan kesempatan akan tumbuh bak jamur di musim hujan.

Nah, 15 resep berikut akan menuntun Anda menemukan bisnis sampingan yang cocok. Siapa tahu, bisnis sampingan ini bisa jadi andalan penghasilan di kemudian hari?

1. Modal Penampilan

Punya wajah lumayan manis, rambut lurus atau kribo, bodi tubuh yang oke, senyum menawan, semuanya bisa jadi modal. Umumnya dunia hiburan di televisi, film, periklanan, dan fesyen, sangat menyukai hal-hal tersebut. Dengan wajah manis dan bodi tubuh yang oke, Anda bisa jadi model atau mengambil peluang sebagai counter girl di berbagai eksibisi yang lumayan honornya. Rambut bagus dan gayanya yang unik, peluang jadi bintang iklan shampo cukup besar. Yang diperlukan hanyalah rajin-rajin mencari informasi di berbagai agen model, production house, agen iklan, atau dengan mengontak majalah-majalah fesyen. Cara lain? Ikuti kontes-kontes foto model, pemilihan putri Indonesia, kontes rambut indah, kontes cover majalah, termasuk suka dekat-dekat dengan aktifitas syuting.

Jika Anda mempunyai sesuatu yang khas, jangan sungkan untuk sedikit berani membukanya kepada khalayak. Apalagi kini televisi swasta makin banyak jumlahnya, sehingga kesempatan untuk berkiprah di dalamnya tentu tidak selangka waktu-waktu sebelumnya. Ingat, dari Tessy sampai Kris Dayanti, masing-masing punya keunikan dari penampilan fisiknya, dan yang jelas punya segmen pasar sendiri-sendiri. Penghasilan mereka yang sudah beken pasti lumayan besar. Sering-seringlah berada di tengah kerumunan orang, sedikit unjuk diri, dan siap-siap tertangkap pencari bakat!

2. Manfaatkan Bakat

Jika modal fisik pas-pasan, jangan patah arang. Sadarilah, setiap orang pasti dibekali bakat atau keistimewaan lainnya. Jangan remehkan bakat bicara, suara yang merdu merayu, pandai melucu, menyanyi, menari, keuletan, rasa ingin tahu, pandai memperbaiki barang rusak, gudang ide, pandai berfantasi, dll. Galilah! Anda bersuara merdu merayu, jajagi kemungkinan menjadi penyiar radio, pengisi suara, atau membuka sendiri usaha ‘kencan udara’ yang sekarang cukup berkembang. Anda bakat bicara, bisa membawa segar suasana, ditambah kemampuan bahasa asing yang lumayan, bersiap-siaplah jadi MC di berbagai acara perusahaan.

Dina Carol adalah seorang manajer marketing berbakat yang mempunyai bisnis sampingan sebagai master of ceremony (MC) multibahasa. Kemampuannya membawakan acara di segala medan membuatnya selalui kebanjiran order. Tarifnya jutaan sekali membawakan acara dan seminggu minimal ia terima empat order. Ia mengawali karirnya sebagai MC dengan modal bakat cuap-cuap belaka. “Mulai saja unjuk kemampun dari tingkat RT atau tingkat sekolah, lalu tingkatkan ke tempat kerja dan perusahaan-perusahaan lainnya,” tutur Dina. Menurutnya, jika sudah lumayan jam terbangnya honor seorang MC memang lumayan!

3. Bisniskan Hobi

Jangan anggap enteng hobi-hobi seperti menulis puisi, mengarang, menggambar, melukis, memotret, koleksi barang langka, koleksi buku, koleksi burung, browsing internet, naik gunung, arung jeram, panjat tebing, diskusi, dll. Jika bakat munculnya kala-kala saja dan tak pernah bersinar jika tak diasah, hobi biasanya ditekuni. Suka menulis, bersiaplah jadi editor lepas untuk media internal, copywriter di berbagai agen iklan, atau menjadi wartawan lepas. Koleksi burung bersuara emas bisa menjadi bisnis sampingan yang sangat menantang. Sebab, harga burung-burung bersuara emas bisa mencapai puluhan juta. Suka berpetualang di alam bebas, bersiaplah menemani eksekutif-eksekutif yang ingin refreshing di arung jeram atau penjelajahan alam lainnya.

Panorama Outdoor Management Traning (POMT) yang berkantor di Kelapa Gading, Jakarta, misalnya, adalah model bisnis pembelajaran di alam bebas, yang sepenuhnya dikelola para profesional muda sebagai bisnis sampingan. Mereka sehari-harinya berposisi sebagai wartwawan, dosen, manajer keuangan, manajer marketing, dll. Sejak masih di SMP anak-anak muda ini sudah gila dengan petualangan di alam bebas. Ketika masuk dunia kerja, mereka melihat potensi bisnis dari hobi tersebut, lalu munculah kreatifitas membuat lembaga pelatihan dan pembelajaran. Nah, mereka senangnya dapat, duitnya juga dapat!

4. Standar Kualitas

Jika Anda berhasil mengidentifikasi bakat, ketrampilan, dan hobi-hobi tertentu, langkah berikutnya adalah mengemasnya sehingga layak dijual. Jika merasa belum cukup berpengalaman, berdiskusilah dan seraplah pengalaman mereka yang sudah banyak jam terbangnya. Setelah dapat ilmunya, asah kemampuan Anda sendiri sampai memenuhi standar profesionalitas tertentu. Kalau perlu, ikutilah kursus-kursus yang relevan dengan bakat, hobi dan minat Anda. Jika punya modal, gunakan untuk mengasah kemampuan Anda. Syukur-syukur Anda berkesempatan mengikutinya dengan biaya perusahaan. Maka jangan lewatkan setiap kesempatan mengambil pelatihan apa pun, karena ini merupakan investasi yang besar nilainya.

Semisal Anda ingin mengomersilkan tulisan, menulislah secara profesional, yang teknik-tekniknya bisa Anda pelajari sendiri dari buku-buku atau kursus-kursus penulisan. Jika ingin membisniskan wisata petualangan, berikan jaminan keamanan, asuransi, keselamatan, kenyamanan, kemudahan, sistem rapi, standar tarif, dll. Konsumen atau klien menyukai paket-paket penawaran yang praktis sekaligus teruji kualitasnya.

5. Standar Tarif

Jika ingin jadi seorang freelancer (pekerja paruh waktu) berdasarkan jasa atau ketrampilan tertentu, Anda harus bisa menetapkan berapa tarif, fee, atau honor yang layak Anda terima. Ini adalah hal pertama yang ditanyakan calon klien jika mereka ingin menggunakan layanan Anda. Bagaimana cara menetapkan tarifnya? Rajin-rajinlah bertukar informasi dengan sesama freelancer. Buatlah perbandingan antara tarif mereka yang sudah senior dengan yang masih baru. Paling aman, ambil jumlah di tengah-tengahnya atau sedkit di bawah tarif para senior.

Kadang spekulasi besarnya fee bisa dipakai, walau ini kurang efektif. Terutama jika klien sebelumnya sudah sering menggunakan freelancer atau supplier tertentu. Cara aman lainnya, tanyakan kepada klien berapa anggaran yang mereka sediakan untuk layanan yang diinginkan. Lakukan negosiasi dengan berpijak pada angka tersebut. Jika gagal menegosiasikan jumlahnya, tawarkan barter barang atau jasa sepanjang itu saling menguntungkan dan memenuhi kebutuhan masing-masing. Kadang Anda bisa mendapatkan penawaran yang jauh lebih menarik dengan cara ini.

6. Semua Profesi Berpotensi

Sering muncul pertanyaan, “Apa yang bisa saya bisniskan?” Apa pun profesi atau pekerjaan tetap Anda, pasti ada yang bisa ‘dikaryakan’ di luar jam kerja resmi. Basisnya bisa berupa hal-hal yang diulas sebelumnya, atau berdasar pekerjaan sehari-hari yang Anda lakukan di kantor. Anda seorang sopir, beri kursus setir mobil pada hari Sabtu-Minggu, dengan harga yang lebih bersaing dibanding lembaga-lembaga kursus yang resmi. Anda seorang staf PR dan bisa memotret, cari order di pesta perkawinan yang membludak tiap Sabtu-Minggu, atau memotret keluarga wisudawan di kampus-kampus saat mereka diwisuda. Anda sekretaris, terima ketikan skripsi, jadi transkriptor, atau jadi organizer pribadi orang-orang sibuk. Dengan keahlian dan standar kualitas tertentu, apes-apesnya Anda bisa jadi konsultan.

Herawati adalah seorang chief accounting di perusahaan berbasis teknologi. Di tengah-tengah kesibukannya ia masih bisa mengefektifkan waktu untuk menjalankan bisnis direct selling Tupperware. Setiap pagi dalam perjalanan ke kantor, ia bisa mengadakan presentasi, demo produk, menerima order, men-drop pesanan dan mendiskusikan banyak program penjualan dengan rekan-rekannya. Semua itu dilakukannya selama 30 menit perjalanan ke kantor dalam gerbong KA Bekasi-Gambir. Hari sabtu-minggu atau jam makan siang dimanfaatkannya untuk mengadakan party selling di berbagai tempat. Bisnis sampingannya ini sangat prospektif, karena selain mendatangkan income ekstra yang besar, juga bisa membawanya jalan-jalan ke luar negeri berkali-kali. Kini setelah bisnis sampingannya berkembang, ia lepaskan pekerjaan tetapnya dan sepenuhnya menekuni bisnis direct selling.

7. Promosikan Langsung

Sebagus apa pun kemampuan dan bakat Anda, jika orang tidak mengenal dan melihat manfaatnya, tidak bakal ada order untuk Anda. Maka hukumnya super wajib untuk mempromosikan secara langsung ketrampilan-ketrampilan tersebut. Beritahu setiap teman, kenalan, termasuk atasan, bahwa Anda punya penawaran jasa atau produk tertentu. “Friend, aku bisa bikin proposal, bikin taman, bikin patung, bikin lukisan, ada order..?!” Tahukah Anda, banyak program bisnis penjualan langsung yang sukses dengan cara penawaran dari, ke, dan melalui orang-orang sekitar.

Jika Anda punya arsip karya atau model pesanan barang yang sudah jadi, sekali waktu bawalah dan tunjukkan ke rekan-rekan atau kolega Anda. Rekan saya Charles Aluwi, punya kisah menarik. Awalnya dia direkrut sebuah media cetak dengan posisi wartawan. Namun karena ke mana-mana ia suka bawa contoh-contoh karya fotografinya, akhirnya ia ditetapkan sebagai wartawan foto. Kesempatan ini jelas sangat menyenangkan baginya karena ia memimpikan mempunyai studio foto sendiri. Dan kini sambil mengerjakan tugas pokoknya sebagai wartawan foto, ia masih bisa menjalankan bisnis sampingannya sebagai fotografer freelance. Cara membawa contoh-contoh karya ini memang jauh lebih meyakinkan untuk memancing perhatian prospek.

8. Kartu Nama Bisnis

Bukan sekedar kartu nama biasa, tapi kartu nama yang menginformasikan jasa atau produk yang bisa Anda tawarkan (business card). Jangan ragu untuk punya 3-5 kartu bisnis, dan berikan kepada siapa saja. Selalu beri lebih dari satu kartu nama. “Yang ini buat you, yang satunya buat sobat kental you..!” Cara ini sering dipakai oleh Jimmy Siawira, seorang leader sukses dari Amway. Kartu dengan desain yang menarik serta seuntai kata promosional pasti memancing orang bertanya lebih jauh. Kartu seperti ini sangat efektif untuk menarik perhatian orang yang baru dikenal sekalipun.

Seorang pelaku bisnis MLM yang mengawali bisnisnya di Amerika mengaku sangat suka menyebarkan kartu-kartu bisnis di tempat-tempat keramaian seperti di stadion olah raga. Saat penonton bersorak, ia sebarkan kartu-kartu bisnisnya yang bertuliskan “Jika uang bukan lagi masalah bagi Anda, buang kartu nama ini”. “Tak berapa lama setelahnya, selalu saja ada yang merespon,” kata MLM-er ini. Berikutnya ia tinggal melanjutkan dengan sebuah pertemuan untuk memprospek si penelepon.

Pebisnis lepas lain punya kebiasaan meninggalkan kartu nama bisnisnya di tempat-tempat umum seperti warnet, wartel, tempat antrean, di gedung bioskop, atau di toko-toko buku, dll. Jika mereka bertanya atau menelepon, silahkan diprospek.…Anda bisa menggunakan teknik ini untuk hampir semua jenis bisnis sampingan.

9. Mintalah Referensi

Kadang teman atau kolega saat itu lagi tidak butuh penawaran Anda. Tapi jangan lewatkan kesempatan untuk tetap mendapatkan kesempatan bisnis. Galilah informasi itu, karena jika Anda diam, Anda tidak akan mendapatkan informasi berharga. Ingat, mereka juga punya relasi atau orang-orang dekat lainnya yang berpotensi menjadi klien Anda. Maka jangan rikuh atau sungkan untuk minta referensi. “Friend, di kantor ada yang butuh dibantuin bikin pidato atau nulis makalah? Kasih tau aku ya...” Referensi merupakan kanal bisnis termurah yang paling banyak dimanfaatkan oleh para pebisnis berbasis relasi, namun yang paling tidak dimaksimalkan oleh mereka yang baru saja belajar berbisnis. Jadim jangan hanya bersikap pasif menunggu kolega atau teman mereferensikan bisnis Anda. Mulai sekarang, biasakan untuk aktif meminta referensi, dan Anda akan makin banyak mendapat peluang bisnis.

10. Menu Bicara

Proyek-proyek atau bisnis sampingan harus digali dan ditemukan. Jika pasif, makin sedikit peluang bisnis datang. Maka setiap kali bertemu teman, kenalan baru, atasan, kolega bisnis, jangan sungkan-sungkan dan selalu sempatkan bertanya, “Ada BS (Bisnis Sampingan), ndak?” “Apa yang bisa diobyekin, nih?” Jadikan pertanyaan ini sebagai semacam password, menu pembuka sekaligus menu penutup setiap bertemu kawan atau relasi. Jadikan diri Anda identik dengan peluang bisnis, maka otomatis peluang bisnis itu akan benar-benar mengalir kepada Anda. Siapa pun akan suka berdekatan dengan orang yang berpotensi memberikan peluang penghasilan ekstra.

Rekan saya sangat sering mendapatkan order pembelian hanya karena sering memancing kami-kami ini sebagai temannya untuk terus-terusan menyinggung masalah bisnis. Ia paling suka mentraktir kami, dan meminta kami bercerita apa saja terutama yang berbau-bau urusan bisnis atau proyek di kantor masing-masing. Pembicaraan seperti ini memang lebih menggairahkan, dan ternyata kita dibuat lebih aware dengan bermacam peluang bisnis.

11. Problem Solver

Di balik setiap keluhan dan problem, pasti ada peluang bisnis. Karena itulah dasar hukumnya penawaran dan permintaan. Maka, jadilah pendengar yang baik, sekaligus “Dewa Penolong” bagi mereka yang sering mengeluh atas hal-hal tertentu. “Waduh, komputerku kok lambat banget ya..” keluh bos Anda misalnya. Jika Anda punya teman yang trampil, rekomendasikan namanya dan dapatkan komisi dari order yang Anda berikan kepadanya. Jika Anda sendiri mampu; “Bos..kayaknya 30% onderdilnya perlu diganti deh. Biar saya aja yang servis… biayanya segini!” Ingat, banyak orang takut tertipu dan tidak mau repot. Untuk menyelsaikan masalahnya, mereka lebih aman mengandalkan orang-orang dekat atau yang sudah dikenal dengan baik.

Masuk dalam lingkup ini adalah menjadi problem solver untuk masalah asuransi, keuangan, properti, atau kesehatan keluarga. Banyak orang ketika ingin mengambil program asuransi lebih suka bertanya kepada orang yang dikenalnya. Begitu juga untuk investasi atau properti, mereka membutuhkan financial planner atau konsultan properti yang relatif lebih mereka kenal dan bereputasi baik. Untuk urusan kesehatan, tak jarang orang mengonsumsi food supplement atau barang-barang unik lainnya yang dijual dengan sistem direct selling atau MLM. Lagi-lagi, orang-orang terdekat atau yang sudah dikenal di bisnis ini biasanya dijadikan andalan.

Jadi, di sini Anda tetap bisa menekuni pekerjaan utama sambil memperluas tawaran produk dan jasa dengan penghasilan tambahan yang lumayan. Maka selalu bersiaplah sebagai orang yang bisa memberi solusi, tapi tidak gratis!

12. Pialang

Bagi penggemar bisnis sampingan, setiap waktu proyek berseliweran di depan hidung. Sekecil apa pun hasilnya, biasanya diambil. Selain untuk memperbanyak jam terbang, juga karena keyakinan bahwa proyek kecil biasanya mengundang proyek besar. Ini memang kredo para wirausahawan. Relasi bisnis tertentu membawa rombongan relasi bisnis lainnya di belakangnya. Jadi sekecil apa pun kesempatannya, itu selalu bagus untuk dicoba atau setidaknya Anda bisa menjadi pialang proyek.

Semisal ada peluang proyek datang menghampiri anda. Sayangnya, proyek tersebut di luar kompetensi atau tidak membutuhkan ketrampilan yang Anda miliki. Ingat, jangan pernah lepas begitu saja. Tugas Anda hanyalah membantu menemukan orang yang cocok untuk mengerjakan proyek tersebut. “Saya bisa bantu, beri waktu sehari….” Kemudian, silakan membawa order proyek itu kepada ahlinya, dan Anda pun berhak atas komisi antara 15-20%. “DILARANG KERAS MENOLAK PROYEK!!!” inilah hukum besi pemburu extra money.

13. Kolektor Kartu Nama

Di setiap kartu nama yang Anda peroleh dari siapa pun, tercantum sekurang-kurangnya satu potensi bisnis sampingan. Agen asuransi, distributor MLM, agen properti, agen kartu kredit, adalah pengoleksi kartu nama terbaik di jagad penjualan. Bagi mereka, kartu nama sama dengan prospek, dan ini berarti peluang mendapat komisi penjualan yang lebih besar. Banyak pemilik kartu nama tidak menyadari bahwa ada bisnis yang bisa digali dari setiap kenalan tersebut. Apalagi kalau Anda bisa menawarkan barang atau jasa yang mereka butuhkan, atau minimal yang dibutuhkan oleh perusahaan mereka.

Koleksi kartu nama akan selalu jadi sumber ide, sumber inspirasi, sumber relasi dan referensi bisnis, dan ujung-ujungnya tetaplah suatu peluang bisnis. Suatu saat, ketika Anda kehabisan prospek, sepi order, atau menginginkan bisnis baru, carilah itu dari koleksi kartu nama Anda. Jika Anda menyadari betul manfaatnya, Anda akan takjub dengan potensi tumpukan kartu nama tersebut. Maka, Anda wajib memberi kartu nama bisnis Anda, sebaliknya wajib pula meminta kartu nama siapa pun yang Anda temui. Tidak boleh tidak!

14. Mendatangi Pameran

Sawah ladang bisnis sampingan dan segala macam bisnis umumnya adalah kerumunan orang banyak. Jadi, jangan lewatkan undangan pernikahan, selamatan, diskusi, seminar, rapat akbar, kampanye, kursus, lokakarya, konferensi, lomba lari maraton, pameran produk kerajinan, pameran buku, baik yang gratis maupun yang bayar. Dalam sekali acara pameran perdagangan, Anda bisa mengumpulkan sekurang-kurangnya 10-20 kartu nama. Hampir semua pemilik kartu nama dalam pameran bisnis adalah orang-orang yang siap 24 jam untuk diajak berbisnis. Maka tidak ada alasan bahwa Anda sulit mencari peluang bisnis.

Tidak percaya? Coba saja cara-cara ini. Semisal Anda punya kamera dan bagus dalam urusan potret-memotret. Berarti segala macam pameran selalu menjadi tambang emas bagi Anda. Begitu banyak orang yang ingin diabadikan dalam peristiwa-peristiwa khusus seperti itu, tetapi mereka tidak cukup persiapan dengan peralatannya. Nah, orang-orang seperti ini biasanya mau membayar sedikit lebih mahal jika keinginannya dipenuhi. Acara-acara seperti itu benar-benar menjadi sumber penghasilan yang berlimpah bagi para fotografer lepas.

15. Lakukan Sekarang Juga!

Tidak ada alasan menunda, Anda harus mencoba. Mulai detik ini, milikilah keberanian menjual ide, gagasan, mimpi, kemampuan, ketrampilan, dan pengalaman Anda. Galilah peluang bisnis setiap ada kesempatan dan di mana saja hal itu memungkinkan. Jika belum berani memasang tarif, coba barter dengan barang-barang kesukaan Anda. Jika berhasil dan orang puas, dan Anda makin percaya diri untuk berbisnis, mulailah menetapkan tarif. Awalnya berjalanlah dengan prinsip “iseng-iseng berhadiah”. Nothing to lose! Jika penghasilan ekstra mulai mengalir, Anda akan temukan suatu kegairahan baru yang tiada tara.

Sumber : http://www.semuabisnis.com/articles/172918/1/15-Resep-Mendapatkan-Bisnis-Sampingan/Page1.html

Rabu, 03 Agustus 2011

Peluang Bisnis Saat Lebaran

Hari raya Lebaran atau idul fitri menjadi moment yang sangat menggembirakan. Bukan hanya karena umat muslim selesai menunaikan ibadah puasa saja, namun berkah lebaran turut dinikmati banyak orang. Saat lebarang banyak Peluang bisnis yang bisa dinikmati oleh banyak orang. Rezeki musiman ini tidak hanya dinikmati pelaku bisnis lama tetapi juga pelaku bisnis “tiban”. Jika anda tertarik menikmati keuntungan saat lebaran ini ada baiknya anda mempertimbangkan beberapa peluang bisnis saat lebaran ini.



Ada banyak Peluang Bisnis saat lebaran ini, mulailah mengamati sekeliling anda. Ada berbagai macam kebutuhan yang sebelumnya tidak diperlukan di bulan-bulan lain meningkat saat menjelang lebaran atau sesudahnya. Pilihlah Peluang Bisnis yang paling banyak permintaan namun pesaingnya tidak banyak dan tentunya sesuai dengan kemampuan anda. Mungkin anda perlu menggunakan analisa SWOT sebelum memutuskan peluang bisnis yang akan ditekuni.



Beberapa peluang bisnis lebaran yang mungkin bisa dijalankan antara lain adalah;



1. Bisnis Kue Kering

Kue kering menjadi hidangan yang lazim di saat lebaran, permintaan kue kering semakin meningkat mendekati lebaran. Bahkan jauh-jauh hari sebelum lebaran permintaan sudah cukup besar. Jika anda tidak pandai membuat kue jangan khawatir karena Bisnis Kue kering bukan hanya memproduksi kue saja , anda bisa membeli kue dalam partai besar kemudian mengemasnya menjadi ukuran kecil dan mendistribusikan ke toko-toko.



2. Bisnis Jual Beli Kardus

Kelihatannya sepele, namun kenyataannya permintaan kardus meningkat menjelang lebaran. Kardus banyak dipakai oleh pemudik untuk mengemas barang-barang menjelang lebaran.(berita Metrotvnews). Jika sekitar anda banyak pemudik mungkin anda bisa menangkap Peluang bisnis ini.



3. Bisnis Parcel

Mengirim Parcel menjadi tradisi yang lazim pada saat lebaran baik berupa makanan maupun barang lain. Peluang Bisnis parcel lebaran ini menjadi cukup lumayan, karena toko-toko besar penyedia parcel terkadang sudah kewalahan menangani order parcel.



4. Bisnis Rental Mobil

Kebutuhan mobil juga meningkat saat lebaran, bahkan jauh-jauh hari banyak mobil yang sudah dibooking untuk keperluan lebaran.



5. Bisnis Busana Muslim

Sebenarnya tidak hanya Busana Muslim saja yang cukup laris saat lebaran. Peluang bisnis semua pakaian cukup laris saat lebaran. Anda dapat membeli pakaian lebaran secara grosir kemudian menjualnya kembali.



6. Bisnis Penitipan barang atau Hewan

Saat ditinggal mudik banyak orang khawatir dengan keamanan barang-barangnya misalnya sepeda motor dan hewan. Maka Peluang bisnis penitipan barang dan hewan menjadi usaha yang layak dipertimbangkan.



7. Bisnis Jasa Penukaran Uang

Saat lebaran banyak permintaan untuk penukaran uang pecahan. Tidak semua orang mau antre di Bank untuk menukarkan uang pecahan, hal ini menjadi Peluang Bisnis yang cukup potensial untuk ditekuni.



Ada beragam Peluang Bisnis yang bisa dilakukan saat lebaran, semua sangat tergantung bagaimana anda menangkap peluang tersebut. Lebaran menjadi kebahagiaan banyak orang termasuk anda. Selamat Mencoba.(Galeriukm).



Sumber : http://galeriukm.web.id/peluang-usaha/peluang-bisnis-saat-lebaran



Selasa, 02 Agustus 2011

Cara Mudah Menjadi Entrepreneur

Tak ada profesi yang sedemokratis profesi entrepreneur (wirausaha/pengusaha). Siapa pun Anda, asalkan hari ini punya keberanian, hari ini juga Anda bisa langsung menjadi pengusaha — bahkan ketika tak serupiah pun duit di kantong Anda. Bandingkan, misalnya, untuk menjadi dokter, Anda mesti kuliah dulu bertahun-tahun di fakultas kedokteran. Demikian pula profesi lain seperti pengacara, arsitek, apoteker, psikolog, atau ahli konstruksi. Menjadi entrepreneur merupakan profesi yang memiliki penghasilan yang tidak terbatas, dan inilah kunci kemakmuran bagi setiap orang atau bangsa.

Memang, umumnya orang berpandangan, untuk menjadi wirausaha kita harus menyiapkan uang tunai lebih dulu sebagai modal usaha. Itu sebabnya banyak orang sibuk berburu uang untuk menghimpun modal, biasanya dengan menjadi karyawan di perusahaan orang. Setelah dirasa cukup, barulah memutuskan membuka usaha sendiri. Namun ceritanya akan lain jika — dan ini yang sering terjadi — uang yang didapat ternyata dirasa hanya pas untuk hidup sehari-hari. Alhasil, cita-cita membuka usaha sendiri tinggallah cita-cita, karena usia keburu habis tersita untuk memikirkan kebutuhan rumah tangga sehari-hari.

Pandangan bahwa untuk memulai usaha harus tersedia uang tunai, tak sepenuhnya benar. Bisnis tanpa modal uang tunaipun bisa dilakukan. Dan itu telah dibuktikan oleh para pengusaha sukses. Sebagian besar dari mereka mengawali usaha justru ketika mereka tidak punya apa-apa, terdesak, putus sekolah/kuliah lantaran tak ada biaya, atau bahkan karena merasa terhina. Dalam kondisi nothing to loose ini, keberanian dan kenekatan mereka muncul. Dalam kondisi bukan siapa-siapa, mereka dipaksa untuk membangun “mimpi”? masa depan, tertantang untuk meraihnya, dan berusaha keras menyusun strategi untuk mencapainya.

Keberanian dan motivasi yang menyala-nyala itu sekaligus menyingkirkan segala hal yang sebelumnya dianggap memalukan. Misalnya, karena tak punya uang serupiah pun di kantong, mereka tak segan-segan mengawali usaha sebagai makelar rumah, mobil, barang elektronik, aneka bahan bangunan, bahan kebutuhan pokok, atau barang-barang lainnya. Dengan modal dengkul ini, mereka langsung memetik keuntungan dari komisi atau berdasarkan kesepakatan lain yang ditentukan bersama pemilik barang.

Cara lain, misalnya, menjual jasa dengan lebih dulu meminta uang muka. Ini bisa dilakukan di industri jasa pendidikan seperti bimbingan belajar, les bahasa Inggris, kursus musik (piano, gitar, biola, dan sebagainya). Atau, bisa juga konsumen memesan barang tertentu kepada kita, tetapi sebelum barang pesanan itu kita kerjakan, kita minta uang muka lebih dulu. Nah, uang muka dari para konsumen itulah yang kita jadikan modal untuk menggelindingkan bisnis.

Gampang kan? Masih ada lagi. Kalau Anda kebetulan punya keahlian khusus, memasak misalnya, Anda bisa mencari pemodal untuk membuka restoran dengan sistem bagi hasil. Jurus-jurus seperti itulah yang tak bosannya diserukan Purdi E. Chandra, pendiri sekaligus “guru besar”? Entrepreneur University, di depan para muridnya. Purdi sendiri drop out dari kuliahnya di tahun kedua gara-gara kesulitan uang kuliah dan biaya hidup. “Terus terang, dorongan terkuat dari dalam diri saya waktu memutuskan terjun ke dunia bisnis karena saya minder pada teman-teman kuliah yang hidupnya serba kepenak dan kelihatannya kaya-kaya,”? ungkap pendiri dan pemilik Primagama Group, yang mengelola jaringan bimbingan belajar terbesar di Tanah Air. Kini, walaupun tidak menyelesaikan kuliahnya, Purdilah yang paling bos dan terkaya di antara anak-anak Angkatan 1979 Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada yang sekarang bekerja di berbagai tempat.

Yang menggembirakan, belakangan semakin marak tren untuk sejak awal memutuskan menjadi wirausaha sebagai pilihan hidup. Banyak lulusan segar perguruan tinggi, baik dari dalam maupun luar negeri, tanpa ragu bertekad membangun bisnis sendiri. Demikian juga, tak sedikit profesional di perusahaan mapan tiba-tiba ganti haluan menjadi pengusaha. Seperti akan Anda baca pada tulisan Sajuta berikutnya, dengan bekal pendidikan yang lebih bagus, luasnya jejaring serta pengalaman yang matang, kelompok ini memang relatif lebih jeli memilih bidang bisnis yang belum digeluti orang, sehingga banyak dari mereka cepat meraih sukses. Namun, yang paling disaluti dari mereka adalah keberaniannya memutuskan terjun di dunia bisnis, membangun visi, dan eksekusinya yang gigih.

Sungguh banyak jalan untuk menjadi wirausaha. Profesi seperti dokter, arsitek, desiner interior, pengacara, atau bahkan artis, sebetulnya tinggal selangkah lagi bisa menjadi pengusaha jika mereka mau. Dokter bisa bikin klinik atau bahkan rumah sakit sendiri. Pengacara dapat mendirikan kantor konsultan hukum. Desainer interior bisa bikin kantor konsultan desain dan interior. Artis, dengan pergaulannya yang luas, bisa segera mendirikan rumah produksi sendiri.

Kalau punya uang dan tak ingin terlalu repot, Anda bisa langsung menjadi pengusaha dengan membeli waralaba (franchise) produk/jasa terkenal yang sudah terbukti sukses. Dengan semakin derasnya arus barang (baik lokal maupun dari mancanegara), bisnis keagenan dan distribusi pun sangat sayang untuk dilewatkan begitu saja.

Dalam perjalanannya, seperti halnya dalam kehidupan yang lain, para wirausaha pun dihadapkan pada banyak jebakan dan godaan. Salah satu sindrom yang sering muncul adalah euforia sukses. Karena telah membuktikan diri sukses, dorongan untuk mengejar sukses-sukses yang lain pun sering sedemikian menggebu sehingga mengabaikan kemampuan riilnya. Banyak contoh pengusaha yang awalnya maju pesat berkat bisnisnya yang berkembang sangat bagus, tiba-tiba limbung lalu terjungkal gara-gara terlalu ekspansif ke bidang-bidang baru yang belum begitu dikuasainya. Jadi, hati-hatilah. Laju boleh cepat tapi ritme hendaknya tetap terjaga.

Yang jelas, gairah menuju entrepreneurial society ini perlu disambut hangat. Sebab, sumbangan pengusaha kecil dan menengah terhadap perekonomian nasional — seperti sudah sangat kerap didengung-dengungkan — tak perlu disangsikan lagi. Terutama, dalam hal penyediaan lapangan kerja dan andilnya dalam membangun struktur perekonomian nasional yang sehat. Karena itu, sudah saatnya pemerintah (khususnya pemda) makin terpacu untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi munculnya para wirausaha baru. Bentuknya bisa macam-macam, antara lain ketersediaan kredit yang memadai bagi small and medium enterprises, penyaluran dana BUMN ke sasaran yang tepat, tidak membebani pajak secara tidak proposional, dan lain sebagainya.(Galeriukm).

Sumber: http://swa.co.id/2005/03/anda-bisa-jadi-entrepreneur-hari-ini-juga/